Rabu, 24 April 2013

Inikah Indikasi Harga Emas Akan Rebound? - INILAH.com

Inikah Indikasi Harga Emas Akan Rebound? - INILAH.com

Oleh: Th. Asteria
ekonomi - Rabu, 24 April 2013 | 11:54 WIB


INILAH.COM, Jakarta -– Goldman Sachs menutup rekomendasi untuk ‘short’ emas. Selain menyarankan untuk keluar dari taruhan pada harga emas yang lebih rendah. Inikah indikasi harga emas akan rebound?
Bank investasi Goldman Sachs menuturp rekomendasinya ke klien untuk menjual aset emas, seraya menyarankan mereka untuk keluar dari taruhan bahwa harga emas akan terus turun.
Seperti diketahui, pada 10 April kemarin, Goldman merekomendasikan klien untuk bertaruh pada harga emas lebih rendah, dan memangkas prediksi harga emas untuk jangka pendek dan panjang , karena harga logam mulia ini tergantung di atas area bearish di level US$ 1.588,30 per ounce.
Ketika itu, analis Damien Courvalin dan Jeffrey Currie mengatakan kepada klien bahwa "ekspektasi kami untuk harga emas yang lebih rendah terus terbukti benar. Penurunan harga bisa berakhir menjadi lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan kami."
Pada 12 April, emas memulai terjun terburuk dua hari sejak berjangka pertama mulai perdagangan di New York. Akibatnya, Goldman menyarankan investor untuk keluar dari perdagangan, karena harga "jauh di bawah target awal kami di US$ 1.450 per ounce, dengan potensi keuntungan sekitar 10%.
Bahkan, harga emas pekan lalu tercatat turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April.
Analis mengaitkan sejumlah faktor dengan penurunan harga emas, termasuk perkiraan harga emas yang lebih rendah, penurunan kepemilikan emas di exchange-traded funds dan kekhawatiran bahwa bank sentral akan mulai menjual cadangan emas.
Mengutip kekhawatiran China dan indikator bearish, Goldman Sachs tadinya memangkas tiga, enam dan prakiraan tembaga 12-bulan setelah aksi jual berat selama dua bulan terakhir. UBS juga memangkas target emas jangka pendek, karena sentimen negatif pada logam. Aksi ini mengikuti bank investasi lainnya, seperti Goldman, dalam menurunkan target.
Bagaimana posisi emas saat ini?
Pada Rabu (24/4/2013) dini hari tadi, harga emas untuk pengiriman Juni turun US$ 12,40, atau 0,9% ke level US$ 1.408,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Selama perdagangan, harga emas sempat mengalami koreksi, setelah tweet palsu tentang ledakan di Gedung Putih muncul di twitter Associated Press. Namun, pada penutupan Comex, harga telah kembali, hampir separuh dari kenaikan US$ 25,60 per ounce yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Salah satu katalis koreksi harga emas adalah pertumbuhan aktivitas manufaktur di China yang melambat. Data awal versi HSBC untuk Indeks Purchasing Manager April jatuh ke 50,5, level terendah dalam dua bulan.
Data ini menekan harga emas, karena logam ini membutuhkan dukungan China untuk pembelian fisik. Demikian menurut Jeffrey Wright, managing director di Global Hunter Securities.
Data dari Zona Euro dan AS juga mengecewakan. Aktivitas sektor swasta April untuk 17 negara Zona Eropa menyusut pada kecepatan yang sama dengan Maret. Hal ini terjadi meskipun Jerman mengalami kontraksi. Sementara di AS, indeks manufaktur purchasing managers April jatuh ke 52.0, terendah sejak 6 bulan.
Data yang lemah di Zona Eropa membebani Euro , dan pada gilirannya mengangkat dolar AS. Alhasil, ada tekanan untuk komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas dan minyak.
Katalis negatif lain untuk harga emas adalah reli yang terjadi bursa saham AS. Saham naik karena investor lebih optimistis. Namun, risiko di pasar saham bertentangan dengan dana berbasis emas yang diperdagangkan di SPDR Gold Trust. Saham SPDR Gold Trust turun 1,1% kemarin.
Sepekan lalu, harga emas turun 7%, dan menghadapi penurunan hampir 12% pada April. Analis mengaitkan dengan sejumlah faktor untuk penurunan harga emas, seperti prediksi yang lebih rendah, turunnya kepemilikan emas pada dana yang diperdagangkan serta kekhawatiran bahwa beberapa bank sentral akan menjual cadangan emasnya.
Padahal, harga emas pada Senin awal pekan ini berhasil naik, menandai apresiasi sesi ketiga berturut-turut, dengan naik 1,8% menjadi US$ 1.421,20 per ounce.
Peningkatan ini terjadi karena data dari Commodity Futures Trading Commission’s Commitments of Traders menyarankan pedagang besar, termasuk hedge fund dan penasihat perdagangan komoditas, mengurangi taruhan mereka untuk penurunan harga emas.
Bagaimanapun, karena harga emas sudah melambung di atas US$ 1400, Goldman merekomendasikan investor menutup taruhan mereka pada harga emas yang lebih rendah. Ini tampaknya menjadi indikasi bahwa harga emas akan kembali menarik.
[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar