Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 04 April 2013 | 11:00 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga emas sudah mencatatkan penurunan selama tiga hari
berturut-turut. Penurunan yang terjadi hari ini semakin mendekatkan
pasar emas ke fase bearish.
Kapan emas terjatuh ke fase beasrish? Begini penjelasannya.
Harga emas dikatakan masuk fase bearish
jika penurunannya sudah mencapai 20% dari harga rekornya. Nah, saat
ini, harga emas sudah merosot 18,7% dari posisi rekor di level US$
1.900,23 per troy ounce yang tercipta pada September 2011 lalu.
Penurunan harga emas dipicu oleh langkah investor yang melepas emas dan beralih ke investasi lain seperti pasar saham.
"Kami
melihat banyak sekali investor emas yang mengalihkan investasinya ke
produk investasi lain. Mereka banyak yang memilih pasar saham. Pelaku
pasar tidak lagi mencemaskan mengenai inflasi seiring posisi dollar yang
menguat. Ini merupakan sinyal bahwa emas masih akan terus melemah,"
jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin.
Sekadar
informasi, kemarin, kepemilikan emas dalam exchange traded products
berada di posisi 2.437,38 per metrik ton. Ini merupakan level terendah
sejak Agustus lalu.
Catatan saja, harga emas di pasar Asia juga semakin murah saja. Data
Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran
cepat turun sebesar 1% menjadi US$ 1.541,82 per troy ounce. Ini
merupakan level terendah sejak 30 Mei lalu. Pada pukul 10.58, harga si
kuning mentereng ini diperdagangkan di level US$ 1.544,58 per troy
ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/wah-harga-emas-sudah-anjlok-187-dari-rekor/2013/04/04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar