Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 18 April 2013 | 08:59 WIB
MUMBAI. Pada pekan ini, ratusan konsumen di China mengantre untuk
membeli emas. Sementara di Hong Kong, para konsumen berebut membeli
gelang dan kalung. Kondisi serupa juga terlihat di India di mana warga
di Negeri Taj Mahal itu ramai-ramai membeli perhiasan untuk menjadi mas
kawin. Tak heran, penjualan emas di pasar Zaveri di Mumbai (pasar emas
terbesar India) hingga Perth Mint di Australia, meningkat dua kali lipat
dari pekan lalu.
Inilah sedikit gambaran mengenai dampak aksi
jual besar-besaran terhadap emas yang terjadi pada awal pekan lalu.
Sekadar mengingatkan, harga emas sudah anjlok sebesar 13% dalam dua sesi
hingga 15 April lalu. Kondisi tersebut mengantarkan pasar emas masuk ke
dalam definisi pasar bearish karena sudah anjlok lebih dari 20% dari
level rekor tertingginya yang tercipta pada Agustus 2011 lalu.
Aksi
beli emas saat harga murah sangat terlihat di India dan China. Maklum
saja, kedua negara ini memang negara konsumen emas terbesar dunia. Tak
heran jika mereka melihat penurunan besar terhadap emas sebagai
kesempatan untuk membeli.
"Budaya di Asia adalah mereka akan
memburu emas fisik saat harganya jatuh. Permintaan perhiasan semakin
membaik dan konsumen untuk industri ini juga membeli saat harganya turun
dalam," jelas Dick Poon, general manager Heraeus Metals Hong Kong Ltd.
Data
yang dirilis All India Gems & Jeewellery Trade Federation
menunjukkan, permintaan emas dalam beberapa hari terakhir merupakan yang
terbesar di sepanjang tahun ini.
"Kami membeli emas setelah dua
tahun. Kami akan membeli lebih banyak lagi jika harganya turun lebih
dalam," jelas Yogender Gyan, 29 tahun saat diwawancara di toko perhiasan
Connaught Place di New Delhi. Di toko perhiasan ini, pelanggan yang
datang lebih banyak ketimbang salesman dengan perbandingan 5:1.
Situasi
berbeda tampak di London. Hanya sedikit konsumen yang memasuki toko
perhiasan seperti Baird & Co dan J Blundell & Sons Ltd saat jam
makan siang kemarin. Pelanggan yang datang ke toko emas ATS Bullion juga
terbilang sedikit karena jalan Strand ditutup dalam rangka pemakaman
mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
http://internasional.kontan.co.id/news/emas-murah-kerek-permintaan-dari-mal-india-china
Tidak ada komentar:
Posting Komentar