Oleh Cindy Silviana Sukma, Agus Triyono - Kamis, 22 Agustus 2013 | 06:56 WIB
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan terhadap
beberapa mata uang utama dunia. Greenback, sebutan valuta asing ini,
terangkat menjelang pengumuman notulen rapat The Fed yang berlangsung
Juli lalu. Rilis ini diharapkan pasar bisa menjawab kapan The Fed akan
memangkas stimulus moneter mereka.
Pasangan EUR/USD, Rabu (21/8), pukul 19.00 WIB, melemah 0,15% menjadi
1,3397 dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD terkoreksi 0,27%
menjadi 0,9046, dan pasangan USD/JPY naik 0,21% menjadi 97,48.
Spekulasi pemangkasan stimulus moneter The Fed ini telah
mengakibatkan investor keluar dari instrumen yang lebih berisiko dan
memilih berburu dollar AS. Ini membuat dollar AS kian perkasa.
Meski selama beberapa pertemuan terakhir, Gubernur The Fed, Ben S
Bernanke belum memberikan kepastian kapan stimulus akan dipangkas, namun
spekulasi di pasar makin tinggi bahwa Bank Sentral AS itu akan mulai
mengurangi pada September atau akhir tahun ini.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan
EUR/USD lebih banyak terpengaruh dollar AS yang sedang menguat.
Belakangan euro bergerak stabil lantaran tidak ada sentimen berarti dari
benua biru tersebut. "Secara teknikal pasangan ini masih berpotensi
menguat," ujar Daru.
Adapun pelemahan pairing AUD/USD, menurut Nizar Hilmy, analis SoeGee
Futures, juga akibat dollar Australia memang tengah tertekan. Ini
setelah Bank Sentral Australia mengindikasikan penurunan suku bunga
acuan lanjutan. Sentimen ini akan menekan dollar aussie.
Namun, jika rilis notulen tadi malam belum juga memberi kepastian
pada pasar, maka dollar AS berpotensi tertekan. Suluh Adil Wicaksono,
analis Millennium Penata Futures bilang, penguatan dollar AS terhadap
yen juga terjadi akibat rebound teknikal, selain aksi tunggu yang
dilakukan oleh pasar menjelang rilis notulensi rapat The Fed.
http://investasi.kontan.co.id/news/the-fed-rilis-notulen-rapat-usd-menguat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar