Sepanjang pekan ini secara umum pasar keuangan dunia kemungkinan masih akan diliputi perasaan
terkejut dan waspada pasca rilis data Non-farm Payrolls (NFP) Amerika yang muncul jauh di bawah
ekspektasi pasar. Angka tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika tersebut secara mengejutkan
muncul di angka 120.000 dari sebelumnya pada revisi 240.000, dan jauh di bawah prediksi 203.000.
Buruknya angka tenaga kerja tersebut sontak memicu spekulasi di pasar bahwa Bank Sentral A.S,
Federal Reserve (the Fed) setidaknya akan membicarakan lagi mengenai kelanjutan dari kebijakan
pelonggaran moneter atau lebih di kenal dengan Quantitative Easing (QE III). Padahal minggu lalu
pasar sempat di gegerkan oleh minutes–FOMC dari pertemuan kebijakan the Fed yang
mengisyaratkan pihaknya tidak lagi berniat memberikan stimulus tambahan ke pasar.
Namun demikian, rilis data NFP tersebut tidak berdampak buruk sekali terhadap dollar A.S (USD)
lantaran minat pasar dunia terhadap safe haven dollar masih relatif tinggi. Hal ini dikarenakan para
investor enggan mengambil posisi pada aset-set berisiko seiring menghangatnya kembali krisis utang
di kawasan Eropa. Pasar kembali dicemaskan oleh masih tingginya yield obligasi Spanyol yang tidak
menunjukkan tanda-tanda mereda pasca lelang obligasi yang mengecewakan. Sehingga kondisi
tersebut menimbulkan kekhawatiran baru terhadap tingginya beban hutang permerintah Spanyol.
Bahkan sebagian investor bertambah khawatir lantaran pemerintah Spanyol kemungkinan tidak akan
mampu mencapai target penghematan anggaran yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Oleh sebab itu hingga memasuki pekan ini, major currencies khususunya Euro kembali terdegradasi
dikisaran negatif bahkan sempat menguji untuk pecah ke bawah psikologis $1.3000, namun hanya
terbatas pada $1.3030. Dan secara umum Outlook Euro masih negatif, dan berpotensi melanjutkan
penurunan hingga di bawah $1.30 seiring tidak ada isu yang berpotensi meredam kekhawatiran
Spanyol. Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data minggu ini yang diperkirakan akan
memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri
Perancis, sehingga akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan
ekonomi di kawasan tersebut.
Sementara harga emas dunia terpantau masih bertengger kokoh dan tidak mengalami koreksi yang
tajam. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari rilis data NFP lalu masih akan sedikit menekan dollar
AS. Secara teknikal, harga emas berpotensi untuk mengalami ‘pullback’. Untuk pergerakan naik, emas
mungkin akan segera rally untuk menemui kisaran resisten di level-level $1647, $1677 hingga $1685.
Sedangkan untuk koreksi, kisaran support mungkin akan tertahan pada level-level $1615 hingga
pecah ke bawah $1600 untuk melanjutkan ke $1560. Level terakhir ini diprediksi memiliki potensi
untuk memancing minat investor untuk segera melakukan pembelian.
Beralih ke fundamental, data makroekonomi yang patut diamati pekan ini adalah laporan Produk
Domestik Bruto (GDP) China. GDP tahunan diprediksi tumbuh sebesar 8,1% di kuartal I 2012 atau
lebih kecil ketimbang pertumbuhan kuartal IV 2011 yang sebesar 8,9%. Pemerintah negara itu
diyakini masih berhati-hati dalam menjalankan kebijakan, khususnya dalam merilis pelonggaran
moneter baru, di tengah minimnya data pendukung. Bank of Japan juga akan menggelar pertemuan
suku bunga rutin hari Selasa. Suku bunga acuan belum akan bergeser dari level 1%, namun patut
dittunggu kemunculan sinyal kebijakan baru dari Tokyo (jika memang ada).
Sementara dari Amerika, data utama yang siap dilepas adalah laporan inflasi konsumen dan produsen.
Disusul kemudian oleh wholesale inventories terbaru, harga ekspor serta neraca perdagangan dan
sentimen konsumen. Dan dari tanah Eropa, eskalasi kecemasan dipastikan memudar sepanjang 1
bulan terakhir pasca iklim kondusif di Yunani. Sekarang negara yang layak dicermati adalah Spanyol,
yang imbal hasil obligasinya melonjak pekan lalu. Negara Italia akan menjual surat hutang dan
obligasi pada hari Kamis mendatang, sementara Jerman siap melelang obligasi tenor 10 tahun senilai
5 miliar euro di hari Rabu. Sebagian besar pasar saham baru memulai perdagangan pekan ini di hari
Selasa berkenaan sebagian besar pasar masih libur Paskah di hari Senin.
http://s1.monexassets.com/pdf/mw/monex-weekly-2012-04-09.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar