Oleh Noor Muhammad Falih, Agung Jatmiko - Senin, 12 November 2012 | 07:27 WIB
JAKARTA. Harga emas menanjak. Spekulasi Amerika Serikat (AS) akan
melanjutkan stimulus moneter seiring kembali terpilihnya Barack Obama
sebagai orang nomor satu di AS, meningkatkan permintaan emas.
Kontrak emas untuk pengiriman Desember 2012, di Bursa Comex, Jumat
(9/11) menguat 0,23% menjadi US$ 1.730,90 per ons troi ketimbang harga
sehari sebelumnya. Selama sepekan lalu, harga emas telah naik 2,79%.
Para pelaku pasar yakin program quantitative easing tahap ketiga
(QE3) masih akan berlanjut. Saat ini, pemerintahan Obama sedang
bernegosiasi dengan Kongres AS terkait rencana pengetatan anggaran dan
kenaikan pajak. Kongres menilai, langkah ini berpotensi menimbulkan
jurang fiskal di AS.
“Para investor membeli emas sebagai pelindung nilai terhadap
ketidakpastian seputar program pajak dan masalah jurang fiskal,” kata
Michael Smith, Presiden T&K Futures & Options seperti dikutip
Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, jika
pengetatan anggaran terlaksana, maka pada semester satu 2013, AS akan
berpotensi mengalami resesi ekonomi. Pasalnya, beberapa pihak menilai
program pengetatan anggaran akan menghambat perluasan lapangan kerja.
“Pertumbuhan ekonomi AS terancam minus di 2013,” ungkap Ariston.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, bilang, program
stimulus yang dijalankan oleh beberapa negara maju seperti Jepang, China
dan negara-negara Eropa membuat masyarakat masing-masing negara
kebanjiran uang. “Likuiditas yang berlimpah salah satunya dialirkan
untuk membeli emas sebagai sarana investasi,” ungkap Kiswoyo, Minggu
(11/11).
Selain itu, permintaan emas dari India pada kuartal-IV yang
diprediksi meningkat sebesar 15%, menjadi faktor lain pengangkat harga
emas.
Meski secara teknikal, Ariston melihat, harga emas cenderung
bearish. Indikator moving average convergence divergence (MACD)
memperlihatkan, harga masih bergerak di bawah moving average 200.
Relative strength index (RSI) dan stochastic pun mengonfirmasi pelemahan
harga emas.
Proyeksi Ariston, harga emas sepekan bergerak di kisaran US$ 1.712 –
US$ 1.780 per ons troi. Sedang Kiswoyo memprediksi, harga emas relatif
menguat di rentang US$ 1.700 - US$ 1.775 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-terangkat-spekulasi-kelanjutan-stimulus-as/2012/11/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar