Oleh: Bastaman
ekonomi - Selasa, 13 November 2012 | 05:01 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Terpilihnya Barrack Obama ternyata menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Maklum, mulai awal 2013, pemerintahan Obama akan mulai memangkas defisit anggaran belanja dan kenaikan pajak. Kebijakan ini diperkirakan bakal membuat perekonomian Amerika kian lesu dan naiknya angka pengangguran.
Tak heran bila belakangan permintaan emas meningkat pesat. Pada Senin (12/11/2012), harga emas di pasar spot Comex New York Mercantile Exchange sudah mencapai US$1.730 per troy ounce atau naik US$4,90 (0,3%) dibandingkan dengan penutupan pekan lalu. Boleh jadi, harga emas akan terus menguat sampai Obama dapat mengatasi jurang fiskal (fiscal cliff).
Kenaikan harga emas juga terjadi di Tanah Air. Pada hari yang sama, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang tercatat Rp586.200 per gram. Harga tersebut berarti lebih tinggi Rp40.200 dibandingkan dengan penutupan Jum’at pekan lalu. “Meski pun harganya berfluktuasi, namun trennya menaik,” kata Ariston Tjendra, analis PT Monex Investindo Future.
Menurut Ariston, jika pemerintahan baru Amerika di bawah Obama belum bisa memberikan arah yang jelas menuju pemulihan, maka harga emas akan terus menguat. Namun Ariston mengingatkan, harga emas di pasar spot jangan dijadikan acuan. Soalnya, transaksi di pasar spot lebih sedikit pengaruhnya terhadap harga logam mulia dibandingkan transaksi di bura berjangka.
Nah, kalau ke benar depan harga emas akan merangkak naik, di saat seperti sekarang, maka tidak ada salahnya emas dijadikan lahan investasi. [mdr]
Tak heran bila belakangan permintaan emas meningkat pesat. Pada Senin (12/11/2012), harga emas di pasar spot Comex New York Mercantile Exchange sudah mencapai US$1.730 per troy ounce atau naik US$4,90 (0,3%) dibandingkan dengan penutupan pekan lalu. Boleh jadi, harga emas akan terus menguat sampai Obama dapat mengatasi jurang fiskal (fiscal cliff).
Kenaikan harga emas juga terjadi di Tanah Air. Pada hari yang sama, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang tercatat Rp586.200 per gram. Harga tersebut berarti lebih tinggi Rp40.200 dibandingkan dengan penutupan Jum’at pekan lalu. “Meski pun harganya berfluktuasi, namun trennya menaik,” kata Ariston Tjendra, analis PT Monex Investindo Future.
Menurut Ariston, jika pemerintahan baru Amerika di bawah Obama belum bisa memberikan arah yang jelas menuju pemulihan, maka harga emas akan terus menguat. Namun Ariston mengingatkan, harga emas di pasar spot jangan dijadikan acuan. Soalnya, transaksi di pasar spot lebih sedikit pengaruhnya terhadap harga logam mulia dibandingkan transaksi di bura berjangka.
Nah, kalau ke benar depan harga emas akan merangkak naik, di saat seperti sekarang, maka tidak ada salahnya emas dijadikan lahan investasi. [mdr]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar