Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 17 April 2013 | 07:13 WIB
SINGAPURA. Beberapa hari yang lalu, terjadi aksi jual besar-besaran atas
komoditas emas yang menyebabkan harga si kuning mentereng terjerembab
13% dalam kurun waktu dua hari. Menurut Goldman Sachs Group Inc,
pelepasan investor atas emas dipicu oleh kecemasan mereka bahwa Eropa
akan mengikuti jejak langkah Siprus yang menjual sebagian besar
kepemilikan emas mereka.
"Penurunan tajam harga emas dipicu oleh
kecemasan mengenai langkah bank sentral Siprus yang akan menjual
cadangan emas mereka. Investor khawatir, bank-bank sentral di kawasan
Eropa akan melakukan langkah yang sama," tulis Goldman.
Menurut
Goldman, aksi jual emas terjadi setelah harga emas secara teknikal
menembus level supportnya di posisi US$ 1.530 per troy ounce. Lalu,
penurunan emas ke bawah level US$ 1.434 200-week moving average, memicu
penurunan harian terbesar pada harga emas.
Seperti yang
diberitakan sebelumnya, Siprus -yang merupakan anggota kelima Uni Eropa
yang menerima bailout- akan menjual cadangan emas mereka.
Berdasarkan
data World Gold Council, bank sentral global menggenggam sekitar 19%
emas. Tahun lalu, bank sentral meningkatkan kepemilikan mereka ke level
tertinggi sejak 1964. AS dan Jerman merupakan pemilik cadangan eams
terbesar dunia, di mana emas berkontribusi sebesar 70% dari total
cadangan mereka. Sedangkan Siprus memiliki sekitar 13,9 ton.
Dalam
laporannya, Goldman masih memberikan rekomendasi sell untuk emas. "Data
kepemilikan ETF menunjukkan adanya likuidasi yang berlangsung cepat
yang menandakan aksi jual terhadap emas masih akan terus berlangsung,"
papar Goldman.
Catatan saja, kemarin (16/4), kepemilikan emas
pada SPDR Gold Trust, merosot menjadi 1.154,34 per metrik ton. Ini
merupakan level terendah sejak April 2010.
http://internasional.kontan.co.id/news/goldman-aksi-jual-emas-besar-besaran-dipicu-eropa/2013/04/17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar