Oleh Agung Jatmiko - Rabu, 01 Mei 2013 | 06:42 WIB
JAKARTA. Nilai tukar yen Jepang menguat terhadap beberapa mata uang
utama dunia. Namun penguatan yen tersebut hanya rebound teknikal
menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Pasangan EUR/JPY, Selasa (30/4) pukul 16.45 WIB, turun 0,41% menjadi
127,53 dibanding sehari sebelumnya. Pairing GBP/JPY melemah 0,20%
menjadi 151,21, dan pasangan USD/JPY terkoreksi 0,21% menjadi 97,55.
Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures mengatakan, pergerakan
pasangan EUR/JPY sebenarnya sedang sideways. Saat ini para pelaku pasar
masih menunggu hasil rapat European Central Bank (ECB) yang diperkirakan
akan memotong tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,50%.
Raditya Ariwibowo, analis BNI Divisi Tresuri menambahkan, untuk
pasangan USD/JPY, pergerakannya saat ini masih dalam fase konsolidasi.
Pasar masih memasang aksi wait and see hasil rapat Federal Open Market
Committee (FOMC) yang akan berlangsung, Kamis (30/4).
Dollar Amerika Serikat (AS) sebenarnya cenderung tertekan karena
rilis produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal I-2013 yang tidak sesuai
dengan ekspektasi pelaku pasar.
Saat ini, katalis utama pairing USD/JPY adalah rapat FOMC. Rilis
indeks manufaktur AS yang dirilis, hari ini, belum mampu mempengaruhi
pergerakan pasangan ini. "Pasar lebih menanti hasil FOMC daripada rilis
data ekonomi,” kata Raditya.
http://investasi.kontan.co.id/news/yen-rebound-jelang-fomc
Selasa, 30 April 2013
Banyak bursa libur, harga emas mendatar
Oleh Rika Theo - Rabu, 01 Mei 2013 | 08:27 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga emas cenderung bergerak flat pagi ini (1/5). Pasar mengkhawatirkan penurunan kepemilikan emas dalam produk exchange trade fund (ETF) yang mencapai rekor. Namun di sisi lain, ada harapan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan program pembelian asetnya. Sementara di hari buruh ini, banyak bursa dunia yang libur.
Harga emas untuk pengiriman segera tergerus 0,07% ke US$ 1.475,67 per ons pukul 07.51 WIB. Sedangkan kontrak emas di bursa Comex, New York, naik 0,17% ke US$ 1.474,60
Hari ini bursa di China, Hong Kong, India, South Korea, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina libur.
Harga emas sudah rebound 12% sejak menyentuh level terlemah dalam dua tahun pada 16 April lalu. Selama bulan April kemarin, harga emas tumbang 7,6%. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar emas sejak Desember 2011.
Di waktu yang sama, aset emas produk ETF anjlok 174 metrik ton, penurunan terbesar sejak produk ini dibuat. Kemarin, aset emas ETF mencapai 2.275,84 ton. Ini yang terendah sejak Oktober 2011.
Namun, investor masih menantikan hasil pertemuan Fed hari ini. "Takkan ada perubahan dalam pendirian Fed terhadap Quantitative Easing. Emas takkan mendapat tekanan penurunan dari mereka pesimis berkata QE tamat," kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
http://investasi.kontan.co.id/news/banyak-bursa-libur-harga-emas-mendatar/2013/05/01
NEW YORK. Harga emas cenderung bergerak flat pagi ini (1/5). Pasar mengkhawatirkan penurunan kepemilikan emas dalam produk exchange trade fund (ETF) yang mencapai rekor. Namun di sisi lain, ada harapan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan program pembelian asetnya. Sementara di hari buruh ini, banyak bursa dunia yang libur.
Harga emas untuk pengiriman segera tergerus 0,07% ke US$ 1.475,67 per ons pukul 07.51 WIB. Sedangkan kontrak emas di bursa Comex, New York, naik 0,17% ke US$ 1.474,60
Hari ini bursa di China, Hong Kong, India, South Korea, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina libur.
Harga emas sudah rebound 12% sejak menyentuh level terlemah dalam dua tahun pada 16 April lalu. Selama bulan April kemarin, harga emas tumbang 7,6%. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar emas sejak Desember 2011.
Di waktu yang sama, aset emas produk ETF anjlok 174 metrik ton, penurunan terbesar sejak produk ini dibuat. Kemarin, aset emas ETF mencapai 2.275,84 ton. Ini yang terendah sejak Oktober 2011.
Namun, investor masih menantikan hasil pertemuan Fed hari ini. "Takkan ada perubahan dalam pendirian Fed terhadap Quantitative Easing. Emas takkan mendapat tekanan penurunan dari mereka pesimis berkata QE tamat," kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
http://investasi.kontan.co.id/news/banyak-bursa-libur-harga-emas-mendatar/2013/05/01
Senin, 29 April 2013
Emas Naik ke $1.467,4 per Ounce - INILAH.com
Emas Naik ke $1.467,4 per Ounce - INILAH.com
INILAH.COM, San Francisco - Emas berjangka ditutup menguat pada Selasa (30/4/2013) dini hari tadi.
Analis menghubungkan apresiasi emas dengan harapan bahwa Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa akan terus melanjutkan kebijakan moneter mudah.
Kebijakan meningkatkan risiko inflasi dan emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Emas Juni naik US$ 13,80, atau 1%, ke level US$ 1.467,40 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Termasuk hari ini, harga emas keuntungan dalam enam dari delapan sesi terakhir. [ast]
INILAH.COM, San Francisco - Emas berjangka ditutup menguat pada Selasa (30/4/2013) dini hari tadi.
Analis menghubungkan apresiasi emas dengan harapan bahwa Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa akan terus melanjutkan kebijakan moneter mudah.
Kebijakan meningkatkan risiko inflasi dan emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Emas Juni naik US$ 13,80, atau 1%, ke level US$ 1.467,40 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Termasuk hari ini, harga emas keuntungan dalam enam dari delapan sesi terakhir. [ast]
Oleh:
ekonomi - Selasa, 30 April 2013 | 08:16 WIB
HARGA MINYAK: Naik Menjadi US$94,50, Terpicu Penurunan Suku Bunga
Ismail Fahmi - Selasa, 30 April 2013, 07:09 WIB
BISNIS.COM, NEW YORK--Harga minyak naik pada Senin (Selasa pagi WIB), didukung meningkatnya ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini.
Di perdagangan New York, minyak mentah patokan West Texas Intermediate (WTI) atau minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, bertambah US$1,50 dari harga Jumat menjadi berakhir pada US$94,50 per barel.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, naik 65 sen menjadi menetap di US$103,81 per barel.
Pedagang mengambil beberapa dorongan dari harapan bahwa kebijakan pelonggaran moneter oleh bank-bank sentral utama akan tetap di tempat dalam pertemuan minggu ini. Bahkan ECB bisa menurunkan suku bunga utamanya dengan harapan meningkatkan pertumbuhan di zona euro.
"Anda dapat mengaitkan reli minyak mentah dengan harapan penurunan suku bunga oleh ECB pada Kamis," kata Robert Yawger dari Mizuho Securities, Senin (29/4) waktu setempat.
Selain itu, menurutnya, ada antisipasi bahwa Federal Reserve AS yang menggelar pertemuan pada Selasa dan Rabu, akan mempertahankan kebijakannya tidak berubah.
BISNIS.COM, NEW YORK--Harga minyak naik pada Senin (Selasa pagi WIB), didukung meningkatnya ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini.
Di perdagangan New York, minyak mentah patokan West Texas Intermediate (WTI) atau minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, bertambah US$1,50 dari harga Jumat menjadi berakhir pada US$94,50 per barel.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, naik 65 sen menjadi menetap di US$103,81 per barel.
Pedagang mengambil beberapa dorongan dari harapan bahwa kebijakan pelonggaran moneter oleh bank-bank sentral utama akan tetap di tempat dalam pertemuan minggu ini. Bahkan ECB bisa menurunkan suku bunga utamanya dengan harapan meningkatkan pertumbuhan di zona euro.
"Anda dapat mengaitkan reli minyak mentah dengan harapan penurunan suku bunga oleh ECB pada Kamis," kata Robert Yawger dari Mizuho Securities, Senin (29/4) waktu setempat.
Selain itu, menurutnya, ada antisipasi bahwa Federal Reserve AS yang menggelar pertemuan pada Selasa dan Rabu, akan mempertahankan kebijakannya tidak berubah.
."Para
ekonom secara tajam mengamati Fed untuk tanda-tanda kemungkinan
mengetatkan kebijakannya pada tahun ini, sekalipun Eropa dan Jepang
mencari lebih banyak stimulus.” (Antara/Reuters/Bloomberg/if)
Source : Newswire
Editor : Ismail Fahmi
http://bisnis.com/harga-minyak-naik-menjadi-us9450-terpicu-penurunan-suku-bunga
http://bisnis.com/harga-minyak-naik-menjadi-us9450-terpicu-penurunan-suku-bunga
Investor masih berburu emas semalam
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 30 April 2013 | 06:53 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak pada transaksi tadi malam di New York (29/4). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,9% menjadi US$ 1.467,40 per troy ounce di Comex. Harga si kuning mentereng ini menuju penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2011 setelah masuk ke dalam pasar bearish pada 12 April 2013 lalu.
Salah satu faktor yang mengerek harga emas adalah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus mempertahankan pembelian obligasi untuk menggairahkan kembali perekonomian AS. Di sisi lain, permintaan akan koin dan perhiasan emas terus mendaki.
Salah satu bukti tingginya permintaan koin dan perhiasan emas diutarakan oleh Chow Sang Sang Holdings International Ltd. Perusahaan yang menawarkan perhiasan emas ini bilang, penjualan perhiasan miliknya di 44 outlet di Hong Kong melonjak dua kali lipat dalam dua pekan terakhir April dibanding tahun sebelumnya.
Pada pekan lalu, harga emas melompat 4,2% yang sebagian besar disebabkan oleh permintaan koin di AS dan Australia melonjak setelah harga kontrak emas anjlok 9,3% pada 15 April lalu.
"Pertemuan the Fed merupakan hal yang penting karena data ekonomi AS belakangan tampak beragam. Namun, permintaan fisik emas masih tetap tinggi," jelas Frank McGhee, head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/investor-masih-berburu-emas-semalam-di-ny/2013/04/30
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak pada transaksi tadi malam di New York (29/4). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,9% menjadi US$ 1.467,40 per troy ounce di Comex. Harga si kuning mentereng ini menuju penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2011 setelah masuk ke dalam pasar bearish pada 12 April 2013 lalu.
Salah satu faktor yang mengerek harga emas adalah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus mempertahankan pembelian obligasi untuk menggairahkan kembali perekonomian AS. Di sisi lain, permintaan akan koin dan perhiasan emas terus mendaki.
Salah satu bukti tingginya permintaan koin dan perhiasan emas diutarakan oleh Chow Sang Sang Holdings International Ltd. Perusahaan yang menawarkan perhiasan emas ini bilang, penjualan perhiasan miliknya di 44 outlet di Hong Kong melonjak dua kali lipat dalam dua pekan terakhir April dibanding tahun sebelumnya.
Pada pekan lalu, harga emas melompat 4,2% yang sebagian besar disebabkan oleh permintaan koin di AS dan Australia melonjak setelah harga kontrak emas anjlok 9,3% pada 15 April lalu.
"Pertemuan the Fed merupakan hal yang penting karena data ekonomi AS belakangan tampak beragam. Namun, permintaan fisik emas masih tetap tinggi," jelas Frank McGhee, head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/investor-masih-berburu-emas-semalam-di-ny/2013/04/30
Minggu, 28 April 2013
Analis optimistis emas bakal bullish pekan depan
Oleh Barratut Taqiyyah - Minggu, 28 April 2013 | 10:25 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Para trader dan analis memproyeksikan bullish terhadap harga si kuning mentereng pada pekan depan. Hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah trader dan analis menunjukkan, sekitar 15 analis memprediksi, harga emas akan naik pada pekan depan. Sementara, 11 analis memprediksi bearish dan tiga analis memilih netral.
Analis yang bullish terhadap emas berpendapat, permintaan terhadap koin emas kian meningkat dan bank sentral terus menambah cadangannya setelah harga emas menorehkan penurunan terdalam dalam tiga dekade terakhir.
"Harga emas yang kian murah menarik kembali investor emas jangka panjang. Seluruh alasan mengapa orang membeli emas dalam beberapa hari terakhir masih sama, khususnya disebabkan oleh ekspansi kebijakan moneter global dan penurunan nilai mata uang," papar Adrian Day, President Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland.
http://investasi.kontan.co.id/news/analis-optimistis-emas-bakal-bullish-pekan-depan/2013/04/28
NEW YORK. Para trader dan analis memproyeksikan bullish terhadap harga si kuning mentereng pada pekan depan. Hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah trader dan analis menunjukkan, sekitar 15 analis memprediksi, harga emas akan naik pada pekan depan. Sementara, 11 analis memprediksi bearish dan tiga analis memilih netral.
Analis yang bullish terhadap emas berpendapat, permintaan terhadap koin emas kian meningkat dan bank sentral terus menambah cadangannya setelah harga emas menorehkan penurunan terdalam dalam tiga dekade terakhir.
"Harga emas yang kian murah menarik kembali investor emas jangka panjang. Seluruh alasan mengapa orang membeli emas dalam beberapa hari terakhir masih sama, khususnya disebabkan oleh ekspansi kebijakan moneter global dan penurunan nilai mata uang," papar Adrian Day, President Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland.
http://investasi.kontan.co.id/news/analis-optimistis-emas-bakal-bullish-pekan-depan/2013/04/28
Hedge fund dunia kembali mengoleksi emas
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 29 April 2013 | 06:44 WIB | Sumber Bloomberg
CHICAGO. Para hedge fund dunia kembali mengakumulasi emas. Berdasarkan data yang dirilis US Commodity Futures Trading Commission, hedge fund dan spekulator emas kelas kakap dunia mengempit 69.726 kontrak emas jangka pendek pada 23 April lalu. Angka tersebut hanya selisih 0,6% dari level tertingginya sepanjang sejarah yang tercapai pada enam pekan sebelumnya.
Data yang sama juga menunjukkan, kepemilikan kontrak emas jangka panjang turun 25% menjadi 46.168 kontrak futures dan options.
Aksi beli tersebut disinyalir dipicu oleh sejumlah faktor. Pertama, harga emas menorehkan reli tertinggi dalam 15 bulan terakhir seiring tingginya permintaan koin dan perhiasan emas. Sekadar informasi, harga emas sudah reli 10% sejak menyentuh level terendah dalam dua tahun pada 16 April lalu.
Faktor yang kedua, Goldman Sachs Group Inc mengakhiri rekomendasinya untuk menjual si kuning mentereng tersebut.
"Terlihat bahwa harga emas sudah kembali ke posisinya dalam waktu yang sangat singkat. Setelah terjadi penurunan dalam, permintaan melonjak sangat cepat. Bank sentral banyak yang membeli emas, dan terjadi perminataan koin emas yang menembus rekor tertinggi di seluruh dunia," urai Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York.
Meski demikian, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) pada tahun ini anjlok 13% menjadi 2.183,57 ton pada tahun ini. Level tersebut merupakan level terendah sejak Oktober 2011 lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/hedge-fund-dunia-kembali-mengoleksi-emas/2013/04/29
CHICAGO. Para hedge fund dunia kembali mengakumulasi emas. Berdasarkan data yang dirilis US Commodity Futures Trading Commission, hedge fund dan spekulator emas kelas kakap dunia mengempit 69.726 kontrak emas jangka pendek pada 23 April lalu. Angka tersebut hanya selisih 0,6% dari level tertingginya sepanjang sejarah yang tercapai pada enam pekan sebelumnya.
Data yang sama juga menunjukkan, kepemilikan kontrak emas jangka panjang turun 25% menjadi 46.168 kontrak futures dan options.
Aksi beli tersebut disinyalir dipicu oleh sejumlah faktor. Pertama, harga emas menorehkan reli tertinggi dalam 15 bulan terakhir seiring tingginya permintaan koin dan perhiasan emas. Sekadar informasi, harga emas sudah reli 10% sejak menyentuh level terendah dalam dua tahun pada 16 April lalu.
Faktor yang kedua, Goldman Sachs Group Inc mengakhiri rekomendasinya untuk menjual si kuning mentereng tersebut.
"Terlihat bahwa harga emas sudah kembali ke posisinya dalam waktu yang sangat singkat. Setelah terjadi penurunan dalam, permintaan melonjak sangat cepat. Bank sentral banyak yang membeli emas, dan terjadi perminataan koin emas yang menembus rekor tertinggi di seluruh dunia," urai Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York.
Meski demikian, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) pada tahun ini anjlok 13% menjadi 2.183,57 ton pada tahun ini. Level tersebut merupakan level terendah sejak Oktober 2011 lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/hedge-fund-dunia-kembali-mengoleksi-emas/2013/04/29
Spekulator Kakap Kembali Buru Emas
Senin, 29 April 2013 | 08:01 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com - Para hedge fund dunia kembali mengakumulasi emas. Berdasarkan data yang dirilis US Commodity Futures Trading Commission, hedge fund dan spekulator emas kelas kakap dunia mengempit 69.726 kontrak emas jangka pendek pada 23 April lalu. Angka tersebut hanya selisih 0,6% dari level tertingginya sepanjang sejarah yang tercapai pada enam pekan sebelumnya.
Data yang sama juga menunjukkan, kepemilikan kontrak emas jangka panjang turun 25 persen menjadi 46.168 kontrak futures dan options.
Aksi beli tersebut disinyalir dipicu oleh sejumlah faktor. Pertama, harga emas menorehkan reli tertinggi dalam 15 bulan terakhir seiring tingginya permintaan koin dan perhiasan emas. Sekadar informasi, harga emas sudah reli 10 persen sejak menyentuh level terendah dalam dua tahun pada 16 April lalu.
Faktor yang kedua, Goldman Sachs Group Inc mengakhiri rekomendasinya untuk menjual si kuning tersebut.
"Terlihat bahwa harga emas sudah kembali ke posisinya dalam waktu yang sangat singkat. Setelah terjadi penurunan dalam, permintaan melonjak sangat cepat. Bank sentral banyak yang membeli emas, dan terjadi perminataan koin emas yang menembus rekor tertinggi di seluruh dunia," urai Donald Selkin,chief market strategist National Securities Corp di New York.
Meski demikian, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) pada tahun ini anjlok 13 persen menjadi 2.183,57 ton pada tahun ini. Level tersebut merupakan level terendah sejak Oktober 2011 lalu. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Editor :
Erlangga Djumena
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/04/29/08013749/Spekulator.Kakap.Kembali.Buru.Emas
Kamis, 25 April 2013
HARGA EMAS Di NY, harga emas naik ke posisi tertinggi 10 hari
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 25 April 2013 | 20:31 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas mendaki ke posisi tertinggi dalam 10 hari belakangan hari ini (25/4) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 1,5% menjadi US$ 1.444,30 per troy ounce di Comex, New York.
Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng bahkan sempat menembus posisi US$ 1.448,50 per troy ounce, level tertinggi sejak 15 April lalu. Pada hari itu, harga emas anjlok 9,3%, penurunan paling besar sejak Maret 1980.
Kenaikan harga emas terkait dengan langkah bank sentral global dalam menambah cadangan emas mereka. Ini menandakan, permintaan investor terhadap emas kian tinggi setelah harganya mencatatkan kejatuhan terbesar dalam 30 tahun terakhir.
"Keinginan untuk mengoleksi emas kuat jika dirasa harganya tepat. Tanpa adanya faktor negatif lainnya, saya memprediksi emas akan tetap naik namun terbatas dalam beberapa waktu ke depan," papar David Govett, head of precious metals Marex Spectron Group di London.
Catatan saja, harga emas sudah merosot hingga 14% di sepanjang 2013.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-ny-harga-emas-naik-ke-posisi-tertinggi-10-hari/2013/04/25
NEW YORK. Harga kontrak emas mendaki ke posisi tertinggi dalam 10 hari belakangan hari ini (25/4) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 1,5% menjadi US$ 1.444,30 per troy ounce di Comex, New York.
Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng bahkan sempat menembus posisi US$ 1.448,50 per troy ounce, level tertinggi sejak 15 April lalu. Pada hari itu, harga emas anjlok 9,3%, penurunan paling besar sejak Maret 1980.
Kenaikan harga emas terkait dengan langkah bank sentral global dalam menambah cadangan emas mereka. Ini menandakan, permintaan investor terhadap emas kian tinggi setelah harganya mencatatkan kejatuhan terbesar dalam 30 tahun terakhir.
"Keinginan untuk mengoleksi emas kuat jika dirasa harganya tepat. Tanpa adanya faktor negatif lainnya, saya memprediksi emas akan tetap naik namun terbatas dalam beberapa waktu ke depan," papar David Govett, head of precious metals Marex Spectron Group di London.
Catatan saja, harga emas sudah merosot hingga 14% di sepanjang 2013.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-ny-harga-emas-naik-ke-posisi-tertinggi-10-hari/2013/04/25
Rabu, 24 April 2013
Inilah Data Ekonomi Siap Picu Penurunan Harga Emas - INILAH.com
Inilah Data Ekonomi Siap Picu Penurunan Harga Emas - INILAH.com
Oleh: Ahmad Munjin
ekonomi - Rabu, 24 April 2013 | 12:26 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Paling tidak, ada tiga data ekonomi penting yang akan dirilis Rabu (24/4/2013) ini baik di Eropa mapun AS. Jika angkanya di bawah ekspektasi bakal berimbas pada pelemahan emas.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, beberapa data yang akan menjadi penggerak harga emas hari ini adalah data IFO business climate Jerman, data CBI realised sales Inggris dan data durable goods orders AS.
“Bila data-data ini di bawah ekspektasi pasar, semakin mengkonfirmasi isu pelambatan ekonomi yang marak di pasar dan bisa berimbas pada penurunan harga emas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Harga emas sempat terpuruk ke area US$1.404 per troy ounce sebelum kembali rebound pagi tadi ke area US$1.422. “Pagi tadi, harga emas terlihat membentuk resistance di kisaran US$1.425-1.428,” tuturnya.
Dia menjelaskan, bila tidak berhasil menembus resistance tersebut, harga emas bisa kembali mengalami koreksi dengan potensi koreki ke area US$1.412 per troy ounce. “Sementara penembusan di atas level resistance, membuka peluang harga menguji kembali level US$1.440,” ujarnya.
Lebih jauh Ariston mengatakan, setelah penurunan pekan lalu, emas melakukan rebound dan kelihatannya akan bergerak di kisaran US$1.400-an untuk sementara waktu. “Harga mendapatkan sentimen positif dari pembelian fisik yang terlihat meningkat karena harga yang terlihat murah,” ucapnya.
Namun, kata dia, harga emas juga mendapatkan sentimen negatif dari penurunan kepemilikan emas untuk investasi. “ETFs terbesar dunia, SPDR Gold Trust, tercatat menurunakan kepemilikan emasnya sebesar 1,63% atau sebesar 589.958 ons dari tanggal 19 April ke tanggal 22 April,” imbuhnya.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, beberapa data yang akan menjadi penggerak harga emas hari ini adalah data IFO business climate Jerman, data CBI realised sales Inggris dan data durable goods orders AS.
“Bila data-data ini di bawah ekspektasi pasar, semakin mengkonfirmasi isu pelambatan ekonomi yang marak di pasar dan bisa berimbas pada penurunan harga emas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Harga emas sempat terpuruk ke area US$1.404 per troy ounce sebelum kembali rebound pagi tadi ke area US$1.422. “Pagi tadi, harga emas terlihat membentuk resistance di kisaran US$1.425-1.428,” tuturnya.
Dia menjelaskan, bila tidak berhasil menembus resistance tersebut, harga emas bisa kembali mengalami koreksi dengan potensi koreki ke area US$1.412 per troy ounce. “Sementara penembusan di atas level resistance, membuka peluang harga menguji kembali level US$1.440,” ujarnya.
Lebih jauh Ariston mengatakan, setelah penurunan pekan lalu, emas melakukan rebound dan kelihatannya akan bergerak di kisaran US$1.400-an untuk sementara waktu. “Harga mendapatkan sentimen positif dari pembelian fisik yang terlihat meningkat karena harga yang terlihat murah,” ucapnya.
Namun, kata dia, harga emas juga mendapatkan sentimen negatif dari penurunan kepemilikan emas untuk investasi. “ETFs terbesar dunia, SPDR Gold Trust, tercatat menurunakan kepemilikan emasnya sebesar 1,63% atau sebesar 589.958 ons dari tanggal 19 April ke tanggal 22 April,” imbuhnya.
Emas Asia Naik 1,3% - INILAH.com
Emas Asia Naik 1,3% - INILAH.com
Oleh: Th. Asteria
ekonomi - Rabu, 24 April 2013 | 15:59 WIB
INILAH.COM, Los Angeles - Emas berjangka naik pada perdagangan elektronik Rabu (24/4/2013), setelah melemah pada sesi sebelumnya.
Emas untuk pengiriman Juni naik US$ 17,70, atau 1,3%, ke level US$ 1.426,70 per ounce di perdagangan Asia, menghapus penurunan Selasa US$ 12,40, atau 0,9%.
Jatuhnya harga emas kemarin adalah yang pertama dalam empat sesi, setelah data mengecewakan pada manufaktur di China, reli dalam ekuitas, dan penguatan dolar AS.
Harga emas cukup mengguncang bulan ini, turun sekitar 12%. Analis mengaitkan turunnya kepemilikan emas para exchange-traded funds dan perkiraan harga emas yang lebih rendah, sebagai faktor di balik aksi jual emas baru-baru ini.
Namun, Goldman Sachs sudah menutup rekomendasi ‘short’ emas kepada klien, memberitahu mereka untuk keluar dari taruhan mereka pada harga emas yang lebih rendah.
Bank investasi ini pada 10 April kemarin memangkas proyeksi emas jangka pendek dan jangka panjang karena harga mendekati area bearish.
Harga logam lainnya bergerak menguat. Tembaga berjangka Mei naik 7 sen, atau 2,4%, ke US$ 3,17 per pon, menghapus penurunan Selasa 1,2%. Perak Mei naik 36 sen, atau 1,6%, ke US$ 23,18 per ounce, menyudahi penurunan 2,2% di sesi sebelumnya.
Platina berjangka Juli naik US$ 12,70, atau 0,9%, menjadi US$ 1.430,50 per ounce dan paladium untuk pengiriman Juni naik US$ 8,55, atau 1,3%, ke US$ 681,90 per ounce. [ast]
Emas untuk pengiriman Juni naik US$ 17,70, atau 1,3%, ke level US$ 1.426,70 per ounce di perdagangan Asia, menghapus penurunan Selasa US$ 12,40, atau 0,9%.
Jatuhnya harga emas kemarin adalah yang pertama dalam empat sesi, setelah data mengecewakan pada manufaktur di China, reli dalam ekuitas, dan penguatan dolar AS.
Harga emas cukup mengguncang bulan ini, turun sekitar 12%. Analis mengaitkan turunnya kepemilikan emas para exchange-traded funds dan perkiraan harga emas yang lebih rendah, sebagai faktor di balik aksi jual emas baru-baru ini.
Namun, Goldman Sachs sudah menutup rekomendasi ‘short’ emas kepada klien, memberitahu mereka untuk keluar dari taruhan mereka pada harga emas yang lebih rendah.
Bank investasi ini pada 10 April kemarin memangkas proyeksi emas jangka pendek dan jangka panjang karena harga mendekati area bearish.
Harga logam lainnya bergerak menguat. Tembaga berjangka Mei naik 7 sen, atau 2,4%, ke US$ 3,17 per pon, menghapus penurunan Selasa 1,2%. Perak Mei naik 36 sen, atau 1,6%, ke US$ 23,18 per ounce, menyudahi penurunan 2,2% di sesi sebelumnya.
Platina berjangka Juli naik US$ 12,70, atau 0,9%, menjadi US$ 1.430,50 per ounce dan paladium untuk pengiriman Juni naik US$ 8,55, atau 1,3%, ke US$ 681,90 per ounce. [ast]
Inikah Indikasi Harga Emas Akan Rebound? - INILAH.com
Inikah Indikasi Harga Emas Akan Rebound? - INILAH.com
INILAH.COM, Jakarta -– Goldman Sachs menutup rekomendasi untuk ‘short’ emas. Selain menyarankan untuk keluar dari taruhan pada harga emas yang lebih rendah. Inikah indikasi harga emas akan rebound?
Bank investasi Goldman Sachs menuturp rekomendasinya ke klien untuk menjual aset emas, seraya menyarankan mereka untuk keluar dari taruhan bahwa harga emas akan terus turun.
Seperti diketahui, pada 10 April kemarin, Goldman merekomendasikan klien untuk bertaruh pada harga emas lebih rendah, dan memangkas prediksi harga emas untuk jangka pendek dan panjang , karena harga logam mulia ini tergantung di atas area bearish di level US$ 1.588,30 per ounce.
Ketika itu, analis Damien Courvalin dan Jeffrey Currie mengatakan kepada klien bahwa "ekspektasi kami untuk harga emas yang lebih rendah terus terbukti benar. Penurunan harga bisa berakhir menjadi lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan kami."
Pada 12 April, emas memulai terjun terburuk dua hari sejak berjangka pertama mulai perdagangan di New York. Akibatnya, Goldman menyarankan investor untuk keluar dari perdagangan, karena harga "jauh di bawah target awal kami di US$ 1.450 per ounce, dengan potensi keuntungan sekitar 10%.
Bahkan, harga emas pekan lalu tercatat turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April.
Analis mengaitkan sejumlah faktor dengan penurunan harga emas, termasuk perkiraan harga emas yang lebih rendah, penurunan kepemilikan emas di exchange-traded funds dan kekhawatiran bahwa bank sentral akan mulai menjual cadangan emas.
Mengutip kekhawatiran China dan indikator bearish, Goldman Sachs tadinya memangkas tiga, enam dan prakiraan tembaga 12-bulan setelah aksi jual berat selama dua bulan terakhir. UBS juga memangkas target emas jangka pendek, karena sentimen negatif pada logam. Aksi ini mengikuti bank investasi lainnya, seperti Goldman, dalam menurunkan target.
Bagaimana posisi emas saat ini?
Pada Rabu (24/4/2013) dini hari tadi, harga emas untuk pengiriman Juni turun US$ 12,40, atau 0,9% ke level US$ 1.408,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Selama perdagangan, harga emas sempat mengalami koreksi, setelah tweet palsu tentang ledakan di Gedung Putih muncul di twitter Associated Press. Namun, pada penutupan Comex, harga telah kembali, hampir separuh dari kenaikan US$ 25,60 per ounce yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Salah satu katalis koreksi harga emas adalah pertumbuhan aktivitas manufaktur di China yang melambat. Data awal versi HSBC untuk Indeks Purchasing Manager April jatuh ke 50,5, level terendah dalam dua bulan.
Data ini menekan harga emas, karena logam ini membutuhkan dukungan China untuk pembelian fisik. Demikian menurut Jeffrey Wright, managing director di Global Hunter Securities.
Data dari Zona Euro dan AS juga mengecewakan. Aktivitas sektor swasta April untuk 17 negara Zona Eropa menyusut pada kecepatan yang sama dengan Maret. Hal ini terjadi meskipun Jerman mengalami kontraksi. Sementara di AS, indeks manufaktur purchasing managers April jatuh ke 52.0, terendah sejak 6 bulan.
Data yang lemah di Zona Eropa membebani Euro , dan pada gilirannya mengangkat dolar AS. Alhasil, ada tekanan untuk komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas dan minyak.
Katalis negatif lain untuk harga emas adalah reli yang terjadi bursa saham AS. Saham naik karena investor lebih optimistis. Namun, risiko di pasar saham bertentangan dengan dana berbasis emas yang diperdagangkan di SPDR Gold Trust. Saham SPDR Gold Trust turun 1,1% kemarin.
Sepekan lalu, harga emas turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April. Analis mengaitkan dengan sejumlah faktor untuk penurunan harga emas, seperti prediksi yang lebih rendah, turunnya kepemilikan emas pada dana yang diperdagangkan serta kekhawatiran bahwa beberapa bank sentral akan menjual cadangan emasnya.
Padahal, harga emas pada Senin awal pekan ini berhasil naik, menandai apresiasi sesi ketiga berturut-turut, dengan naik 1,8% menjadi US$ 1.421,20 per ounce.
Peningkatan ini terjadi karena data dari Commodity Futures Trading Commission’s Commitments of Traders menyarankan pedagang besar, termasuk hedge fund dan penasihat perdagangan komoditas, mengurangi taruhan mereka untuk penurunan harga emas.
Bagaimanapun, karena harga emas sudah melambung di atas US$ 1400, Goldman merekomendasikan investor menutup taruhan mereka pada harga emas yang lebih rendah. Ini tampaknya menjadi indikasi bahwa harga emas akan kembali menarik.
[ast]
Oleh: Th. Asteria
ekonomi - Rabu, 24 April 2013 | 11:54 WIB
INILAH.COM, Jakarta -– Goldman Sachs menutup rekomendasi untuk ‘short’ emas. Selain menyarankan untuk keluar dari taruhan pada harga emas yang lebih rendah. Inikah indikasi harga emas akan rebound?
Bank investasi Goldman Sachs menuturp rekomendasinya ke klien untuk menjual aset emas, seraya menyarankan mereka untuk keluar dari taruhan bahwa harga emas akan terus turun.
Seperti diketahui, pada 10 April kemarin, Goldman merekomendasikan klien untuk bertaruh pada harga emas lebih rendah, dan memangkas prediksi harga emas untuk jangka pendek dan panjang , karena harga logam mulia ini tergantung di atas area bearish di level US$ 1.588,30 per ounce.
Ketika itu, analis Damien Courvalin dan Jeffrey Currie mengatakan kepada klien bahwa "ekspektasi kami untuk harga emas yang lebih rendah terus terbukti benar. Penurunan harga bisa berakhir menjadi lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan kami."
Pada 12 April, emas memulai terjun terburuk dua hari sejak berjangka pertama mulai perdagangan di New York. Akibatnya, Goldman menyarankan investor untuk keluar dari perdagangan, karena harga "jauh di bawah target awal kami di US$ 1.450 per ounce, dengan potensi keuntungan sekitar 10%.
Bahkan, harga emas pekan lalu tercatat turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April.
Analis mengaitkan sejumlah faktor dengan penurunan harga emas, termasuk perkiraan harga emas yang lebih rendah, penurunan kepemilikan emas di exchange-traded funds dan kekhawatiran bahwa bank sentral akan mulai menjual cadangan emas.
Mengutip kekhawatiran China dan indikator bearish, Goldman Sachs tadinya memangkas tiga, enam dan prakiraan tembaga 12-bulan setelah aksi jual berat selama dua bulan terakhir. UBS juga memangkas target emas jangka pendek, karena sentimen negatif pada logam. Aksi ini mengikuti bank investasi lainnya, seperti Goldman, dalam menurunkan target.
Bagaimana posisi emas saat ini?
Pada Rabu (24/4/2013) dini hari tadi, harga emas untuk pengiriman Juni turun US$ 12,40, atau 0,9% ke level US$ 1.408,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Selama perdagangan, harga emas sempat mengalami koreksi, setelah tweet palsu tentang ledakan di Gedung Putih muncul di twitter Associated Press. Namun, pada penutupan Comex, harga telah kembali, hampir separuh dari kenaikan US$ 25,60 per ounce yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Salah satu katalis koreksi harga emas adalah pertumbuhan aktivitas manufaktur di China yang melambat. Data awal versi HSBC untuk Indeks Purchasing Manager April jatuh ke 50,5, level terendah dalam dua bulan.
Data ini menekan harga emas, karena logam ini membutuhkan dukungan China untuk pembelian fisik. Demikian menurut Jeffrey Wright, managing director di Global Hunter Securities.
Data dari Zona Euro dan AS juga mengecewakan. Aktivitas sektor swasta April untuk 17 negara Zona Eropa menyusut pada kecepatan yang sama dengan Maret. Hal ini terjadi meskipun Jerman mengalami kontraksi. Sementara di AS, indeks manufaktur purchasing managers April jatuh ke 52.0, terendah sejak 6 bulan.
Data yang lemah di Zona Eropa membebani Euro , dan pada gilirannya mengangkat dolar AS. Alhasil, ada tekanan untuk komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas dan minyak.
Katalis negatif lain untuk harga emas adalah reli yang terjadi bursa saham AS. Saham naik karena investor lebih optimistis. Namun, risiko di pasar saham bertentangan dengan dana berbasis emas yang diperdagangkan di SPDR Gold Trust. Saham SPDR Gold Trust turun 1,1% kemarin.
Sepekan lalu, harga emas turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April. Analis mengaitkan dengan sejumlah faktor untuk penurunan harga emas, seperti prediksi yang lebih rendah, turunnya kepemilikan emas pada dana yang diperdagangkan serta kekhawatiran bahwa beberapa bank sentral akan menjual cadangan emasnya.
Padahal, harga emas pada Senin awal pekan ini berhasil naik, menandai apresiasi sesi ketiga berturut-turut, dengan naik 1,8% menjadi US$ 1.421,20 per ounce.
Peningkatan ini terjadi karena data dari Commodity Futures Trading Commission’s Commitments of Traders menyarankan pedagang besar, termasuk hedge fund dan penasihat perdagangan komoditas, mengurangi taruhan mereka untuk penurunan harga emas.
Bagaimanapun, karena harga emas sudah melambung di atas US$ 1400, Goldman merekomendasikan investor menutup taruhan mereka pada harga emas yang lebih rendah. Ini tampaknya menjadi indikasi bahwa harga emas akan kembali menarik.
[ast]
Gold is fine
By Chris Laird
So we saw gold fall a hundred plus dollars in a day and I say, it’s fine. People talking about well the ‘manipulators’ are dumping it… blah. Well its true according to my research that they do manipulate the gold market with um paper like ETFs. So what? Really, about a year ago we stated that gold would find a bottom if it tried it, at $1350. That proved true so far. I see gold as being almost an independent intelligence. How could gold do that???? I am not joking. Well You have all these rich people who associate gold with wealth. It’s not going away soon. Can gold be pushed down with paper markets? Yes. So what? The gold market will merely recover. Why? Because gold is considered a haven from financial risk and also from geopolitical risks of wars. Etc. I am not writing this piece to like encourage you about gold. If you are not happy with a 500 pct. gold price increase in the last ten years, just close this article. Find a better place. And besides, gold is NOT an investment to me, its savings. Its money, not like something to make money on. And people think because gold rose 500 pct. in the last ten years, oh it’s a way to make money….. NOT. Laugh. It is savings. Period. Gold is like a separate intelligence I really know that you have to think of gold as a separate entity. This is not some Microsoft stock that depends on some company doing things correctly. Gold is considered worldwide as wealth, its inside the heads of people worldwide as money… and you just are not going to get rid of that psychological and I will say Spiritual presence of gold in people’s minds, and that goes for Silver too. Anytime gold drops like this, and this was an epic drop, I consider the HUI stocks and they are so low now that I have said to my subscribers the HUI is a buy. Maybe it can drop more. Again I say so what? You don’t look at gold stocks or gold as an investment, it is savings and that is the way the gold mining companies look at it. They are in a very fundamental sense sort of the definition of money. Stay with it. Just hold it. We have made lots of predictions and recently had predicted that gold’s bottom would be $1350. Stop by and have a look.
http://www.ibtimes.com/gold-fine-1211115#
So we saw gold fall a hundred plus dollars in a day and I say, it’s fine. People talking about well the ‘manipulators’ are dumping it… blah. Well its true according to my research that they do manipulate the gold market with um paper like ETFs. So what? Really, about a year ago we stated that gold would find a bottom if it tried it, at $1350. That proved true so far. I see gold as being almost an independent intelligence. How could gold do that???? I am not joking. Well You have all these rich people who associate gold with wealth. It’s not going away soon. Can gold be pushed down with paper markets? Yes. So what? The gold market will merely recover. Why? Because gold is considered a haven from financial risk and also from geopolitical risks of wars. Etc. I am not writing this piece to like encourage you about gold. If you are not happy with a 500 pct. gold price increase in the last ten years, just close this article. Find a better place. And besides, gold is NOT an investment to me, its savings. Its money, not like something to make money on. And people think because gold rose 500 pct. in the last ten years, oh it’s a way to make money….. NOT. Laugh. It is savings. Period. Gold is like a separate intelligence I really know that you have to think of gold as a separate entity. This is not some Microsoft stock that depends on some company doing things correctly. Gold is considered worldwide as wealth, its inside the heads of people worldwide as money… and you just are not going to get rid of that psychological and I will say Spiritual presence of gold in people’s minds, and that goes for Silver too. Anytime gold drops like this, and this was an epic drop, I consider the HUI stocks and they are so low now that I have said to my subscribers the HUI is a buy. Maybe it can drop more. Again I say so what? You don’t look at gold stocks or gold as an investment, it is savings and that is the way the gold mining companies look at it. They are in a very fundamental sense sort of the definition of money. Stay with it. Just hold it. We have made lots of predictions and recently had predicted that gold’s bottom would be $1350. Stop by and have a look.
http://www.ibtimes.com/gold-fine-1211115#
Buy USD/JPY Targeting 100.80 Then 101.70: A Macro-Technical Trade - Citi
By eFXnews.com
Investors following short-term macro-technical strategies should consider buying USD/JPY on slight dips into 98.80, with an initial target at 100.80, a secondary target at 101.70, and a protective stop at 96.70, advises Citibank. "We continue to see short JPY as the most attractive trade. It continues to be the case that the JPY-Nikkei correlation remains at long term highs so we are skeptical that yen depreciation is over, given that the Nikkei remains 25% below its 2007 local peak. It is most likely that domestic monetary policy will be used to weaken the yen and boost the Nikkei and so far there is little incentive to pull back. If the CB liquidity theme is the dominant one, JPY will probably fall faster; if the slowing growth theme is dominant, it will fall more gradually," Citi outlines the macro rationale behind this call. "USD/JPY is still trying to breach above the resistance at 100, and if that’s the case we believe it will test 100.80, the V target price from the high in March in the Ichimoku theory, shortly," Citi outlines the technical rationale behind this call.
http://www.efxnews.com/story/18464/buy-usdjpy-targeting-10080-then-10170-macro-technical-trade-citi?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Efxnews+%28eFXnews+%29
Investors following short-term macro-technical strategies should consider buying USD/JPY on slight dips into 98.80, with an initial target at 100.80, a secondary target at 101.70, and a protective stop at 96.70, advises Citibank. "We continue to see short JPY as the most attractive trade. It continues to be the case that the JPY-Nikkei correlation remains at long term highs so we are skeptical that yen depreciation is over, given that the Nikkei remains 25% below its 2007 local peak. It is most likely that domestic monetary policy will be used to weaken the yen and boost the Nikkei and so far there is little incentive to pull back. If the CB liquidity theme is the dominant one, JPY will probably fall faster; if the slowing growth theme is dominant, it will fall more gradually," Citi outlines the macro rationale behind this call. "USD/JPY is still trying to breach above the resistance at 100, and if that’s the case we believe it will test 100.80, the V target price from the high in March in the Ichimoku theory, shortly," Citi outlines the technical rationale behind this call.
http://www.efxnews.com/story/18464/buy-usdjpy-targeting-10080-then-10170-macro-technical-trade-citi?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Efxnews+%28eFXnews+%29
Harga emas hanya rebound sesaat
Oleh Agus Triyono - Kamis, 25 April 2013 | 08:18 WIB
JAKARTA. Harga emas merangkak naik.
Permintaan emas fisik yang meningkat pada saat harga terkoreksi pekan
lalu, membuat harga komoditas ini rebound.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Rabu (24/4) pukul 17.00 WIB di Bursa Comex, menguat 0,93% menjadi US$ 1.422,00 per ons troi. Dalam pekan ini, harga emas telah naik sebesar 2,84%, setelah di awal pekan harga emas sempat menyentuh US$ 1.361,10 per ons troi.
Aktivitas permintaan emas fisik di beberapa pasar dunia pada minggu lalu, mulai terlihat meningkat. Volume kontrak emas acuan di Gold Exchange Shanghai pekan lalu melebihi 150 ton. Sementara itu, produsen koin AS, The US Mint, kehabisan stok koin emas ukuran terkecil.
Pengjiang Fu, Direktur Perdagangan Komoditas Newedge Asia Group SA mengatakan, ketika harga emas turun, minat beli terutama dari investor ritel menanjak. "Ini memberi dukungan bagi kenaikan harga," ujar Fu kepada Bloomberg.
Kenaikan teknikal
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, emas juga mendapatkan sentimen positif dari pergerakan teknikal harga komoditas tersebut. Setelah terkoreksi cukup dalam di pekan lalu, ada potensi harga masih akan naik.
Meski begitu Ariston menduga, kenaikan harga emas saat ini tidak akan berlangsung lama. Harga hanya akan bergerak di kisaran US$ 1.400 per ons troi. Sentimen negatif dari penurunan kepemilikan emas exchange traded products (ETP) dan exchange traded fund (ETF) pada bulan lalu, akan menahan rebound harga emas.
Kenaikan harga emas saat ini semata-mata disebabkan oleh faktor penyesuaian harga atas kejatuhan harga emas minggu lalu. "Tren tersebut kemungkinan besar hanya akan berlangsung dalam kurun waktu seminggu ke depan saja," kata Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures.
Kejatuhan harga emas pada pekan lalu memang dimanfaatkan oleh sejumlah investor untuk melakukan aksi beli. Namun, pasar masih sangat berhati-hati, sehingga pembelian emas hanya bertahap dan tidak berdampak terlalu besar bagi pergerakan harga emas.
Ariston melihat, secara teknikal harga emas masih di bawah tekanan. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif. Relative strength index (RSI) dan stochastic berada di area oversold dan menunjukkan potensi tekanan.
Prediksi Ariston, harga emas bergerak di US$ 1. 380-US$ 1.480 per ons troi dalam sepekan ke depan. Proyeksi Nizar, harga emas di US$ 1.375- US$ 1.450 per ons troi
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Rabu (24/4) pukul 17.00 WIB di Bursa Comex, menguat 0,93% menjadi US$ 1.422,00 per ons troi. Dalam pekan ini, harga emas telah naik sebesar 2,84%, setelah di awal pekan harga emas sempat menyentuh US$ 1.361,10 per ons troi.
Aktivitas permintaan emas fisik di beberapa pasar dunia pada minggu lalu, mulai terlihat meningkat. Volume kontrak emas acuan di Gold Exchange Shanghai pekan lalu melebihi 150 ton. Sementara itu, produsen koin AS, The US Mint, kehabisan stok koin emas ukuran terkecil.
Pengjiang Fu, Direktur Perdagangan Komoditas Newedge Asia Group SA mengatakan, ketika harga emas turun, minat beli terutama dari investor ritel menanjak. "Ini memberi dukungan bagi kenaikan harga," ujar Fu kepada Bloomberg.
Kenaikan teknikal
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, emas juga mendapatkan sentimen positif dari pergerakan teknikal harga komoditas tersebut. Setelah terkoreksi cukup dalam di pekan lalu, ada potensi harga masih akan naik.
Meski begitu Ariston menduga, kenaikan harga emas saat ini tidak akan berlangsung lama. Harga hanya akan bergerak di kisaran US$ 1.400 per ons troi. Sentimen negatif dari penurunan kepemilikan emas exchange traded products (ETP) dan exchange traded fund (ETF) pada bulan lalu, akan menahan rebound harga emas.
Kenaikan harga emas saat ini semata-mata disebabkan oleh faktor penyesuaian harga atas kejatuhan harga emas minggu lalu. "Tren tersebut kemungkinan besar hanya akan berlangsung dalam kurun waktu seminggu ke depan saja," kata Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures.
Kejatuhan harga emas pada pekan lalu memang dimanfaatkan oleh sejumlah investor untuk melakukan aksi beli. Namun, pasar masih sangat berhati-hati, sehingga pembelian emas hanya bertahap dan tidak berdampak terlalu besar bagi pergerakan harga emas.
Ariston melihat, secara teknikal harga emas masih di bawah tekanan. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif. Relative strength index (RSI) dan stochastic berada di area oversold dan menunjukkan potensi tekanan.
Prediksi Ariston, harga emas bergerak di US$ 1. 380-US$ 1.480 per ons troi dalam sepekan ke depan. Proyeksi Nizar, harga emas di US$ 1.375- US$ 1.450 per ons troi
Selasa, 23 April 2013
HARGA EMAS Setelah semalam jatuh, pagi ini emas melesat 1%
Oleh Rika Theo - Rabu, 24 April 2013 | 08:23 WIB | Sumber Reuters
SINGAPURA. Harga emas di pasar spot menanjak lagi pada perdagangan pagi ini (24/4). Emas rebound setelah semalam terpangkas 0,94%.
Pada pukul 08.15 WIB, harga emas spot di pasar Singapura naik 0,74% le 1.423,41.
Sedangkan kontrak emas di bursa Amerika reli 1,05% ke US$ 1.423,60. Kemarin harga kontrak emas ini tergerus 0,87% ke US$ 1.408,80.
Investor memanfaatkan penurunan harga untuk membeli emas. Bahkan ini berlaku juga di pasar fisik emas batangan. Investor berburu emas sehingga pasokan emas seperti di pasar Hong Kong menipis.
Pada pukul 08.15 WIB, harga emas spot di pasar Singapura naik 0,74% le 1.423,41.
Sedangkan kontrak emas di bursa Amerika reli 1,05% ke US$ 1.423,60. Kemarin harga kontrak emas ini tergerus 0,87% ke US$ 1.408,80.
Investor memanfaatkan penurunan harga untuk membeli emas. Bahkan ini berlaku juga di pasar fisik emas batangan. Investor berburu emas sehingga pasokan emas seperti di pasar Hong Kong menipis.
Meski begitu, investor tetap harus hati-hati. Sebab, harga emas masih berada di bawah tekanan penguatan dollar AS dan penurunan kepemilikan emas dalam produk ETF.
Senin, 22 April 2013
Wall Street Menguat Didorong Saham Teknologi
Angga Aliya - detikfinance Selasa, 23/04/2013 08:11 WIB
New York - Wall Street menguat di awal pekan menyusul aksi beli yang dilakukan investor terutama di saham-saham teknologi. Saham Microsoft Corp naik cukup tinggi setelah ada investor yang memborong.
Saham Caterpillar juga ikut naik, sebanyak 2,8% ke level US$ 82,71 per lembar meski diprediksi kinerjanya akan melambat di 2013 ini berbarengan dengan perusahaan berbasis tambang lainnya.
Saham Microsoft yang melompat 3,5% ke level US$ 30,83 per lembar membuat Indeks S&P 500 dan Nasdaq bertahan di zona hijau. Perusahaan milik Bill Gates ini dilaporkan dibeli sebagian sahamnya senilai US$ 2 miliar oleh ValueAct Capital.
"Sepertinya investor memburu saham-saham yang sudah murah. Kecuali ada berita yang sangat buruk, pasar masih akan bertahan di level sekarang ini," kata Uri Landesman, pemilik Platinum Partners di New York, dikutip Reuters, Selasa (23/4/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 19,66 poin (0,14%) ke
level 14.567,17. Indeks Standard & Poor's 500 Index bertambah 7,25 poin (0,47%) ke level 1.562,50.
Indeks Komposit Nasdaq melaju 27,50 poin (0,86%) ke level 3.233,55.
http://finance.detik.com/read/2013/04/23/081134/2227620/6/wall-street-menguat-didorong-saham-teknologi?f9911023
New York - Wall Street menguat di awal pekan menyusul aksi beli yang dilakukan investor terutama di saham-saham teknologi. Saham Microsoft Corp naik cukup tinggi setelah ada investor yang memborong.
Saham Caterpillar juga ikut naik, sebanyak 2,8% ke level US$ 82,71 per lembar meski diprediksi kinerjanya akan melambat di 2013 ini berbarengan dengan perusahaan berbasis tambang lainnya.
Saham Microsoft yang melompat 3,5% ke level US$ 30,83 per lembar membuat Indeks S&P 500 dan Nasdaq bertahan di zona hijau. Perusahaan milik Bill Gates ini dilaporkan dibeli sebagian sahamnya senilai US$ 2 miliar oleh ValueAct Capital.
"Sepertinya investor memburu saham-saham yang sudah murah. Kecuali ada berita yang sangat buruk, pasar masih akan bertahan di level sekarang ini," kata Uri Landesman, pemilik Platinum Partners di New York, dikutip Reuters, Selasa (23/4/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 19,66 poin (0,14%) ke
level 14.567,17. Indeks Standard & Poor's 500 Index bertambah 7,25 poin (0,47%) ke level 1.562,50.
Indeks Komposit Nasdaq melaju 27,50 poin (0,86%) ke level 3.233,55.
http://finance.detik.com/read/2013/04/23/081134/2227620/6/wall-street-menguat-didorong-saham-teknologi?f9911023
Para investor kakap ini masih percaya tuah emas!
Oleh Ruisa Khoiriyah - Senin, 22 April 2013 | 13:14 WIB
JAKARTA. Ketika harga emas terpuruk, reaksi
orang begitu beragam. Ada yang meringis sesak karena terlanjur membeli
banyak emas di harga mahal. Ada yang bertahan menyimpan emas sembari
berharap harga naik lagi. Ada pula yang bersorak gembira menilai hal
tersebut sebagai momentum tepat memborong emas.
Triliuner John Paulson termasuk orang yang masih percaya pada tuah emas. Investor kakap yang ketiban berkah besar ketika tsunami finansial tahun 2008 ini mengawali tahun 2013 dengan nilai investasi emas sekitar US$ 9,5 miliar.
Paulson melihat emas masih merupakan instrumen lindung nilai terbaik melawan ancaman inflasi. George Soros, triliuner yang jauh lebih kawakan, sehati. Soros menilai harga emas akan meroket lagi terdorong kuatnya permintaan di pasar. “Bank-bank sentral bakal terus membelinya,” ujarnya, seperti dikutip South China Morning.
World Gold Council dalam laporan terbarunya merilis aksi enam bank sentral yang aktif menambah cadangan emasnya. Mereka adalah Rusia, Turki, Korea Selatan, Brasil, Kazakstan, dan Irak. Turki, misalnya, dalam dua bulan tahun 2013 menambah 16 ton cadangan emasnya setelah memborong 164,5 ton emas sepanjang tahun 2012.
Investor ritel juga gempita menyambut kejatuhan emas. Masyarakat India yang merayakan Akshaya Tritiya, yakni hari tradisional membeli logam mulia pada 13 Mei nanti, diuntungkan dengan terpuruknya emas. Harga emas ukuran 10 gram di India kini dihargai US$ 440 atau sekitar Rp 4,26 juta. Harga itu lebih murah dibanding harga emas batangan 10 gram di Aneka Tambang yang senilai Rp 5,07 juta.
Tokuriki Honten, toko emas terbesar kedua di Jepang, juga mencatat kenaikan pembelian emas oleh investor ritel. Di Jepang, emas dihargai US$ 46 per gram atau Rp 446.200.
Nah, bagaimana investor ritel di Indonesia? Tri Hartono, Kepala Unit Bisnis Logam Mulia neka Tambang, bilang, belum ada lonjakan pembelian yang berarti. “Penjualan kami masih stabil sekitar 30 kilogram per hari,” kata dia.
Namun kebanyakan pembeli memang memanfaatkan kejatuhan harga emas. Anda tertarik ikut memborong emas?
Triliuner John Paulson termasuk orang yang masih percaya pada tuah emas. Investor kakap yang ketiban berkah besar ketika tsunami finansial tahun 2008 ini mengawali tahun 2013 dengan nilai investasi emas sekitar US$ 9,5 miliar.
Paulson melihat emas masih merupakan instrumen lindung nilai terbaik melawan ancaman inflasi. George Soros, triliuner yang jauh lebih kawakan, sehati. Soros menilai harga emas akan meroket lagi terdorong kuatnya permintaan di pasar. “Bank-bank sentral bakal terus membelinya,” ujarnya, seperti dikutip South China Morning.
World Gold Council dalam laporan terbarunya merilis aksi enam bank sentral yang aktif menambah cadangan emasnya. Mereka adalah Rusia, Turki, Korea Selatan, Brasil, Kazakstan, dan Irak. Turki, misalnya, dalam dua bulan tahun 2013 menambah 16 ton cadangan emasnya setelah memborong 164,5 ton emas sepanjang tahun 2012.
Investor ritel juga gempita menyambut kejatuhan emas. Masyarakat India yang merayakan Akshaya Tritiya, yakni hari tradisional membeli logam mulia pada 13 Mei nanti, diuntungkan dengan terpuruknya emas. Harga emas ukuran 10 gram di India kini dihargai US$ 440 atau sekitar Rp 4,26 juta. Harga itu lebih murah dibanding harga emas batangan 10 gram di Aneka Tambang yang senilai Rp 5,07 juta.
Tokuriki Honten, toko emas terbesar kedua di Jepang, juga mencatat kenaikan pembelian emas oleh investor ritel. Di Jepang, emas dihargai US$ 46 per gram atau Rp 446.200.
Nah, bagaimana investor ritel di Indonesia? Tri Hartono, Kepala Unit Bisnis Logam Mulia neka Tambang, bilang, belum ada lonjakan pembelian yang berarti. “Penjualan kami masih stabil sekitar 30 kilogram per hari,” kata dia.
Namun kebanyakan pembeli memang memanfaatkan kejatuhan harga emas. Anda tertarik ikut memborong emas?
Miliarder India yakin emas akan naik ke US$ 1.800
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 22 April 2013 | 15:14 WIB | Sumber Bloomberg
MUMBAI. Meski emas sudah terjerembab ke pasar bearish, namun sejumlah pihak meyakini emas masih akan bangkit dan terus melaju. Salah satunya adalah miliarder perhiasan India TS Kalyanaraman.
Kalyanamaran yang merupakan chairman dari Kalyan Jewellers, berpendapat, emas akan melonjak ke level US$ 1.800 per troy ounce pada akhir tahun ini. Sekadar informasi, emas sudah tidak pernah ditransaksikan pada level tersebut sejak November 2011.
"Investor, khususnya fund manager, akan mulai mengoleksi emas karena harganya yang sangat murah untuk memindahkan dana mereka. Permintaan pasar domestik emas di India sangat kuat dan permintaannya sangat besar," jelasnya.
Penjelasan Kalyanaraman tersebut bukan tanpa alasan. Saat harga emas mencatat penurunan terbesar sejak 1983 pada 15 April lalu, konsumen di India berbondong-bondong memborong emas. Sementara, permintaan emas ritel di China juga naik hingga tiga kali lipat.
Sementara itu, pendapat analis mengenai pergerakan harga emas cukup beragam. Menurut Mark Pervan, global head of commodity strategy Australia & New Zealand Banking Group Ltd, emas akan naik hingga ke posisi US$ 1.550 per troy ounce dalam enam bulan ke depan seiring meningkatnya permintaan fisik dan investasi emas.
Sedangkan Barclays Plc bilang, emas masih menjadi salah satu komoditas yang performanya paling jelek dalam beberapa tahun ke depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/miliarder-india-yakin-emas-akan-naik-ke-us-1.800/2013/04/22
MUMBAI. Meski emas sudah terjerembab ke pasar bearish, namun sejumlah pihak meyakini emas masih akan bangkit dan terus melaju. Salah satunya adalah miliarder perhiasan India TS Kalyanaraman.
Kalyanamaran yang merupakan chairman dari Kalyan Jewellers, berpendapat, emas akan melonjak ke level US$ 1.800 per troy ounce pada akhir tahun ini. Sekadar informasi, emas sudah tidak pernah ditransaksikan pada level tersebut sejak November 2011.
"Investor, khususnya fund manager, akan mulai mengoleksi emas karena harganya yang sangat murah untuk memindahkan dana mereka. Permintaan pasar domestik emas di India sangat kuat dan permintaannya sangat besar," jelasnya.
Penjelasan Kalyanaraman tersebut bukan tanpa alasan. Saat harga emas mencatat penurunan terbesar sejak 1983 pada 15 April lalu, konsumen di India berbondong-bondong memborong emas. Sementara, permintaan emas ritel di China juga naik hingga tiga kali lipat.
Sementara itu, pendapat analis mengenai pergerakan harga emas cukup beragam. Menurut Mark Pervan, global head of commodity strategy Australia & New Zealand Banking Group Ltd, emas akan naik hingga ke posisi US$ 1.550 per troy ounce dalam enam bulan ke depan seiring meningkatnya permintaan fisik dan investasi emas.
Sedangkan Barclays Plc bilang, emas masih menjadi salah satu komoditas yang performanya paling jelek dalam beberapa tahun ke depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/miliarder-india-yakin-emas-akan-naik-ke-us-1.800/2013/04/22
Gara-gara China & India, harga emas melompat lagi
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 22 April 2013 | 20:38 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak untuk hari ketiga di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 07.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 2,9% menjadi US$ 1.436,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menanjak hingga 3,1%.
Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 2,3% menjadi US$ 1.436,23 per troy ounce di London.
Kenaikan harga emas terjadi setelah aksi jual si kuning secara besar-besaran memicu pembelian fisik emas. "Permintaan fisik emas dari China sangat besar sejak harga emas turun dalam. Investor ritel memandang penurunan harga emas merupakan kesempatan untuk membeli," jelas tim analis Barclays Plc Suki Cooper, Lynnden Branigan, dan Christopher Louney.
Sekadar tambahan informasi, Chinese Gold & Silver Exchange Society di Hong Kong hampir kehabisan persediaan emas fisik dan mayoritas anggotanya membeli emas.
Sedangkan di India, Bombay Bullion Association Ltd memprediksi, impor emas akan melonjak 36% dalam tiga bulan yang berakhir Juni mendatang dibanding dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu aksi beli konsumen terhadap perhiasan dan koin setelah harganya turun dalam. China dan India merupakan dua negara konsumen emas terbesar dunia.
http://investasi.kontan.co.id/news/gara-gara-china-india-harga-emas-melompat-lagi/2013/04/22
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali menanjak untuk hari ketiga di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 07.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 2,9% menjadi US$ 1.436,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menanjak hingga 3,1%.
Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 2,3% menjadi US$ 1.436,23 per troy ounce di London.
Kenaikan harga emas terjadi setelah aksi jual si kuning secara besar-besaran memicu pembelian fisik emas. "Permintaan fisik emas dari China sangat besar sejak harga emas turun dalam. Investor ritel memandang penurunan harga emas merupakan kesempatan untuk membeli," jelas tim analis Barclays Plc Suki Cooper, Lynnden Branigan, dan Christopher Louney.
Sekadar tambahan informasi, Chinese Gold & Silver Exchange Society di Hong Kong hampir kehabisan persediaan emas fisik dan mayoritas anggotanya membeli emas.
Sedangkan di India, Bombay Bullion Association Ltd memprediksi, impor emas akan melonjak 36% dalam tiga bulan yang berakhir Juni mendatang dibanding dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu aksi beli konsumen terhadap perhiasan dan koin setelah harganya turun dalam. China dan India merupakan dua negara konsumen emas terbesar dunia.
http://investasi.kontan.co.id/news/gara-gara-china-india-harga-emas-melompat-lagi/2013/04/22
Minggu, 21 April 2013
Dollar AS menguat
Oleh Agus Triyono - Senin, 22 April 2013 | 08:33 WIB
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat
terhadap beberapa mata uang utama setelah negara-negara G-20
menyatakan, bisa menerima kebijakan moneter agresif Bank of Japan (BoJ).
Pada Jumat (19/4) lalu, pairing USD/JPY diperdagangkan menguat 1,37% menjadi 99,52 dan pairing AUD/USD melemah 0,23% menjadi 1,0277. Pasangan EUR/USD menguat tipis 0,007% menjadi 1,3052 dari hari sebelumnya.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso akhir pekan lalu menyatakan bahwa sejumlah negara yang hadir dalam pertemuan forum G-20 memberi lampu hijau atas kebijakan moneter yang diambil BoJ. "Lampu hijau tersebut membuat yen semakin tertekan terhadap dollar AS," kata Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures. Menurut perkiraannya, dollar AS masih akan melanjutkan penguatan dalam beberapa hari ke depan.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures menambahkan, pergerakan dollar AS akhir pekan lalu juga terdorong data China. Pertumbuhan ekonomi China kuartal I yang berada di bawah ekspektasi pasar ikut menekan aussie.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan dollar AS di akhir pekan sebenarnya mendapatkan banyak sentimen negatif. Data penyerapan tenaga kerja yang buruk menekan pergerakan dollar AS terhadap euro. Sentimen lain juga datang dari jatuhnya beberapa komoditas utama. Namun, tren pelemahan tersebut kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama.
Fundamental ekonomi di Zona Eropa yang masih rapuh akan menyebabkan pergerakan euro terhadap dollar cenderung mendatar. Menurut perkiraan Daru, euro hanya mampu bergerak di kisaran 1,3000 sampai 1,3300 dalam beberapa waktu ke depan.
Pada Jumat (19/4) lalu, pairing USD/JPY diperdagangkan menguat 1,37% menjadi 99,52 dan pairing AUD/USD melemah 0,23% menjadi 1,0277. Pasangan EUR/USD menguat tipis 0,007% menjadi 1,3052 dari hari sebelumnya.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso akhir pekan lalu menyatakan bahwa sejumlah negara yang hadir dalam pertemuan forum G-20 memberi lampu hijau atas kebijakan moneter yang diambil BoJ. "Lampu hijau tersebut membuat yen semakin tertekan terhadap dollar AS," kata Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures. Menurut perkiraannya, dollar AS masih akan melanjutkan penguatan dalam beberapa hari ke depan.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures menambahkan, pergerakan dollar AS akhir pekan lalu juga terdorong data China. Pertumbuhan ekonomi China kuartal I yang berada di bawah ekspektasi pasar ikut menekan aussie.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan dollar AS di akhir pekan sebenarnya mendapatkan banyak sentimen negatif. Data penyerapan tenaga kerja yang buruk menekan pergerakan dollar AS terhadap euro. Sentimen lain juga datang dari jatuhnya beberapa komoditas utama. Namun, tren pelemahan tersebut kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama.
Fundamental ekonomi di Zona Eropa yang masih rapuh akan menyebabkan pergerakan euro terhadap dollar cenderung mendatar. Menurut perkiraan Daru, euro hanya mampu bergerak di kisaran 1,3000 sampai 1,3300 dalam beberapa waktu ke depan.
Dollar nyaris 100 yen, Nikkei melesat
Oleh Rika Theo - Senin, 22 April 2013 | 07:59 WIB | Sumber Reuters
TOKYO. Investor bullish atas saham Jepang sehingga indeks Nikkei terdorong mendekati level tertinggi dalam lima tahun. Optimisme pasar semakin membuncah dengan nilai tukar yen yang nyaris mencapai level simbolis 100 yen per dollar AS pagi ini.
Pelemahan yen terdorong oleh pertemuan G20 yang menyatakan dukungannya pada aksi agresif Bank of Japan mengatasi deflasi. Setelah rapat dua hari sampai Jumat lalu, G20 mengatakan akan memperhatikan kemungkinan efek samping penambahan stimulus namun, G20 tak menyebut Jepang.
Alhasil, dollar sempat menguat ke 99,89 yen pagi ini, sedikit di bawah 99,95 yen yang ditembus di 11 April lalu. Saat ini, yen dieprdagangkan di sekitar 99,78.
"Setelah G20, para pemain pasar nyaman menjual yen lebih jauh, hanya masalah waktu level simbolis 100 bisa ditembus," kata Yuju Saito, Direktur Forex di Credit Agricole, Tokyo.
Indeks Nikkei 225 dibuka melambung 1,7% menyambut hasil G20 sebagai tren jelas bagi pelemahan yen yang akan mendongkrak laba emiten.
Namun indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%. Sepekan lalu, indeks ini tergerus 0,5%.
Indeks Australia naik 0,1% sedangkan indeks Kospi Korsel dibuka turun 0,2%.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-nyaris-100-yen-nikkei-melesat/2013/04/22
TOKYO. Investor bullish atas saham Jepang sehingga indeks Nikkei terdorong mendekati level tertinggi dalam lima tahun. Optimisme pasar semakin membuncah dengan nilai tukar yen yang nyaris mencapai level simbolis 100 yen per dollar AS pagi ini.
Pelemahan yen terdorong oleh pertemuan G20 yang menyatakan dukungannya pada aksi agresif Bank of Japan mengatasi deflasi. Setelah rapat dua hari sampai Jumat lalu, G20 mengatakan akan memperhatikan kemungkinan efek samping penambahan stimulus namun, G20 tak menyebut Jepang.
Alhasil, dollar sempat menguat ke 99,89 yen pagi ini, sedikit di bawah 99,95 yen yang ditembus di 11 April lalu. Saat ini, yen dieprdagangkan di sekitar 99,78.
"Setelah G20, para pemain pasar nyaman menjual yen lebih jauh, hanya masalah waktu level simbolis 100 bisa ditembus," kata Yuju Saito, Direktur Forex di Credit Agricole, Tokyo.
Indeks Nikkei 225 dibuka melambung 1,7% menyambut hasil G20 sebagai tren jelas bagi pelemahan yen yang akan mendongkrak laba emiten.
Namun indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%. Sepekan lalu, indeks ini tergerus 0,5%.
Indeks Australia naik 0,1% sedangkan indeks Kospi Korsel dibuka turun 0,2%.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-nyaris-100-yen-nikkei-melesat/2013/04/22
Harga emas merambat naik setelah anjlok
Oleh Agung Jatmiko - Senin, 22 April 2013 | 08:23 WIB
JAKARTA. Harga emas kembali rebound berkat
adanya aksi perburuan di harga murah di pasar. Penguatan harga emas juga
dipicu naiknya permintaan emas dari India.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013 di Bursa Comex, Jumat (19/4), naik 0,22% menjadi US$ 1.395,6 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun, harga emas anjlok 10,62% dalam sepekan.
Akhir pekan lalu terjadi pembelian emas batangan dan koin besar-besaran di India, Hong Kong dan Amerika Serikat (AS). "Harga emas bereaksi terhadap permintaan emas fisik. Laporan dari perdagang ritel emas di Amerika Utara, Eropa dan Asia Pasifik menyebutkan, stok emas habis," kata Tim Gardiner, Managing Director TD Securities Inc kepada Bloomberg.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pembelian besar-besaran terjadi karena harga sudah terlalu rendah. Nizar memperingatkan, rebound rentan karena pasar masih diliputi kecemasan mengenai rencana penjualan emas Siprus yang dikhawatirkan memicu penjualan cadangan emas negara-negara lain di Zona Euro.
Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures menambahkan, pembelian emas fisik sedikit membantu pergerakan harga. "Penguatan yang terjadi saat ini belum mengonfirmasi tren, ketidakjelasan informasi mengenai kebijakan penjualan emas Siprus menyebabkan pasar waspada," kata Ariana.
Sampai akhir pekan, Nizar memprediksi harga emas masih tertekan, dengan pergerakan US$ 1.375- US$ 1.437,50 per ons troi. Ariana memperkirakan, harga emas cenderung turun di kisaran US$ 1.369-US$ 1.458 per ons troi.
Walau harga emas global rontok 10,62% sepekan, harga emas batangan PT Aneka Tambang hanya turun 0,73%. Harga emas batangan ukuran satu gram dibanderol Rp 541.000. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, ANTAM selaku produsen mempunyai patokan tersendiri dalam menentukan harga emas batangan. Kiswoyo menambahkan, sebagai produsen emas, ANTM berhak menentukan tingkat harga yang sesuai keuntungan.
Perbedaan harga juga terlihat antara emas batangan ANTAM dengan emas batangan yang dijual di toko emas. Berdasarkan pantauan KONTAN, harga emas batangan di toko emas rata-rata Rp 490.000 per gram.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013 di Bursa Comex, Jumat (19/4), naik 0,22% menjadi US$ 1.395,6 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun, harga emas anjlok 10,62% dalam sepekan.
Akhir pekan lalu terjadi pembelian emas batangan dan koin besar-besaran di India, Hong Kong dan Amerika Serikat (AS). "Harga emas bereaksi terhadap permintaan emas fisik. Laporan dari perdagang ritel emas di Amerika Utara, Eropa dan Asia Pasifik menyebutkan, stok emas habis," kata Tim Gardiner, Managing Director TD Securities Inc kepada Bloomberg.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pembelian besar-besaran terjadi karena harga sudah terlalu rendah. Nizar memperingatkan, rebound rentan karena pasar masih diliputi kecemasan mengenai rencana penjualan emas Siprus yang dikhawatirkan memicu penjualan cadangan emas negara-negara lain di Zona Euro.
Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures menambahkan, pembelian emas fisik sedikit membantu pergerakan harga. "Penguatan yang terjadi saat ini belum mengonfirmasi tren, ketidakjelasan informasi mengenai kebijakan penjualan emas Siprus menyebabkan pasar waspada," kata Ariana.
Sampai akhir pekan, Nizar memprediksi harga emas masih tertekan, dengan pergerakan US$ 1.375- US$ 1.437,50 per ons troi. Ariana memperkirakan, harga emas cenderung turun di kisaran US$ 1.369-US$ 1.458 per ons troi.
Walau harga emas global rontok 10,62% sepekan, harga emas batangan PT Aneka Tambang hanya turun 0,73%. Harga emas batangan ukuran satu gram dibanderol Rp 541.000. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, ANTAM selaku produsen mempunyai patokan tersendiri dalam menentukan harga emas batangan. Kiswoyo menambahkan, sebagai produsen emas, ANTM berhak menentukan tingkat harga yang sesuai keuntungan.
Perbedaan harga juga terlihat antara emas batangan ANTAM dengan emas batangan yang dijual di toko emas. Berdasarkan pantauan KONTAN, harga emas batangan di toko emas rata-rata Rp 490.000 per gram.
Kamis, 18 April 2013
Harga emas di NY menanjak lagi
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 19 April 2013 | 04:30 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas tadi malam (18/4) di New York masih menunjukkan pergerakan positif. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.52 wantu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,7% menjadi US$ 1.392,50 per troy ounce.
Sebelumnya, pada 16 April, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.321,50 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak Januari 2011.
Kondisi serupa juga terjadi pada harga kontrak emas untuk pengantaran cepat. Per pukul 15.01, harga kontrak emas ini naik 0,8% menjadi US$ 1.387,90 per troy ounce.
Kenaikan harga emas terkait dengan adanya sinyal bahwa tingkat permintaan emas oleh investor dan konsumen rebound.
Data yang dirilis China Gold Association menunjukkan, pada 15 April dan 16 April lalu, penjualan ritel emas melonjak tinggi. All India Gems & Jewellery Trade Federation mengungkapkan, tingkat permintaan emas mendaki ke level tertinggi tahun ini.
"Permintaan fisik emas masih akan tetap tinggi," jelas senior commodity broker RJ O'Brien & Associates.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-di-ny-menanjak-lagi/2013/04/19
NEW YORK. Harga kontrak emas tadi malam (18/4) di New York masih menunjukkan pergerakan positif. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.52 wantu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,7% menjadi US$ 1.392,50 per troy ounce.
Sebelumnya, pada 16 April, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.321,50 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak Januari 2011.
Kondisi serupa juga terjadi pada harga kontrak emas untuk pengantaran cepat. Per pukul 15.01, harga kontrak emas ini naik 0,8% menjadi US$ 1.387,90 per troy ounce.
Kenaikan harga emas terkait dengan adanya sinyal bahwa tingkat permintaan emas oleh investor dan konsumen rebound.
Data yang dirilis China Gold Association menunjukkan, pada 15 April dan 16 April lalu, penjualan ritel emas melonjak tinggi. All India Gems & Jewellery Trade Federation mengungkapkan, tingkat permintaan emas mendaki ke level tertinggi tahun ini.
"Permintaan fisik emas masih akan tetap tinggi," jelas senior commodity broker RJ O'Brien & Associates.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-di-ny-menanjak-lagi/2013/04/19
Rabu, 17 April 2013
Harga komoditas anjlok, bursa Asia melempem
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 18 April 2013 | 08:25 WIB
SINGAPURA. Bursa Asia pagi ini (18/4) memberikan sinyaL negatif. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.27 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 136,58. Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat satu saham yang naik.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: BHP Billiton Ltd yang turun 2,6% di Sydney, LG Display Co turun 3,5% di Seoul, dan Softbank Corp turun 1,3% di Tokyo.
Penurunan bursa Asia pada hari ini dipengaruhi oleh anjloknya harga komoditas. Memang, harga komoditas belakangan kian tertekan seiring kecemasan outlook perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi menggerus tingkat permintaan bahan-bahan baku.
Selain itu, "Lemahnya kinerja emiten dan kecemasan baru mengenai perekonomian global menyebabkan investor tak berani mengambil risiko," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Investment di Sydney.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-komoditas-anjlok-bursa-asia-melempem/2013/04/18
SINGAPURA. Bursa Asia pagi ini (18/4) memberikan sinyaL negatif. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.27 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 136,58. Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat satu saham yang naik.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: BHP Billiton Ltd yang turun 2,6% di Sydney, LG Display Co turun 3,5% di Seoul, dan Softbank Corp turun 1,3% di Tokyo.
Penurunan bursa Asia pada hari ini dipengaruhi oleh anjloknya harga komoditas. Memang, harga komoditas belakangan kian tertekan seiring kecemasan outlook perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi menggerus tingkat permintaan bahan-bahan baku.
Selain itu, "Lemahnya kinerja emiten dan kecemasan baru mengenai perekonomian global menyebabkan investor tak berani mengambil risiko," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Investment di Sydney.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-komoditas-anjlok-bursa-asia-melempem/2013/04/18
Emas murah kerek permintaan dari mal India & China
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 18 April 2013 | 08:59 WIB
MUMBAI. Pada pekan ini, ratusan konsumen di China mengantre untuk membeli emas. Sementara di Hong Kong, para konsumen berebut membeli gelang dan kalung. Kondisi serupa juga terlihat di India di mana warga di Negeri Taj Mahal itu ramai-ramai membeli perhiasan untuk menjadi mas kawin. Tak heran, penjualan emas di pasar Zaveri di Mumbai (pasar emas terbesar India) hingga Perth Mint di Australia, meningkat dua kali lipat dari pekan lalu.
Inilah sedikit gambaran mengenai dampak aksi jual besar-besaran terhadap emas yang terjadi pada awal pekan lalu. Sekadar mengingatkan, harga emas sudah anjlok sebesar 13% dalam dua sesi hingga 15 April lalu. Kondisi tersebut mengantarkan pasar emas masuk ke dalam definisi pasar bearish karena sudah anjlok lebih dari 20% dari level rekor tertingginya yang tercipta pada Agustus 2011 lalu.
Aksi beli emas saat harga murah sangat terlihat di India dan China. Maklum saja, kedua negara ini memang negara konsumen emas terbesar dunia. Tak heran jika mereka melihat penurunan besar terhadap emas sebagai kesempatan untuk membeli.
"Budaya di Asia adalah mereka akan memburu emas fisik saat harganya jatuh. Permintaan perhiasan semakin membaik dan konsumen untuk industri ini juga membeli saat harganya turun dalam," jelas Dick Poon, general manager Heraeus Metals Hong Kong Ltd.
Data yang dirilis All India Gems & Jeewellery Trade Federation menunjukkan, permintaan emas dalam beberapa hari terakhir merupakan yang terbesar di sepanjang tahun ini.
"Kami membeli emas setelah dua tahun. Kami akan membeli lebih banyak lagi jika harganya turun lebih dalam," jelas Yogender Gyan, 29 tahun saat diwawancara di toko perhiasan Connaught Place di New Delhi. Di toko perhiasan ini, pelanggan yang datang lebih banyak ketimbang salesman dengan perbandingan 5:1.
Situasi berbeda tampak di London. Hanya sedikit konsumen yang memasuki toko perhiasan seperti Baird & Co dan J Blundell & Sons Ltd saat jam makan siang kemarin. Pelanggan yang datang ke toko emas ATS Bullion juga terbilang sedikit karena jalan Strand ditutup dalam rangka pemakaman mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
http://internasional.kontan.co.id/news/emas-murah-kerek-permintaan-dari-mal-india-china
MUMBAI. Pada pekan ini, ratusan konsumen di China mengantre untuk membeli emas. Sementara di Hong Kong, para konsumen berebut membeli gelang dan kalung. Kondisi serupa juga terlihat di India di mana warga di Negeri Taj Mahal itu ramai-ramai membeli perhiasan untuk menjadi mas kawin. Tak heran, penjualan emas di pasar Zaveri di Mumbai (pasar emas terbesar India) hingga Perth Mint di Australia, meningkat dua kali lipat dari pekan lalu.
Inilah sedikit gambaran mengenai dampak aksi jual besar-besaran terhadap emas yang terjadi pada awal pekan lalu. Sekadar mengingatkan, harga emas sudah anjlok sebesar 13% dalam dua sesi hingga 15 April lalu. Kondisi tersebut mengantarkan pasar emas masuk ke dalam definisi pasar bearish karena sudah anjlok lebih dari 20% dari level rekor tertingginya yang tercipta pada Agustus 2011 lalu.
Aksi beli emas saat harga murah sangat terlihat di India dan China. Maklum saja, kedua negara ini memang negara konsumen emas terbesar dunia. Tak heran jika mereka melihat penurunan besar terhadap emas sebagai kesempatan untuk membeli.
"Budaya di Asia adalah mereka akan memburu emas fisik saat harganya jatuh. Permintaan perhiasan semakin membaik dan konsumen untuk industri ini juga membeli saat harganya turun dalam," jelas Dick Poon, general manager Heraeus Metals Hong Kong Ltd.
Data yang dirilis All India Gems & Jeewellery Trade Federation menunjukkan, permintaan emas dalam beberapa hari terakhir merupakan yang terbesar di sepanjang tahun ini.
"Kami membeli emas setelah dua tahun. Kami akan membeli lebih banyak lagi jika harganya turun lebih dalam," jelas Yogender Gyan, 29 tahun saat diwawancara di toko perhiasan Connaught Place di New Delhi. Di toko perhiasan ini, pelanggan yang datang lebih banyak ketimbang salesman dengan perbandingan 5:1.
Situasi berbeda tampak di London. Hanya sedikit konsumen yang memasuki toko perhiasan seperti Baird & Co dan J Blundell & Sons Ltd saat jam makan siang kemarin. Pelanggan yang datang ke toko emas ATS Bullion juga terbilang sedikit karena jalan Strand ditutup dalam rangka pemakaman mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
http://internasional.kontan.co.id/news/emas-murah-kerek-permintaan-dari-mal-india-china
Selasa, 16 April 2013
Masuk pasar bearish, saatnya berburu emas!
Oleh Barratut Taqiyyah, Dityasa H Forddanta - Rabu, 17 April 2013 | 08:12 WIB
JAKARTA. Daya tarik emas sebagai safe heaven sepertinya mulai memudar beberapa bulan belakangan. Betapa tidak, jika selama 12 tahun berturut-turut emas berhasil mencatatkan kenaikan, namun era tersebut seakan berakhir sejak awal tahun ini.
Sebagai gambaran, di sepanjang 2011 lalu, harga emas berhasil membumbung sebesar 34%. Nah, di tahun itu pula, emas berhasil menorehkan rekor harga tertingginya di posisi US$ 1.900,23 per troy ounce pada Agustus 2011. Namun pada 2012, tenaga emas untuk mendaki mulai berkurang.
Pada tahun lalu, emas hanya berhasil menorehkan kenaikan sebesar 11%. Adapun harga rata-rata emas di sepanjang 2012 sebesar US$ 1.679 per troy ounce. Kian melemahnya gerak harga si kuning mentereng ini berlanjut hingga awal 2013.
Hingga akhirnya, pada akhir pekan lalu (12/4), emas memasuki pasar bearish. Saat itu, harga kontrak emas jatuh hingga ke posisi US$ 1.483 per troy ounce. Itu artinya, harga emas sudah anjlok 22% dari rekor tertingginya pada Agustus 2011 lalu.
Sekadar mengingatkan, penurunan harga emas yang mencapai 20% dari level tertingginya dapat dikatakan masuk ke dalam definisi pasar bearish.
Aksi jual emas belum berhenti sampai di situ saja. Pada Senin (15/4) di New York, mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.51 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni terjerembab hingga 9,3% dan ditutup pada posisi US$ 1.361,10 di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif yang diperdagangkan sejak 17 Maret 1980 atau 33 tahun yang lalu!
Setelah menyentuh level tersebut, harga emas menyentuh posisi US$ 1.348,50, yang merupakan level terendah sejak Februari 2011. Transaksi perdagangan seluruh kontrak per pukul 16.10 waktu setempat diperkirakan mencapai 684.502. Angka ini melampaui rekor kontrak sebelumnya sebanyak 486.315 kontrak pada 28 November lalu.
Salah satu faktor yang memicu aksi jual emas adalah perlambatan ekonomi China yang di luar perkiraan. Kondisi itu menyebabkan investor cemas bahwa mereka akan membutuhkan lebih banyak dana tunai untuk menutupi posisi investasi mereka.
"Saat harga semakin mendekati level biaya produksi di kisaran US$ 1.200-an per troy ounce, investor mulai panik," jelas Jonathan Barratt, pendiri Barratt's Bulletin.
Goldman Sachs Group Inc mengingatkan kepada investor bahwa harga emas masih akan terus merosot setelah mencatatkan reli dalam sembilan dekade terakhir. Analis Goldman seperti yang dikutip Reuters, membeberkan, penurunan harga emas saat ini wajar dan sejalan dengan kenaikan bunga riil AS.
“Penurunan harga emas mencerminkan kombinasi dari membaiknya data ekonomi AS, menurunnya ketidakpastian kebijakan AS, dan berkurangnya kekhawatiran krisis utang Eropa,” jelas Goldman.
Terkait penjelasannya tersebut, Goldman merekomendasikan jual untuk emas. Goldman juga memprediksi, harga emas akan semakin terjun bebas ke kisaran US$ 1.200 per troy ounce dalam lima tahun mendatang.
Investor lebih memilih pasar saham
Sementara itu, Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York berpendapat, siapapun yang membeli emas sebelum terjadi penurunan besar ini, pasti akan mengalami kerugian. Menurutnya, persepsi yang harus diingat adalah emas tidak betul-betul dibutuhkan lagi sebagai safe haven.
“Saat ini, pelaku pasar beralih ke pasar saham dan mereka benar-benar terkejut. Apalagi tidak ada inflasi. Sehingga, banyak orang yang berpikir buat apa membeli emas?" urai Selkin.
Barratt juga berpendapat sama. "Momentum yang ada sekarang menyebabkan harga emas masih akan diperdagangkan di level murah. Investor memilih untuk keluar dari emas dan masuk ke pasar saham," jelasnya.
Argumen Barratt memang dapat dibuktikan dengan melihat pergerakan pasar saham global. Salah satunya yakni indeks Standard & Poor's 500 yang menanjak ke rekor tertingginya pada 2 April lalu.
Jika dihitung, sepanjang kuartal I 2013, indeks acuan bursa AS tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 10%. Sementara, pada periode yang sama, harga emas merosot 4,6%.
Frank Lesh dari FuturePath Trading LLC memprediksi, secara teknikal, harga si kuning kinclong akan terus melorot hingga menyentuh level US$ 1.100 pada 2014 mendatang.
Lesh menjelaskan, rasio Fibonacci memberikan indikasi, penurunan yang mencapai 76,4% dari level rekor US$ 1.923,70 pada September 2011 lalu akan menyebabkan harga emas akan kembali menurun sebesar US$ 430.
“Jika harga emas turun di bawah harga level krusial yakni US$ 1.500, kita akan melihat penurunan yang signifikan terhadap harga emas. Pasar emas masih terlihat lemah. Kami melihat banyak dana yang keluar dari emas,” papar Lesh, director FuturePath yang berbasis di Chicago.
Namun, pendapat berbeda diungkapkan oleh Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. Menurut Nico, dirinya masih sangat bullish dengan harga emas dengan target harga US$ 8.000 per troy ounce dalam lima tahun ke depan.
“Waktu yang akan bicara apakah kita bersiap untuk meroket naik sekarang ini, sehingga memberikan peluang beli yang sangat baik seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada periode akhir 1990an-2000an awal, periode 2006-2007 serta di 2008-2009 saat krisis kredit. Yang menarik adalah peluang beli dalam 3 periode tersebut masing-masing berlangsung dalam 12 sampai 18 bulan,” urai Nico.
Nico menambahkan, faktor yang mendorong harga emas di antaranya pencetakan uang oleh bank sentral dunia, permintaan investasi dari China dan India, serta pembelian emas oleh bank sentral.
Renji Betari, Officer Development & Research Division Jakarta Future Exchange (JFX), berpendapat, penurunan harga emas belakangan ini ada kaitannya dengan beberapa aksi profit taking di atas harga produksi emas yang sebenarnya hanya berada di level US$ 1.000. Tapi, dirinya memprediksi, harga emas akan kembali naik dalam waktu dekat. Dia meramal, dalam dua minggu ke depan, harga emas akan naik dari sebelumnya US$ 1560 per ounce Troy menjadi US$ 1.588 per troy ounce, dengan target terdekat US$ 1.600 per troy ounce.
"Belakangan ini, emas memang memiliki tren menurun. Tapi saya rasa, posisi terakhir di level 1.560 sudah menjadi support yang cukup kuat untuk kembali rebound dalam waktu dekat," jelas Renji.
Untuk jangka panjang, wanita yang sempat menggeluti profesi wartawan ini memperkirakan, target terdekat harga emas akan berada di level US$ 1.600 per troy ounce. Pada level ini, emas akan melakukan konsolidasi di level US$ 1.600 hingga US$ 1.620 per troy ounce pada Mei mendatang. Level tersebut kembali naik dengan target optimis US$ 1.650 per troy ounce pada Juni.
Pergerakan harga emas dalam negeri juga tidak akan berbeda jauh dengan level-level tersebut. "Soalnya harga emas kita masih mengacu harga emas internasional," pungkas Renji.
Ariston Tjendra, Head of Research Monex Investindo Future memiliki pendapat yang berbeda. Dirinya tidak yakin jika harga emas akan kembali menguat dalam waktu dekat. "Secara teknikal, pergerakan emas masih berada di kanal penurunan. Tekanannya masih cukup kuat," tukas Ariston.
Dirinya menambahkan, tekanan tersebut berasal dari maraknya peralihan portofolio emas ke saham. Selain itu, tekanan juga datang dari Siprus. Sebagaimana yang dtahui sebelumnya, Siprus dipaksa menjual 10 ton cadangan emasnya senilai 15 juta euro sebagai jaminan bailout. Kondisi ini membuat emas berada pada posisi oversupply.
"Pergerakan ini juga tidak berbeda jauh dengan pergerakan harga emas di dalam negeri. Kalau pun ternyata harga dalam negeri lebih mahal, itu karena permintaan lokal tinggi," jelas Ariston.
Beli emas sekarang!
Meski harga emas terus melorot, namun, sejumlah analis menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas. Nico merupakan salah satu di antaranya. Dia mengakui, setelah support kuat emas antara US$ 1.520 dan US$ 1.530 per troy ounce tertembus, pasar emas memang menjadi bearish dalam jangka pendek.
“Level terendah sudah tercapai untuk tahun ini atau sudah sangat dekat. Maka, saya merekomendasikan untuk membeli emas sekarang,” tegas Nico kepada KONTAN. Nico juga menyarankan agar investor tetap saja membeli emas pada dollar-cost averaging basis, apalagi dengan harga yang semakin murah saat ini.
Barratt juga percaya bahwa koreksi harga emas saat ini hanyalah reaksi yang berlebihan oleh pelaku pasar. Menurutnya, penurunan emas saat ini menawarkan posisi masuk yang bagus kepada investor.
"Untuk dana yang akan masuk ke sistem, Anda harus melihatnya untuk jangka panjang bahwa stimulus akan menyokong harga emas," jelasnya.
Bagi Anda yang sudah terlanjur membeli emas saat harganya tinggi, tidak usah panik. "Sebaiknya investasi untuk jangka panjang. Lebih baik ditahan meski harga emas lagi turun," imbuh Ariston.
http://fokus.kontan.co.id/news/masuk-pasar-bearish-saatnya-berburu-emas/2013/04/17
JAKARTA. Daya tarik emas sebagai safe heaven sepertinya mulai memudar beberapa bulan belakangan. Betapa tidak, jika selama 12 tahun berturut-turut emas berhasil mencatatkan kenaikan, namun era tersebut seakan berakhir sejak awal tahun ini.
Sebagai gambaran, di sepanjang 2011 lalu, harga emas berhasil membumbung sebesar 34%. Nah, di tahun itu pula, emas berhasil menorehkan rekor harga tertingginya di posisi US$ 1.900,23 per troy ounce pada Agustus 2011. Namun pada 2012, tenaga emas untuk mendaki mulai berkurang.
Pada tahun lalu, emas hanya berhasil menorehkan kenaikan sebesar 11%. Adapun harga rata-rata emas di sepanjang 2012 sebesar US$ 1.679 per troy ounce. Kian melemahnya gerak harga si kuning mentereng ini berlanjut hingga awal 2013.
Hingga akhirnya, pada akhir pekan lalu (12/4), emas memasuki pasar bearish. Saat itu, harga kontrak emas jatuh hingga ke posisi US$ 1.483 per troy ounce. Itu artinya, harga emas sudah anjlok 22% dari rekor tertingginya pada Agustus 2011 lalu.
Sekadar mengingatkan, penurunan harga emas yang mencapai 20% dari level tertingginya dapat dikatakan masuk ke dalam definisi pasar bearish.
Aksi jual emas belum berhenti sampai di situ saja. Pada Senin (15/4) di New York, mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.51 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni terjerembab hingga 9,3% dan ditutup pada posisi US$ 1.361,10 di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif yang diperdagangkan sejak 17 Maret 1980 atau 33 tahun yang lalu!
Setelah menyentuh level tersebut, harga emas menyentuh posisi US$ 1.348,50, yang merupakan level terendah sejak Februari 2011. Transaksi perdagangan seluruh kontrak per pukul 16.10 waktu setempat diperkirakan mencapai 684.502. Angka ini melampaui rekor kontrak sebelumnya sebanyak 486.315 kontrak pada 28 November lalu.
Salah satu faktor yang memicu aksi jual emas adalah perlambatan ekonomi China yang di luar perkiraan. Kondisi itu menyebabkan investor cemas bahwa mereka akan membutuhkan lebih banyak dana tunai untuk menutupi posisi investasi mereka.
"Saat harga semakin mendekati level biaya produksi di kisaran US$ 1.200-an per troy ounce, investor mulai panik," jelas Jonathan Barratt, pendiri Barratt's Bulletin.
Goldman Sachs Group Inc mengingatkan kepada investor bahwa harga emas masih akan terus merosot setelah mencatatkan reli dalam sembilan dekade terakhir. Analis Goldman seperti yang dikutip Reuters, membeberkan, penurunan harga emas saat ini wajar dan sejalan dengan kenaikan bunga riil AS.
“Penurunan harga emas mencerminkan kombinasi dari membaiknya data ekonomi AS, menurunnya ketidakpastian kebijakan AS, dan berkurangnya kekhawatiran krisis utang Eropa,” jelas Goldman.
Terkait penjelasannya tersebut, Goldman merekomendasikan jual untuk emas. Goldman juga memprediksi, harga emas akan semakin terjun bebas ke kisaran US$ 1.200 per troy ounce dalam lima tahun mendatang.
Investor lebih memilih pasar saham
Sementara itu, Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York berpendapat, siapapun yang membeli emas sebelum terjadi penurunan besar ini, pasti akan mengalami kerugian. Menurutnya, persepsi yang harus diingat adalah emas tidak betul-betul dibutuhkan lagi sebagai safe haven.
“Saat ini, pelaku pasar beralih ke pasar saham dan mereka benar-benar terkejut. Apalagi tidak ada inflasi. Sehingga, banyak orang yang berpikir buat apa membeli emas?" urai Selkin.
Barratt juga berpendapat sama. "Momentum yang ada sekarang menyebabkan harga emas masih akan diperdagangkan di level murah. Investor memilih untuk keluar dari emas dan masuk ke pasar saham," jelasnya.
Argumen Barratt memang dapat dibuktikan dengan melihat pergerakan pasar saham global. Salah satunya yakni indeks Standard & Poor's 500 yang menanjak ke rekor tertingginya pada 2 April lalu.
Jika dihitung, sepanjang kuartal I 2013, indeks acuan bursa AS tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 10%. Sementara, pada periode yang sama, harga emas merosot 4,6%.
Frank Lesh dari FuturePath Trading LLC memprediksi, secara teknikal, harga si kuning kinclong akan terus melorot hingga menyentuh level US$ 1.100 pada 2014 mendatang.
Lesh menjelaskan, rasio Fibonacci memberikan indikasi, penurunan yang mencapai 76,4% dari level rekor US$ 1.923,70 pada September 2011 lalu akan menyebabkan harga emas akan kembali menurun sebesar US$ 430.
“Jika harga emas turun di bawah harga level krusial yakni US$ 1.500, kita akan melihat penurunan yang signifikan terhadap harga emas. Pasar emas masih terlihat lemah. Kami melihat banyak dana yang keluar dari emas,” papar Lesh, director FuturePath yang berbasis di Chicago.
Namun, pendapat berbeda diungkapkan oleh Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. Menurut Nico, dirinya masih sangat bullish dengan harga emas dengan target harga US$ 8.000 per troy ounce dalam lima tahun ke depan.
“Waktu yang akan bicara apakah kita bersiap untuk meroket naik sekarang ini, sehingga memberikan peluang beli yang sangat baik seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada periode akhir 1990an-2000an awal, periode 2006-2007 serta di 2008-2009 saat krisis kredit. Yang menarik adalah peluang beli dalam 3 periode tersebut masing-masing berlangsung dalam 12 sampai 18 bulan,” urai Nico.
Nico menambahkan, faktor yang mendorong harga emas di antaranya pencetakan uang oleh bank sentral dunia, permintaan investasi dari China dan India, serta pembelian emas oleh bank sentral.
Renji Betari, Officer Development & Research Division Jakarta Future Exchange (JFX), berpendapat, penurunan harga emas belakangan ini ada kaitannya dengan beberapa aksi profit taking di atas harga produksi emas yang sebenarnya hanya berada di level US$ 1.000. Tapi, dirinya memprediksi, harga emas akan kembali naik dalam waktu dekat. Dia meramal, dalam dua minggu ke depan, harga emas akan naik dari sebelumnya US$ 1560 per ounce Troy menjadi US$ 1.588 per troy ounce, dengan target terdekat US$ 1.600 per troy ounce.
"Belakangan ini, emas memang memiliki tren menurun. Tapi saya rasa, posisi terakhir di level 1.560 sudah menjadi support yang cukup kuat untuk kembali rebound dalam waktu dekat," jelas Renji.
Untuk jangka panjang, wanita yang sempat menggeluti profesi wartawan ini memperkirakan, target terdekat harga emas akan berada di level US$ 1.600 per troy ounce. Pada level ini, emas akan melakukan konsolidasi di level US$ 1.600 hingga US$ 1.620 per troy ounce pada Mei mendatang. Level tersebut kembali naik dengan target optimis US$ 1.650 per troy ounce pada Juni.
Pergerakan harga emas dalam negeri juga tidak akan berbeda jauh dengan level-level tersebut. "Soalnya harga emas kita masih mengacu harga emas internasional," pungkas Renji.
Ariston Tjendra, Head of Research Monex Investindo Future memiliki pendapat yang berbeda. Dirinya tidak yakin jika harga emas akan kembali menguat dalam waktu dekat. "Secara teknikal, pergerakan emas masih berada di kanal penurunan. Tekanannya masih cukup kuat," tukas Ariston.
Dirinya menambahkan, tekanan tersebut berasal dari maraknya peralihan portofolio emas ke saham. Selain itu, tekanan juga datang dari Siprus. Sebagaimana yang dtahui sebelumnya, Siprus dipaksa menjual 10 ton cadangan emasnya senilai 15 juta euro sebagai jaminan bailout. Kondisi ini membuat emas berada pada posisi oversupply.
"Pergerakan ini juga tidak berbeda jauh dengan pergerakan harga emas di dalam negeri. Kalau pun ternyata harga dalam negeri lebih mahal, itu karena permintaan lokal tinggi," jelas Ariston.
Beli emas sekarang!
Meski harga emas terus melorot, namun, sejumlah analis menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas. Nico merupakan salah satu di antaranya. Dia mengakui, setelah support kuat emas antara US$ 1.520 dan US$ 1.530 per troy ounce tertembus, pasar emas memang menjadi bearish dalam jangka pendek.
“Level terendah sudah tercapai untuk tahun ini atau sudah sangat dekat. Maka, saya merekomendasikan untuk membeli emas sekarang,” tegas Nico kepada KONTAN. Nico juga menyarankan agar investor tetap saja membeli emas pada dollar-cost averaging basis, apalagi dengan harga yang semakin murah saat ini.
Barratt juga percaya bahwa koreksi harga emas saat ini hanyalah reaksi yang berlebihan oleh pelaku pasar. Menurutnya, penurunan emas saat ini menawarkan posisi masuk yang bagus kepada investor.
"Untuk dana yang akan masuk ke sistem, Anda harus melihatnya untuk jangka panjang bahwa stimulus akan menyokong harga emas," jelasnya.
Bagi Anda yang sudah terlanjur membeli emas saat harganya tinggi, tidak usah panik. "Sebaiknya investasi untuk jangka panjang. Lebih baik ditahan meski harga emas lagi turun," imbuh Ariston.
http://fokus.kontan.co.id/news/masuk-pasar-bearish-saatnya-berburu-emas/2013/04/17
Goldman: Aksi jual emas besar-besaran dipicu Eropa
Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 17 April 2013 | 07:13 WIB
SINGAPURA. Beberapa hari yang lalu, terjadi aksi jual besar-besaran atas komoditas emas yang menyebabkan harga si kuning mentereng terjerembab 13% dalam kurun waktu dua hari. Menurut Goldman Sachs Group Inc, pelepasan investor atas emas dipicu oleh kecemasan mereka bahwa Eropa akan mengikuti jejak langkah Siprus yang menjual sebagian besar kepemilikan emas mereka.
"Penurunan tajam harga emas dipicu oleh kecemasan mengenai langkah bank sentral Siprus yang akan menjual cadangan emas mereka. Investor khawatir, bank-bank sentral di kawasan Eropa akan melakukan langkah yang sama," tulis Goldman.
Menurut Goldman, aksi jual emas terjadi setelah harga emas secara teknikal menembus level supportnya di posisi US$ 1.530 per troy ounce. Lalu, penurunan emas ke bawah level US$ 1.434 200-week moving average, memicu penurunan harian terbesar pada harga emas.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Siprus -yang merupakan anggota kelima Uni Eropa yang menerima bailout- akan menjual cadangan emas mereka.
Berdasarkan data World Gold Council, bank sentral global menggenggam sekitar 19% emas. Tahun lalu, bank sentral meningkatkan kepemilikan mereka ke level tertinggi sejak 1964. AS dan Jerman merupakan pemilik cadangan eams terbesar dunia, di mana emas berkontribusi sebesar 70% dari total cadangan mereka. Sedangkan Siprus memiliki sekitar 13,9 ton.
Dalam laporannya, Goldman masih memberikan rekomendasi sell untuk emas. "Data kepemilikan ETF menunjukkan adanya likuidasi yang berlangsung cepat yang menandakan aksi jual terhadap emas masih akan terus berlangsung," papar Goldman.
Catatan saja, kemarin (16/4), kepemilikan emas pada SPDR Gold Trust, merosot menjadi 1.154,34 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak April 2010.
http://internasional.kontan.co.id/news/goldman-aksi-jual-emas-besar-besaran-dipicu-eropa/2013/04/17
SINGAPURA. Beberapa hari yang lalu, terjadi aksi jual besar-besaran atas komoditas emas yang menyebabkan harga si kuning mentereng terjerembab 13% dalam kurun waktu dua hari. Menurut Goldman Sachs Group Inc, pelepasan investor atas emas dipicu oleh kecemasan mereka bahwa Eropa akan mengikuti jejak langkah Siprus yang menjual sebagian besar kepemilikan emas mereka.
"Penurunan tajam harga emas dipicu oleh kecemasan mengenai langkah bank sentral Siprus yang akan menjual cadangan emas mereka. Investor khawatir, bank-bank sentral di kawasan Eropa akan melakukan langkah yang sama," tulis Goldman.
Menurut Goldman, aksi jual emas terjadi setelah harga emas secara teknikal menembus level supportnya di posisi US$ 1.530 per troy ounce. Lalu, penurunan emas ke bawah level US$ 1.434 200-week moving average, memicu penurunan harian terbesar pada harga emas.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Siprus -yang merupakan anggota kelima Uni Eropa yang menerima bailout- akan menjual cadangan emas mereka.
Berdasarkan data World Gold Council, bank sentral global menggenggam sekitar 19% emas. Tahun lalu, bank sentral meningkatkan kepemilikan mereka ke level tertinggi sejak 1964. AS dan Jerman merupakan pemilik cadangan eams terbesar dunia, di mana emas berkontribusi sebesar 70% dari total cadangan mereka. Sedangkan Siprus memiliki sekitar 13,9 ton.
Dalam laporannya, Goldman masih memberikan rekomendasi sell untuk emas. "Data kepemilikan ETF menunjukkan adanya likuidasi yang berlangsung cepat yang menandakan aksi jual terhadap emas masih akan terus berlangsung," papar Goldman.
Catatan saja, kemarin (16/4), kepemilikan emas pada SPDR Gold Trust, merosot menjadi 1.154,34 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak April 2010.
http://internasional.kontan.co.id/news/goldman-aksi-jual-emas-besar-besaran-dipicu-eropa/2013/04/17
Senin, 15 April 2013
Poll: Do You Think Gold Will Fall to $1,200?
Gold prices have fallen sharply and quickly, slumping 15 percent within the space of a few days as bearish sentiment towards the precious metal grows. The question now is just how far can gold prices slide?
(Read More: Gold Hit by Panic Selling, Dragging Other Metals)
On Tuesday, gold hit its lowest level in more than two years to around $1,321 an ounce amid worries that central banks will dump their gold holdings and as concerns about the outlook for the global economy grow.
Many strategists have upped their bearish calls for where gold is headed. Chartist Daryl Guppy says gold could head to $1,260 over the next few weeks, while analysts say the $1,200 level is the scary number for gold investors as many gold producers could struggle to stay afloat if gold falls below that price.
(Read More: The Scary Number for Gold Investors)
So, will the sell-off in gold continue unabated or is the battered precious metal due a reprieve? Vote and let us know what you think.
Published: Monday, 15 Apr 2013 | 10:25 PM ET
http://www.cnbc.com/id/100644081
Kamis, 11 April 2013
Setelah turun dalam, kini, emas alami fluktuasi
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 11 April 2013 | 11:15 WIB
SINGAPURA. Harga kontrak emas mengalami fluktuasi mendekati level terendah dalam sepekan terakhir pada transaksi hari ini (11/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.51 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,1% menjadi US$ 1.560,75 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama menurun 0,3% menjadi US$ 1.553,65 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 5 April lalu.
Kemarin, harga emas jatuh 1,7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak 20 Februari lalu.
Harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.560,30 per troy ounce di Comex, New York setelah ditutup turun 1,8% kemarin.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga emas berfluktuasi. Salah satunya, harga emas yang terbilang murah menyebabkan investor kembali memburu emas. Di sisi lain, sejumlah investor memilih untuk mengurangi kepemilikan emas mereka seiring spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menghentikan program stimulus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam hasil rekapan pertemuan the Federal Reserve bulan Maret lalu diketahui, sejumlah anggota the Fed menyarankan agar program pembelian obligasi dihentikan secara bertahap pada tahun ini. Sementara, kepemilikan emas investor pada SPDR Gold Trust yang kemarin mencatatkan penurunan menjadi 1.183,53 metrik ton, level terendah sejak Mei 2010 lalu.
"Sentimen negatif terhadap emas terus berlanjut. Data terakhir dari SPDR Gold Trust menunjukkan kepemilikan emas semakin menurun," jelas Mark Pervan, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/setelah-turun-dalam-kini-emas-alami-fluktuasi/2013/04/11
SINGAPURA. Harga kontrak emas mengalami fluktuasi mendekati level terendah dalam sepekan terakhir pada transaksi hari ini (11/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.51 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,1% menjadi US$ 1.560,75 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama menurun 0,3% menjadi US$ 1.553,65 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 5 April lalu.
Kemarin, harga emas jatuh 1,7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak 20 Februari lalu.
Harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.560,30 per troy ounce di Comex, New York setelah ditutup turun 1,8% kemarin.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga emas berfluktuasi. Salah satunya, harga emas yang terbilang murah menyebabkan investor kembali memburu emas. Di sisi lain, sejumlah investor memilih untuk mengurangi kepemilikan emas mereka seiring spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menghentikan program stimulus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam hasil rekapan pertemuan the Federal Reserve bulan Maret lalu diketahui, sejumlah anggota the Fed menyarankan agar program pembelian obligasi dihentikan secara bertahap pada tahun ini. Sementara, kepemilikan emas investor pada SPDR Gold Trust yang kemarin mencatatkan penurunan menjadi 1.183,53 metrik ton, level terendah sejak Mei 2010 lalu.
"Sentimen negatif terhadap emas terus berlanjut. Data terakhir dari SPDR Gold Trust menunjukkan kepemilikan emas semakin menurun," jelas Mark Pervan, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/setelah-turun-dalam-kini-emas-alami-fluktuasi/2013/04/11
Rabu, 10 April 2013
Rekor Wall Street mempengaruhi harga emas hitam
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 11 April 2013 | 07:40 WIB | Sumber Bloomberg
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate
(WTI) pada transaksi pagi ini (11/4) mendekati ke level tertinggi dalam
sepekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul
09.42 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Mei
berada di posisi US$ 94,47 per barel atau turun 17 sen di New York
Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak sempat naik 44 sen menjadi
US$ 96,64 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 2 April lalu.
Pergerakan harga emas hitam ini dipengaruhi oleh lonjakan yang terjadi di pasar saham AS ke rekor tertingginya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 melesat 1,2% ke level 1.587,57. Itu artinya, indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan harian rekor tertinggi.
Sebelumnya, rekor harian tertinggi S&P 500 terjadi pada Oktober 2007 di mana indeks ditutup di posisi 1.576,09. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,88% ke level rekornya menjadi 14.802,2.
Laju harga minyak juga dibatasi oleh data cadangan minyak AS yang mendaki ke level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Mengutip data Energy Information Administration, cadangan minyak AS naik sebesar 250.000 barel pada pekan lalu menjadi 389 juta barel. Ini merupakan cadangan minyak tertinggi sejak Juli 1990 silam.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun sebesar 44 sen menjadi US$ 94,64 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 2 April 2013.
Pergerakan harga emas hitam ini dipengaruhi oleh lonjakan yang terjadi di pasar saham AS ke rekor tertingginya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 melesat 1,2% ke level 1.587,57. Itu artinya, indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan harian rekor tertinggi.
Sebelumnya, rekor harian tertinggi S&P 500 terjadi pada Oktober 2007 di mana indeks ditutup di posisi 1.576,09. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,88% ke level rekornya menjadi 14.802,2.
Laju harga minyak juga dibatasi oleh data cadangan minyak AS yang mendaki ke level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Mengutip data Energy Information Administration, cadangan minyak AS naik sebesar 250.000 barel pada pekan lalu menjadi 389 juta barel. Ini merupakan cadangan minyak tertinggi sejak Juli 1990 silam.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun sebesar 44 sen menjadi US$ 94,64 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 2 April 2013.
Harga emas masih dalam tekanan
Oleh Agus Triyono - Kamis, 11 April 2013 | 07:45 WIB
JAKARTA. Harga emas tertekan. Aksi ambil
untung (profit taking) oleh para investor jelang rilis notulen rapat
kebijakan The Fed, kemarin, menjadi salah satu penyebabnya.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Rabu (10/4) pukul 17.00 WIB, turun 0,41% menjadi US$ 1.580,10 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Jika dihitung sejak akhir tahun lalu, harga emas hingga ini telah terpangkas sebesar 5,94%.
Meski The Fed mengisyaratkan masih akan melanjutkan pembelian aset sebesar US$ 85 miliar per bulan untuk menggenjot perekonomian AS, pasar berekspektasi kondisi ekonomi AS sudah tidak lagi membutuhkan stimulus tambahan.
Kondisi ini membuat investor mencari aset yang lebih berisiko dan mulai meninggalkan komoditi emas yang selama ini berfungsi sebagai aset safe haven. Ini pula yang membuat Goldman Sachs Group Inc. akhirnya memangkas target harga emas di tahun ini menjadi US$ 1.545 per ons troi dari sebelumnya US$ 1.610 per ons troi.
Pada akhir tahun ini, Goldman menetapkan prediksi harga emas di level US$ 1.450 per ons troi. Bahkan, pada akhir 2014 perusahaan ini memprediksi harga emas bisa turun hingga mencapai US$ 1.270 per ons troi.
Bergerak mendatar
Meski begitu, analis Harvest International Futures Tonny Mariano memprediksikan, tren pelemahan harga emas tidak akan berlangsung lama. Setelah kepastian dari The Fed mengenai program stimulus terungkap, pasar akan kembali mengambil tindakan. "Jika stimulus dilanjutkan maka itu masih akan menopang harga emas," kata dia.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy melihat, secara teknikal harga emas akan bergerak mendatar. Sinyal relative strength index (RSI) 14 hari dalam dua hari ini bergerak tipis dari level 47 ke 46 dan indikator stochastic naik dari 51 ke 52. Itu menunjukkan , harga emas akan cenderung bergerak flat.
Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif 8 dan moving average (MA) menembus MA 25 di harga 1.589 menunjukkan harga emas cenderung bearish.
Nizar memperkirakan, harga emas dalam sepekan ke depan akan bergerak di kisaran US$ 1.550- US$ 1.600 per ons troi. Proyeksi Tonny, harga emas sepekan ini berada di kisaran US$ 1.540 - US$ 1.615 per ons troi.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Rabu (10/4) pukul 17.00 WIB, turun 0,41% menjadi US$ 1.580,10 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Jika dihitung sejak akhir tahun lalu, harga emas hingga ini telah terpangkas sebesar 5,94%.
Meski The Fed mengisyaratkan masih akan melanjutkan pembelian aset sebesar US$ 85 miliar per bulan untuk menggenjot perekonomian AS, pasar berekspektasi kondisi ekonomi AS sudah tidak lagi membutuhkan stimulus tambahan.
Kondisi ini membuat investor mencari aset yang lebih berisiko dan mulai meninggalkan komoditi emas yang selama ini berfungsi sebagai aset safe haven. Ini pula yang membuat Goldman Sachs Group Inc. akhirnya memangkas target harga emas di tahun ini menjadi US$ 1.545 per ons troi dari sebelumnya US$ 1.610 per ons troi.
Pada akhir tahun ini, Goldman menetapkan prediksi harga emas di level US$ 1.450 per ons troi. Bahkan, pada akhir 2014 perusahaan ini memprediksi harga emas bisa turun hingga mencapai US$ 1.270 per ons troi.
Bergerak mendatar
Meski begitu, analis Harvest International Futures Tonny Mariano memprediksikan, tren pelemahan harga emas tidak akan berlangsung lama. Setelah kepastian dari The Fed mengenai program stimulus terungkap, pasar akan kembali mengambil tindakan. "Jika stimulus dilanjutkan maka itu masih akan menopang harga emas," kata dia.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy melihat, secara teknikal harga emas akan bergerak mendatar. Sinyal relative strength index (RSI) 14 hari dalam dua hari ini bergerak tipis dari level 47 ke 46 dan indikator stochastic naik dari 51 ke 52. Itu menunjukkan , harga emas akan cenderung bergerak flat.
Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif 8 dan moving average (MA) menembus MA 25 di harga 1.589 menunjukkan harga emas cenderung bearish.
Nizar memperkirakan, harga emas dalam sepekan ke depan akan bergerak di kisaran US$ 1.550- US$ 1.600 per ons troi. Proyeksi Tonny, harga emas sepekan ini berada di kisaran US$ 1.540 - US$ 1.615 per ons troi.
Setelah rebound, harga emas Antam merosot lagi!
Oleh Oginawa R Prayogo - Kamis, 11 April 2013 | 08:33 WIB
JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Kamis (11/4) turun dibanding harga emas pada hari sebelumnya.
Seperti dikutip dari situs Logam Mulia harga 1 gram (gr) emas Antam sebesar Rp 544.000. Angka tersebut turun Rp 4.000 per gram dibanding pada harga Rabu (10/4) lalu Rp 548.000. Padahal harga emas Antam kemarin naik setelah beberapa pekan terus mencatatkan penurunan.
Adapun harga emas batangan dalam pecahan lainnya yakni:
1 gram : Rp 544.000
5 gram : Rp 2.575.000
10 gram : Rp 5.100.000
25 gram : Rp 12.675.000
50 gram : Rp 25.300.000
100 gram : Rp 50.550.000
250 gram : Rp 126.250.000
Sementara itu, harga pembelian kembali emas oleh pihak Antam (buyback) adalah Rp 484.000 per gram. Angka buyback tersebut juga turun Rp 4.000 per gram dari harga kemarin.
http://industri.kontan.co.id/news/setelah-rebound-harga-emas-antam-merosot-lagi/2013/04/11
JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Kamis (11/4) turun dibanding harga emas pada hari sebelumnya.
Seperti dikutip dari situs Logam Mulia harga 1 gram (gr) emas Antam sebesar Rp 544.000. Angka tersebut turun Rp 4.000 per gram dibanding pada harga Rabu (10/4) lalu Rp 548.000. Padahal harga emas Antam kemarin naik setelah beberapa pekan terus mencatatkan penurunan.
Adapun harga emas batangan dalam pecahan lainnya yakni:
1 gram : Rp 544.000
5 gram : Rp 2.575.000
10 gram : Rp 5.100.000
25 gram : Rp 12.675.000
50 gram : Rp 25.300.000
100 gram : Rp 50.550.000
250 gram : Rp 126.250.000
Sementara itu, harga pembelian kembali emas oleh pihak Antam (buyback) adalah Rp 484.000 per gram. Angka buyback tersebut juga turun Rp 4.000 per gram dari harga kemarin.
http://industri.kontan.co.id/news/setelah-rebound-harga-emas-antam-merosot-lagi/2013/04/11
Selasa, 09 April 2013
Meski perlahan, harga emas mulai bangkit
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 09 April 2013 | 15:30 WIB | Sumber Bloomberg
MELBOURNE. Harga kontrak emas dunia mulai bangkit meski perlahan. Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat mencatat kenaikan sebesar 0,2% menjadi US$ 1.577,20 per troy ounce. Pada pukul 14.30 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.576,10 per troy ounce di Comex.
Sebelumnya, harga emas sudah mengalami penurunan hingga ke posisi US$ 1.570,67 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,2% menjadi US$ 1.576,10 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa bank sentral AS akan tetap mempertahankan stimulus sehingga bisa mengerek perekonomian mereka. Isu ini berhasil meredamkan sentimen negatif emas yakni penurunan aset kepemilikan emas dalam exchange traded products yang mencatatkan penurunan ke level terendah sejak Agustus lalu.
"Harga emas sudah mengalami reli dalam beberapa tahun terakhir seiring penggelontoran stimulus ke pasar. Investor akan memindahkan dananya ke instrumen yang memiliki nilai. Emas salah satunya," papar Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin di Sydney.
Sekadar tambahan informasi, kepemilikan emas pada exchange traded products menurun untuk hari kelima menjadi 2.433,125 metrik ton, kemarin (8/4).
http://investasi.kontan.co.id/news/meski-perlahan-harga-emas-mulai-bangkit/2013/04/09
MELBOURNE. Harga kontrak emas dunia mulai bangkit meski perlahan. Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat mencatat kenaikan sebesar 0,2% menjadi US$ 1.577,20 per troy ounce. Pada pukul 14.30 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.576,10 per troy ounce di Comex.
Sebelumnya, harga emas sudah mengalami penurunan hingga ke posisi US$ 1.570,67 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,2% menjadi US$ 1.576,10 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa bank sentral AS akan tetap mempertahankan stimulus sehingga bisa mengerek perekonomian mereka. Isu ini berhasil meredamkan sentimen negatif emas yakni penurunan aset kepemilikan emas dalam exchange traded products yang mencatatkan penurunan ke level terendah sejak Agustus lalu.
"Harga emas sudah mengalami reli dalam beberapa tahun terakhir seiring penggelontoran stimulus ke pasar. Investor akan memindahkan dananya ke instrumen yang memiliki nilai. Emas salah satunya," papar Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin di Sydney.
Sekadar tambahan informasi, kepemilikan emas pada exchange traded products menurun untuk hari kelima menjadi 2.433,125 metrik ton, kemarin (8/4).
http://investasi.kontan.co.id/news/meski-perlahan-harga-emas-mulai-bangkit/2013/04/09
Harga emas menggeliat ke level terbaik sepekan
Oleh Rika Theo - Rabu, 10 April 2013 | 08:42 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga emas menggeliat lagi. Pagi ini si kuning diperdagangkan mendekati level tertinggi sepekan. Optimisme pasar bangkit atas stimulus ekonomi dari sejumlah bank sentral dunia.
Harga emas untuk pengiriman segera berada di level US$ 1.585,85 per ons troi pukul 09.20 waktu SIngapura. Kemarin, harga ditutup pada level US$ 1.585,35 setelah sempat menembuys US$ 1.590,46.
Harga emas untuk pengiriman Juni naik 0,1% ke US$ 1.586,40 per ons troi di Comex New York.
Akan tetapi, aset di produk ETF SPDR Gold Trust turun ke 1.200,37 metrik ton kemarin. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak Juni 2011. Kepemilikan aset emas ETF tersebut sudah merosot 11% tahun ini, seiring harga emas yang tergerus 5,4%.
Meski begitu,sentimen stimulus ternyata lebih diperhatikan pasar. Di awal pekan ini, Chairman Federal Reserve Ben S.Bernanke menyatakan bahwa kondisi ekonomi AS belum menjadi seperti yang ia inginkan. Hari ini, bank sentral AS itu akan merilis catatan rapat terakhirnya.
Ucapan Ben menimbulkan harapan atas kelanjutan Quantitative Easing. Sementara pekan lalu, Bank of Japan sudah berencana menggandakan pembelian obligasi dari pasar. European Central Bank juga telah menyatakan bahwa kebijakan akan tetap akomodatif.
"Emas mengalami loncatan sedikit meskipun kenaikan harga ini belum meyakinkan karena kepemilikan ETF tetap jatuh. Kita bisa berpikir ke mana Fed akan membawa rencana stimulusnya hari ini, yang akan menentukan apakah emas dapat naik lebih tinggi," kata Feng Liang, analis GF Futures Co., anak usaha broker terbesar ketiga China.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-menggeliat-ke-level-terbaik-sepekan/2013/04/10
NEW YORK. Harga emas menggeliat lagi. Pagi ini si kuning diperdagangkan mendekati level tertinggi sepekan. Optimisme pasar bangkit atas stimulus ekonomi dari sejumlah bank sentral dunia.
Harga emas untuk pengiriman segera berada di level US$ 1.585,85 per ons troi pukul 09.20 waktu SIngapura. Kemarin, harga ditutup pada level US$ 1.585,35 setelah sempat menembuys US$ 1.590,46.
Harga emas untuk pengiriman Juni naik 0,1% ke US$ 1.586,40 per ons troi di Comex New York.
Akan tetapi, aset di produk ETF SPDR Gold Trust turun ke 1.200,37 metrik ton kemarin. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak Juni 2011. Kepemilikan aset emas ETF tersebut sudah merosot 11% tahun ini, seiring harga emas yang tergerus 5,4%.
Meski begitu,sentimen stimulus ternyata lebih diperhatikan pasar. Di awal pekan ini, Chairman Federal Reserve Ben S.Bernanke menyatakan bahwa kondisi ekonomi AS belum menjadi seperti yang ia inginkan. Hari ini, bank sentral AS itu akan merilis catatan rapat terakhirnya.
Ucapan Ben menimbulkan harapan atas kelanjutan Quantitative Easing. Sementara pekan lalu, Bank of Japan sudah berencana menggandakan pembelian obligasi dari pasar. European Central Bank juga telah menyatakan bahwa kebijakan akan tetap akomodatif.
"Emas mengalami loncatan sedikit meskipun kenaikan harga ini belum meyakinkan karena kepemilikan ETF tetap jatuh. Kita bisa berpikir ke mana Fed akan membawa rencana stimulusnya hari ini, yang akan menentukan apakah emas dapat naik lebih tinggi," kata Feng Liang, analis GF Futures Co., anak usaha broker terbesar ketiga China.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-menggeliat-ke-level-terbaik-sepekan/2013/04/10
Senin, 08 April 2013
Keperkasaan dollar memudarkan pesona si kuning
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 09 April 2013 | 08:17 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tadi malam (8/4) mengalami penurunan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.38 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,2% menjadi US$ 1.572,50 per troy ounce di Comex New York.
Dengan demikian, harga emas sudah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Salah satu pemicunya adalah penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia sehingga memudarkan pesona si kuning sebagai investasi alternatif.
Sekadar informasi, indeks Dollar AS sudah naik sebesar 3,7% di sepanjang tahun ini. Sementara, harga emas sudah anjlok 6,2%.
Sentimen lain yang juga menekan pergerakan harga emas yaitu kepemilikan investor emas pada SPDR Gold Trust, yang turun 0,9 metrik ton menjadi 1.205,31 ton pada 5 April lalu. Ini merupakan level terendah sejak Juni 2011 lalu.
"Keluarnya dana dari exchange traded products (ETP) emas masih menjadi faktor utama yang menekan harga emas," jelas tim analis Barclays Plc, termasuk Suki Cooper.
Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran Mei turun 0,3% menjadi US$ 27,138 per troy ounce di Comex. Harga si putih mengkilap ini sudah tergerus hingga 10% di sepanjang 2013.
http://investasi.kontan.co.id/news/keperkasaan-dollar-memudarkan-pesona-si-kuning/2013/04/09
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tadi malam (8/4) mengalami penurunan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.38 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,2% menjadi US$ 1.572,50 per troy ounce di Comex New York.
Dengan demikian, harga emas sudah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Salah satu pemicunya adalah penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia sehingga memudarkan pesona si kuning sebagai investasi alternatif.
Sekadar informasi, indeks Dollar AS sudah naik sebesar 3,7% di sepanjang tahun ini. Sementara, harga emas sudah anjlok 6,2%.
Sentimen lain yang juga menekan pergerakan harga emas yaitu kepemilikan investor emas pada SPDR Gold Trust, yang turun 0,9 metrik ton menjadi 1.205,31 ton pada 5 April lalu. Ini merupakan level terendah sejak Juni 2011 lalu.
"Keluarnya dana dari exchange traded products (ETP) emas masih menjadi faktor utama yang menekan harga emas," jelas tim analis Barclays Plc, termasuk Suki Cooper.
Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran Mei turun 0,3% menjadi US$ 27,138 per troy ounce di Comex. Harga si putih mengkilap ini sudah tergerus hingga 10% di sepanjang 2013.
http://investasi.kontan.co.id/news/keperkasaan-dollar-memudarkan-pesona-si-kuning/2013/04/09
Harga emas hitam mendekati level tertinggi sepekan
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 09 April 2013 | 08:45 WIB | Sumber Bloomberg
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam sepekan terakhir pagi ini (9/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.18, harga minyak WTI berada di level US$ 93,40 per barel atau naik 4 sen di New York Mercantile Exchange.
Harga si emas hitam tak banyak mengalami perubahan setelah mendaki 0,7% kemarin. Sekadar mengingatkan, kemarin, harga minyak ditransaksikan naik 66 sen menjadi US$ 93,36 per barel. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 26 Maret lalu dan merupakan level tertinggi sejak 3 April 2013.
Diprediksi, ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi harga minyak pada hari ini. Pertama, hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak mentah AS diprediksi akan naik sebanyak 1,5 juta barel dalam periode tujuh hari hingga 5 April menjadi 390 juta. Energy Information Administration dijadwalkan akan merilis data ini besok (10/4).
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei naik 54 sen menjadi US$ 104,66 per barel di ICE Futures Europe London.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-mendekati-level-tertinggi-sepekan/2013/04/09
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam sepekan terakhir pagi ini (9/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.18, harga minyak WTI berada di level US$ 93,40 per barel atau naik 4 sen di New York Mercantile Exchange.
Harga si emas hitam tak banyak mengalami perubahan setelah mendaki 0,7% kemarin. Sekadar mengingatkan, kemarin, harga minyak ditransaksikan naik 66 sen menjadi US$ 93,36 per barel. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 26 Maret lalu dan merupakan level tertinggi sejak 3 April 2013.
Diprediksi, ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi harga minyak pada hari ini. Pertama, hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak mentah AS diprediksi akan naik sebanyak 1,5 juta barel dalam periode tujuh hari hingga 5 April menjadi 390 juta. Energy Information Administration dijadwalkan akan merilis data ini besok (10/4).
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei naik 54 sen menjadi US$ 104,66 per barel di ICE Futures Europe London.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-mendekati-level-tertinggi-sepekan/2013/04/09
Kamis, 04 April 2013
Wah, harga emas sudah anjlok 18,7% dari rekor
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 04 April 2013 | 11:00 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga emas sudah mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut. Penurunan yang terjadi hari ini semakin mendekatkan pasar emas ke fase bearish.
Kapan emas terjatuh ke fase beasrish? Begini penjelasannya.
Harga emas dikatakan masuk fase bearish jika penurunannya sudah mencapai 20% dari harga rekornya. Nah, saat ini, harga emas sudah merosot 18,7% dari posisi rekor di level US$ 1.900,23 per troy ounce yang tercipta pada September 2011 lalu.
Penurunan harga emas dipicu oleh langkah investor yang melepas emas dan beralih ke investasi lain seperti pasar saham.
"Kami melihat banyak sekali investor emas yang mengalihkan investasinya ke produk investasi lain. Mereka banyak yang memilih pasar saham. Pelaku pasar tidak lagi mencemaskan mengenai inflasi seiring posisi dollar yang menguat. Ini merupakan sinyal bahwa emas masih akan terus melemah," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Sekadar informasi, kemarin, kepemilikan emas dalam exchange traded products berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu.
Catatan saja, harga emas di pasar Asia juga semakin murah saja. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 1% menjadi US$ 1.541,82 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 30 Mei lalu. Pada pukul 10.58, harga si kuning mentereng ini diperdagangkan di level US$ 1.544,58 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/wah-harga-emas-sudah-anjlok-187-dari-rekor/2013/04/04
SINGAPURA. Harga emas sudah mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut. Penurunan yang terjadi hari ini semakin mendekatkan pasar emas ke fase bearish.
Kapan emas terjatuh ke fase beasrish? Begini penjelasannya.
Harga emas dikatakan masuk fase bearish jika penurunannya sudah mencapai 20% dari harga rekornya. Nah, saat ini, harga emas sudah merosot 18,7% dari posisi rekor di level US$ 1.900,23 per troy ounce yang tercipta pada September 2011 lalu.
Penurunan harga emas dipicu oleh langkah investor yang melepas emas dan beralih ke investasi lain seperti pasar saham.
"Kami melihat banyak sekali investor emas yang mengalihkan investasinya ke produk investasi lain. Mereka banyak yang memilih pasar saham. Pelaku pasar tidak lagi mencemaskan mengenai inflasi seiring posisi dollar yang menguat. Ini merupakan sinyal bahwa emas masih akan terus melemah," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Sekadar informasi, kemarin, kepemilikan emas dalam exchange traded products berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu.
Catatan saja, harga emas di pasar Asia juga semakin murah saja. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 1% menjadi US$ 1.541,82 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 30 Mei lalu. Pada pukul 10.58, harga si kuning mentereng ini diperdagangkan di level US$ 1.544,58 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/wah-harga-emas-sudah-anjlok-187-dari-rekor/2013/04/04
Nikkei melompat, bursa Asia bergembira
Oleh Rika Theo - Jumat, 05 April 2013 | 08:12 WIB
TOKYO. Pagi ini saham-saham Asia menanjak. Dan bisa diduga, pendorongnya adalah saham-saham Jepang. Indeks saham Tokyo melejit pasca pengumuman langkah stimulus Bank of Japan untuk mengakhiri dua dekade stagnasi ekonomi negeri Sakura.
Indeks Nikkei 225 melompat 3,2% melampaui 13.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008. Yen melemah terhadap sebagian besar pasangannya.
Ini mendorong indeks MSCI Asia Pasifik menanjak 1,1% ke 135,08 pada pukul 07.57 WIB. Kenaikan itu menghapus penurunan MSCI sebesar 0,4% di pekan ini.
"Ini menjadi badai dana cash global. Bank-bank sentral di mana pun melakukan hal yang persis sama. Anda harus percaya bahwa stimulus dan pencetakan dana ini akan mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Jason Brady, Fund Manager Thornburg Investment Management Inc di Santa Fe kepada Bloomberg TV.
Selain bank sentral Jepang yang akan menggelontorkan 7 triliun yen per bulan untuk membeli obligasi dari pasar, bank sentral Eropa juga menyatakan komitmen stimulus. Kemarin, European Central Bank menahan bunga, namun berkata bahwa akan meneruskan Quantitative Easing jika ekonomi tak membaik.
http://investasi.kontan.co.id/news/nikkei-melompat-bursa-asia-bergembira
TOKYO. Pagi ini saham-saham Asia menanjak. Dan bisa diduga, pendorongnya adalah saham-saham Jepang. Indeks saham Tokyo melejit pasca pengumuman langkah stimulus Bank of Japan untuk mengakhiri dua dekade stagnasi ekonomi negeri Sakura.
Indeks Nikkei 225 melompat 3,2% melampaui 13.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008. Yen melemah terhadap sebagian besar pasangannya.
Ini mendorong indeks MSCI Asia Pasifik menanjak 1,1% ke 135,08 pada pukul 07.57 WIB. Kenaikan itu menghapus penurunan MSCI sebesar 0,4% di pekan ini.
"Ini menjadi badai dana cash global. Bank-bank sentral di mana pun melakukan hal yang persis sama. Anda harus percaya bahwa stimulus dan pencetakan dana ini akan mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Jason Brady, Fund Manager Thornburg Investment Management Inc di Santa Fe kepada Bloomberg TV.
Selain bank sentral Jepang yang akan menggelontorkan 7 triliun yen per bulan untuk membeli obligasi dari pasar, bank sentral Eropa juga menyatakan komitmen stimulus. Kemarin, European Central Bank menahan bunga, namun berkata bahwa akan meneruskan Quantitative Easing jika ekonomi tak membaik.
http://investasi.kontan.co.id/news/nikkei-melompat-bursa-asia-bergembira
Wah, harga emas sudah anjlok 18,7% dari rekor
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 04 April 2013 | 11:00 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga emas sudah mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut. Penurunan yang terjadi hari ini semakin mendekatkan pasar emas ke fase bearish.
Kapan emas terjatuh ke fase beasrish? Begini penjelasannya.
Harga emas dikatakan masuk fase bearish jika penurunannya sudah mencapai 20% dari harga rekornya. Nah, saat ini, harga emas sudah merosot 18,7% dari posisi rekor di level US$ 1.900,23 per troy ounce yang tercipta pada September 2011 lalu.
Penurunan harga emas dipicu oleh langkah investor yang melepas emas dan beralih ke investasi lain seperti pasar saham.
"Kami melihat banyak sekali investor emas yang mengalihkan investasinya ke produk investasi lain. Mereka banyak yang memilih pasar saham. Pelaku pasar tidak lagi mencemaskan mengenai inflasi seiring posisi dollar yang menguat. Ini merupakan sinyal bahwa emas masih akan terus melemah," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Sekadar informasi, kemarin, kepemilikan emas dalam exchange traded products berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu.
Catatan saja, harga emas di pasar Asia juga semakin murah saja. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 1% menjadi US$ 1.541,82 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 30 Mei lalu. Pada pukul 10.58, harga si kuning mentereng ini diperdagangkan di level US$ 1.544,58 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/wah-harga-emas-sudah-anjlok-187-dari-rekor/2013/04/04
SINGAPURA. Harga emas sudah mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut. Penurunan yang terjadi hari ini semakin mendekatkan pasar emas ke fase bearish.
Kapan emas terjatuh ke fase beasrish? Begini penjelasannya.
Harga emas dikatakan masuk fase bearish jika penurunannya sudah mencapai 20% dari harga rekornya. Nah, saat ini, harga emas sudah merosot 18,7% dari posisi rekor di level US$ 1.900,23 per troy ounce yang tercipta pada September 2011 lalu.
Penurunan harga emas dipicu oleh langkah investor yang melepas emas dan beralih ke investasi lain seperti pasar saham.
"Kami melihat banyak sekali investor emas yang mengalihkan investasinya ke produk investasi lain. Mereka banyak yang memilih pasar saham. Pelaku pasar tidak lagi mencemaskan mengenai inflasi seiring posisi dollar yang menguat. Ini merupakan sinyal bahwa emas masih akan terus melemah," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Sekadar informasi, kemarin, kepemilikan emas dalam exchange traded products berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu.
Catatan saja, harga emas di pasar Asia juga semakin murah saja. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 1% menjadi US$ 1.541,82 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 30 Mei lalu. Pada pukul 10.58, harga si kuning mentereng ini diperdagangkan di level US$ 1.544,58 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/wah-harga-emas-sudah-anjlok-187-dari-rekor/2013/04/04
Emas merosot lagi, kian dekat ke fase bearish
Oleh Rika Theo - Jumat, 05 April 2013 | 09:41 WIB
NEW YORK. Harga emas jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Investor memangkas kepemilikan aset emas mereka di tengah harapan pemulihan ekonomi global. Emas terancam memasuki masa bearish pertama kalinya sejak tahun 2008.
Emas untuk pengiriman segera sempat merosot 0,2% ke 1.551,05 per ons pagi ini. Kemarin, harga menyentuh US$ 1.540,29, titik terlemah sejak 30 Mei 2012.
Harga emas sudah tumbang 18,2% dari rekor penutupan terbaiknya di harga US$ 1.900,23 pada September 2011.
Penurunan harga emas sebanyak 20% biasanya menjadi definisi emas memasuki pasar bearish. Ini terjadi terakhir kalinya pada 2008 silam.
Kepemilikan emas pada produk ETP berbasis emas turun 7,5% tahun ini ke level terendah sejaK Agustus 2012. Kemarin, ETP emas mencapai 2.435,35 metriks ton.
"Jika sudah ada momentum investor keluar dari ETP, harga emas harus berjuang di beberapa sesi yang akan datang sampai katalis baru muncul," uajr riset Barclays Plc kemarin.
Sebaliknya, bursa saham Amerika Serikat memasuki masa bullish untuk tahun kelima pada bulan lalu, Indeks S&P 500 sudah dua kali lipat level terbawah di 2009.
"Kelihatannya ada rasa kepuasan atas gambaran ekonomi dunia saat ini. Ada pandangan yang melihat perburuan emas sudah selesai, keluarlah dari emas dan mulai taruh dana di bursa saham," kata Gavin Wendt, Direktur Mine Life Pty.
Harga emas untuk pengiriman Juni tak berubah di US$ 1.552 per ons di bursa Comex New York. Harga jatuh ke US$ 1,539,40 semalam. Ini merupakan harga kontrak emas terendah sejak 30 Mei.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-merosot-lagi-kian-dekat-ke-fase-bearish
NEW YORK. Harga emas jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Investor memangkas kepemilikan aset emas mereka di tengah harapan pemulihan ekonomi global. Emas terancam memasuki masa bearish pertama kalinya sejak tahun 2008.
Emas untuk pengiriman segera sempat merosot 0,2% ke 1.551,05 per ons pagi ini. Kemarin, harga menyentuh US$ 1.540,29, titik terlemah sejak 30 Mei 2012.
Harga emas sudah tumbang 18,2% dari rekor penutupan terbaiknya di harga US$ 1.900,23 pada September 2011.
Penurunan harga emas sebanyak 20% biasanya menjadi definisi emas memasuki pasar bearish. Ini terjadi terakhir kalinya pada 2008 silam.
Kepemilikan emas pada produk ETP berbasis emas turun 7,5% tahun ini ke level terendah sejaK Agustus 2012. Kemarin, ETP emas mencapai 2.435,35 metriks ton.
"Jika sudah ada momentum investor keluar dari ETP, harga emas harus berjuang di beberapa sesi yang akan datang sampai katalis baru muncul," uajr riset Barclays Plc kemarin.
Sebaliknya, bursa saham Amerika Serikat memasuki masa bullish untuk tahun kelima pada bulan lalu, Indeks S&P 500 sudah dua kali lipat level terbawah di 2009.
"Kelihatannya ada rasa kepuasan atas gambaran ekonomi dunia saat ini. Ada pandangan yang melihat perburuan emas sudah selesai, keluarlah dari emas dan mulai taruh dana di bursa saham," kata Gavin Wendt, Direktur Mine Life Pty.
Harga emas untuk pengiriman Juni tak berubah di US$ 1.552 per ons di bursa Comex New York. Harga jatuh ke US$ 1,539,40 semalam. Ini merupakan harga kontrak emas terendah sejak 30 Mei.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-merosot-lagi-kian-dekat-ke-fase-bearish
Langganan:
Postingan (Atom)