Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi Lagi - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Musim mencetak rekor tidak hanya terjadi di IHSG. Bursa AS pun mulai mencatat rekor penutupan tertinggi seperti halnya Dow Jones yang memperpanjang rekor lagi,
Penguatan tajam tersebut mendapat dukungan dari data ekonomi yang menunjukkan perbaikan pasar tenaga kerja AS. Indeks Dow naik 0,3% ke 14.296,24, indeks S&P naik 0,1% ke 1.541,46 dan indeks Nasdaq melemah sendirian 0,05% ke 3.222,36.
Pada awal sesi, bahkan Dow berhasil menembus level 14.300. Namun tidak melanjutkan penguatan setelah Nasdaq terpangkas 1,7 poin. "Kami sudah melewati kekhawatiran sehingga mendorong saham naik dengan adanya kepastian kebijakan Fed mengaluarkan US$85 miliar setiap bulan untuk pembelian obligasi," kata Adam Hewison dari INO Investment Strategic seperti mengutip dari cnbc.com.
Pertumbuhan ekonomi pada bulan Januari dan awal Februari 2013 menunjukkan penguatan. Penopangnya adalah pengeluaran konsumen. The Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara bertaham. Hal ini didukung suku bunga yang rendah dan program pembelian obligasi yang berkelanjutan.
Dari sisi ekonomi, sektor swasta membuka lapangan kerja mencapai 198 ribu pada bulan Januari. Hal ini di atas perkiraan sebelumnya yang hanya 170 ribu orang. Sementara itu, pesanan produk manufaktur turun 2 persen di bulan Januari dengan melemahnya permintaan peralatan transportasi. Namun masih di bawah perkiraan sebelumnya yang turun 2,2 persen. Walaupun bila tanpa transportasi, pesanan tersebut naik 1,8%.
Penguatan saham terjadi pada saham Dell dengan kabar kepemilikan salah seorang investor, Carl Icahn mencapai 6 persen. Carl merupakan pemegang saham Southeastern Asset Management.
Namun pelemahan terjadi pada saham Apple di indeks Nasdaq. Pemicunya karena Citi menurunkan target harga menjadi US$480 dari US$575 per saham. Demikian juga Barclays menurunkan target harga dari US$575 menjadi US$530 per saham. Saham Apple telah melemah 20 persen sejak awal tahun 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar