Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
NEW YORK - Minyak mentah kembali turun harga menuju
delapan minggu terendah. Harga minyak merosot di tengah perkiraan bahwa
persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate
(WTI) naik karena kekhawatiran krisis utang Eropa akan memburuk.
Sebuah
pertentangan politik pada pemilihan umum Italia menyebabkan volatilitas
di pasar keuangan. Akibatnya minyak mentah mengalami kerugian karena
data konsumen AS melonjak lebih dari perkiraan pada Februari, dan pasar
perumahan AS membaik.
"Orang-orang mencari investasi ke arah
pembangunan. Pemilihan Italia tidak berjalan dengan baik, dan itulah
yang mendorong aksi jual. Data ekonomi yang jauh lebih baik dari yang
diharapkan," kata analis komoditas di Advisors Tyche Capital, Tariq
Zahir, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (27/2/2013).
WTI
untuk pengiriman April turun 48 sen menjadi USD92,63 per barel di New
York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 31 Desember. Harga
telah turun 16 persen sejak tahun lalu. Volume pengiriman WTI turun 23
persen di bawah rata-rata 100 hari perdagangan.
Sementara minyak
mentah patokan Eropa, London-Brent untuk pengiriman April turun USD1,7
atau 1,5 persen, menjadi USD112,71 per barel di Futures yang berbasis di
London ICE Europe. Volume perdagangan yang terjadi naik 23 persen di
atas rata-rata 100 hari perdagangan.
Akibatnya, disparitas WTI
dengan Brent turun untuk pertama kalinya dalam empat hari ke USD20,08
per barel. Harga berubah setelah American Petroleum Institute melaporkan
persediaan minyak naik 904 ribu barel pekan lalu menjadi 373,4 juta. (mrt)
http://economy.okezone.com/read/2013/02/27/213/768157/stok-berlimpah-harga-minyak-mentah-terjungkal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar