Oleh Dupla Kartini, Bloomberg
SYDNEY. Harga minyak melaju setelah AS melaporkan penurunan stok bahan bakar. Emas hitam ini diperdagangkan mendekati level tertinggi hampir sepekan. Reli minyak juga didukung pernyataan pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengisyaratkan bank mungkin akan bertindak untuk membendung penyebaran krisis utang di kawasan itu.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei bergulir tipis ke US$ 102,62 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 9.16 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama melejit 1,7% ke posisi US$ 102,70 per barel. Ini level penutupan tertinggi sejak 5 April.
Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Mei menguat 0,3% ke level US$ 120,18 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Semalam, Departemen Energi AS melaporkan, stok bensin berkurang 4,28 juta barel per pekan lalu. Selain itu, persediaan bahan bakar sulingan, yang mencakup minyak pemanas dan diesel juga turun 4 juta barel. Sebelumnya, analis memprediksi penyusutan hanya sebesar 1,38 juta barel. Kabar ini pun menggiring sentimen positif pada harga minyak.
"Penurunan stok bensin dan distilat merupakan kejutan besar hari ini. Angka pasokan itu telah menggiring seluruh pasar naik lebih tinggi," kata Chris Dillman, analis dan broker di Tradition Energy, di Stamford.
Harga minyak juga kian menguat, setelah Benoit Coeure, anggota dewan eksekutif ECB, menyarankan bank memulai kembali pembelian obligasi untuk Spanyol. Hal ini menyebabkan euro menguat 0,6% versus dollar AS. "Minyak juga mendapat sokongan berkat pelemahan dollar AS, di tengah beberapa jaminan ECB," kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London.
http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-mendekati-level-tertinggi-sepekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar