Oleh Agung Jatmiko - Rabu, 07 November 2012 | 06:40 WIB
JAKARTA. Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menghambat laju
emas. Selama tiga hari terakhir, emas tertahan di bawah US$ 1.700 per
troi ons. Para analis memproyeksikan, emas kesulitan mencapai kisaran
US$ 1.800 di akhir tahun.
Kontrak pengiriman emas untuk Desember 2012, di Comex Nymex, Selasa
(6/11) pukul 16.00 WIB, senilai US$ 1.686,70 per ons troi. Harga
tersebut menguat 0,2% dari hari sebelumnya.
James Steel, Analis HSBC Securities Inc di AS, seperti dikutip
Bloomberg, mengatakan, tren emas dalam jangka pendek memang terpengaruh
pemilihan presiden AS. “Kemenangan Romney akan mendorong tingkat bunga
naik. Sebaliknya, jika Obama terpilih kembali, maka tingkat bunga
cenderung turun," papar dia. Biasanya, tingkat bunga yang rendah,
cenderung mengungkit harga emas.
Menurut Ariana Nur Akbar, Analis Monex Investindo Futures, pasar
berspekulasi Barack Obama mampu mengungguli Mitt Romney. Jika ramalan
itu terjadi, kebijakan Federal Reserves membeli obligasi pemerintah akan
berlanjut, hingga mendorong pelaku pasar untuk berpaling ke aset
berisiko, termasuk kontrak emas.
Sulit naik
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures, mengatakan, emas masih sulit
menguat. Ia merujuk ke indikator teknikal yang mengeluarkan sinyal
bearish. Moving average (MA) di bawah 25 dan moving average convergence
divergence (MACD) di area negatif. Itu berarti sinyal downtrend.
Relative strength index (RSI) di 35. Stochastic di 12, mengindikasikan
tren bearish.
Prediksi Nizar, sampai akhir pekan ini, emas bergerak di US$ 1.650 -
US$ 1.765 per ons troi. Perhitungan Ariana, harga emas antara US$
1.709,30 hingga US$ 1.780 per ons troi.
Sampai akhir tahun, kedua analis ini, pesimistis harga emas mencapai
US$ 1.800 per ons troi. Mereka beralasan, terlalu banyak ketidakpastian
yang membuat pasar ragu-ragu dalam bergerak. Ariana memprediksikan emas
hanya US$ 1.780 per ons troi.
Nizar memasang, target harga emas di akhir tahun adalah US$ 1.750.
Alasan dia, sampai saat ini, belum ada sinyal perbaikan ekonomi di zona
euro, terutama Yunani. Syarat Yunani mendapat bailout, yaitu mengetatkan
anggaran belanja ternyata mendapat penolakan dari kubu oposisi. Situasi
itu menipiskan harapan pemulihan ekonomi.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-sulit-menuju-level-tertinggi-baru/2012/11/07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar