Oleh Dyah Megasari - Minggu, 18 November 2012 | 17:59 WIB
JAKARTA. Konflik di jalur Gaza dan laporan menurunnya permintaan emas
di kuartal III menjadi pemberat harga emas pekan lalu. Bagaimana emas
pada awal pekan perdagangan nanti?
Rekhmen Abadi, Analis Valbury Asia Futures melihat, fluktuasi dan
volatilitas emas masih akan terjadi di tengah ketidakpastian kondisi
global yang meningkat belakangan ini.
"Hanya saja pergerakan emas yang seharusnya terdorong naik oleh peran safe haven karena ketidakpastian masih terhalang oleh penguatan dollar Amerika Serikat (AS)," jelas Rekhmen.
Secara teknikal, menurut Rekhmen, akselerasi akan berlanjut namun tertahan di level tertentu. "Untuk jangka pendek dalam basis intraday perlu diperhatikan areal resistance 1.717,69 hingga 1.725,3," ulasnya.
Selama area tersebut utuh, maka ada peluang akselerasi penurunan lebih lanjut untuk menembus support antara 1.705-1.702,59. Rekomendasi Rekhmen adalah jual di harga 1.720 dan stop loss di 1.727.
Emas melemah pada Jumat lalu dan menyebabkan akumulasi tekanan
mingguan akibat indikasi penurunan perekonomian global. Kekhawatiran
resesi lanjutan di AS menekan minat terhadap emas sebagai aset untuk hedging terhadap inflasi. Jumat, emas ditutup pada level 1.712,5 atau turun 2,5 poin.
http://investasi.kontan.co.id/news/penguatan-emas-terhalang-keperkasaan-dollar-as/2012/11/18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar