Senin, 23 April 2012

Outlook Dan Review Pekan Ini: 23-27 April 2012

Dollar Amerika Serikat (AS) kehilangan kekuatannya pekan lalu. Beberapa isu positif dari Eropa dan
isu negatif dari AS mendukung pelemahan dollar AS. Bagusnya permintaan obligasi Spanyol dalam
dua kali lelang pekan lalu memberikan sentimen positif bagi penguatan euro dan mata uang kawasan
Eropa. Ditambah lagi dengan memburuknya data klaim pengangguran mingguan AS yang mendorong
pelemahan dollar AS.
Meski permintaan obligasi Spanyol cukup bagus, namun para pelaku pasar masih mengkhawatirkan
tingkat imbal hasil surat hutang Spanyol yang tidak turun malahan tetap bertahan dekat level 6%.
Kekhawatiran para pelaku pasar terhadap Spanyol tercermin dari indeks bursa saham Spanyol yang
terus terpuruk sepangjang pekan lalu dengan mencatat penurunan hingga 4,8% dibandingkan pekan
sebelumnya. Tingkat imbal hasil surat hutang tenor 10 tahun sebesar 7% dijadikan ambang batas
kritis oleh para pelaku pasar.
Sementara data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu rata-rata menunjukkan hasil lebih buruk dari data
sebelumnya atau ekspektasi dari para ekonom. Data tenaga kerja yang paling disorot. Setelah
sebelumnya data ini menunjukkan hasil yang membaik selama beberapa bulan, namun pekan lalu
data klaim pengangguran kembali menunjukkan tren naik mendekati level 400 ribu. Selain itu data
penjualan rumah dan data indeks manufaktur di kawasan Philadelphia dan New York, juga mengalami
penurunan. Dengan hasil ini, para pelaku pasar mulai meragukan kestabilan pemulihan ekonomi di
AS.
Pekan ini banyak data penting yang akan dirilis. Data yang patut diperhatikan adalah rilisan data GDP
dari Inggris dan AS, data inflasi Australia, data besaran pinjaman dari Inggris, hasil lelang obligasi
Jerman dan Italia. Di samping itu juga beberapa bank sentral akan merilis keputusan suku bunganya
seperti bank sentral Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jepang. Isu utama masih seputar tingkat
imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia, kemudian hasil kebijakan moneter bank sentral Amerika
Serikat. Keduanya masih menjadi motor pergerakan di pasar keuangan global.
EUR/USD dalam jangka pendek terlihat masih menguat namun tekanan turun masih ada dalam jangka
menengah. Resisten terdekat di kisaran 1.3270-1.3300. Sementara support terdekat di kisaran
1.3170.
GBP/USD terlihat maih berusaha menuju resisten berikutnya di 1.6200. Hasil rapat kebijakan moneter
yang menunjukkan bahwa hanya satu orang dari sebelumnya dua yang mendukung penambahan
program pembelian aset mendorong penguatan sterling. Tembus 1.62 akan membuka pergerakan
menuju 1.64. Namun penembusan ini harus ditanggapi dengan waspada sebab GU bisa saja
terkoreksi kembali ke 1.61.
USD/JPY masih terjaga untuk menguat lebih tinggi setelah sempat terkoreksi dari level 84 ke level 80.
Reli akan kembali menguat bila UJ dapat menembus resisten di 81.80. Support terdekat di 81.00 lalu
di 80.20.
AUD/USD masih belum bisa lepas dari tekanan dan bisa kembali masuk ke area di bawah 1.0300. Reli
ke atas baru bisa berlanjut bila berhasil menembus resisten 1.0450.
USD/CHF terlihat mengalami tekanan dalam jangka pendek namun pada gambaran lebih besar terlihat
masih konsolidasi. Support terdekat di 0.9070 dan resisten di 0.9200.
Emas masih belum bisa lepas dari tekanan dan masih bekutat di area $1640-an per troy ons. Support
di kisaran $1630 per troy ons. Reli naik akan kembali bila dapat melewati level $1662. Tapi setiap reli
naik patut diwaspadai koreksi cepat ke area 1640-1630 kembali.

www.monexnews.com

http://www.monexnews.com/member/register?id=y264y2t254

Tidak ada komentar:

Posting Komentar