Oleh Rika Theo - Rabu, 14 November 2012 | 09:28 WIB | Sumber Bloomberg
LONDON. Deutsche Bank AG memperkirakan harga emas bisa melambung ke
atas US$ 2.000 per ons tahun depan, pada saat bank-bank sentral menambah
stimulus untuk melanjutkan pemulihan ekonomi.
“Harga itu dengan pandangan bahwa bank sentral akan terus mencetak
uang,” kata Raymond Key, Kepala Perdagangan Logam Deutsche Bank AG
London ketika menghadiri pertemuan tahunan the London Bullion Market
Association kemarin.
Emas memasuki penguatan di tahun ke-12. Reli harga emas diperkirakan
berlanjut dengan maraknya langkah stimulus dari pemerintah dan bank-bank
sentral di berbagai penjuru dunia demi mengatasi resesi global dan efek
krisis Eropa. Langkah kebijakan longgar seperti Quantitative Easing
bakal menurunkan nilai mata uang dan mengerek inflasi.
Kondisi ini bakal memicu kenaikan emas. Kepemilikan exchange traded
fund (ETF) berbasis emas meningkat dan mencapai jumlah terbesar pekan
lalu.
“Emas dari sleuruh logam yang lain akan menjadi penampil terbaik.
Penggerak terbesar emas adalah ETF,” kata Jeremy East, Kepala
Perdagangan Logam dan Produk Terstruktur Standard Chartered Plc.
Harga emas spot sudah menanjak 10% tahun ini. Jika dihitung dari
Desember 2008 ke Juni 2011, peridoe ketika The Fed melakukan
Quantitative Easing tahap II senilai US$ 2,3 triliun, harga emas melesat
70%.
Reli emas sudah mature
Namun, para peserta acara London Bullion sebenarnya tidak terlalu
bullish atas harga emas seperti sebelumnya. Survei yang dilakukan atas
para peserta menyatakan prediksi rata-rata mereka emas akan mencapai US$
1.849 pada September 2013. Pada survei sebelumnya tanggal 12 November,
mereka memprediksi harga di level US$ 1.914.
“Outlook cukup positif bagi emas, tapi orang jangan berharap terlalu
banyak. Kita berhadapan dengan pasar yang secara fundamental dalam
posisi beli. Reli emas akan menjadi lebih mature,” imbuh Key.
Menurut laporan Barclays Plc pada 8 November lalu, investor membeli
emas lewat ETF sebanyak 200 metrik ton tahun ini, naik dari 175 ton di
2011. Angka tersebut setara dengan 4,6% dari pasokan emas fisik yang
sebanyak 4.323 ton tahun ini.
Brasil, Korea Selatan, dan Rusia adalah beberapa negara yang menambah
emas dalam cadangan devisa mereka, menurut data IMF tahun ini.
Negara-negara di dunia memborong 254,2 ton emas di paruh pertama 2012.
Dengan kondisi ini, kepemilikan emas mereka diperkirakan akan melebihi
jumlah kepemilikan tahun lalu sebesar 456 ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/deutsche-bank-emas-bisa-capai-us-2.000-di-2013/2012/11/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar