Senin, 30 April 2012
Outlook Dan Review Pekan Ini: 30 April – 4 Mei 2012
Dollar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah akhir pekan lalu karena memburuknya data-data ekonomi penting AS yang dirilis pekan lalu yang membuka kemungkinan penggelontoran kebijakan pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3). Pelemahan dollar juga didorong oleh hasil lelang obligasi Italia yang dianggap bagus oleh pelaku pasar.
Data-data ekonomi AS penting yang memburuk pekan lalu adalah data GDP yang dirilis 2,2% di bawah perkiraan 2,6%. Kemudian data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan yang terus naik 388 ribu dibandingkan perkiraan 374 ribu. Dan data Durable Goods Orders yang mengalami penurunan -4,2% dibandingkan perkiraan -1,5%. Bank sentral AS dalam beberapa kesempatan secara implisit pernah mengatakan bahwa akan merilis kebijakan yang akomodatif jika ekonomi terus memburuk.
Hasil lelang Italia yang menjadi sorotan pasar pekan lalu ternyata berhasil menjual surat hutang mendekati target. Total obligasi yang terjual saat itu sebesar 5,95 milyar euro sedikit di bawah target 6,25 milyar euro. Meski dianggap bagus, obligasi 10 tahun terjual dengan tingkat imbal haisl 5,84%, naik dibandingkan lelang sebelumnya 5,14%. Ini tentunya akan memberikan tekanan bagi euro ke depannya.
Pekan ini, pasar akan kembali dihadapkan oleh data-data ekonomi penting seperti data indeks aktivitas manufaktur dari China, Inggris, Eropa dan AS, juga data aktivitas sektor jasa dari Inggris dan AS. Bank sentral Australia (RBA) dan Eropa (ECB) akan mengumumkan kebijakan moneternya yang diprediksi akan menunda penurunan suku bunga untuk beberapa waktu ke depan. Data yang paling ditunggu adalah data tenaga kerja AS- Non Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran – yang akan dirilis pada akhir pekan. Bila data NFP memburuk, tentunya akan terus melemahkan dollar AS.
Situasi Eropa tetap tidak bisa dilepaskan. Penurunan peringkat hutang Spanyol sebanyak dua tingkat oleh S&P pekan lalu akan membuat para pelaku pasar selalu waspada terhadap isu yang muncul di Eropa. Rabu (2/5) telah terjadwal pertemuan ECOFIN yang tentunya akan membahas isu-isu keuangan negara-negara Eropa terkini.
EUR/USD terlihat masih dibayangi bias positif dan akan menemui resisten di kisaran 1.3270. Bila level ini berhasil ditembus, target berikutnya adalah di kisaran 1.3380. Level support penting di kisaran 1.3215, dimana bila level ini berhasil ditembus ke bawah, tekanan turun akan membesar dengan target 1.3100.
GBP/USD terlihat cukup bullish dengan resisten terdekat di 1.6350. Waspada pembalikan arah di bawah level support 1.6200.
AUD/USD meski terlihat bullish namun menjelang rapat RBA, terlihat sedang berkonsolidasi. Pandangan bearish akan meningkat bila level 1.0400 berhasil ditembus ke bawah. Resisten terdekat di 1.0480.
USD/CHF masih mencoba menekan level 0.9050. Dari sini target 0.9000 akan terbuka. Pandangan bullish akan kembali setelah melewati level 0.9090.
USD/JPY dalam kondisi bearish dan sedang berada di kisaran support. Bila level 80.00 ini berhasil dibobol, level 78.50 akan menjadi target berikutnya. Pandangan bullish akan terbuka jika level 80.70 berhasil dilewati.
Emas (XAU/USD) masih terlihat dalam bias positif. Pergerakan ke atas kemungkinan bisa melaju hingga $1672 per troy ons. Namun koreksi bisa terjadi di sekitar level tersebut dan tekanan ke bawah bisa berlanjut bila melewati 1660. Level 1645 menjadi support berikutnya.
www.monexnews.com
http://www.monexnews.com/member/register?id=y264y2t254
CITI: GOLD WILL SURGE TO $2,400 WITHIN 12 MONTHS
Sam Ro
Here's a bullish call on gold.
Citi technical analyst Tom Fitzpatrick spoke with King World News today: ...We’ve done that again here, and the present pattern we look at is setup similarly to that of 2006. In 2006 we had a similar type of consolidation and sideways moving pattern, which eventually gave way to a significant push to the topside. We believe the same thing is happening again here. We’ve already iterated a target in the more medium to long-term of $3,400, and over the next twelve months as high as $2,400. We believe gold is now setup, with a bullish weekly reversal last week, to make its next move higher. Unlike most gold bulls, Fitzpatrick is also bullish on the dollar. ...The way we look at that is while there was a tendency to look at gold as a dollar view, the fact is that over the course of the last ten years gold has been pretty much going up against all paper currencies. Gold happens to have been going up more against the dollar because the dollar in that time period has essentially been in a downtrend. Our scenario is one where you might see the dollar and the euro switch places. We expect that gold will continue to go up against the dollar, but, over time, we expect it will go up even more against a currency like the euro... Fitzpatrick's call is much more bullish than the one taken by Citi's Precious Metals team. From their recent Q2 Commodities Strategy book: Our new forecast revises up 2012 gold prices to about $1,720/t oz. but revises down 2013 prices to $1,835/t oz. Read more: http://www.businessinsider. com/citi-tom-fitzpatrick-gold- 2400-12-months-2012-4#
Citi technical analyst Tom Fitzpatrick spoke with King World News today: ...We’ve done that again here, and the present pattern we look at is setup similarly to that of 2006. In 2006 we had a similar type of consolidation and sideways moving pattern, which eventually gave way to a significant push to the topside. We believe the same thing is happening again here. We’ve already iterated a target in the more medium to long-term of $3,400, and over the next twelve months as high as $2,400. We believe gold is now setup, with a bullish weekly reversal last week, to make its next move higher. Unlike most gold bulls, Fitzpatrick is also bullish on the dollar. ...The way we look at that is while there was a tendency to look at gold as a dollar view, the fact is that over the course of the last ten years gold has been pretty much going up against all paper currencies. Gold happens to have been going up more against the dollar because the dollar in that time period has essentially been in a downtrend. Our scenario is one where you might see the dollar and the euro switch places. We expect that gold will continue to go up against the dollar, but, over time, we expect it will go up even more against a currency like the euro... Fitzpatrick's call is much more bullish than the one taken by Citi's Precious Metals team. From their recent Q2 Commodities Strategy book: Our new forecast revises up 2012 gold prices to about $1,720/t oz. but revises down 2013 prices to $1,835/t oz. Read more: http://www.businessinsider.
Emas Kokoh Dekat Level $1664, Ditutup Turun Untuk Bulan April
Monexnews - Harga emas beranjak naik pada hari Senin dalam membaiknya outlook teknikal yang dapat menambah gain pekan lalu, namun emas ditutup sedikit turun untuk bulan April. Emas turun sekitar 0.2% di bulan April, untuk ketiga bulannya dan penurunan bulanan terpanjang sejak tahun 2000. Sejumlah data AS yang kuat dan memudarnya harapan stimulus tambahan dari Federal Reserve telah mengikis minat investasi pada emas.
Setelah tiba-tiba turun 1% pada awal sesi, emas perlahan mulai menghapus penurunan tersebut untuk beranjak naik. Analis mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci dan mencetak kenaikan mingguan pekan lalu memicu aksi beli teknikal. "Emas bullish pada pekan lalu, menguatkan kepercayaan bahwa rally selanjutnya akan lebih tinggi," ucap Tom Fitzpatrick, strategis pada unit riset teknikal Citigroup, CitiFX. Fitzpatrick mengatakan target selanjutnya emas mungkin pada level tinggi bulan Februari $1,790 per ons, namun kenaikan dalam jangka pendek mungkin bertahap bukan langsung melejit. Data payrolls AS pada hari Jumat nanti juga akan menjadi pemicu utama.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-kokoh-dekat-level-1664-ditutup-turun-untuk-bulan-april.htm
Setelah tiba-tiba turun 1% pada awal sesi, emas perlahan mulai menghapus penurunan tersebut untuk beranjak naik. Analis mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci dan mencetak kenaikan mingguan pekan lalu memicu aksi beli teknikal. "Emas bullish pada pekan lalu, menguatkan kepercayaan bahwa rally selanjutnya akan lebih tinggi," ucap Tom Fitzpatrick, strategis pada unit riset teknikal Citigroup, CitiFX. Fitzpatrick mengatakan target selanjutnya emas mungkin pada level tinggi bulan Februari $1,790 per ons, namun kenaikan dalam jangka pendek mungkin bertahap bukan langsung melejit. Data payrolls AS pada hari Jumat nanti juga akan menjadi pemicu utama.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-kokoh-dekat-level-1664-ditutup-turun-untuk-bulan-april.htm
Minggu, 29 April 2012
The #1 Question That Big Investors Are Asking Right Now
Joe Weisenthal
In the latest edition of On the Economists’ Minds, SocGen's Michala
Marcussen reveals that the #1 client question right now is: Will the
euro area switch to a new diet?
Basically, is Europe going to somehow inch away from the German-favored
austerity, and embark on some shceme that might actually have a
reasonable shot of bringing some growth.
This was definitely the buzz of the past week. As we wrote on the
morning of the 24th, the jig appears to be up for Germany. Between the
likely Hollande victory and the Geert Wilders-inspired torpedoeing of
the Dutch austerity scheme, there's now a serious counterweight to the
idea that austerity and confidence will solve everything.
Other European leaders talked about the need for growth, not just
austerity, this past week. Macrussen points out something we'd missed,
which is that the EU's Herman van Rompuy even called for a "Dinner For
Growth" to take place in June ahead of a big summit.
It's all still very inchoate. Nobody is actually yet calling for a
scheme that allows more government spending to boost some demand. Still
it's mostly about "reforms" designed to foster growth. But things have
to start somewhere, and a change in the tone is welcome.
One other note: Reuters is out with an article called Global Policy
Shifting From Austerity Toward Growth. That has to count as some key
marker of a shift.
http://www.businessinsider. com/top-socgen-client- question-will-europe-go-on-a- new-diet-2012-4
Gold Price Close To 2-Week High In Market Trade On Monday
By Lewa Pardomuan
Gold held near a two-week high on Monday on prospects of more safe-haven
buying, with the U.S. dollar under pressure from weaker-than-expected
economic data and speculation the Federal Reserve could ease policy
further to boost growth.
The U.S. economy, the world's largest, expanded at a 2.2 percent annual
rate in the first three months of the year, below economists'
expectations of a 2.5 percent pace.
Fundamentals
Spot gold hardly changed at $1,663.04 an ounce by 0013 GMT, heading for
its third monthly decline. Bullion had risen to $1,667.11 on Friday, its
strongest showing since April 13, after disappointing U.S. growth and
European debt jitters boosted investment demand.
U.S. gold for June was little changed at $1,664.20 an ounce.
Thousands of people protested across Spain on Sunday against government
cuts aimed at tackling a debt crisis that has pushed the country back
into recession and sent unemployment close to 25 percent.
Gold traders in India, the world's top buyer of bullion, refrained from
buying amid a peak wedding season, thwarted by a huge stockpile and
prices that hit a more than four-month high.
Market News
The U.S. dollar stayed under pressure on Monday in the wake of
disappointing first-quarter U.S. economic growth, leaving the yen,
sterling, and even high-beta currencies such as the Australian dollar at
multiweek highs.
U.S. stocks advanced on Friday and posted their best weekly gains in a
month as stronger-than-expected earnings from Amazon.com Inc. and
Expedia Inc. reinforced confidence in corporate performance.
(Reporting by Lewa Pardomuan; Editing by Sanjeev Miglani)
http://www.ibtimes.com/ articles/334749/20120429/gold- price-market-asian-trade- dollar-gdp.htm
Bursa Kawasan Khawatirkan Spanyol, Asia Dibuka Sedikit Menguat
Anastasia Joice | Robert Adhi Ksp |
TOKYO, KOMPAS.com - Pasar saham di kawasan Asia pada perdagangan Senin (30/4/2012) dibuka sedikit menguat. Pengumuman angka produk domestik bruto yang dikeluarkan oleh AS, walaupun menurun dari 3 persen menjadi 2,2 persen pada kuartal pertama dianggap membuka peluang stimulus dari Federal Reserve.
Akan tetapi, tampaknya perdagangan berlangsung agak sepi karena pasar di Jepang dan China tutup. Pasar saham global menguat pada penutupan perdagangan Jumat karena laporan keuangan perusahaan menunjukkan perbaikan.
Sedangkan kurs dollar AS melemah. Indeks MSCI Asia Pasifik Senin pagi ini, data Korea Selatan menunjukkan output industri turun sebesar 3,1 persen pada Maret, dibandingkan dengan Februari. Angka ini berada di bawah perkiraan para pelaku pasar dan membuat prospek Korea Selatan agak suram.
Hasil yang di bawah perkiraan pasar ini seolah mengikuti hasil kinerja empat bank terbesar China yang diumumkan pada Jumat lalu. Hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut masih menghadapi tekanan dari pelemahan ekonomi dan tingginya biaya pendanaan.
Analis mengatakan, kekhawatiran tentang krisis utang di Eropa dapat membuat permintaan terhadap yen. Tetapi masalah struktural di Jepang seperti tingginya utang publik dan semakin melemahnya perdagangan dapat menekan kurs yen menjadi melemah.
Tingkat imbal hasil atas obligasi negara di zona euro masih terus melonjak akhir pekan lalu,walaupun masih berada di bawah level kritis. Imbal hasil obligasi Spanyol menyentuh level di atas 6 persen setelah pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat utangnya.
TOKYO, KOMPAS.com - Pasar saham di kawasan Asia pada perdagangan Senin (30/4/2012) dibuka sedikit menguat. Pengumuman angka produk domestik bruto yang dikeluarkan oleh AS, walaupun menurun dari 3 persen menjadi 2,2 persen pada kuartal pertama dianggap membuka peluang stimulus dari Federal Reserve.
Akan tetapi, tampaknya perdagangan berlangsung agak sepi karena pasar di Jepang dan China tutup. Pasar saham global menguat pada penutupan perdagangan Jumat karena laporan keuangan perusahaan menunjukkan perbaikan.
Sedangkan kurs dollar AS melemah. Indeks MSCI Asia Pasifik Senin pagi ini, data Korea Selatan menunjukkan output industri turun sebesar 3,1 persen pada Maret, dibandingkan dengan Februari. Angka ini berada di bawah perkiraan para pelaku pasar dan membuat prospek Korea Selatan agak suram.
Hasil yang di bawah perkiraan pasar ini seolah mengikuti hasil kinerja empat bank terbesar China yang diumumkan pada Jumat lalu. Hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut masih menghadapi tekanan dari pelemahan ekonomi dan tingginya biaya pendanaan.
Analis mengatakan, kekhawatiran tentang krisis utang di Eropa dapat membuat permintaan terhadap yen. Tetapi masalah struktural di Jepang seperti tingginya utang publik dan semakin melemahnya perdagangan dapat menekan kurs yen menjadi melemah.
Tingkat imbal hasil atas obligasi negara di zona euro masih terus melonjak akhir pekan lalu,walaupun masih berada di bawah level kritis. Imbal hasil obligasi Spanyol menyentuh level di atas 6 persen setelah pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat utangnya.
Sumber :
Reuters
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/30/09373744/Bursa.Kawasan.Khawatirkan.Spanyol..Asia.Dibuka.Sedikit.Menguat..
Permintaan ‘safe-haven’ Angkat Harga Emas
Monexnews - Mengawali pekan di sesi pagi (Senin, 30/4) harga emas dunia kembali melanjutkan penguatan dan stabil pada kisaran $1664/troy ons, diatas level penutupan hari Jumat lalu.
Penguatan Emas terutama terdorong oleh
permintaan investasi safe-haven. Aksi beli emas bertambah deras setelah
angka GDP AS melambat pada kuartal pertama seiring dengan merosotnya
tingkat investasi di semua sektor. Permintaan safe-haven juga terangkat
pasca downgrade oleh S&P terhadap peringkat utang negara Spanyol..
Selain itu angka GDP A.S kemungkinan
memberi peluang terhadap kebijakan stimulus A.S yang mana ini positif
untuk emas. Sementara kenaikan emas akibat kecemasan hutang Spanyol juga
merupakan faktor bullish, seiring emas cenderung mengikuti bursa saham
dan aset beresiko sepanjang tahun ini.(Dar)
http://www.monexnews.com/gold-updates/permintaan-safe-haven-angkat-harga-emas.htm
Kamis, 26 April 2012
Trader optimistis harga emas akan naik pekan depan
Oleh Barratut Taqiyyah, Bloomberg
NEW YORK. Mayoritas trader emas yang disurvei Bloomberg optimistis dengan pergerakan harga emas pada pekan depan. Sekitar 14 dari 28 analis yang disurvei Bloomberg meramal harga emas akan naik. Sedangkan sembilan trader memilih netral.
Optimisme trader tersebut terjadi setelah bank sentral dunia meningkatkan cadangan emas mereka. Sekadar informasi, data Badan Moneter International (IMF) menunjukkan, sejumlah negara seperti Meksiko, Russia, dan Turki menambah cadangan emas mereka sebanyak 44,8 metrik ton senilai US$ 2,39 miliar di sepanjang Maret lalu.
Selain itu, berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission, para hedge fund juga meningkatkan taruhan net long position sebesar 2,5% pada pekan yang berakhir 17 April.
"Pelonggaran kebijakan yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir sepertinya masih akan terus berlangsung. Masalah di kawasan Eropa juga belum akan berakhir dalam waktu dekat. Harga emas akan turun, dan kami selalu menyarankan kepada klien kami untuk melakukan aksi beli pada saat harga turun," urai Mark O'Byrne, executive director GoldCore Ltd.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah menanjak 5,6% menjadi US$ 1.654,40 per troy ounce di Comex, New York. Saat ini, harga emas 7,7% di bawah level tertinggi tahun ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/trader-optimistis-harga-emas-akan-naik-pekan-depan
NEW YORK. Mayoritas trader emas yang disurvei Bloomberg optimistis dengan pergerakan harga emas pada pekan depan. Sekitar 14 dari 28 analis yang disurvei Bloomberg meramal harga emas akan naik. Sedangkan sembilan trader memilih netral.
Optimisme trader tersebut terjadi setelah bank sentral dunia meningkatkan cadangan emas mereka. Sekadar informasi, data Badan Moneter International (IMF) menunjukkan, sejumlah negara seperti Meksiko, Russia, dan Turki menambah cadangan emas mereka sebanyak 44,8 metrik ton senilai US$ 2,39 miliar di sepanjang Maret lalu.
Selain itu, berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission, para hedge fund juga meningkatkan taruhan net long position sebesar 2,5% pada pekan yang berakhir 17 April.
"Pelonggaran kebijakan yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir sepertinya masih akan terus berlangsung. Masalah di kawasan Eropa juga belum akan berakhir dalam waktu dekat. Harga emas akan turun, dan kami selalu menyarankan kepada klien kami untuk melakukan aksi beli pada saat harga turun," urai Mark O'Byrne, executive director GoldCore Ltd.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah menanjak 5,6% menjadi US$ 1.654,40 per troy ounce di Comex, New York. Saat ini, harga emas 7,7% di bawah level tertinggi tahun ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/trader-optimistis-harga-emas-akan-naik-pekan-depan
Optimisme Fed, Data Perumahan AS Lambungkan Minyak
Monexnews - Harga minyak naik pada hari Kamis, menambah gain pada sesi lalu dalam optimisme mengenai outlook permintaan energi setelah Federal Reserve
AS berjanji untuk bergerak cepat jika ekonomi melemah dan data
menunjukkan tingkat penjualan rumah yang solid di bulan Maret. Minyak
sempat turun akibat data klaim pengangguran yang lemah, namun kemudian
pulih ke level tinggi sesi akibat data sektor perumahan yang positif.
Seperti pada hari Rabu, minyak juga menuai dukungan dari penguatan bursa
saham, dan juga pelemahan dollar yang mana mengembalikan selera resiko
investor.
"Komentar Ben Bernanke positif untuk minyak. Investor berpokir bahwa jika pertumbuhan di AS melambat Fed siap untuk melangkah masuk dengan Quantitative Easing (QE) tambahan, yang akan memberikan dukungan kuat pagi sektor komoditas", ucap Anne Lohmann Rasmussen, kepala Danske Bank.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/optimisme-fed-data-perumahan-as-lambungkan-minyak.htm
"Komentar Ben Bernanke positif untuk minyak. Investor berpokir bahwa jika pertumbuhan di AS melambat Fed siap untuk melangkah masuk dengan Quantitative Easing (QE) tambahan, yang akan memberikan dukungan kuat pagi sektor komoditas", ucap Anne Lohmann Rasmussen, kepala Danske Bank.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/optimisme-fed-data-perumahan-as-lambungkan-minyak.htm
Emas Naik Menyentuh $1660
Monexnews - Emas naik sebanyak 1% pada hari Kamis dalam aksi beli terkait option dan seiring selera resiko investor yang membaik pasca Ben Bernanke mengatakan Fed
siap melakukan yang lebih untuk perekonomian AS. Emas naik untuk hari
ketiga bersama bursa saham AS yang rally akibat earnings dan data
perumahan yang kuat.
"Ada sedikit alasan untuk menjual emas saat ini," ucap Andrey Kryuchenkov, analis pada VTB Capital. "Emas tidak seharusnya rally banyak dalam selera hindar resiko, namun saat ini sentimen masih rapuh." Ia mengatakan dukungan untuk emas akan tetap ada untuk jangka penjang dari aksi beli bank sentral dan produksi lain di bursa, dimana investor cenderung kurang sensitif terhadap penurunan tajam pada harga emas.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-naik-menyentuh-1660.htm
"Ada sedikit alasan untuk menjual emas saat ini," ucap Andrey Kryuchenkov, analis pada VTB Capital. "Emas tidak seharusnya rally banyak dalam selera hindar resiko, namun saat ini sentimen masih rapuh." Ia mengatakan dukungan untuk emas akan tetap ada untuk jangka penjang dari aksi beli bank sentral dan produksi lain di bursa, dimana investor cenderung kurang sensitif terhadap penurunan tajam pada harga emas.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-naik-menyentuh-1660.htm
Dollar Melemah, Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi 3 Minggu
Ester Meryana | Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik ke posisi tertinggi dalam tiga minggu setelah penjualan rumah Amerika Serikat (AS) yang tertunda melebihi perkiraan pada Maret 2012 dan dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni naik 43 sen menjadi 104,55 dollar AS per barrel di Nymex, Kamis (26/4/2012) waktu New York. Ini harga tertinggi sejak 2 April 2012. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Juni naik 80 sen, atau 0,7 persen, menjadi 119,92 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Naiknya harga minyak terjadi setelah, menurut data National Association of Realtors, indeks pembelian rumah yang tertunda naik 4,1 persen menjadi 101,4. Itu level yang tertinggi sejak April 2010. Padahal survei Bloomberg hanya memperkirakan kenaikan sebesar 1 persen saja.
Harga minyak pun didorong oleh dollar AS melemah. Indeks Dollar (DXY) jatuh sehingga memperpanjang kehilangan selama lima hari menjadi 0,8 persen. "Ada sejumlah hal yang bagus mengenai data penjualan rumah yang tertunda hari ini," sebut Phil Flynn, analis PFGBest, di Chicago, Kamis waktu setempat.
Ia mengatakan, turunnya dollar AS memberikan sentimen positif terhadap sebagian besar komoditas. "Terlihat ada permainan berisiko yang kecil yang kembali masuk ke pasar," tambah Phil.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/27/07410184/Dollar.Melemah..Harga.Minyak.Sentuh.Level.Tertinggi.3.Minggu
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik ke posisi tertinggi dalam tiga minggu setelah penjualan rumah Amerika Serikat (AS) yang tertunda melebihi perkiraan pada Maret 2012 dan dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni naik 43 sen menjadi 104,55 dollar AS per barrel di Nymex, Kamis (26/4/2012) waktu New York. Ini harga tertinggi sejak 2 April 2012. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Juni naik 80 sen, atau 0,7 persen, menjadi 119,92 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Naiknya harga minyak terjadi setelah, menurut data National Association of Realtors, indeks pembelian rumah yang tertunda naik 4,1 persen menjadi 101,4. Itu level yang tertinggi sejak April 2010. Padahal survei Bloomberg hanya memperkirakan kenaikan sebesar 1 persen saja.
Harga minyak pun didorong oleh dollar AS melemah. Indeks Dollar (DXY) jatuh sehingga memperpanjang kehilangan selama lima hari menjadi 0,8 persen. "Ada sejumlah hal yang bagus mengenai data penjualan rumah yang tertunda hari ini," sebut Phil Flynn, analis PFGBest, di Chicago, Kamis waktu setempat.
Ia mengatakan, turunnya dollar AS memberikan sentimen positif terhadap sebagian besar komoditas. "Terlihat ada permainan berisiko yang kecil yang kembali masuk ke pasar," tambah Phil.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/27/07410184/Dollar.Melemah..Harga.Minyak.Sentuh.Level.Tertinggi.3.Minggu
Rabu, 25 April 2012
Apple & Komentar Fed Ceriakan Wall Street
http://www.monexnews.com/stock-index/apple-komentar-fed-ceriakan-wall-street.htm
Monexnews - Bursa saham AS ditutup dekat level tinggi pada hari Rabu, didukung oleh hasil earnings Apple yang kuat dan seiring Bernanke kembali menegaskan bank sentral masih siap untuk mengambil langkah membentu perekonomian. Federal Reserve menahan tingkat suku bunga dekat nol hingga akhir 2014, dan menaikkan outlook unutk GDP tahun ini menjadi antara 2.4% hingga 2.9%.
“Menurutku QE masih berpeluang, namun berkurang mengingat Fed menaikkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan salah satu alasan pemicu QE adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jika melambat,” ucap Anthony Chan, kepala ekonom pada JPMorgan Private Wealth Management. Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran akan turun hingga antara 7.8% - 8% hingga akhir tahun. Kendati demikian, Gubernur Fed Ben Bernanke hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai apakah ada stimulus tambahan untuk mendukung perekonomian.
(xiang)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/26/07425756/Laba.Apple.Melonjak..Wall.Street.Terbang
NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS Rabu (25/4/2012) waktu setempat, ditutup positif. Alhasil, sejumlah indeks di Wall Street mencatatkan sejumlah kenaikan pada akhir perdagangan.
Asal tahu saja, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,4 persen menjadi 1.390,69. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7 persen menjadi 13.090,72. Selain itu, Nasdaq-100 index juga naik 2,7 persen menjadi 2.709,62.
Salah satu saham yang pergerakannnya mempengaruhi Wall Street di antaranya: Apple Inc yang melonjak 8,9 persen setelah membukukan kenaikan pendapatan dua kali lipat.
Lalu, ada Boeing Co yang naik 5,3 persen setelah mencatatkan pendapatan yang melampaui etimasi analis. Sedangkan Caterpillar Inc anjlok 4,6 persen setelah kinerja mereka tak berhasil mencapai proyeksi yang ditetapkan perusahaan.
Ada beberapa sentimen yang menyebabkan bursa AS melaju. Selain kinerja emiten yang positif, faktor lainnya adalah pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke yang bilang saat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk melakukan stimulasi pertumbuhan bagi perekonomian.
"Faktor-faktor tersebut mendorong semangat investor. Musim rilis laporan keuangan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kinerja yang baik di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi. Selama kinerja masih baik, pasar saham juga ikut bersinar," papar James Swanson, chief investment strategist MFS Investment Management.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, S&P 500 sudah melesat 11 persen. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah data ekonomi dan data korporasi yang lebih baik ketimbang estimasi ekonom. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Monexnews - Bursa saham AS ditutup dekat level tinggi pada hari Rabu, didukung oleh hasil earnings Apple yang kuat dan seiring Bernanke kembali menegaskan bank sentral masih siap untuk mengambil langkah membentu perekonomian. Federal Reserve menahan tingkat suku bunga dekat nol hingga akhir 2014, dan menaikkan outlook unutk GDP tahun ini menjadi antara 2.4% hingga 2.9%.
“Menurutku QE masih berpeluang, namun berkurang mengingat Fed menaikkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan salah satu alasan pemicu QE adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jika melambat,” ucap Anthony Chan, kepala ekonom pada JPMorgan Private Wealth Management. Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran akan turun hingga antara 7.8% - 8% hingga akhir tahun. Kendati demikian, Gubernur Fed Ben Bernanke hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai apakah ada stimulus tambahan untuk mendukung perekonomian.
(xiang)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/26/07425756/Laba.Apple.Melonjak..Wall.Street.Terbang
NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS Rabu (25/4/2012) waktu setempat, ditutup positif. Alhasil, sejumlah indeks di Wall Street mencatatkan sejumlah kenaikan pada akhir perdagangan.
Asal tahu saja, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,4 persen menjadi 1.390,69. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7 persen menjadi 13.090,72. Selain itu, Nasdaq-100 index juga naik 2,7 persen menjadi 2.709,62.
Salah satu saham yang pergerakannnya mempengaruhi Wall Street di antaranya: Apple Inc yang melonjak 8,9 persen setelah membukukan kenaikan pendapatan dua kali lipat.
Lalu, ada Boeing Co yang naik 5,3 persen setelah mencatatkan pendapatan yang melampaui etimasi analis. Sedangkan Caterpillar Inc anjlok 4,6 persen setelah kinerja mereka tak berhasil mencapai proyeksi yang ditetapkan perusahaan.
Ada beberapa sentimen yang menyebabkan bursa AS melaju. Selain kinerja emiten yang positif, faktor lainnya adalah pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke yang bilang saat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk melakukan stimulasi pertumbuhan bagi perekonomian.
"Faktor-faktor tersebut mendorong semangat investor. Musim rilis laporan keuangan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kinerja yang baik di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi. Selama kinerja masih baik, pasar saham juga ikut bersinar," papar James Swanson, chief investment strategist MFS Investment Management.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, S&P 500 sudah melesat 11 persen. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah data ekonomi dan data korporasi yang lebih baik ketimbang estimasi ekonom. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Pernyataan the Fed Buat Harga Minyak Naik
Ester Meryana | Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mengalami kenaikan panjang (rally) yang terpanjang dalam dua bulan menyusul pernyataan pembuat kebijakan Bank Sentral AS (the Fed) yang mengharapkan ekonomi tumbuh secara bertahap dan menahan langkah lebih lanjut untuk mendorong perekonomian.
Karena itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni naik 57 sen menjadi 104,12 dollar AS per barrel di Nymex, Rabu (25/4/2012) waktu New York. Harga minyak ini telah naik 1,8 persen dalam empat hari terakhir. Ini merupakan rally yang terpanjang sejak periode yang berakhir pada 24 Februari 2012. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Juni juga naik 96 sen, atau 0,8 persen, menjadi 119,12 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Federal Open Market Committee (FOMC) dalam pernyataannya mengharapkan pertumbuhan ekonomi tetap sedang dalam kuartal mendatang dan naik secara bertahap.
Setelah pertemuan FOMC, Rabu waktu setempat, di Washington, Gubernur the Fed, Ben S Bernanke menyatakan, Bank Sentral AS akan tetap menyiapkan langkah tambahan jika diperlukan untuk mendorong perekonomian. "Kami sedang melihat sebuah dampak dari pernyataan the Fed di semua pasar," sebut John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York, Rabu waktu setempat.
Dikatakannya, fakta bahwa ekonomi diharapkan tumbuh adalah permintaan yang baik. Bank Sentral AS, lanjut dia, juga menyediakan ruang untuk stimulus pada suatu waktu ke depannya.
Untuk diketahui saja, harga minyak sempat jatuh sebelumnya karena suplai minyak mentah AS yang naik dan utusan Iran di Moskow, Rusia, mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan proposal untuk menghentikan perluasan program nuklirnya.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mengalami kenaikan panjang (rally) yang terpanjang dalam dua bulan menyusul pernyataan pembuat kebijakan Bank Sentral AS (the Fed) yang mengharapkan ekonomi tumbuh secara bertahap dan menahan langkah lebih lanjut untuk mendorong perekonomian.
Karena itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni naik 57 sen menjadi 104,12 dollar AS per barrel di Nymex, Rabu (25/4/2012) waktu New York. Harga minyak ini telah naik 1,8 persen dalam empat hari terakhir. Ini merupakan rally yang terpanjang sejak periode yang berakhir pada 24 Februari 2012. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Juni juga naik 96 sen, atau 0,8 persen, menjadi 119,12 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Federal Open Market Committee (FOMC) dalam pernyataannya mengharapkan pertumbuhan ekonomi tetap sedang dalam kuartal mendatang dan naik secara bertahap.
Setelah pertemuan FOMC, Rabu waktu setempat, di Washington, Gubernur the Fed, Ben S Bernanke menyatakan, Bank Sentral AS akan tetap menyiapkan langkah tambahan jika diperlukan untuk mendorong perekonomian. "Kami sedang melihat sebuah dampak dari pernyataan the Fed di semua pasar," sebut John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York, Rabu waktu setempat.
Dikatakannya, fakta bahwa ekonomi diharapkan tumbuh adalah permintaan yang baik. Bank Sentral AS, lanjut dia, juga menyediakan ruang untuk stimulus pada suatu waktu ke depannya.
Untuk diketahui saja, harga minyak sempat jatuh sebelumnya karena suplai minyak mentah AS yang naik dan utusan Iran di Moskow, Rusia, mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan proposal untuk menghentikan perluasan program nuklirnya.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/26/08032199/Pernyataan.the.Fed.Buat.Harga.Minyak.Naik
Bernanke: Fed Siap Melakukan Lebih Untuk Perekonomian
Monexnews - Gubernur Federal
Reserve Ben Bernanke pada hari Rabu mengatakan bank sentral AS “tidak
akan ragu-ragu” untuk meluncurkan program pembelian obligasi lanjutan
untuk mendorong suku bunga
turun jika diperlukan oleh ekonomi. "Kami sepenihnya siap mengambil
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kami," ucap Bernanke pada
wartawan. "Peluang kebijakan ini masih cukup besar dan kami tidak akan
ragu menggunakannya jika perkonomian membutuhkan dukungan tambahan."
Merespon resesi terdalam dalam beberapa generasi, Fed menurunkan tingkat suku bunga ke dekat nol pada Desember 2008 dan membeli senilai 2.3 triliun dollar obligasi kredit perumahan dan pemerintah. Sementara Bernanke membuka lebar peluang quantitative easing, ia tidak memberikan sinyal bahwa QE3 dibutuhkan saat ini. Dalam pernyatan pasca pertemuan 2 hari pada hari Rabu, panel kebijakan Fed kembali menegaskan tingkat suku bunga tidak akan naik hingga akhir tahun 2014. Fed tidak mengubah kebijakan moneter saat ini.
(xiang)
http://www.monexnews.com/world-economy/bernanke-fed-siap-melakukan-lebih-untuk-perekonomian.htm
Merespon resesi terdalam dalam beberapa generasi, Fed menurunkan tingkat suku bunga ke dekat nol pada Desember 2008 dan membeli senilai 2.3 triliun dollar obligasi kredit perumahan dan pemerintah. Sementara Bernanke membuka lebar peluang quantitative easing, ia tidak memberikan sinyal bahwa QE3 dibutuhkan saat ini. Dalam pernyatan pasca pertemuan 2 hari pada hari Rabu, panel kebijakan Fed kembali menegaskan tingkat suku bunga tidak akan naik hingga akhir tahun 2014. Fed tidak mengubah kebijakan moneter saat ini.
(xiang)
http://www.monexnews.com/world-economy/bernanke-fed-siap-melakukan-lebih-untuk-perekonomian.htm
Selasa, 24 April 2012
Earnings Kuat, Nikkei Melaba
Monexnews - Nikkei mendapat suntikan
tenaga dari pelemahan yen, pemulihan pasar saham Eropa dan AS, dan hasil
earnings Apple's Q2 yang kuat. Indeks naik 1.1% naik menjadi 9.570,
jelas Hideyuki Ishiguro, supervisor di Okasan Securities. "Bias
pelemahan yen jelas terlihat menjelang pertemuan BoJ hari Jumat(27/04).
Pergerakan Nikkei akan berada di kisaran
9500-9650. Ekspektasi langkah pelonggaran moneter selanjutnya dapat
menimbulkan kekecewaan. USD/JPY di 81.45, sementara EUR/JPY di 107.53.
Tiga puluh satu dari 33 Topix subindeks menguat dengan saham real estate
memimpin gain. Mitsubishi Estate +1.7% menjadi Y1,407. Saham eksportir
unggulan kuat dengan TDK +1.8% menjadi Y4,345 dan Tokyo Electron +1.3%
menjadi Y4,435.
(din)http://www.monexnews.com/stock-index/earnings-kuat-nikkei-melaba.htm
Emas Melambung Jelang Pertemuan Fed
Monexnews - Harga emas naik pada hari Selasa seiring pelemahan dollar
dan berita bahwa bank sentral akan menambah program pembelian
menhentikan penurunan pada sesi lalu, namun traders masih cemas
menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS. Emas telah turun lebih dari 2% sejauh ini pada bulan ini setelah turun pada bulan Februari dan Maret.
Namun penguatan pada dollar terlihat rapuh, dengan euro yang berhasil mengembalikan penurunan hari Senin lalu untuk naik sebanyak 0.4% hari Selasa, seiring lelang obligasi Belanda mendapat hasil yang solid meski sehari setelah pemerintahan Belanda runtuh. "Cerita untuk emas tidak berubah, meski melihat pada fundamental, yang telah mendukung pasar sejak tahun 2000, atau premi emas terhadap krisis ekonomi," ucap Ross Norman CEO Sharps Pixley. "Dollar menguat terlebih dahulu, dan itu telah menekan emas," he added. "Namun outlook jangka panjang masih belum berubah."
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-melambung-jelang-pertemuan-fed.htm
Namun penguatan pada dollar terlihat rapuh, dengan euro yang berhasil mengembalikan penurunan hari Senin lalu untuk naik sebanyak 0.4% hari Selasa, seiring lelang obligasi Belanda mendapat hasil yang solid meski sehari setelah pemerintahan Belanda runtuh. "Cerita untuk emas tidak berubah, meski melihat pada fundamental, yang telah mendukung pasar sejak tahun 2000, atau premi emas terhadap krisis ekonomi," ucap Ross Norman CEO Sharps Pixley. "Dollar menguat terlebih dahulu, dan itu telah menekan emas," he added. "Namun outlook jangka panjang masih belum berubah."
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-melambung-jelang-pertemuan-fed.htm
Dollar AS Melemah, Emas Kembali Naik
Ester Meryana | Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas berjangka naik selama tiga kali dalam empat sesi perdagangan di New York, Selasa (24/4/2012) waktu setempat, seiring dengan melemahnya dollar AS sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai alternatif investasi.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni naik 0,7 persen menjadi 1.643,80 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Selasa pukul 1:42 PM, di Comex, New York. Sepanjang tahun ini, harga telah naik 4,9 persen.
Penyebabnya, dollar AS melemah 0,4 persen terhadap sejumlah mata uang utama seiring dengan imbal hasil yang rendah dari obligasi Spanyol dan Italia. Hal itu lantas mengikis kekhawatiran krisis utang Eropa akan memburuk. "Berita dari sejumlah stabilitas di Eropa mendorong dollar AS turun," sebut Sterling Smith, analis pasar Country Hedging, di St. Paul, Minnesota, Selasa waktu setempat.
Ia pun mengatakan, orang bersedia mempertimbangkan aset yang berisiko sekarang ini. Sekarang ini, sejumlah negara kian menumpuk emas sebagai cadangan.
Menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), Meksico meningkatkan cadangan emasnya sebesar 16,8 metrik ton menjadi 122,6 metrik ton pada bulan lalu. Negara lain seperti Turki, Rusia, Kazakhstan, juga meningkatkan kepemilikan emasnya pada Maret lalu.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas berjangka naik selama tiga kali dalam empat sesi perdagangan di New York, Selasa (24/4/2012) waktu setempat, seiring dengan melemahnya dollar AS sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai alternatif investasi.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni naik 0,7 persen menjadi 1.643,80 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Selasa pukul 1:42 PM, di Comex, New York. Sepanjang tahun ini, harga telah naik 4,9 persen.
Penyebabnya, dollar AS melemah 0,4 persen terhadap sejumlah mata uang utama seiring dengan imbal hasil yang rendah dari obligasi Spanyol dan Italia. Hal itu lantas mengikis kekhawatiran krisis utang Eropa akan memburuk. "Berita dari sejumlah stabilitas di Eropa mendorong dollar AS turun," sebut Sterling Smith, analis pasar Country Hedging, di St. Paul, Minnesota, Selasa waktu setempat.
Ia pun mengatakan, orang bersedia mempertimbangkan aset yang berisiko sekarang ini. Sekarang ini, sejumlah negara kian menumpuk emas sebagai cadangan.
Menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), Meksico meningkatkan cadangan emasnya sebesar 16,8 metrik ton menjadi 122,6 metrik ton pada bulan lalu. Negara lain seperti Turki, Rusia, Kazakhstan, juga meningkatkan kepemilikan emasnya pada Maret lalu.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/25/07550366/Dollar.AS.Melemah..Emas.Kembali.Naik
Senin, 23 April 2012
Outlook Dan Review Pekan Ini: 23-27 April 2012
Dollar Amerika Serikat (AS) kehilangan kekuatannya pekan lalu. Beberapa isu positif dari Eropa dan
isu negatif dari AS mendukung pelemahan dollar AS. Bagusnya permintaan obligasi Spanyol dalam
dua kali lelang pekan lalu memberikan sentimen positif bagi penguatan euro dan mata uang kawasan
Eropa. Ditambah lagi dengan memburuknya data klaim pengangguran mingguan AS yang mendorong
pelemahan dollar AS.
Meski permintaan obligasi Spanyol cukup bagus, namun para pelaku pasar masih mengkhawatirkan
tingkat imbal hasil surat hutang Spanyol yang tidak turun malahan tetap bertahan dekat level 6%.
Kekhawatiran para pelaku pasar terhadap Spanyol tercermin dari indeks bursa saham Spanyol yang
terus terpuruk sepangjang pekan lalu dengan mencatat penurunan hingga 4,8% dibandingkan pekan
sebelumnya. Tingkat imbal hasil surat hutang tenor 10 tahun sebesar 7% dijadikan ambang batas
kritis oleh para pelaku pasar.
Sementara data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu rata-rata menunjukkan hasil lebih buruk dari data
sebelumnya atau ekspektasi dari para ekonom. Data tenaga kerja yang paling disorot. Setelah
sebelumnya data ini menunjukkan hasil yang membaik selama beberapa bulan, namun pekan lalu
data klaim pengangguran kembali menunjukkan tren naik mendekati level 400 ribu. Selain itu data
penjualan rumah dan data indeks manufaktur di kawasan Philadelphia dan New York, juga mengalami
penurunan. Dengan hasil ini, para pelaku pasar mulai meragukan kestabilan pemulihan ekonomi di
AS.
Pekan ini banyak data penting yang akan dirilis. Data yang patut diperhatikan adalah rilisan data GDP
dari Inggris dan AS, data inflasi Australia, data besaran pinjaman dari Inggris, hasil lelang obligasi
Jerman dan Italia. Di samping itu juga beberapa bank sentral akan merilis keputusan suku bunganya
seperti bank sentral Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jepang. Isu utama masih seputar tingkat
imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia, kemudian hasil kebijakan moneter bank sentral Amerika
Serikat. Keduanya masih menjadi motor pergerakan di pasar keuangan global.
EUR/USD dalam jangka pendek terlihat masih menguat namun tekanan turun masih ada dalam jangka
menengah. Resisten terdekat di kisaran 1.3270-1.3300. Sementara support terdekat di kisaran
1.3170.
GBP/USD terlihat maih berusaha menuju resisten berikutnya di 1.6200. Hasil rapat kebijakan moneter
yang menunjukkan bahwa hanya satu orang dari sebelumnya dua yang mendukung penambahan
program pembelian aset mendorong penguatan sterling. Tembus 1.62 akan membuka pergerakan
menuju 1.64. Namun penembusan ini harus ditanggapi dengan waspada sebab GU bisa saja
terkoreksi kembali ke 1.61.
USD/JPY masih terjaga untuk menguat lebih tinggi setelah sempat terkoreksi dari level 84 ke level 80.
Reli akan kembali menguat bila UJ dapat menembus resisten di 81.80. Support terdekat di 81.00 lalu
di 80.20.
AUD/USD masih belum bisa lepas dari tekanan dan bisa kembali masuk ke area di bawah 1.0300. Reli
ke atas baru bisa berlanjut bila berhasil menembus resisten 1.0450.
USD/CHF terlihat mengalami tekanan dalam jangka pendek namun pada gambaran lebih besar terlihat
masih konsolidasi. Support terdekat di 0.9070 dan resisten di 0.9200.
Emas masih belum bisa lepas dari tekanan dan masih bekutat di area $1640-an per troy ons. Support
di kisaran $1630 per troy ons. Reli naik akan kembali bila dapat melewati level $1662. Tapi setiap reli
naik patut diwaspadai koreksi cepat ke area 1640-1630 kembali.
www.monexnews.com
http://www.monexnews.com/member/register?id=y264y2t254
isu negatif dari AS mendukung pelemahan dollar AS. Bagusnya permintaan obligasi Spanyol dalam
dua kali lelang pekan lalu memberikan sentimen positif bagi penguatan euro dan mata uang kawasan
Eropa. Ditambah lagi dengan memburuknya data klaim pengangguran mingguan AS yang mendorong
pelemahan dollar AS.
Meski permintaan obligasi Spanyol cukup bagus, namun para pelaku pasar masih mengkhawatirkan
tingkat imbal hasil surat hutang Spanyol yang tidak turun malahan tetap bertahan dekat level 6%.
Kekhawatiran para pelaku pasar terhadap Spanyol tercermin dari indeks bursa saham Spanyol yang
terus terpuruk sepangjang pekan lalu dengan mencatat penurunan hingga 4,8% dibandingkan pekan
sebelumnya. Tingkat imbal hasil surat hutang tenor 10 tahun sebesar 7% dijadikan ambang batas
kritis oleh para pelaku pasar.
Sementara data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu rata-rata menunjukkan hasil lebih buruk dari data
sebelumnya atau ekspektasi dari para ekonom. Data tenaga kerja yang paling disorot. Setelah
sebelumnya data ini menunjukkan hasil yang membaik selama beberapa bulan, namun pekan lalu
data klaim pengangguran kembali menunjukkan tren naik mendekati level 400 ribu. Selain itu data
penjualan rumah dan data indeks manufaktur di kawasan Philadelphia dan New York, juga mengalami
penurunan. Dengan hasil ini, para pelaku pasar mulai meragukan kestabilan pemulihan ekonomi di
AS.
Pekan ini banyak data penting yang akan dirilis. Data yang patut diperhatikan adalah rilisan data GDP
dari Inggris dan AS, data inflasi Australia, data besaran pinjaman dari Inggris, hasil lelang obligasi
Jerman dan Italia. Di samping itu juga beberapa bank sentral akan merilis keputusan suku bunganya
seperti bank sentral Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jepang. Isu utama masih seputar tingkat
imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia, kemudian hasil kebijakan moneter bank sentral Amerika
Serikat. Keduanya masih menjadi motor pergerakan di pasar keuangan global.
EUR/USD dalam jangka pendek terlihat masih menguat namun tekanan turun masih ada dalam jangka
menengah. Resisten terdekat di kisaran 1.3270-1.3300. Sementara support terdekat di kisaran
1.3170.
GBP/USD terlihat maih berusaha menuju resisten berikutnya di 1.6200. Hasil rapat kebijakan moneter
yang menunjukkan bahwa hanya satu orang dari sebelumnya dua yang mendukung penambahan
program pembelian aset mendorong penguatan sterling. Tembus 1.62 akan membuka pergerakan
menuju 1.64. Namun penembusan ini harus ditanggapi dengan waspada sebab GU bisa saja
terkoreksi kembali ke 1.61.
USD/JPY masih terjaga untuk menguat lebih tinggi setelah sempat terkoreksi dari level 84 ke level 80.
Reli akan kembali menguat bila UJ dapat menembus resisten di 81.80. Support terdekat di 81.00 lalu
di 80.20.
AUD/USD masih belum bisa lepas dari tekanan dan bisa kembali masuk ke area di bawah 1.0300. Reli
ke atas baru bisa berlanjut bila berhasil menembus resisten 1.0450.
USD/CHF terlihat mengalami tekanan dalam jangka pendek namun pada gambaran lebih besar terlihat
masih konsolidasi. Support terdekat di 0.9070 dan resisten di 0.9200.
Emas masih belum bisa lepas dari tekanan dan masih bekutat di area $1640-an per troy ons. Support
di kisaran $1630 per troy ons. Reli naik akan kembali bila dapat melewati level $1662. Tapi setiap reli
naik patut diwaspadai koreksi cepat ke area 1640-1630 kembali.
www.monexnews.com
http://www.monexnews.com/member/register?id=y264y2t254
Mundurnya PM Belanda Anjlokan Wall Street
Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
NEW YORK - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) rontok terimbas merosotnya bursa di Eropa. Hal ini, terjadi lantaran Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengundurkan diri setelah tidak dapat menyatukan sikap koalisi pemerintahannya soal pemotongan anggaran negara.
Kekacauan politik di Eropa, nampaknya membuat para investor meragukan kemampuan pemulihan perekonomian zona euro dalam menanggulangi krisis utang. Krisis utang Eropa telah menjadi fokus para investor, karena kekhawatir imbasnya terhadap pendapatan perusahaan.
Saham Bank dilanda sentimen negatif, termasuk Morgan Stanley (MS.N) turun 2,9 persen menjadi USD16,98. Indeks KBW bank. BKX turun 0,6 persen.
"Hal ini membuat zona euro berada dalam resesi dan itu membawa banyak kekhawatiran. Untuk benar-benar keluar dari masalah utang, anda perlu pertumbuhan, dan kami belum mendapatkan momentum itu," kata chief investment officer Haverford Trust Co, Hank Smith, di Philadelphia seperti dilansir dari Reuters, Selasa (24/4/2012).
Imbasnya, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 102,09 poin atau 0,78 persen ke 12.927,17. Indeks Standard & Poor 500 (SPX) turun 11,59 poin atau 0,84 persen menjadi 1.366,94 dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 30,00 poin atau 1,00 persen ke 2.970,45.
Selain itu, merosotnya saham Wal-Mart Stores Inc (WMT.N) sebesar 4,7 persen, menjadi USD59,54, menjadi penggerak terbesar di Dow, setelah New York Times melaporkan pejabat internal Wal-Mart tersandung kasus dugaan suap di unit Meksiko.
Hampir tiga saham di Bursa Efek New York jatuh untuk setiap satu yang naik, dan sektor ekonomi S&P (GSPM) adalah salah satu sektor yang merosot dengan penurunan 1,4 persen.
Pasca perdagangan, saham Netflix Inc (NFLX.O) jatuh 14,3 persen menjadi USD87,30, karena membukukan kerugian kuartal pertama. Saham Texas Instruments Inc (TXN.O) naik 3,8 persen pada USD33,10.
Meski begitu, indeks S&P 500 masih naik 8,7 persen untuk tahun ini. Penurunan harga komoditas karena harga tembaga turun 1,6 persen. Saham Freeport McMoran Copper & Gold Inc (FCX.N) turun 1,1 persen USD37,16. Saham Apple Inc (AAPL.O) turun di bawah rata-rata 50 hari. Saham ditutup turun 0,2 persen pada USD571,70.
Mayoritas perusahaan di S&P 500 mencatatkan hasil positif untuk kuartal pertama, dengan 79 persen perusahaan menguat dan memberikan harapan baru pada pergerakan Wall Street.
Sebanyak 6,56 miliar saham diperdagangkan di NYSE, Nasdaq dan NYSE Amex, sedikit lebih rendah ketimbang rata-rata harian 6,77 miliar sepanjang tahun ini. (mrt)
http://economy.okezone.com/read/2012/04/24/213/617136/mundurnya-pm-belanda-anjlokan-wall-street
NEW YORK - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) rontok terimbas merosotnya bursa di Eropa. Hal ini, terjadi lantaran Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengundurkan diri setelah tidak dapat menyatukan sikap koalisi pemerintahannya soal pemotongan anggaran negara.
Kekacauan politik di Eropa, nampaknya membuat para investor meragukan kemampuan pemulihan perekonomian zona euro dalam menanggulangi krisis utang. Krisis utang Eropa telah menjadi fokus para investor, karena kekhawatir imbasnya terhadap pendapatan perusahaan.
Saham Bank dilanda sentimen negatif, termasuk Morgan Stanley (MS.N) turun 2,9 persen menjadi USD16,98. Indeks KBW bank. BKX turun 0,6 persen.
"Hal ini membuat zona euro berada dalam resesi dan itu membawa banyak kekhawatiran. Untuk benar-benar keluar dari masalah utang, anda perlu pertumbuhan, dan kami belum mendapatkan momentum itu," kata chief investment officer Haverford Trust Co, Hank Smith, di Philadelphia seperti dilansir dari Reuters, Selasa (24/4/2012).
Imbasnya, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 102,09 poin atau 0,78 persen ke 12.927,17. Indeks Standard & Poor 500 (SPX) turun 11,59 poin atau 0,84 persen menjadi 1.366,94 dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 30,00 poin atau 1,00 persen ke 2.970,45.
Selain itu, merosotnya saham Wal-Mart Stores Inc (WMT.N) sebesar 4,7 persen, menjadi USD59,54, menjadi penggerak terbesar di Dow, setelah New York Times melaporkan pejabat internal Wal-Mart tersandung kasus dugaan suap di unit Meksiko.
Hampir tiga saham di Bursa Efek New York jatuh untuk setiap satu yang naik, dan sektor ekonomi S&P (GSPM) adalah salah satu sektor yang merosot dengan penurunan 1,4 persen.
Pasca perdagangan, saham Netflix Inc (NFLX.O) jatuh 14,3 persen menjadi USD87,30, karena membukukan kerugian kuartal pertama. Saham Texas Instruments Inc (TXN.O) naik 3,8 persen pada USD33,10.
Meski begitu, indeks S&P 500 masih naik 8,7 persen untuk tahun ini. Penurunan harga komoditas karena harga tembaga turun 1,6 persen. Saham Freeport McMoran Copper & Gold Inc (FCX.N) turun 1,1 persen USD37,16. Saham Apple Inc (AAPL.O) turun di bawah rata-rata 50 hari. Saham ditutup turun 0,2 persen pada USD571,70.
Mayoritas perusahaan di S&P 500 mencatatkan hasil positif untuk kuartal pertama, dengan 79 persen perusahaan menguat dan memberikan harapan baru pada pergerakan Wall Street.
Sebanyak 6,56 miliar saham diperdagangkan di NYSE, Nasdaq dan NYSE Amex, sedikit lebih rendah ketimbang rata-rata harian 6,77 miliar sepanjang tahun ini. (mrt)
http://economy.okezone.com/read/2012/04/24/213/617136/mundurnya-pm-belanda-anjlokan-wall-street
Minyak bisa terus naik tapi terbatas
Oleh Muhammad Khairul
JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) bertahan di kisaran US$ 103 per barel, beberapa hari terakhir. Harga minyak sempat terungkit oleh sentimen dari Irak dan komitmen International Moneter Fund (IMF) menjaga stabilitas ekonomi global.
Kementerian Perminyakan Irak, kemarin (23/4), menguungkapkan, pengiriman minyak dari kilang di bagian utara negeri tersebut dihentikan akibat kerusakan jaringan pipa yang tersambung ke Turki. Setiap hari, Irak mampu mengekspor minyak 450.000-500.000 barel per hari melalui Turki. Akibatnya, harga minyak melambung 1,1% ke posisi US$ 103,88 per barel, akhir pekan lalu.
Harga minyak juga terkerek oleh komitmen IMF menyediakan dana stabilisasi ekonomi global senilai lebih dari US$ 430 miliar, yang menaikkan outlook ekonomi dunia.
Namun, membuka pekan ini, harga minyak terkoreksi tipis 0,81% ke level US$ 103,04 per barel. Penurunan permintaan minyak dari China, konsumen minyak terbesar kedua setelah Amerika Serikat (AS), menekan prospek minyak.
Permintaan minyak China Maret lalu turun menjadi 9,51 juta barel per hari, terendah sejak Oktober 2011. Minyak Brent di Bursa New York untuk pengiriman Juni tertahan di posisi US$ 118,30 per barel.
“Secara global, kita sedang berjalan di titian antara jatuh ke resesi dan melangkah ke ekonomi yang sustainable. Ini tecermin dari harga minyak saat ini,” ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets Asia Pacific Pty, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (23/4).
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures, menilai, pekan ini risiko koreksi harga minyak cukup besar secara teknikal. "Tapi, tidak drastis, hanya ke level US$ 102. Ini karena pasar menilai level US$ 103 sudah termasuk tinggi sehingga memicu profit taking," ujarnya.
Prospek harga minyak dalam jangka lebih panjang, menurut Ariana, masih akan ditentukan oleh arah kebijakan moneter bank sentral AS.
Abdul Azis, analis Menara Mas Futures, memprediksi sebaliknya. Masalah Irak tetap menghantui harga minyak dan bisa mengerek harganya ke US$ 110 per barel, kuartal II ini. Sedangkan, pekan ini, harga minyak masih berpeluang naik dengan tahanan atas di posisi US$ 105 per barel. Pasalnya, tingkat belanja konsumen dan produk domestik bruto (PDB) Negeri Paman Sam di kuartal I diperkirakan oleh pasar bakal naik. AS adalah konsumen terbesar minyak dunia. Rilis data belanja konsumen dan PDB AS akan diumumkan akhir pekan ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-bisa-terus-naik-tapi-terbatas
JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) bertahan di kisaran US$ 103 per barel, beberapa hari terakhir. Harga minyak sempat terungkit oleh sentimen dari Irak dan komitmen International Moneter Fund (IMF) menjaga stabilitas ekonomi global.
Kementerian Perminyakan Irak, kemarin (23/4), menguungkapkan, pengiriman minyak dari kilang di bagian utara negeri tersebut dihentikan akibat kerusakan jaringan pipa yang tersambung ke Turki. Setiap hari, Irak mampu mengekspor minyak 450.000-500.000 barel per hari melalui Turki. Akibatnya, harga minyak melambung 1,1% ke posisi US$ 103,88 per barel, akhir pekan lalu.
Harga minyak juga terkerek oleh komitmen IMF menyediakan dana stabilisasi ekonomi global senilai lebih dari US$ 430 miliar, yang menaikkan outlook ekonomi dunia.
Namun, membuka pekan ini, harga minyak terkoreksi tipis 0,81% ke level US$ 103,04 per barel. Penurunan permintaan minyak dari China, konsumen minyak terbesar kedua setelah Amerika Serikat (AS), menekan prospek minyak.
Permintaan minyak China Maret lalu turun menjadi 9,51 juta barel per hari, terendah sejak Oktober 2011. Minyak Brent di Bursa New York untuk pengiriman Juni tertahan di posisi US$ 118,30 per barel.
“Secara global, kita sedang berjalan di titian antara jatuh ke resesi dan melangkah ke ekonomi yang sustainable. Ini tecermin dari harga minyak saat ini,” ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets Asia Pacific Pty, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (23/4).
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures, menilai, pekan ini risiko koreksi harga minyak cukup besar secara teknikal. "Tapi, tidak drastis, hanya ke level US$ 102. Ini karena pasar menilai level US$ 103 sudah termasuk tinggi sehingga memicu profit taking," ujarnya.
Prospek harga minyak dalam jangka lebih panjang, menurut Ariana, masih akan ditentukan oleh arah kebijakan moneter bank sentral AS.
Abdul Azis, analis Menara Mas Futures, memprediksi sebaliknya. Masalah Irak tetap menghantui harga minyak dan bisa mengerek harganya ke US$ 110 per barel, kuartal II ini. Sedangkan, pekan ini, harga minyak masih berpeluang naik dengan tahanan atas di posisi US$ 105 per barel. Pasalnya, tingkat belanja konsumen dan produk domestik bruto (PDB) Negeri Paman Sam di kuartal I diperkirakan oleh pasar bakal naik. AS adalah konsumen terbesar minyak dunia. Rilis data belanja konsumen dan PDB AS akan diumumkan akhir pekan ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-bisa-terus-naik-tapi-terbatas
Emas Terseret Bursa Saham & Minyak
Monexnews - Emas turun pada sesi perdagangan sepi pada hari Senin mengikuti bursa saham dan komoditas lainnya serta memudarnya harapan atas stimulus tambahan di AS dapat terus menekan harga emas.
Emas yang mengikuti pergerakan aset beresiko, tertekan akibat penurunan
1% pada indeks S&P 500 akibat kecemasan hutang Eropa. Penurunan
tajam pada minyak mentah dan tembaga juga memicu aksi jual pada perak.
Volume perdagangan emas di AS jauh di bawah rata-rata setelah mencetak level rendah tahun 2012 pada sesi sebelumnya, seiring sejumlah investor mengurangi posisi bullish pada emas di tengah membaiknya outlook ekonomi. Sentimen pada pasar emas masih belum jelas menjelang hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve hari Rabu. Emas turun lebih dari $150 per ons sejak akhir Februari setelah sejumlah data ekonomi AS yang positif mengikis harapan atas QE3. "Absennya bukti nyata adanya QE3 akan mengakibatkan likuidasi aset lebih lanjut dan kita akan melihat emas turun lebih banyak," ucap Frank McGhee, kepala perdagangan emas pada Integrated Brokerage Services LLC.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-terseret-bursa-saham-minyak.htm
Volume perdagangan emas di AS jauh di bawah rata-rata setelah mencetak level rendah tahun 2012 pada sesi sebelumnya, seiring sejumlah investor mengurangi posisi bullish pada emas di tengah membaiknya outlook ekonomi. Sentimen pada pasar emas masih belum jelas menjelang hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve hari Rabu. Emas turun lebih dari $150 per ons sejak akhir Februari setelah sejumlah data ekonomi AS yang positif mengikis harapan atas QE3. "Absennya bukti nyata adanya QE3 akan mengakibatkan likuidasi aset lebih lanjut dan kita akan melihat emas turun lebih banyak," ucap Frank McGhee, kepala perdagangan emas pada Integrated Brokerage Services LLC.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-terseret-bursa-saham-minyak.htm
Minggu, 22 April 2012
Hentikan Krisis, G20 Suntik Dana Talangan ke IMF
Oleh: Mosi Retnani Fajarwati
INILAH.COM, Jakarta - Negara-negara G20 sepakat untuk menambah jumlah dana talangan untuk menghadapi krisis Eropa pada Dana Moneter Internasional (IMF), sebesar US$430 miliar.
Penambahan dana talangan ini bertujuan untuk memastikan IMF dalam merespon masalah krisis utang di zona euro, terutama tiga negara Eropa (Yunani, Irlandia, Portugal) dengan utang terbesar, agar tidak menyebar dan mengancam pemulihan ekonomi global yang masih bergerak lamban.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengungkapkan, pihaknya telah mendapat konfirmasi resmi dari negara-negara berkembang utama yaitu China, Rusia, Brazil, dan India, untuk menyumbangkan sejumlah dana ke IMF. "Saya terkesima dengan angka tersebut," ujar Lagarde, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/4/2012).
G20 akan mengucurkan secara resmi penambahan dana talangan tersebut pada pertemuan pemimpin negara-negara kelompok tersebut, di Los cabos Mexico, Juni 2012.
Berikut data besar sumbangan negara-negara anggota G20:
1. Zona euro 150 miliar euro atau sekitar US$200 miliar
2. Jepang US$60 miliar
3. Arab Saudi US$15 miliar
4. Swedia US$10 miliar
5. Norwegia US$9,3 miliar
6. Polandia US$8 miliar
7. Denmark US$5,3 miliar
8. Switzerlandia US$10 miliar
9. Korea Utara US$15 miliar
10.Inggris US$15 miliar
11.Australia US$7 miliar
12.Singapura US$4 miliar
13.Republik Checnya 1,5 miliar euro (US$2 miliar)
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1853335/hentikan-krisis-g20-suntik-dana-talangan-ke-imf
INILAH.COM, Jakarta - Negara-negara G20 sepakat untuk menambah jumlah dana talangan untuk menghadapi krisis Eropa pada Dana Moneter Internasional (IMF), sebesar US$430 miliar.
Penambahan dana talangan ini bertujuan untuk memastikan IMF dalam merespon masalah krisis utang di zona euro, terutama tiga negara Eropa (Yunani, Irlandia, Portugal) dengan utang terbesar, agar tidak menyebar dan mengancam pemulihan ekonomi global yang masih bergerak lamban.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengungkapkan, pihaknya telah mendapat konfirmasi resmi dari negara-negara berkembang utama yaitu China, Rusia, Brazil, dan India, untuk menyumbangkan sejumlah dana ke IMF. "Saya terkesima dengan angka tersebut," ujar Lagarde, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/4/2012).
G20 akan mengucurkan secara resmi penambahan dana talangan tersebut pada pertemuan pemimpin negara-negara kelompok tersebut, di Los cabos Mexico, Juni 2012.
Berikut data besar sumbangan negara-negara anggota G20:
1. Zona euro 150 miliar euro atau sekitar US$200 miliar
2. Jepang US$60 miliar
3. Arab Saudi US$15 miliar
4. Swedia US$10 miliar
5. Norwegia US$9,3 miliar
6. Polandia US$8 miliar
7. Denmark US$5,3 miliar
8. Switzerlandia US$10 miliar
9. Korea Utara US$15 miliar
10.Inggris US$15 miliar
11.Australia US$7 miliar
12.Singapura US$4 miliar
13.Republik Checnya 1,5 miliar euro (US$2 miliar)
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1853335/hentikan-krisis-g20-suntik-dana-talangan-ke-imf
Faktor AS dan Irak kerek harga minyak
Oleh Barratut Taqiyyah, Bloomberg SYDNEY. Harga minyak pagi ini diperdagangkan mendekati level tertinggi
dalam tiga hari terakhir. Pada pukul 09.40 waktu Sydney, harga kontrak
minyak untuk pengantaran Juni berada di level US$ 103,77 per barel atau
turun 11 sen di New York Mercantile Exchange. Pada 20 April lalu, harga
kontrak minyak naik 1,1% menjadi US$ 103,88 per barel, level tertinggi
sejak 17 April.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent berada di posisi US$ 118,63 sebarel di ICE Futures Europe Exchange.
Kenaikan harga minyak ini terjadi sebelum data menunjukkan adanya pertumbuhan positif pada perekonomian AS. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg, tingkat pembelian konsumen AS kemungkinan mencatatkan kenaikan terbesar sejak akhir 2010. Sentimen lainnya adalah Irak menahan ekspor minyak mentah dari kilang minyak bagian Utara karena adanya kesalahan teknis di jaringan pipanya.
http://investasi.kontan.co.id/news/faktor-as-dan-irak-kerek-harga-minyak
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent berada di posisi US$ 118,63 sebarel di ICE Futures Europe Exchange.
Kenaikan harga minyak ini terjadi sebelum data menunjukkan adanya pertumbuhan positif pada perekonomian AS. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg, tingkat pembelian konsumen AS kemungkinan mencatatkan kenaikan terbesar sejak akhir 2010. Sentimen lainnya adalah Irak menahan ekspor minyak mentah dari kilang minyak bagian Utara karena adanya kesalahan teknis di jaringan pipanya.
http://investasi.kontan.co.id/news/faktor-as-dan-irak-kerek-harga-minyak
Emas Stabil Diatas $1,640
Monexnews - Emas bergerak dekat angka
$1,640 hari Senin, setelah anjlok sebanyak 1% di pekan sebelumnya, saat
investor menantikan data aktivitas manufaktur China yang mungkin akan
membantu memberikan petunjuk untuk pergerakan pasar.
Spot emas nyaris tidak bergerak di $1,641.40.
Spot emas nyaris tidak bergerak di $1,641.40.
Kontrak emas AS diperdagangkan nyaris flat di angka $1,642.50.
Investor akan mengawasi data survey manufaktur China HSBC untuk melihat kondisi atas perekonomian di AS.
Para negara-negara besar dunia sepakat untuk memberikanb pinjaman yang lebih besar kepada IMF untuk melindungi ekonomi global dari krisis hutang zona Eropa.
(ar)
http://www.monexnews.com/commodity/emas-stabil-diatas-1640.htm
Kamis, 19 April 2012
Harga Minyak Turun
Ester Meryana | Kistyarini |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak turun pada perdagangan di New York, Kamis (19/4/2012) waktu setempat, menyusul laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menyebutkan pengajuan aplikasi untuk tunjangan pengangguran lebih dari perkiraan dan penjualan rumah bekas jatuh.
Kedua hal ini menambah kekhawatiran pemulihan ekonomi AS akan lama.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 40 sen menjadi 102,27 dollar AS per barrel di Nymex. Ini adalah harga penetapan terendah sejak 10 April 2012. Lalu, minyak Brent untuk penetapan Juni merosot 3 sen menjadi 118 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, klaim pengangguran sebenarnya turun 2.000. Tetapi angka totalnya masih ada 386.000 klaim pada minggu lalu.
Sementara itu, survei Bloomberg hanya memperkirakan 370.000 klaim. Di sisi lain, menurut National Association of Realtors, di Washington, penjualan rumah turun 2,6 persen. Berdasarkan angka, level tahunan merosot menjadi 4,48 juta dari 4,6 juta pada Februari.
"Klaim pengangguran digabungkan angka perumahan adalah bukti bahwa ekonomi masih mengalami sedikit kesulitan," sebut Phil Flynn, Wakil Presiden Riset PFGBest, di Chicago, Kamis waktu setempat. "Ekonomi tetap tumbuh tapi sangat tidak merata," tambah Phil.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak turun pada perdagangan di New York, Kamis (19/4/2012) waktu setempat, menyusul laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menyebutkan pengajuan aplikasi untuk tunjangan pengangguran lebih dari perkiraan dan penjualan rumah bekas jatuh.
Kedua hal ini menambah kekhawatiran pemulihan ekonomi AS akan lama.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 40 sen menjadi 102,27 dollar AS per barrel di Nymex. Ini adalah harga penetapan terendah sejak 10 April 2012. Lalu, minyak Brent untuk penetapan Juni merosot 3 sen menjadi 118 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, klaim pengangguran sebenarnya turun 2.000. Tetapi angka totalnya masih ada 386.000 klaim pada minggu lalu.
Sementara itu, survei Bloomberg hanya memperkirakan 370.000 klaim. Di sisi lain, menurut National Association of Realtors, di Washington, penjualan rumah turun 2,6 persen. Berdasarkan angka, level tahunan merosot menjadi 4,48 juta dari 4,6 juta pada Februari.
"Klaim pengangguran digabungkan angka perumahan adalah bukti bahwa ekonomi masih mengalami sedikit kesulitan," sebut Phil Flynn, Wakil Presiden Riset PFGBest, di Chicago, Kamis waktu setempat. "Ekonomi tetap tumbuh tapi sangat tidak merata," tambah Phil.
Sumber :
Bloomberg
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/20/07361548/Harga.Minyak.Turun
Emas Tergelincir Bersama Euro
Monexnews - Harga emas beranjak turun pada hari Kamis, memperpanjang penurunan selama 4 hari, dengan lelang obligasi Spanyol menunjukkan hasil yang bagus memicu aksi jual aset beresiko seperti euro dan komoditas. Spanyol berhasil menjual sesuai target mereka pada lelang hari Kamis, namun kenaikan yield menandakan kecemasan bahwa pemerintah tidak akan bisa memangkas tingkat defisit yang terus bertambah.
Emas mengikuti penurunan pada euro, yang mana turun sebesar 0.3% terhadap dollar, dan bursa saham yang juga terpukul oleh isu bahwa Perancis mungkin akan terkena downgrade. “Emas sedang bergerak bersama aset beresiko, dan tingginya selera hindar resiko serta meningkatnya ketidakpastian mendorong harga emas turun," ucap Daniel Briesemann analis Commerzbank. "Dan menguatnya dollar hari ini juga turun menekan harga emas."
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-tergelincir-bersama-euro-1334876328.htm
Emas mengikuti penurunan pada euro, yang mana turun sebesar 0.3% terhadap dollar, dan bursa saham yang juga terpukul oleh isu bahwa Perancis mungkin akan terkena downgrade. “Emas sedang bergerak bersama aset beresiko, dan tingginya selera hindar resiko serta meningkatnya ketidakpastian mendorong harga emas turun," ucap Daniel Briesemann analis Commerzbank. "Dan menguatnya dollar hari ini juga turun menekan harga emas."
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-tergelincir-bersama-euro-1334876328.htm
Rabu, 18 April 2012
Laba Perusahan Gagal Dongkrak Bursa AS
| Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street mundur pada Rabu (17/4/2012) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Investor tak terkesan dengan serangkaian kejutan laba positif perusahaan, menyusul beberapa kegelisahan atas sentimen suram zona euro.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 82,79 poin (0,63 persen) menjadi mengakhiri sesi di 13.032,75. Indeks S&P 500 kehilangan 5,64 (0,41 persen) menjadi 1.385,14, sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 11,37 (0,37 persen) menjadi 3.031,45.
"Laporan laba, meskipun secara umum lebih baik dari perkiraan, telah gagal mendorong permintaan luas untuk banyak saham," kata Briefing.com, mengacu ke sebagian laporan kuartal pertama oleh IBM dan Intel, yang keduanya anggota 30-saham Dow.
Laba kuartal pertama IBM melampaui perkiraan dengan laba naik 7,1 persen, tetapi harga sahamnya menukik 3,5 persen karena para pedagang fokus angka pendapatan yang mengecewakan.
Saham pembuatn chip Intel merosot 1,8 persen karena keuntungannya jatuh 13 persen sementara pengeluarannya naik.
Saham B Berkshire Hathaway turun 1,3 persen setelah pendiri dan kepala, guru investasi Warren Buffett, melaporkan bahwa ia melakukan pengobatan untuk kanker prostatnya, tetapi akan terus menjalankan tugasnya di perusahaan.
Apple, yang melompat 5,1 persen pada Selasa mendorong Nasdaq melaju 1,82 persen, tergelincir 0,2 persen.
Dalam berita perusahaan lain, dua manajemen obat SXC Health Solutions Corp. dan Catalyst Health Solutions mengatakan, mereka telah menyetujui 4,4 miliar dolar AS kesepakatan kas dan saham. Saham SXC melonjak 11,3 persen dan Catalyst melonjak 34,1 persen.
Saham News Corp. turun 0,6 persen setelah mengumumkan akan menangguhkan hak suara pemegang saham asing hingga setengahnya untuk memenuhi batas kepemilikan stasiun televisi AS.
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street mundur pada Rabu (17/4/2012) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Investor tak terkesan dengan serangkaian kejutan laba positif perusahaan, menyusul beberapa kegelisahan atas sentimen suram zona euro.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 82,79 poin (0,63 persen) menjadi mengakhiri sesi di 13.032,75. Indeks S&P 500 kehilangan 5,64 (0,41 persen) menjadi 1.385,14, sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 11,37 (0,37 persen) menjadi 3.031,45.
"Laporan laba, meskipun secara umum lebih baik dari perkiraan, telah gagal mendorong permintaan luas untuk banyak saham," kata Briefing.com, mengacu ke sebagian laporan kuartal pertama oleh IBM dan Intel, yang keduanya anggota 30-saham Dow.
Laba kuartal pertama IBM melampaui perkiraan dengan laba naik 7,1 persen, tetapi harga sahamnya menukik 3,5 persen karena para pedagang fokus angka pendapatan yang mengecewakan.
Saham pembuatn chip Intel merosot 1,8 persen karena keuntungannya jatuh 13 persen sementara pengeluarannya naik.
Saham B Berkshire Hathaway turun 1,3 persen setelah pendiri dan kepala, guru investasi Warren Buffett, melaporkan bahwa ia melakukan pengobatan untuk kanker prostatnya, tetapi akan terus menjalankan tugasnya di perusahaan.
Apple, yang melompat 5,1 persen pada Selasa mendorong Nasdaq melaju 1,82 persen, tergelincir 0,2 persen.
Dalam berita perusahaan lain, dua manajemen obat SXC Health Solutions Corp. dan Catalyst Health Solutions mengatakan, mereka telah menyetujui 4,4 miliar dolar AS kesepakatan kas dan saham. Saham SXC melonjak 11,3 persen dan Catalyst melonjak 34,1 persen.
Saham News Corp. turun 0,6 persen setelah mengumumkan akan menangguhkan hak suara pemegang saham asing hingga setengahnya untuk memenuhi batas kepemilikan stasiun televisi AS.
Sumber :
ANT, AFP
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/19/07330620/Laba.Perusahan.Gagal.Dongkrak.Bursa.AS
Pasokan AS Menumpuk, Harga Minyak Jatuh
Ester Meryana | Kistyarini |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah merosot cukup tajam dalam kurun waktu dua minggu karena, menurut Departemen Energi AS, persediaan minyak mentah di negara tersebut melebihi yang diperkirakan. Hal ini pun berkaitan dengan penyulingan yang beroperasi tidak maksimal.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 1,53 dollar AS menjadi 102,67 dollar AS per barrel di Nymex, Rabu (18/4/2012) waktu New York. Sedangkan minyak mentah berjangka telah merosot 6,5 persen sejak berada di harga 109,77 dollar AS pada 24 Februari 2012 yang merupakan harga tertinggi sejak Mei 2011.
Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Juni juga turun 81 sen, atau 0,7 persen, menjadi 117,97 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Ini minggu yang lain di mana terjadi pertempuran angka yang besar," sebut John Kilduff, seorang mitra di Again Capital LLC, New York, Rabu waktu setempat.
Turunnya harga minyak terjadi karena Departemen Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 3,86 juta barrel pada minggu lalu yang berakhir pada 13 April 2012. Padahal survei Bloomberg hanya mengira kenaikan persediaan sebesar 1,8 juta barrel.
Dengan lonjakan kenaikan tersebut maka persediaan minyak mentah AS pun mencapai 369 juta barrel. Menurut Departemen Energi AS, ini merupakan angka yang terbesar sejak minggu yang berakhir pada 27 Mei 2011.
Naiknya persediaan ini lantaran penyulingan beroperasi di bawah 85 persen kapasitas untuk minggu kedua. "Industri penyulingan terus bekerja pada level yang sub optimal dan minyak mentah tentu akan semakin menumpuk jika mereka tidak mengolahnya," tambah John.
Sebelum laporan persediaan AS, persediaan minyak mentah di 34 negara industri yang tergabung dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga meningkat. Menurut laporan International Energy Agency, Kamis (12/4/2012), persediaan minyak di negara-negara itu naik 1,8 persen menjadi 936,2 juta barrel pada bulan Februari dari Januari.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah merosot cukup tajam dalam kurun waktu dua minggu karena, menurut Departemen Energi AS, persediaan minyak mentah di negara tersebut melebihi yang diperkirakan. Hal ini pun berkaitan dengan penyulingan yang beroperasi tidak maksimal.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 1,53 dollar AS menjadi 102,67 dollar AS per barrel di Nymex, Rabu (18/4/2012) waktu New York. Sedangkan minyak mentah berjangka telah merosot 6,5 persen sejak berada di harga 109,77 dollar AS pada 24 Februari 2012 yang merupakan harga tertinggi sejak Mei 2011.
Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Juni juga turun 81 sen, atau 0,7 persen, menjadi 117,97 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Ini minggu yang lain di mana terjadi pertempuran angka yang besar," sebut John Kilduff, seorang mitra di Again Capital LLC, New York, Rabu waktu setempat.
Turunnya harga minyak terjadi karena Departemen Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 3,86 juta barrel pada minggu lalu yang berakhir pada 13 April 2012. Padahal survei Bloomberg hanya mengira kenaikan persediaan sebesar 1,8 juta barrel.
Dengan lonjakan kenaikan tersebut maka persediaan minyak mentah AS pun mencapai 369 juta barrel. Menurut Departemen Energi AS, ini merupakan angka yang terbesar sejak minggu yang berakhir pada 27 Mei 2011.
Naiknya persediaan ini lantaran penyulingan beroperasi di bawah 85 persen kapasitas untuk minggu kedua. "Industri penyulingan terus bekerja pada level yang sub optimal dan minyak mentah tentu akan semakin menumpuk jika mereka tidak mengolahnya," tambah John.
Sebelum laporan persediaan AS, persediaan minyak mentah di 34 negara industri yang tergabung dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga meningkat. Menurut laporan International Energy Agency, Kamis (12/4/2012), persediaan minyak di negara-negara itu naik 1,8 persen menjadi 936,2 juta barrel pada bulan Februari dari Januari.
Sumber :
Bloomberg
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/19/0721555/Pasokan.AS.Menumpuk.Harga.Minyak.Jatuh
Selasa, 17 April 2012
India Cuts Interest Rates, Gold and Silver Edge Higher
By Eric McWhinnie
On Tuesday, gold (NYSEARCA:GLD) futures for June delivery increased $1.40 to settle at $1,651.10 per ounce, while silver (NYSEARCA:SLV) futures gained 30 cents lower to close at $31.67.
Both precious metals climbed higher after India’s central bank cut interest rates for the first time in three years. In a surprising move, the bank cut rates by 50 basis points in order to boost growth. The Reserve Bank of India cut its policy repo rate to 8 percent. RBI Governor Duvvuri Subbarao explained, “It must be emphasized that the deviation of growth from its trend is modest. At the same time, upside risks to inflation persist. these considerations inherently limit the space for further reduction in policy rates.
The RBI increased rates 13 times between March 2010 and October 2011 to contain price pressures, but the latest inflation report provided officials more room to ease. The nation’s wholesale price index increased 6.89 percent in March from a year earlier, a decrease from February’s 6.95 percent rise.
In afternoon trading, the SPDR Gold Trust (NYSEARCA:GLD) traded flat, while the iShares Silver Trust (NYSEARCA:SLV) edged .70 percent higher. Gold miners (NYSEARCA:GDX) such as Barrick Gold (NYSE:ABX) and Newmont Mining (NYSE:NEM) both increased 1.13 percent and .23 percent, respectively. Silver investments such as Silver Wheaton (NYSE:SLW) and Endeavour Silver Corp. (NYSE:EXK) jumped 1.79 percent and 1.37 percent, respectively.
http://www.ibtimes.com/ articles/329510/20120417/ india-cuts-interest-rates- gold-and-silver-edge-higher. htm
On Tuesday, gold (NYSEARCA:GLD) futures for June delivery increased $1.40 to settle at $1,651.10 per ounce, while silver (NYSEARCA:SLV) futures gained 30 cents lower to close at $31.67.
Both precious metals climbed higher after India’s central bank cut interest rates for the first time in three years. In a surprising move, the bank cut rates by 50 basis points in order to boost growth. The Reserve Bank of India cut its policy repo rate to 8 percent. RBI Governor Duvvuri Subbarao explained, “It must be emphasized that the deviation of growth from its trend is modest. At the same time, upside risks to inflation persist. these considerations inherently limit the space for further reduction in policy rates.
The RBI increased rates 13 times between March 2010 and October 2011 to contain price pressures, but the latest inflation report provided officials more room to ease. The nation’s wholesale price index increased 6.89 percent in March from a year earlier, a decrease from February’s 6.95 percent rise.
In afternoon trading, the SPDR Gold Trust (NYSEARCA:GLD) traded flat, while the iShares Silver Trust (NYSEARCA:SLV) edged .70 percent higher. Gold miners (NYSEARCA:GDX) such as Barrick Gold (NYSE:ABX) and Newmont Mining (NYSE:NEM) both increased 1.13 percent and .23 percent, respectively. Silver investments such as Silver Wheaton (NYSE:SLW) and Endeavour Silver Corp. (NYSE:EXK) jumped 1.79 percent and 1.37 percent, respectively.
http://www.ibtimes.com/
Proyeksi Ekonomi Global Naik; Aussie Terpicu Menguat - Forex News | Vibiznews
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan hari ini aussie tampak mengalami peningkatan yang signifikan terhadap dolar AS (18/04). Mata uang Australia tersebut bergerak menguat di tengah positifnya perdagangan di bursa saham Asia. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF memberikan sentiment positif, berbarengan dengan suksesnya lelang obligasi Spanyol tadi malam. Lelang obligasi Spanyol mengurangi kekhawatiran krisis utang baru zona euro, sementara pasar mendapatkan dukungan dari laporan "World Economic Outlook" terbaru Dana Moneter Internasional (IMF). IMF pada Selasa menaikkan perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,5 persen untuk tahun ini, naik dari perkiraan 3,3 persen pada Januari. Aussie pada perdagangan hari ini tampak mengalami kenaikan dan berada pada posisi 1.0409 dolar. Aussie menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada pada level 1.0391 dolar. Aussie tampak bergerak rebound setelah kemarin sempat anjlok ke posisi 1.0296 dolar yang merupakan level terendah sejak tanggal 11 April. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan menguat aussie masih berpotensi untuk berlanjut. Aussie pada hari ini kemungkinan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.0370 – 1.0450 dolar. (Ika Akbarwati/IA/vbn) Link : Forex Academy Investment Portfolio Academy I I I |
Proyeksi Ekonomi Global Naik; Aussie Terpicu Menguat - Forex News | Vibiznews
Nikkei Melesat di Awal Perdagangan
Monexnews - Indeks bursa saham Jepang melesat tinggi di awal perdagangan hari Rabu ini, bersama bursa saham AS, dengan melemahnya Yen dan naiknya harga komoditi yang mengangkat indeks Nikkei naik 1.6% menjadi 9,618.83 dan indeks Topix yang menguat 1.7%. Suksesnya lelang obligasi Spanyol membantu membawa bursa saham AS menguat semalam, dengan sektor teknologi yang memimpin penguatan. Hal ini terjadi dengan kembalinya dollar AS yang kembali ke level 81 per Yen, membawa saham-saham eksportir untuk naik, dengan Advantest Corp yang naik 2.4%, Hitachi Ltd yang menguat 3% dan Canon Inc yang naik 2.6%.
Membaiknya pandangan pasar terhadap sektor keuangan Eropa, membawa saham-saham seperti Nomura Holdings Inc melaju 3.2%. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc membaik 2.9% dan Daiwa Securities Group Inc naik 3.6%. Saham Honda Motor Co menjadi salah satu saham yang berkinerja terbaik untuk saham-saham produsen otomotif diawal perdagangan, naik 3.1% setelah media berita Nikkei mengatakan bahwa perusahaan otomotif tersebut akan memulai daur ulang logam dari baterai yang digunakan kendaraan-kendaraan hybrid.
(ar)
http://www.monexnews.com/stock-index/nikkei-melesat-di-awal-perdagangan.htm
Senin, 16 April 2012
Outlook Dan Review Pekan Ini: 16-20 April 2012
Dua isu besar menjadi motor penggerak pasar keuangan pekan lalu. Yang pertama adalah isu
pengeluaran kebijakan pelonggaran kuantitatif tahap tiga oleh Federal Reserve (bank sentral Amerika
Serikat). Isu ini timbul tenggelam yang menyebabkan dollar bergerak fluktuaktif. Terakhir dari pidato
Bernanke mengisyaratkan bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif masih mungkin diberlakukan.
Dollar AS melemah akibat ini.
Isu yang kedua adalah masalah krisis hutang di Eropa yang kini mulai menghantui Spanyol dan Italia.
Lelang surat hutang yang tidak memuaskan dan meningginya yield surat hutang dari kedua negara
tersebut menimbulkan kekhawatiran baru atas krisis hutang Eropa. Ini membuat dollar AS kembali
menguat terhadap mata uang kawasan Eropa dan mata uang utama dunia lainnya menjelang
penutupan perdagangan pekan lalu.
Persoalan surat hutang ini tampaknya akan membayangi pergerakan pasar keuangan pekan ini. Pasar
masih akan fokus dengan tingginya yield surat hutang Spanyol dan Italia. Ini tentunya akan
menguatkan nilai mata uang dollar dan melemahkan nilai mata uang kawasan Eropa. Meskipun
demikian, pasar juga akan memperhatikan beberapa data penting dari Eropa seperti data Sentimen
Ekonomi dari ZEW dan Iklim Bisnis dari IFO dari negara Jerman, data tenaga kerja Inggris dan
notulen rapat bank sentral Inggris.
EUR/USD mendekati level support penting di 1.2970 dan menilik dari pola grafik yang membentuk
level tinggi yang lebih rendah, membuka potensi ke arah 1.27 pekan ini. Resisten terdekat di 1.3090
dan resisten kuat di 1.3220.
GBP/USD meski lebih kuat namun memiliki pola yang sama dengan EUR/USD saat ini. Sterling
mendekati level support penting di 1.5800. Dan bila tembus, membuka potensi ke arah 1.5650an.
Resisten terdekat di 1.5860 dan resisten kuat di 1.5980.
AUD/USD masih tertekan melemah selain karena penguatan dollar akibat krisis hutang Eropa, juga
karena outlook ekonomi China yang melambat. Masih terbuka bagi aussie untuk merosot mendekati
level support di 1.0220. Resisten terdekat di 1.0350 dan resisten kuat di 1.0450.
USD/JPY dibayangi oleh krisis hutang Eropa yang membuat yen menguat akibat aksi hindar resiko
atau risk aversion. Support penting ada di sekitar 79.50 dan selanjutnya di 78.30. Resisten terdekat di
81.30 dan selanjutnya di 82.00.
USD/CHF berlawanan dengan pola EUR/USD dan cenderung rebound dengan resisten terdekat di
0.9260 dan resisten kuat di 0.9330. Support di 0.9180.
Harga emas masih menunjukan pola tertekan dengan support kuat di $1600 per troy ons dan kisaran
resisten di $1683-an.
Harga minyak mentah WTI pun menunjukkan pola yang sama dengan harga emas, masih dalam
kondisi tertekan. Support penting di sekitar $100 – 100.60 per barel, sementara resisten di 104.20.
Bila tekanan menguat, kemungkinan resisten 104 tidak tercapai.
www.monexnews.com
pengeluaran kebijakan pelonggaran kuantitatif tahap tiga oleh Federal Reserve (bank sentral Amerika
Serikat). Isu ini timbul tenggelam yang menyebabkan dollar bergerak fluktuaktif. Terakhir dari pidato
Bernanke mengisyaratkan bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif masih mungkin diberlakukan.
Dollar AS melemah akibat ini.
Isu yang kedua adalah masalah krisis hutang di Eropa yang kini mulai menghantui Spanyol dan Italia.
Lelang surat hutang yang tidak memuaskan dan meningginya yield surat hutang dari kedua negara
tersebut menimbulkan kekhawatiran baru atas krisis hutang Eropa. Ini membuat dollar AS kembali
menguat terhadap mata uang kawasan Eropa dan mata uang utama dunia lainnya menjelang
penutupan perdagangan pekan lalu.
Persoalan surat hutang ini tampaknya akan membayangi pergerakan pasar keuangan pekan ini. Pasar
masih akan fokus dengan tingginya yield surat hutang Spanyol dan Italia. Ini tentunya akan
menguatkan nilai mata uang dollar dan melemahkan nilai mata uang kawasan Eropa. Meskipun
demikian, pasar juga akan memperhatikan beberapa data penting dari Eropa seperti data Sentimen
Ekonomi dari ZEW dan Iklim Bisnis dari IFO dari negara Jerman, data tenaga kerja Inggris dan
notulen rapat bank sentral Inggris.
EUR/USD mendekati level support penting di 1.2970 dan menilik dari pola grafik yang membentuk
level tinggi yang lebih rendah, membuka potensi ke arah 1.27 pekan ini. Resisten terdekat di 1.3090
dan resisten kuat di 1.3220.
GBP/USD meski lebih kuat namun memiliki pola yang sama dengan EUR/USD saat ini. Sterling
mendekati level support penting di 1.5800. Dan bila tembus, membuka potensi ke arah 1.5650an.
Resisten terdekat di 1.5860 dan resisten kuat di 1.5980.
AUD/USD masih tertekan melemah selain karena penguatan dollar akibat krisis hutang Eropa, juga
karena outlook ekonomi China yang melambat. Masih terbuka bagi aussie untuk merosot mendekati
level support di 1.0220. Resisten terdekat di 1.0350 dan resisten kuat di 1.0450.
USD/JPY dibayangi oleh krisis hutang Eropa yang membuat yen menguat akibat aksi hindar resiko
atau risk aversion. Support penting ada di sekitar 79.50 dan selanjutnya di 78.30. Resisten terdekat di
81.30 dan selanjutnya di 82.00.
USD/CHF berlawanan dengan pola EUR/USD dan cenderung rebound dengan resisten terdekat di
0.9260 dan resisten kuat di 0.9330. Support di 0.9180.
Harga emas masih menunjukan pola tertekan dengan support kuat di $1600 per troy ons dan kisaran
resisten di $1683-an.
Harga minyak mentah WTI pun menunjukkan pola yang sama dengan harga emas, masih dalam
kondisi tertekan. Support penting di sekitar $100 – 100.60 per barel, sementara resisten di 104.20.
Bila tekanan menguat, kemungkinan resisten 104 tidak tercapai.
www.monexnews.com
FREE SEMINAR JUMAT 20 APRIL 2012
JUMAT 20/04/2012
RSVP 08112225718
Earnings Citigroup Mengecewakan
Monexnews - Citigroup melaporkan laba kuartal pertama yang lebih rendah dari ekspektasi pada hari Senin, menyusul upaya bank dalam mempertahankan margin mereka di tengah volatile-nya pasar saham dan meningkatnya biaya untuk merombak portofolio bisnis mereka pasca krisis keuangan.
Perusahaan jasa keuangan global ini mencatat laba sebesar $1,11 per saham, naik dari $1 per saham pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan total pendapatan turun menjadi $19,4 milyar dari $19,73 milyar setahun yang lalu.
Sejumlah analis sebelumnya telah memperkirakan jika perusahaan akan melaporkan laba sebesar $1 per saham, dengan pendapatan $19,81 milyar.
"Operasional mampu menunjukkan perbaikan sepanjang kuartal pertama, namun tersisanya ketidak pastian makro memaksa kami ekstra hati-hati dalam mengelola resiko," kata CEO Vikram Pandit dalam sebuah pernyataan.
Saham Citi diperdagangkan sekitar 3,5% dalam perdagangan pre-market hari Senin. (vid)
http://www.monexnews.com/cfd/earnings-citigroup-mengecewakan.htm
Perusahaan jasa keuangan global ini mencatat laba sebesar $1,11 per saham, naik dari $1 per saham pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan total pendapatan turun menjadi $19,4 milyar dari $19,73 milyar setahun yang lalu.
Sejumlah analis sebelumnya telah memperkirakan jika perusahaan akan melaporkan laba sebesar $1 per saham, dengan pendapatan $19,81 milyar.
"Operasional mampu menunjukkan perbaikan sepanjang kuartal pertama, namun tersisanya ketidak pastian makro memaksa kami ekstra hati-hati dalam mengelola resiko," kata CEO Vikram Pandit dalam sebuah pernyataan.
Saham Citi diperdagangkan sekitar 3,5% dalam perdagangan pre-market hari Senin. (vid)
http://www.monexnews.com/cfd/earnings-citigroup-mengecewakan.htm
Harga Minyak Mentah Naik Tipis
Ester Meryana | Kistyarini
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik tipis pada perdagangan di New York, Senin (16/4/2012) waktu setempat, karena dipercepatnya tanggal pembalikan pipa minyak mentah Seaway dan penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret.
Alhasil harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei naik 10 sen menjadi 102,93 dollar AS per barrel di Nymex.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengantaran Juni justru turun 2,53 dollar AS, atau 2,1 persen, menjadi 118,68 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Kini selisih harga kedua jenis minyak tersebut kian kecil yakni untuk pengantaran di Cushing sebesar 15,31 dollar AS per barrel. Itu merupakan selisih yang terkecil sejak 28 Februari 2012.
Ini terjadi setelah Enbridge Inc. (ENB) dan Enterprise Products Partners LP (EPD) mengatakan mereka akan mulai memindahkan minyak dari Cushing, Oklahoma, ke Pantai Teluk AS lewat pipa pada bulan Mei.
"Pipa Seaway akan dibalikkan dan akan ada pasokan lebih menuju Pantai Teluk," sebut Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc, di New York, Senin waktu setempat.
Lalu, harga minyak mentah pun mendapat sentimen positif dari kondisi penjualan ritel. Departemen Perdagangan AS menyatakan, penjualan ritel naik tiga kali lipat dari yang diproyeksikan.
"Ketika kamu lihat data ekonomi AS, ada banyak laporan yang positif. Jika ekonomi AS terus berkembang, permintaan akan tetap stabil," tambah Tom.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/17/07365914/Harga.Minyak.Mentah.Naik.Tipis
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik tipis pada perdagangan di New York, Senin (16/4/2012) waktu setempat, karena dipercepatnya tanggal pembalikan pipa minyak mentah Seaway dan penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret.
Alhasil harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei naik 10 sen menjadi 102,93 dollar AS per barrel di Nymex.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengantaran Juni justru turun 2,53 dollar AS, atau 2,1 persen, menjadi 118,68 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Kini selisih harga kedua jenis minyak tersebut kian kecil yakni untuk pengantaran di Cushing sebesar 15,31 dollar AS per barrel. Itu merupakan selisih yang terkecil sejak 28 Februari 2012.
Ini terjadi setelah Enbridge Inc. (ENB) dan Enterprise Products Partners LP (EPD) mengatakan mereka akan mulai memindahkan minyak dari Cushing, Oklahoma, ke Pantai Teluk AS lewat pipa pada bulan Mei.
"Pipa Seaway akan dibalikkan dan akan ada pasokan lebih menuju Pantai Teluk," sebut Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc, di New York, Senin waktu setempat.
Lalu, harga minyak mentah pun mendapat sentimen positif dari kondisi penjualan ritel. Departemen Perdagangan AS menyatakan, penjualan ritel naik tiga kali lipat dari yang diproyeksikan.
"Ketika kamu lihat data ekonomi AS, ada banyak laporan yang positif. Jika ekonomi AS terus berkembang, permintaan akan tetap stabil," tambah Tom.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/17/07365914/Harga.Minyak.Mentah.Naik.Tipis
Pelemahan Dollar Pulihkan Harga Minyak
Monexnews - Harga minyak sempat menambah penrunan hingga lebih dari 2% pada hari Senin akibat berita bahwa pembalikan jalur pipa minyak Seaway akan mulai lebih awal dari perkiraan jika disetujui, memicu aksi jual minyak terhadap brent. Sentimen pasar minyak bertambah bearish setelah sebelumnya tertekan oleh kecemasan zona Eropa yang dipicu oleh permasalahan hutang di Spanyol dan diskusi pada akhir pekan lalu antara Iran dan 6 negara lainnya mengenai program nuklirnya.
"Pembalikan jalur pipa minyak mentah Seaway telah memicu aksi jual minyak mentah terhadap brent," ucap Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut. Harga minyak juga mendapat kecemasan dari berkurangnya permintaan dari Cina setelah data hari Jumat menunjukkan perekonomian Cina bertumbuh pada laju terendah dalam hampir 4 tahun pada kuartal pertama. Cina mengimplikasikan permintaan minyak naik cukup banyak di bulan Maret dari setahun lalu, namun berada pada level rendah 5 bulan untuk tingkat harian, seiring berkurangnya aktivitas penyulingan ke level terendah sejak bulan Oktober.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/pelemahan-dollar-pulihkan-harga-minyak.htm
"Pembalikan jalur pipa minyak mentah Seaway telah memicu aksi jual minyak mentah terhadap brent," ucap Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut. Harga minyak juga mendapat kecemasan dari berkurangnya permintaan dari Cina setelah data hari Jumat menunjukkan perekonomian Cina bertumbuh pada laju terendah dalam hampir 4 tahun pada kuartal pertama. Cina mengimplikasikan permintaan minyak naik cukup banyak di bulan Maret dari setahun lalu, namun berada pada level rendah 5 bulan untuk tingkat harian, seiring berkurangnya aktivitas penyulingan ke level terendah sejak bulan Oktober.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/pelemahan-dollar-pulihkan-harga-minyak.htm
Minggu, 15 April 2012
Harga minyak suram terkepung tekanan
Oleh Harry Febrian
JAKARTA. Mendung masih terus membayangi pergerakan komoditas energi utama yaitu minyak. Lima pekan terakhir, sentimen negatif terus menekan minyak mentah.
Akhir pekan lalu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei 2012 di New York Mercantile Exchange, tergerus 81 sen menjadi US$ 102,83.
Artinya, minyak WTI telah ambles 6,3% sejak menyentuh level tertinggi tahun ini di US$ 109,77 per barel, akhir Februari lalu. Minyak Brent di bursa ICE Futures Eropa juga turun 0,26% ke posisi US$ 121,21 per barel.
Pamor minyak makin suram karena pesimisme pasar terkait pertumbuhan ekonomi China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
"Ekonomi China memang bukan terjun bebas, tapi tidak diragukan lagi bahwa mereka melambat," kata Bill O\'Grady, Chief Market Strategist Confluence Investment Management, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (14/4).
Pertumbuhan ekonomi China berada di level terendah dalam tiga tahun. Ini pula yang mendorong Negeri Panda ini memangkas penyulingan minyak mentahnya sebanyak 3%, Maret lalu.
Di sisi lain, produsen minyak terbesar Arab Saudi, berupaya menekan harga dengan menjamin bahwa stok yang ada masih cukup.
"Kami melihat periode harga tinggi yang cukup lama, dan kami tidak senang akan hal itu," ujar Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi.
Perhitungan Bloomberg, Arab Saudi biasanya memproduksi 9,71 juta barel minyak per hari. Saat ini, Ali mengklaim pihaknya telah meningkatkan hingga 10 juta barel per hari.
Menunggu Iran
Phill Flynn, analis di PFGBest, menilai, pernyataan Arab Saudi ini jelaslah sinyal negatif harga minyak. "Pasar minyak sekarang berada lebih tinggi dari yang seharusnya jika dilihat dari sisi cadangan global," ujarnya.
Sementara itu, Iran masih terus melangsungkan negosiasi bersama lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) plus Jerman, terkait isu nuklir Iran. Pembicaraan sejenis terakhir dilangsungkan 15 bulan silam.
"Jika tercapai kesepakatan, dampaknya akan sangat besar terhadap harga," kata Michael Lynch, Direktur Strategic Energy & Economic Research. Kabar terakhir, juru bicara Uni Eropa, Michael Mann, menyatakan, bahwa pembicaraan berlangsung dalam "atmosfer yangmembangun."
Daru Wibisono, Analis Monex Investindo Futures, menilai, harga minyak dunia akan lebih banyak dibayangi sentimen pesimisme dari pertemuan Iran dengan negara-negara kuat. Di luar itu, terdapat sejumlah faktor yang cukup membahayakan harga minyak.
"Aksi konflik internal yang terjadi di negara Sudan, Yaman, Syria dan Libya membuat suplai minyak menjadi tersendat bahkan terhenti," jelas Daru. Sementara, di belahan dunia yang lain seperti Kanada dan beberapa negara pesisir laut Utara tengah menghadapi masalah teknis dalam operasionalnya.
Menilik hal itu, Daru optimis minyak masih berpotensi menguat lagi kendati krisis Iran mereda.
"Secara teknikal, setelah menembus level penting US$ 102,10, tekanan bullish akan memicu minyak ke beberapa resisten penting yaitu US$ 103,90 hingga US$ 105,50 per barel," ujarnya.
Iwan Cahyo, analis Nine Star Futures, memprediksi secara teknikal sebulan ini harga minyak masih upside di level atas US$ 104,77-US$ 107,07 dan batas bawah di US$102,46 per barel," jelasnya.
Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-suram-terkepung-tekanan
JAKARTA. Mendung masih terus membayangi pergerakan komoditas energi utama yaitu minyak. Lima pekan terakhir, sentimen negatif terus menekan minyak mentah.
Akhir pekan lalu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei 2012 di New York Mercantile Exchange, tergerus 81 sen menjadi US$ 102,83.
Artinya, minyak WTI telah ambles 6,3% sejak menyentuh level tertinggi tahun ini di US$ 109,77 per barel, akhir Februari lalu. Minyak Brent di bursa ICE Futures Eropa juga turun 0,26% ke posisi US$ 121,21 per barel.
Pamor minyak makin suram karena pesimisme pasar terkait pertumbuhan ekonomi China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
"Ekonomi China memang bukan terjun bebas, tapi tidak diragukan lagi bahwa mereka melambat," kata Bill O\'Grady, Chief Market Strategist Confluence Investment Management, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (14/4).
Pertumbuhan ekonomi China berada di level terendah dalam tiga tahun. Ini pula yang mendorong Negeri Panda ini memangkas penyulingan minyak mentahnya sebanyak 3%, Maret lalu.
Di sisi lain, produsen minyak terbesar Arab Saudi, berupaya menekan harga dengan menjamin bahwa stok yang ada masih cukup.
"Kami melihat periode harga tinggi yang cukup lama, dan kami tidak senang akan hal itu," ujar Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi.
Perhitungan Bloomberg, Arab Saudi biasanya memproduksi 9,71 juta barel minyak per hari. Saat ini, Ali mengklaim pihaknya telah meningkatkan hingga 10 juta barel per hari.
Menunggu Iran
Phill Flynn, analis di PFGBest, menilai, pernyataan Arab Saudi ini jelaslah sinyal negatif harga minyak. "Pasar minyak sekarang berada lebih tinggi dari yang seharusnya jika dilihat dari sisi cadangan global," ujarnya.
Sementara itu, Iran masih terus melangsungkan negosiasi bersama lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) plus Jerman, terkait isu nuklir Iran. Pembicaraan sejenis terakhir dilangsungkan 15 bulan silam.
"Jika tercapai kesepakatan, dampaknya akan sangat besar terhadap harga," kata Michael Lynch, Direktur Strategic Energy & Economic Research. Kabar terakhir, juru bicara Uni Eropa, Michael Mann, menyatakan, bahwa pembicaraan berlangsung dalam "atmosfer yangmembangun."
Daru Wibisono, Analis Monex Investindo Futures, menilai, harga minyak dunia akan lebih banyak dibayangi sentimen pesimisme dari pertemuan Iran dengan negara-negara kuat. Di luar itu, terdapat sejumlah faktor yang cukup membahayakan harga minyak.
"Aksi konflik internal yang terjadi di negara Sudan, Yaman, Syria dan Libya membuat suplai minyak menjadi tersendat bahkan terhenti," jelas Daru. Sementara, di belahan dunia yang lain seperti Kanada dan beberapa negara pesisir laut Utara tengah menghadapi masalah teknis dalam operasionalnya.
Menilik hal itu, Daru optimis minyak masih berpotensi menguat lagi kendati krisis Iran mereda.
"Secara teknikal, setelah menembus level penting US$ 102,10, tekanan bullish akan memicu minyak ke beberapa resisten penting yaitu US$ 103,90 hingga US$ 105,50 per barel," ujarnya.
Iwan Cahyo, analis Nine Star Futures, memprediksi secara teknikal sebulan ini harga minyak masih upside di level atas US$ 104,77-US$ 107,07 dan batas bawah di US$102,46 per barel," jelasnya.
Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-suram-terkepung-tekanan
Harga Minyak Kembali Turun
Ester Meryana | Erlangga Djumena |
MELBOURNE, KOMPAS.com - Harga minyak mentah jatuh untuk hari kedua di New York, Senin (16/4/2012) waktu Sydney, menyusul perundingan internasional pertama terkait proyek nuklir Iran dalam 15 bulan menghasilkan sebuah kesepakatan untuk mengadakan pertemuan lagi pada bulan Mei.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei melemah 44 sen menjadi 102,39 dollar AS per barrel di Nymex, dan kontrak sempat berada pada harga 102,53 dollar AS pada Senin pukul 9:23 AM waktu Sydney. Kontrak minyak ini pada 13 April lalu telah turun 81 sen, atau 0,8 persen, menjadi 102,83 dollar AS. Ini angka penutupan terendah sejak 11 April 2012.
Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Juni juga turun 61 sen, atau 0,5 persen, menjadi 120,60 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Rencana pertemuan anggota Dewan Keamanan PBB seperti Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis, dan Rusia ditambah Jerman dengan delegasi Iran di Baghdad, Irak pada 23 Mei mendatang, memberikan sentimen negatif terhadap harga emas hitam ini. Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, pertemuan mendatang adalah lanjutan dari pertemuan yang konstruktif di Istanbul, Turki, pada 14 April lalu.
Harga minyak melambung tinggi karena ketegangan antara Iran dengan sejumlah negara barat karena proyek nuklirnya.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/16/08072379/Harga.Minyak.Kembali.Turun
MELBOURNE, KOMPAS.com - Harga minyak mentah jatuh untuk hari kedua di New York, Senin (16/4/2012) waktu Sydney, menyusul perundingan internasional pertama terkait proyek nuklir Iran dalam 15 bulan menghasilkan sebuah kesepakatan untuk mengadakan pertemuan lagi pada bulan Mei.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei melemah 44 sen menjadi 102,39 dollar AS per barrel di Nymex, dan kontrak sempat berada pada harga 102,53 dollar AS pada Senin pukul 9:23 AM waktu Sydney. Kontrak minyak ini pada 13 April lalu telah turun 81 sen, atau 0,8 persen, menjadi 102,83 dollar AS. Ini angka penutupan terendah sejak 11 April 2012.
Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Juni juga turun 61 sen, atau 0,5 persen, menjadi 120,60 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Rencana pertemuan anggota Dewan Keamanan PBB seperti Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis, dan Rusia ditambah Jerman dengan delegasi Iran di Baghdad, Irak pada 23 Mei mendatang, memberikan sentimen negatif terhadap harga emas hitam ini. Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, pertemuan mendatang adalah lanjutan dari pertemuan yang konstruktif di Istanbul, Turki, pada 14 April lalu.
Harga minyak melambung tinggi karena ketegangan antara Iran dengan sejumlah negara barat karena proyek nuklirnya.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/16/08072379/Harga.Minyak.Kembali.Turun
Kamis, 12 April 2012
Dollar Loyo, Emas Melejit
Monexnews - Emas mengembalikan penurunan kemudian rally pada hari Kamis, menuju mingguan terbesar dalam 6 pekan, seiring pelemahan pada dollar akibat data pengangguran AS yang buruk.
Yield obligasi Spanyol pekan ini naik menuju hampir 6%, level yang dianggap tidak dapat dibayarkan oleh pihak Madrid, setelah pemerintah mengambil pengetatan kebijakan dan kepala bank sentral memperingatkan bahwa bank komersial akan membutuhkan modal tambahan jika perekonomian terus memburuk. "Bagus jika emas dapat pulih. Kami tidak memperkirakan penurunan akan bertahan, begitu juga dengan kenaikan, karena besok akan ada data GDP Cina dan inlfasi AS yang akan menjadi fokus,'' ucap Andrey Kryuchenkov analis VTB Capital.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/dollar-loyo-emas-melejit.htm
Yield obligasi Spanyol pekan ini naik menuju hampir 6%, level yang dianggap tidak dapat dibayarkan oleh pihak Madrid, setelah pemerintah mengambil pengetatan kebijakan dan kepala bank sentral memperingatkan bahwa bank komersial akan membutuhkan modal tambahan jika perekonomian terus memburuk. "Bagus jika emas dapat pulih. Kami tidak memperkirakan penurunan akan bertahan, begitu juga dengan kenaikan, karena besok akan ada data GDP Cina dan inlfasi AS yang akan menjadi fokus,'' ucap Andrey Kryuchenkov analis VTB Capital.
(xiang)
http://www.monexnews.com/gold-updates/dollar-loyo-emas-melejit.htm
Henry: Wall Street Catat Kenaikan 2 Hari Terbesar di 2012...
Henry: Wall Street Catat Kenaikan 2 Hari Terbesar di 2012...: | Erlangga Djumena | NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup positif pada perdagangan Kamis (12/...
Wall Street Catat Kenaikan 2 Hari Terbesar di 2012
| Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup positif pada perdagangan Kamis (12/4/2012) waktu setempat. Pada pukul 16.00 waktu New York,indeks Standard & Poor's 500 naik 1,4 persen menjadi 1.387,57. Dengan demikian, dalam dua hari belakangan, indeks S&P 500 sudah melaju 2,1 persen.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,4 persen menjadi 12.986,58. Volume transaksi hari ini melibatkan sekitar 6,3 miliar saham. Angka tersebut 0,8 perse lebih rendah ketimbang volume transaksi rata-rata tiga bulan.
Sektor komoditas memimpin lonjakan di antara sepuluh sektor yang diperdagangkan pada indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones Transportation Average naik 2,2 persen.
Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Hewlett Packard Co yang naik 7,2 persen setelah Gartner Inc mengumumkan sektor bisnis PC tumbuh pada kuartal pertama serta Hewlett masih menjadi market leader, dan Google Inc naik 1,8 persen setelah kinerja melampaui estimasi.
Pergerakan positif pasar saham AS hari ini seiring spekulasi bahwa the Federal Reserve memberikan sinyal tingkat suku bunga akan tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan.
"Kita memiliki sejumlah bahan agar pasar bergerak positif. Ada faktor kinerja perusahaan dan pernyataan the Fed yang positif. Sepertinya, kita akan kembali melihat aksi the Fed," jelas Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/13/07485195/Wall.Street.Catat.Kenaikan.2.Hari.Terbesar.di.2012
NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup positif pada perdagangan Kamis (12/4/2012) waktu setempat. Pada pukul 16.00 waktu New York,indeks Standard & Poor's 500 naik 1,4 persen menjadi 1.387,57. Dengan demikian, dalam dua hari belakangan, indeks S&P 500 sudah melaju 2,1 persen.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,4 persen menjadi 12.986,58. Volume transaksi hari ini melibatkan sekitar 6,3 miliar saham. Angka tersebut 0,8 perse lebih rendah ketimbang volume transaksi rata-rata tiga bulan.
Sektor komoditas memimpin lonjakan di antara sepuluh sektor yang diperdagangkan pada indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones Transportation Average naik 2,2 persen.
Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Hewlett Packard Co yang naik 7,2 persen setelah Gartner Inc mengumumkan sektor bisnis PC tumbuh pada kuartal pertama serta Hewlett masih menjadi market leader, dan Google Inc naik 1,8 persen setelah kinerja melampaui estimasi.
Pergerakan positif pasar saham AS hari ini seiring spekulasi bahwa the Federal Reserve memberikan sinyal tingkat suku bunga akan tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan.
"Kita memiliki sejumlah bahan agar pasar bergerak positif. Ada faktor kinerja perusahaan dan pernyataan the Fed yang positif. Sepertinya, kita akan kembali melihat aksi the Fed," jelas Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/13/07485195/Wall.Street.Catat.Kenaikan.2.Hari.Terbesar.di.2012
Dollar AS Melemah, Harga Minyak Naik
Ester Meryana | Erlangga Djumena |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik untuk hari kedua di New York, Kamis (12/4/2012) waktu setempat karena saham-saham Amerika Serikat (AS) naik dan dollar AS melemah terhadap euro karena adanya spekulasi bahwa bank-bank sentral akan menstimulus pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan moneter.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei 94 sen menjadi 103,64 dollar AS per barrel di Nymex. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Mei juga naik 1,53 dollar AS, atau 1,3 persen, menjadi 121,71 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Rencana stimulus mungkin akan berada di atas meja kembali dan itu tentu mendukung untuk komoditas," sebut Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc, di New York, Kamis waktu setempat.
Wakil Gubernur Bank Sentral AS (the Fed), Janet Yellen, memberikan tanda bahwa biaya pinjam kemungkinan akan tetap rendah hingga 2014 seiring the Fed kehilangan targetnya untuk lapangan pekerjaan yang penuh dan menjaga inflasi untuk tetap terkendali. Langkah ini telah dipastikan the Fed pada bulan lalu, dan diumumkan pertama kali oleh the Fed pada bulan Januari 2012, di mana bank sentral akan menjaga suku bunga mendekati nol persen hingga 2014 dengan pertimbangan ekonomi tidak akan berubah banyak ke depannya.
Di tempat lain, Gubernur The Bank of Japan, Masaaki Shirakawa, Kamis waktu setempat, mengatakan, bank akan mengejar "powerful easing" demi mengatasi deflasi. Karena langkah-langkah bank sentral tersebut, indeks Standard & Poor's 500 menguat 1.4 persen. Sedangkan, dollar AS justru melemah 0.8 persen terhadap euro. Melemahnya dollar AS memberikan sentimen positif bagi komoditas sebagai alternatif investasi selain mata uang AS tersebut. "Kami bergerak secara tandem dengan saham-saham," tambah Tom.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik untuk hari kedua di New York, Kamis (12/4/2012) waktu setempat karena saham-saham Amerika Serikat (AS) naik dan dollar AS melemah terhadap euro karena adanya spekulasi bahwa bank-bank sentral akan menstimulus pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan moneter.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei 94 sen menjadi 103,64 dollar AS per barrel di Nymex. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Mei juga naik 1,53 dollar AS, atau 1,3 persen, menjadi 121,71 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Rencana stimulus mungkin akan berada di atas meja kembali dan itu tentu mendukung untuk komoditas," sebut Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc, di New York, Kamis waktu setempat.
Wakil Gubernur Bank Sentral AS (the Fed), Janet Yellen, memberikan tanda bahwa biaya pinjam kemungkinan akan tetap rendah hingga 2014 seiring the Fed kehilangan targetnya untuk lapangan pekerjaan yang penuh dan menjaga inflasi untuk tetap terkendali. Langkah ini telah dipastikan the Fed pada bulan lalu, dan diumumkan pertama kali oleh the Fed pada bulan Januari 2012, di mana bank sentral akan menjaga suku bunga mendekati nol persen hingga 2014 dengan pertimbangan ekonomi tidak akan berubah banyak ke depannya.
Di tempat lain, Gubernur The Bank of Japan, Masaaki Shirakawa, Kamis waktu setempat, mengatakan, bank akan mengejar "powerful easing" demi mengatasi deflasi. Karena langkah-langkah bank sentral tersebut, indeks Standard & Poor's 500 menguat 1.4 persen. Sedangkan, dollar AS justru melemah 0.8 persen terhadap euro. Melemahnya dollar AS memberikan sentimen positif bagi komoditas sebagai alternatif investasi selain mata uang AS tersebut. "Kami bergerak secara tandem dengan saham-saham," tambah Tom.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/13/07525745/Dollar.AS.Melemah..Harga.Minyak.Naik.
Rabu, 11 April 2012
Minyak mendekati level tertinggi sepekan
Oleh Dupla Kartini, Bloomberg
SYDNEY. Harga minyak melaju setelah AS melaporkan penurunan stok bahan bakar. Emas hitam ini diperdagangkan mendekati level tertinggi hampir sepekan. Reli minyak juga didukung pernyataan pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengisyaratkan bank mungkin akan bertindak untuk membendung penyebaran krisis utang di kawasan itu.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei bergulir tipis ke US$ 102,62 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 9.16 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama melejit 1,7% ke posisi US$ 102,70 per barel. Ini level penutupan tertinggi sejak 5 April.
Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Mei menguat 0,3% ke level US$ 120,18 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Semalam, Departemen Energi AS melaporkan, stok bensin berkurang 4,28 juta barel per pekan lalu. Selain itu, persediaan bahan bakar sulingan, yang mencakup minyak pemanas dan diesel juga turun 4 juta barel. Sebelumnya, analis memprediksi penyusutan hanya sebesar 1,38 juta barel. Kabar ini pun menggiring sentimen positif pada harga minyak.
"Penurunan stok bensin dan distilat merupakan kejutan besar hari ini. Angka pasokan itu telah menggiring seluruh pasar naik lebih tinggi," kata Chris Dillman, analis dan broker di Tradition Energy, di Stamford.
Harga minyak juga kian menguat, setelah Benoit Coeure, anggota dewan eksekutif ECB, menyarankan bank memulai kembali pembelian obligasi untuk Spanyol. Hal ini menyebabkan euro menguat 0,6% versus dollar AS. "Minyak juga mendapat sokongan berkat pelemahan dollar AS, di tengah beberapa jaminan ECB," kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London.
http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-mendekati-level-tertinggi-sepekan
SYDNEY. Harga minyak melaju setelah AS melaporkan penurunan stok bahan bakar. Emas hitam ini diperdagangkan mendekati level tertinggi hampir sepekan. Reli minyak juga didukung pernyataan pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengisyaratkan bank mungkin akan bertindak untuk membendung penyebaran krisis utang di kawasan itu.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei bergulir tipis ke US$ 102,62 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 9.16 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama melejit 1,7% ke posisi US$ 102,70 per barel. Ini level penutupan tertinggi sejak 5 April.
Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Mei menguat 0,3% ke level US$ 120,18 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Semalam, Departemen Energi AS melaporkan, stok bensin berkurang 4,28 juta barel per pekan lalu. Selain itu, persediaan bahan bakar sulingan, yang mencakup minyak pemanas dan diesel juga turun 4 juta barel. Sebelumnya, analis memprediksi penyusutan hanya sebesar 1,38 juta barel. Kabar ini pun menggiring sentimen positif pada harga minyak.
"Penurunan stok bensin dan distilat merupakan kejutan besar hari ini. Angka pasokan itu telah menggiring seluruh pasar naik lebih tinggi," kata Chris Dillman, analis dan broker di Tradition Energy, di Stamford.
Harga minyak juga kian menguat, setelah Benoit Coeure, anggota dewan eksekutif ECB, menyarankan bank memulai kembali pembelian obligasi untuk Spanyol. Hal ini menyebabkan euro menguat 0,6% versus dollar AS. "Minyak juga mendapat sokongan berkat pelemahan dollar AS, di tengah beberapa jaminan ECB," kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London.
http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-mendekati-level-tertinggi-sepekan
Fed: Perekonomian Bertumbuh, Kenaikan Harga Energi Mencemaskan
Monexnews - Perekonomian AS terus bertumbuh dengan laju moderat pada akhir musim dingin namun kenaikan harga bensin dan produk energi lainnya mulai mencemaskan bagi produsen dan konsumen, ucap Federal Reserve pada hari Rabu. “Laporan dari 12 distrik Federal Reserve mengindikasikan bahwa ekonomi terus berekspansi dalam laju moderat dari pertengahan Februari hingga akhir Maret," menurut "Beige Book" terkini dari Fed.
Fed menemukan sejumlah sinyal positif pertumbuhan, termasuk stabilnya tenaga kerja dan minimnya pekerja terlatih begitu juga penjualan kendaraan baru dan pasar real estat yang membaik namun dengan sedikit kecemasan mengenai harga energi. "Pabrik-pabrik di banyak distrik menunjukkan optimisme mengenai pertumbuhan jangka pendek, namun bagaimanapun juga mereka cemas mengenai kenaiakn harga bensin," ucap Fed. Sementara prosepek jangka pendek belanja konsumen cerah, “sejumlah distrik menunjukkan kecemasan bahwa kenaikan harga bensin dapat membatasi belanja diskresioner beberapa bulan ke depan."
(xiang)
http://www.monexnews.com/world-economy/fed-perekonomian-bertumbuh-kenaikan-harga-energi-mencemaskan.htm
Fed menemukan sejumlah sinyal positif pertumbuhan, termasuk stabilnya tenaga kerja dan minimnya pekerja terlatih begitu juga penjualan kendaraan baru dan pasar real estat yang membaik namun dengan sedikit kecemasan mengenai harga energi. "Pabrik-pabrik di banyak distrik menunjukkan optimisme mengenai pertumbuhan jangka pendek, namun bagaimanapun juga mereka cemas mengenai kenaiakn harga bensin," ucap Fed. Sementara prosepek jangka pendek belanja konsumen cerah, “sejumlah distrik menunjukkan kecemasan bahwa kenaikan harga bensin dapat membatasi belanja diskresioner beberapa bulan ke depan."
(xiang)
http://www.monexnews.com/world-economy/fed-perekonomian-bertumbuh-kenaikan-harga-energi-mencemaskan.htm
Stok AS Turun, Harga Minyak Mentah Naik
Ester Meryana | Glori K. Wadrianto |Ester Meryana | Glori K. Wadrianto |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik pada Rabu (11/4/2012) waktu New York, setelah Departemen Energi AS mengatakan stok bahan bakar AS turun dan pihak Bank Sentral Eropa memberikan sinyal bahwa pemberi pinjaman (bank) dapat bertindak untuk membendung penyebaran krisis utang di wilayah itu. Kedua hal itu memberikan sentimen positif bagi harga minyak mentah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei naik 1,68 dollar AS menjadi 102,70 dollar AS per barrel di Nymex. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Mei naik 30 sen, atau 0,3 persen, menjadi 120,18 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
"Penurunan (persediaan) bensin dan distilat merupakan kejutan yang besar hari ini," ujar Chris Dillman, analis dan pialang di Tradition Energy, di Stamford, Connecticut.
Departemen Energi AS mengumumkan, persediaan bensin turun 4,28 juta barrel menjadi 217,6 juta barrel pada minggu lalu. Angka itu merupakan level yang terendah sejak Desember 2011.
Sebelumnya, survei Bloomberg memperkirakan penurunan hanya mencapai 1,38 juta barrel. Sementara itu, persediaan bahan bakar distilat, yakni termasuk minyak pemanas dan diesel, merosot 4 juta barrel. "Angka persediaan produk telah membawa kondisi pasar meningkat," tambah Chris.
Naiknya harga minyak juga didorong oleh berita dari Eropa. Anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, Benoit Coeure, mengatakan, perbankan boleh mulai membeli obligasi untuk Spanyol.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik pada Rabu (11/4/2012) waktu New York, setelah Departemen Energi AS mengatakan stok bahan bakar AS turun dan pihak Bank Sentral Eropa memberikan sinyal bahwa pemberi pinjaman (bank) dapat bertindak untuk membendung penyebaran krisis utang di wilayah itu. Kedua hal itu memberikan sentimen positif bagi harga minyak mentah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei naik 1,68 dollar AS menjadi 102,70 dollar AS per barrel di Nymex. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan Mei naik 30 sen, atau 0,3 persen, menjadi 120,18 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
"Penurunan (persediaan) bensin dan distilat merupakan kejutan yang besar hari ini," ujar Chris Dillman, analis dan pialang di Tradition Energy, di Stamford, Connecticut.
Departemen Energi AS mengumumkan, persediaan bensin turun 4,28 juta barrel menjadi 217,6 juta barrel pada minggu lalu. Angka itu merupakan level yang terendah sejak Desember 2011.
Sebelumnya, survei Bloomberg memperkirakan penurunan hanya mencapai 1,38 juta barrel. Sementara itu, persediaan bahan bakar distilat, yakni termasuk minyak pemanas dan diesel, merosot 4 juta barrel. "Angka persediaan produk telah membawa kondisi pasar meningkat," tambah Chris.
Naiknya harga minyak juga didorong oleh berita dari Eropa. Anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, Benoit Coeure, mengatakan, perbankan boleh mulai membeli obligasi untuk Spanyol.
Sumber :
Bloomberg
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/12/06474168/Stok.AS.Turun..Harga.Minyak.Mentah.Naik
Selasa, 10 April 2012
Bursa Jepang melorot terkena isu Spanyol
Oleh Barratut Taqiyyah, Bloomberg
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dilanda aksi jual. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3% menjadi 9.413,65. Sedangkan indeks Topix turun 1,3% menjadi 802,76.
Berikut adalah sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Jepang: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang turun 1,5%, Inpex Corp turun 0,7%, dan Sony Corp turun 6,4%.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain kenaikan tingkat yield obligasi Spanyol dan Italia. Hal tersebut memicu kecemasan bahwa krisis akan menyebar ke negara lain.
"Spanyol saat ini berada dalam situasi yang sulit dan pada satu titik membutuhkan intervensi pimpinan Eropa," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-jepang-melorot-terkena-isu-spanyol
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dilanda aksi jual. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3% menjadi 9.413,65. Sedangkan indeks Topix turun 1,3% menjadi 802,76.
Berikut adalah sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Jepang: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang turun 1,5%, Inpex Corp turun 0,7%, dan Sony Corp turun 6,4%.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain kenaikan tingkat yield obligasi Spanyol dan Italia. Hal tersebut memicu kecemasan bahwa krisis akan menyebar ke negara lain.
"Spanyol saat ini berada dalam situasi yang sulit dan pada satu titik membutuhkan intervensi pimpinan Eropa," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-jepang-melorot-terkena-isu-spanyol
Wall Street catatkan penurunan terbesar tahun ini
Oleh Barratut Taqiyyah, Bloomberg
NEW YORK. Bursa AS kembali ditutup negatif. Dengan demikian, penurunan yang terjadi pada Wall Street sudah berlangsung selama lima hari. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 merosot 1,7% menjadi 1.358,59. Ini merupakan penurunan terbesar di sepanjang 2012. Sedangkan indeks Dow Jones turun 1,7% menjadi 12.715,93.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar turut mempengaruhi kinerja indeks. Beberapa di antaranya yakni: Bank of America Corp dan Caterpillar Inc yang turun setidaknya 3%, Alcoa Inc yang turun 2,9%, dan Best Buy Co yang turun 5,9%.
Faktor negatif yang mempengaruhi pergerakan Wall Street tadi malam adalah melonjaknya nilai yield obligasi Spanyol dan Italia. Hal tersebut memicu kecemasan bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk.
"Saya rasa saat ini jangan terburu-buru untuk masuk ke dalam pasar saham. Eropa masih menjadi kecemasan sementara. Pasar memberikan sinyal, mereka belum memperbaiki seluruh masalah yang ada. Investor membutuhkan lebih banyak jaminan," urai James Swanson, chief investment strategist MFS Investment Management.
Catatan saja, tingkat yield untuk obligasi Italia berjangkawaktu 10 tahun naik 23 basis poin menjadi 5,69%. Ini merupakan yang tertinggi sejak 31 Januari lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-catatkan-penurunan-terbesar-tahun-ini
NEW YORK. Bursa AS kembali ditutup negatif. Dengan demikian, penurunan yang terjadi pada Wall Street sudah berlangsung selama lima hari. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 merosot 1,7% menjadi 1.358,59. Ini merupakan penurunan terbesar di sepanjang 2012. Sedangkan indeks Dow Jones turun 1,7% menjadi 12.715,93.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar turut mempengaruhi kinerja indeks. Beberapa di antaranya yakni: Bank of America Corp dan Caterpillar Inc yang turun setidaknya 3%, Alcoa Inc yang turun 2,9%, dan Best Buy Co yang turun 5,9%.
Faktor negatif yang mempengaruhi pergerakan Wall Street tadi malam adalah melonjaknya nilai yield obligasi Spanyol dan Italia. Hal tersebut memicu kecemasan bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk.
"Saya rasa saat ini jangan terburu-buru untuk masuk ke dalam pasar saham. Eropa masih menjadi kecemasan sementara. Pasar memberikan sinyal, mereka belum memperbaiki seluruh masalah yang ada. Investor membutuhkan lebih banyak jaminan," urai James Swanson, chief investment strategist MFS Investment Management.
Catatan saja, tingkat yield untuk obligasi Italia berjangkawaktu 10 tahun naik 23 basis poin menjadi 5,69%. Ini merupakan yang tertinggi sejak 31 Januari lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-catatkan-penurunan-terbesar-tahun-ini
Data Cina Mencemaskan Investor Minyak
Monexnews - Harga minyak mentah turun untuk kedua harinya seiring data impor Cina yang buruk menambah kecemasan mengenai permintaan minyak yang sudah tertekan oleh buruknya data tenaga AS bulan Maret. Maraknya pembicaraan mengenai diskusi pada hari Sabtu antara Iran dan negara adikuasa lainnya mengenai program nuklir turut berkontribusi pada penurunan minyak, meski laporan pada stasiun televisi Iran Press TV mengatakan bahwa Iran telah memangkas ekspor minyak menuju Spanyol dan mungkin akan menghentikan penjualan ke Jerman dan Italia.
Goldman Sachs pada hari Selasa juga memperkirakan harga minyak WTI AS juga akan naik mendekati minyak Brent pada semester kedua tahun ini. Energy Information Administration memangkas perkiraan tingkat pertumbuhan permintaan minyak global tahun 2012 sebanyak 170,000 barel per hari dalam laporan bulanan yang juga memangkas perkiraan tahun 2013 dan meningkatkan perkiraan output minyak dari negara non-OPEC.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/data-cina-mencemaskan-investor-minyak.htm
Goldman Sachs pada hari Selasa juga memperkirakan harga minyak WTI AS juga akan naik mendekati minyak Brent pada semester kedua tahun ini. Energy Information Administration memangkas perkiraan tingkat pertumbuhan permintaan minyak global tahun 2012 sebanyak 170,000 barel per hari dalam laporan bulanan yang juga memangkas perkiraan tahun 2013 dan meningkatkan perkiraan output minyak dari negara non-OPEC.
(xiang)
http://www.monexnews.com/commodity/data-cina-mencemaskan-investor-minyak.htm
Harga Emas Berjangka Naik ke Posisi Tertinggi
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas berjangka melonjak ke posisi tertinggi dalam satu minggu di New York, Selasa (10/4/2012) waktu setempat. Kondisi ini terjadi seiring adanya kekhawatiran terkait krisis utang Eropa yang kian memburuk, sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai investasi lindung nilai.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni naik 1 persen menjadi 1.660,70 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Selasa pukul 1:42 PM di Comex, New York. Ini merupakan lonjakan harga tertinggi sejak 30 Maret 2012. Sebelumnya, emas sempat menyentuh harga 1.664,80 dollar AS yang merupakan harga tertinggi sejak 3 April 2012.
"Orang sekarang melihat emas sebagai investasi yang baik kualitasnya ketimbang sebagai sebuah komoditas klasik dalam lingkungan yang mengkhawatirkan ini," sebut Adam Klopfenstein, Market Strategist Archer Financial Services Inc, di Chicago, Selasa waktu setempat.
Naiknya harga emas berjangka juga dipicu oleh kondisi ekonomi Eropa yang tidak baik. Itu ditandai dengan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia yang melonjak. Kondisi itu lantas memicu kekhawatiran bahwa krisis utang di kawasan tersebut bisa memburuk.
Di saat harga emas berjangka naik, saham pun berguguran. Indeks Standard&Poor's 500 melanjutkan penurunannya sejak November. Begitu pula dengan Standard&Poor's GSCI Spot Index dari 24 bahan mentah yang merosot 1,5 persen.
Adam pun menyebutkan, naiknya harga emas juga didorong oleh pembelian fisik yang melonjak di India, setelah para pedagang mengakhiri pemogokan pada hari ke-21. Negara Asia Selatan itu merupakan importir emas terbesar di dunia.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni naik 1 persen menjadi 1.660,70 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Selasa pukul 1:42 PM di Comex, New York. Ini merupakan lonjakan harga tertinggi sejak 30 Maret 2012. Sebelumnya, emas sempat menyentuh harga 1.664,80 dollar AS yang merupakan harga tertinggi sejak 3 April 2012.
"Orang sekarang melihat emas sebagai investasi yang baik kualitasnya ketimbang sebagai sebuah komoditas klasik dalam lingkungan yang mengkhawatirkan ini," sebut Adam Klopfenstein, Market Strategist Archer Financial Services Inc, di Chicago, Selasa waktu setempat.
Naiknya harga emas berjangka juga dipicu oleh kondisi ekonomi Eropa yang tidak baik. Itu ditandai dengan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia yang melonjak. Kondisi itu lantas memicu kekhawatiran bahwa krisis utang di kawasan tersebut bisa memburuk.
Di saat harga emas berjangka naik, saham pun berguguran. Indeks Standard&Poor's 500 melanjutkan penurunannya sejak November. Begitu pula dengan Standard&Poor's GSCI Spot Index dari 24 bahan mentah yang merosot 1,5 persen.
Adam pun menyebutkan, naiknya harga emas juga didorong oleh pembelian fisik yang melonjak di India, setelah para pedagang mengakhiri pemogokan pada hari ke-21. Negara Asia Selatan itu merupakan importir emas terbesar di dunia.
Sumber :
Bloomberg
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/11/07025070/Harga.Emas.Berjangka.Naik.ke.Posisi.Tertinggi.
Harga Minyak Mentah Merosot
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah merosot ke level terendah dalam delapan minggu menyusul perkiraan bahwa suplai minyak mentah Amerika Serikat naik ke level tertinggi untuk tahun ini dan sejak tahun 1990. Kondisi ini pun 'didukung' melemahnya ekuitas karena kekhawatiran krisis utang Eropa akan menyebar.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 1,44 dollar AS menjadi 101,02 dollar AS per barrel di Nymex, Selasa (10/4/2012) waktu New York. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 14 Februari 2012.
Sementara itu, minyak brent untuk penetapan Mei merosot 2,79 dollar AS, atau 2,3 persen, menjadi 119,88 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Persediaan minyak mentah yang tinggi menjadi penutup bagi harga (untuk terus naik)," sebut John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York, Selasa waktu setempat.
Survei Bloomberg memprediksi, Departemen Energi AS akan melaporkan persediaan minyak mentah naik 2 juta barrel menjadi 364,4 juta barrel pada minggu lalu. Survei pun memperkirakan suplai bahan bakar AS turun 1,38 juta barrel minggu lalu.
Pengumuman resmi dari Departemen AS baru akan dirilis pada Rabu (11/4/2012) waktu setempat. Selain karena suplai yang meningkat, turunnya harga minyak terjadi seiring dengan anjloknya saham karena imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia yang naik. "Kami terus fokus terhadap kekhawatiran terkait krisis utang Eropa," tambah John.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 1,44 dollar AS menjadi 101,02 dollar AS per barrel di Nymex, Selasa (10/4/2012) waktu New York. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 14 Februari 2012.
Sementara itu, minyak brent untuk penetapan Mei merosot 2,79 dollar AS, atau 2,3 persen, menjadi 119,88 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Persediaan minyak mentah yang tinggi menjadi penutup bagi harga (untuk terus naik)," sebut John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York, Selasa waktu setempat.
Survei Bloomberg memprediksi, Departemen Energi AS akan melaporkan persediaan minyak mentah naik 2 juta barrel menjadi 364,4 juta barrel pada minggu lalu. Survei pun memperkirakan suplai bahan bakar AS turun 1,38 juta barrel minggu lalu.
Pengumuman resmi dari Departemen AS baru akan dirilis pada Rabu (11/4/2012) waktu setempat. Selain karena suplai yang meningkat, turunnya harga minyak terjadi seiring dengan anjloknya saham karena imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia yang naik. "Kami terus fokus terhadap kekhawatiran terkait krisis utang Eropa," tambah John.
Sumber :
Bloomberg
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/11/07251267/Harga.Minyak.Mentah.Merosot
Senin, 09 April 2012
Outlook Dan Review Pekan Ini: 9-13 April 2012
Sepanjang pekan ini secara umum pasar keuangan dunia kemungkinan masih akan diliputi perasaan
terkejut dan waspada pasca rilis data Non-farm Payrolls (NFP) Amerika yang muncul jauh di bawah
ekspektasi pasar. Angka tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika tersebut secara mengejutkan
muncul di angka 120.000 dari sebelumnya pada revisi 240.000, dan jauh di bawah prediksi 203.000.
Buruknya angka tenaga kerja tersebut sontak memicu spekulasi di pasar bahwa Bank Sentral A.S,
Federal Reserve (the Fed) setidaknya akan membicarakan lagi mengenai kelanjutan dari kebijakan
pelonggaran moneter atau lebih di kenal dengan Quantitative Easing (QE III). Padahal minggu lalu
pasar sempat di gegerkan oleh minutes–FOMC dari pertemuan kebijakan the Fed yang
mengisyaratkan pihaknya tidak lagi berniat memberikan stimulus tambahan ke pasar.
Namun demikian, rilis data NFP tersebut tidak berdampak buruk sekali terhadap dollar A.S (USD)
lantaran minat pasar dunia terhadap safe haven dollar masih relatif tinggi. Hal ini dikarenakan para
investor enggan mengambil posisi pada aset-set berisiko seiring menghangatnya kembali krisis utang
di kawasan Eropa. Pasar kembali dicemaskan oleh masih tingginya yield obligasi Spanyol yang tidak
menunjukkan tanda-tanda mereda pasca lelang obligasi yang mengecewakan. Sehingga kondisi
tersebut menimbulkan kekhawatiran baru terhadap tingginya beban hutang permerintah Spanyol.
Bahkan sebagian investor bertambah khawatir lantaran pemerintah Spanyol kemungkinan tidak akan
mampu mencapai target penghematan anggaran yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Oleh sebab itu hingga memasuki pekan ini, major currencies khususunya Euro kembali terdegradasi
dikisaran negatif bahkan sempat menguji untuk pecah ke bawah psikologis $1.3000, namun hanya
terbatas pada $1.3030. Dan secara umum Outlook Euro masih negatif, dan berpotensi melanjutkan
penurunan hingga di bawah $1.30 seiring tidak ada isu yang berpotensi meredam kekhawatiran
Spanyol. Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data minggu ini yang diperkirakan akan
memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri
Perancis, sehingga akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan
ekonomi di kawasan tersebut.
Sementara harga emas dunia terpantau masih bertengger kokoh dan tidak mengalami koreksi yang
tajam. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari rilis data NFP lalu masih akan sedikit menekan dollar
AS. Secara teknikal, harga emas berpotensi untuk mengalami ‘pullback’. Untuk pergerakan naik, emas
mungkin akan segera rally untuk menemui kisaran resisten di level-level $1647, $1677 hingga $1685.
Sedangkan untuk koreksi, kisaran support mungkin akan tertahan pada level-level $1615 hingga
pecah ke bawah $1600 untuk melanjutkan ke $1560. Level terakhir ini diprediksi memiliki potensi
untuk memancing minat investor untuk segera melakukan pembelian.
Beralih ke fundamental, data makroekonomi yang patut diamati pekan ini adalah laporan Produk
Domestik Bruto (GDP) China. GDP tahunan diprediksi tumbuh sebesar 8,1% di kuartal I 2012 atau
lebih kecil ketimbang pertumbuhan kuartal IV 2011 yang sebesar 8,9%. Pemerintah negara itu
diyakini masih berhati-hati dalam menjalankan kebijakan, khususnya dalam merilis pelonggaran
moneter baru, di tengah minimnya data pendukung. Bank of Japan juga akan menggelar pertemuan
suku bunga rutin hari Selasa. Suku bunga acuan belum akan bergeser dari level 1%, namun patut
dittunggu kemunculan sinyal kebijakan baru dari Tokyo (jika memang ada).
Sementara dari Amerika, data utama yang siap dilepas adalah laporan inflasi konsumen dan produsen.
Disusul kemudian oleh wholesale inventories terbaru, harga ekspor serta neraca perdagangan dan
sentimen konsumen. Dan dari tanah Eropa, eskalasi kecemasan dipastikan memudar sepanjang 1
bulan terakhir pasca iklim kondusif di Yunani. Sekarang negara yang layak dicermati adalah Spanyol,
yang imbal hasil obligasinya melonjak pekan lalu. Negara Italia akan menjual surat hutang dan
obligasi pada hari Kamis mendatang, sementara Jerman siap melelang obligasi tenor 10 tahun senilai
5 miliar euro di hari Rabu. Sebagian besar pasar saham baru memulai perdagangan pekan ini di hari
Selasa berkenaan sebagian besar pasar masih libur Paskah di hari Senin.
http://s1.monexassets.com/pdf/mw/monex-weekly-2012-04-09.pdf
terkejut dan waspada pasca rilis data Non-farm Payrolls (NFP) Amerika yang muncul jauh di bawah
ekspektasi pasar. Angka tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika tersebut secara mengejutkan
muncul di angka 120.000 dari sebelumnya pada revisi 240.000, dan jauh di bawah prediksi 203.000.
Buruknya angka tenaga kerja tersebut sontak memicu spekulasi di pasar bahwa Bank Sentral A.S,
Federal Reserve (the Fed) setidaknya akan membicarakan lagi mengenai kelanjutan dari kebijakan
pelonggaran moneter atau lebih di kenal dengan Quantitative Easing (QE III). Padahal minggu lalu
pasar sempat di gegerkan oleh minutes–FOMC dari pertemuan kebijakan the Fed yang
mengisyaratkan pihaknya tidak lagi berniat memberikan stimulus tambahan ke pasar.
Namun demikian, rilis data NFP tersebut tidak berdampak buruk sekali terhadap dollar A.S (USD)
lantaran minat pasar dunia terhadap safe haven dollar masih relatif tinggi. Hal ini dikarenakan para
investor enggan mengambil posisi pada aset-set berisiko seiring menghangatnya kembali krisis utang
di kawasan Eropa. Pasar kembali dicemaskan oleh masih tingginya yield obligasi Spanyol yang tidak
menunjukkan tanda-tanda mereda pasca lelang obligasi yang mengecewakan. Sehingga kondisi
tersebut menimbulkan kekhawatiran baru terhadap tingginya beban hutang permerintah Spanyol.
Bahkan sebagian investor bertambah khawatir lantaran pemerintah Spanyol kemungkinan tidak akan
mampu mencapai target penghematan anggaran yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Oleh sebab itu hingga memasuki pekan ini, major currencies khususunya Euro kembali terdegradasi
dikisaran negatif bahkan sempat menguji untuk pecah ke bawah psikologis $1.3000, namun hanya
terbatas pada $1.3030. Dan secara umum Outlook Euro masih negatif, dan berpotensi melanjutkan
penurunan hingga di bawah $1.30 seiring tidak ada isu yang berpotensi meredam kekhawatiran
Spanyol. Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data minggu ini yang diperkirakan akan
memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri
Perancis, sehingga akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan
ekonomi di kawasan tersebut.
Sementara harga emas dunia terpantau masih bertengger kokoh dan tidak mengalami koreksi yang
tajam. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari rilis data NFP lalu masih akan sedikit menekan dollar
AS. Secara teknikal, harga emas berpotensi untuk mengalami ‘pullback’. Untuk pergerakan naik, emas
mungkin akan segera rally untuk menemui kisaran resisten di level-level $1647, $1677 hingga $1685.
Sedangkan untuk koreksi, kisaran support mungkin akan tertahan pada level-level $1615 hingga
pecah ke bawah $1600 untuk melanjutkan ke $1560. Level terakhir ini diprediksi memiliki potensi
untuk memancing minat investor untuk segera melakukan pembelian.
Beralih ke fundamental, data makroekonomi yang patut diamati pekan ini adalah laporan Produk
Domestik Bruto (GDP) China. GDP tahunan diprediksi tumbuh sebesar 8,1% di kuartal I 2012 atau
lebih kecil ketimbang pertumbuhan kuartal IV 2011 yang sebesar 8,9%. Pemerintah negara itu
diyakini masih berhati-hati dalam menjalankan kebijakan, khususnya dalam merilis pelonggaran
moneter baru, di tengah minimnya data pendukung. Bank of Japan juga akan menggelar pertemuan
suku bunga rutin hari Selasa. Suku bunga acuan belum akan bergeser dari level 1%, namun patut
dittunggu kemunculan sinyal kebijakan baru dari Tokyo (jika memang ada).
Sementara dari Amerika, data utama yang siap dilepas adalah laporan inflasi konsumen dan produsen.
Disusul kemudian oleh wholesale inventories terbaru, harga ekspor serta neraca perdagangan dan
sentimen konsumen. Dan dari tanah Eropa, eskalasi kecemasan dipastikan memudar sepanjang 1
bulan terakhir pasca iklim kondusif di Yunani. Sekarang negara yang layak dicermati adalah Spanyol,
yang imbal hasil obligasinya melonjak pekan lalu. Negara Italia akan menjual surat hutang dan
obligasi pada hari Kamis mendatang, sementara Jerman siap melelang obligasi tenor 10 tahun senilai
5 miliar euro di hari Rabu. Sebagian besar pasar saham baru memulai perdagangan pekan ini di hari
Selasa berkenaan sebagian besar pasar masih libur Paskah di hari Senin.
http://s1.monexassets.com/pdf/mw/monex-weekly-2012-04-09.pdf
Logam Mulia Kuat
Monexnews - Logam mulia sebagian besar bergerak kuat di pasar Asia. Pergerakan EUR/USD yang relatif stabil dikarenakan rilis data ekonomi AS yang lemah pekan lalu mengembalikan kembali harapan bagi langkah stimulus selanjutnya dari Bank Sentral.
EUR/USD di 1.3113 vs 1.3105 hari Senin malam di New York. Komoditi berdenominasi dollar menjadi lebih murah bagi pemilik mata uang lain saat greenback melemah. "Harga emas terdorong oleh harapan dari pelonggaran kebijakan pasca rilis data pekerja AS," jelas analis ANZ, Natalie Robertson. Pergerakan emas pekan ini akan kembali kuat namun ketidak pastian outlook inflasi menyiratkan sikap PBOC yang masih mencemaskan operasional kebijakannya."
Harga emas di $1,650.70/ons, naik $5.40, platinum di $1,620/ons, naik $11, palladium di $648.30/ons, naik $9.30, sementara perak masih di $31.76/ons.
(din)http://www.monexnews.com/gold-updates/logam-mulia-kuat.htm
Minggu, 08 April 2012
Harga minyak kembali ditransaksikan melandai
Oleh Barratut Taqiyyah, Bloomberg
HONG KONG. Harga kontrak minyak kembali mencatatkan penurunan pada awal pekan ini. Dengan demikian, harga minyak sudah turun selama tiga hari belakangan. Pagi tadi, harga minyak untuk pengantaran Mei turun US$ 1,28 menjadi US$ 102,03 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 07.28 waktu Hong Kong, kontrak yang sama berada di level US$ 102,18 per barel.
Pada 5 April lalu, harga kontrak minyak ditutup pada posisi US$ 103,31 sebarel. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, kenaikan harga minyak sudah mencapai 3,4%.
Penurunan harga minyak terjadi seiring kecemasan bahwa permintaan minyak akan menurun setelah penambahan lapangan kerja di Negeri Paman Sam lebih sedikit ketimbang produksi pada bulan lalu. Hal itu memberikan sinyal perlambatan ekonomi di negara konsumen terbesar dunia itu.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun US$ 1,13 atau 0,9% menjadi US$ 122,30 per barel di ICE Futures Europe Exchange London.
Sekadar informasi, sepanjang Maret lalu, jumlah penambahan lapangan kerja AS hanya mencapai 120.000 saja. Ini merupakan yang terendah dalam lima bulan terakhir. Sedangkan estimasi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg mematok angka 205.000 lapangan kerja.
Sumber http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-kembali-ditransaksikan-melandai
HONG KONG. Harga kontrak minyak kembali mencatatkan penurunan pada awal pekan ini. Dengan demikian, harga minyak sudah turun selama tiga hari belakangan. Pagi tadi, harga minyak untuk pengantaran Mei turun US$ 1,28 menjadi US$ 102,03 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 07.28 waktu Hong Kong, kontrak yang sama berada di level US$ 102,18 per barel.
Pada 5 April lalu, harga kontrak minyak ditutup pada posisi US$ 103,31 sebarel. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, kenaikan harga minyak sudah mencapai 3,4%.
Penurunan harga minyak terjadi seiring kecemasan bahwa permintaan minyak akan menurun setelah penambahan lapangan kerja di Negeri Paman Sam lebih sedikit ketimbang produksi pada bulan lalu. Hal itu memberikan sinyal perlambatan ekonomi di negara konsumen terbesar dunia itu.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun US$ 1,13 atau 0,9% menjadi US$ 122,30 per barel di ICE Futures Europe Exchange London.
Sekadar informasi, sepanjang Maret lalu, jumlah penambahan lapangan kerja AS hanya mencapai 120.000 saja. Ini merupakan yang terendah dalam lima bulan terakhir. Sedangkan estimasi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg mematok angka 205.000 lapangan kerja.
Sumber http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-kembali-ditransaksikan-melandai
Langganan:
Postingan (Atom)