Oleh Rika Theo - Jumat, 05 April 2013 | 09:41 WIB
NEW YORK. Harga emas jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Investor
memangkas kepemilikan aset emas mereka di tengah harapan pemulihan
ekonomi global. Emas terancam memasuki masa bearish pertama kalinya
sejak tahun 2008.
Emas untuk pengiriman segera sempat merosot
0,2% ke 1.551,05 per ons pagi ini. Kemarin, harga menyentuh US$
1.540,29, titik terlemah sejak 30 Mei 2012.
Harga emas sudah tumbang 18,2% dari rekor penutupan terbaiknya di harga US$ 1.900,23 pada September 2011.
Penurunan
harga emas sebanyak 20% biasanya menjadi definisi emas memasuki pasar
bearish. Ini terjadi terakhir kalinya pada 2008 silam.
Kepemilikan
emas pada produk ETP berbasis emas turun 7,5% tahun ini ke level
terendah sejaK Agustus 2012. Kemarin, ETP emas mencapai 2.435,35 metriks
ton.
"Jika sudah ada momentum investor keluar dari ETP, harga
emas harus berjuang di beberapa sesi yang akan datang sampai katalis
baru muncul," uajr riset Barclays Plc kemarin.
Sebaliknya, bursa
saham Amerika Serikat memasuki masa bullish untuk tahun kelima pada
bulan lalu, Indeks S&P 500 sudah dua kali lipat level terbawah di
2009.
"Kelihatannya ada rasa kepuasan atas gambaran ekonomi dunia
saat ini. Ada pandangan yang melihat perburuan emas sudah selesai,
keluarlah dari emas dan mulai taruh dana di bursa saham," kata Gavin
Wendt, Direktur Mine Life Pty.
Harga emas untuk pengiriman Juni
tak berubah di US$ 1.552 per ons di bursa Comex New York. Harga jatuh ke
US$ 1,539,40 semalam. Ini merupakan harga kontrak emas terendah sejak
30 Mei.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-merosot-lagi-kian-dekat-ke-fase-bearish
Tidak ada komentar:
Posting Komentar