Oleh Rika Theo - Selasa, 20 November 2012 | 11:29 WIB
SINGAPURA. Harga emas diperdagangkan masih stabil mendekati level
tertinggi sepekan meski dolar AS menguat. Penguatan dolar yang biasanya
menekan harga emas masih diimbangi oleh bertambahnya pembelian emas
sebagai aset produk investasi Exchange Traded Product (ETP).
Harga emas tak banyak bergerak di sekitar US$ 1.733,55 per ons pukul
09.16 pagi tadi. Kemarin, harga si kuning melambung 1,1% ke US$
1.735,62, harga termahal dalam seminggu.
Emas naik menyikapi konflik Israel-Palestina di Gaza yang makin parah.
Sejak awal tahun, harga emas sudah menanjak 11%. Di saat kondisi
ekonomi dunia serba tak pasti dan ancaman inflasi, investor berburu emas
karena dinilai menjadi tempat berlindung yang aman.
Tak ayal, kepemilikan ETP beraset dasar emas terus menanjak hingga mencapai 2.604,21 metrik ton kemarin.
“Persepsi bahwa negosiasi bujet AS akan terus berlangsung melanjutkan
sentimen di pasar emas. Problem Eropa muncul lagi, dan di jangka
pendek, pelemahan euro akan membebani emas. Sementara dana yang masuk ke
ETF mendorong harga emas,” kata Xiang Nan, analis CITICS Futures Co.
Harga kontrak emas untuk pengiriman Desember tak berubah di sekitar
US$ 1.733 di bursa Comex, New York. Di saat yang sama, dolar telah
menguat 0,2% terhadap euro setelah Moody’s memangkas peringkat utang
Prancis.
http://investasi.kontan.co.id/news/walau-dolar-as-menguat-emas-tak-bergeming/2012/11/20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar