Ada peluang apa dibalik turunnya harga emas & komoditi??? temukan jawabannya di MEC 10-10-2014. Info 08112225718
Selasa, 07 Oktober 2014
Kamis, 18 September 2014
Emas Jatuh Karena Spekulasi Kebijakan Fed - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka di pasar AS pada Jumat (19/9/2014) dini hari tadi mengalami pelemahan. Pemicunya karena dolar AS menguat ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Investor valas merespon isyarat dari The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat. Pada hari Rabu kemarin, The Fed menegaskan lagi untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol persen. Tetapi juga mengindikasikan akan menaikkan biaya pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya.
Harga emas berjangka melemah 0,7 persen ke US$1,226,90 per troy ons. Sementara harga emas di pasar spot menguat 0,35 ke US$1.226 per ons. Demikian mengutip cnbc.com.
"Dolar AS melaksanakan tugasnya sehingga menghapus kenaikan emas selama delapan bulan terakhir. Sekarang kita berada di situasi seperti awal tahun," kata analis komoditas di Pixley, Ross Norman.
"Meskipun kuartan keempat siklusnya terjadi kenaikan permintaan emas fisik, saya tidak melihat pasar akan naik secara signifikan. Saya tidak heran kalau harganya nanti di kisaran US#1,230-US$1.240," jelasnya lagi.
Secara teknis emas berada di situasi rentan. Level spikologis emas akan berada di US$1.200 dan US$1.180. Namun sinyal posisi tersebut masih akan melihat untuk beberapa hari ke depan.
Dolar AS mendapatkan sentimen positif dengan pernyataan Fed. Hal ini memicu spekulasi bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari rencana awal.
Bursa AS Tetap Andalkan Kebijakan Fed - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Jumat (19/9/2014) dini hari tadi. Investor merespon kebijakan The Fed.
Investor memiliki sentimen positif dengan menggabungkan data ekonomi dan spekulasi kebijakan Fed untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama lagi.
"Kita punya inflasi yang rendah hal ini meningkatkan pandangan dari bank sentral menjadi kekuatan yang konstruktif. Ini semua menjadi faktor risiko tetap rendah," kata analis di US Bank Wealth Management, Jim Russell, seperti mengutip cnbc.com..
Indeks Dow Jones menguat 0,6% ke 17.265,99 dengan dukungan masih dari saham DuPont. Sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada saham Chevron seiring harga minyak mentah.
Untuk indeks S&P menguat 0,5% ke 2.011,36 bersama dengan penguatan sektor keuangan dan bahan baku. Sementara pelemahan terjadi pada sektor utilitas dan sektor energi.
Untuk indeks Nasdaq lebih tinggi 0,6% ke 4.593,43. "Kami merasa nyaman dengan indeks S&P di level 2.060pada akhir tahun 2014," kata Russell.
Dolar berakhir melemah terhadap mata uang lainnya. Untuk imbal hasil Treasury 10 tahun naik ke 2,624 persen. Minyak mentah berjangka di pasar AS turun 1,4 peren ke US$93,07 per barel. Untuk emas berjangka turun 0,7 persen ke US$1226,90 per troy ons.
Untuk perdagangan Rabu kemarin, indeks Dow Jones mencetak rekor tertinggi. Indeks S&P berakhir di atas level 2.000. Pemicunya karena The Fed menegaskan sudah mendekati akhir kebijakan stimulus moneternya.
Selasa, 16 September 2014
Emas Berjangka Naik Tipis Jelang Rapat Fed - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka menguat pada Rabu (17/9/2014) di pasar AS dini hari tadi. Investor berspekulasi dengan momentum kenaikan suku bunga acuan setelah delapan tahun mendekati nol persen.
Emas berjangka naik US$1,6 per US$1.236,7 per troy ons. Sementara emas di pasar sport naik 0,3% ke US$1.236 per ons. Demikian mengutip cnbc.com.
Pada pekan lalu emas melemah terdalam untuk sepekan sejak akhir Mei. Sebab kurs dolar menguat tajam dengan spekulasi kebijakan baru The Fed.
"Untuk tren ke depan emas masih berpotensi melemah dengan menguatnya dolar AS sejak data ekonomi AS di bulan Juli positif. Jika kebijakan Fed masih tetap maka bisa tidak berubah untuk harga emas ke depan," kaa analis komoditas di Natixis, Bernard Dahdah.
The Fed menjadwalkan pertemuan mulai nanti malam hingga besok. Pertemuan itu memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari rencana pertengahan tahun 2015.
Senin, 15 September 2014
Harga Emas Bangkit, Arah Berikutnya? - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menanjak sebesar US$1,9 per troy ons. Bagaimana arah berikutnya?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (16/9/2014) hingga pukul 12.41 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,90 (0,15%) ke posisi US$1.237 per troy ons.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas rebound menjelang hasil rapat moneter the Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS (Fed).
“Konsolidasi dolar AS menjelang peristiwa tersebut kemungkinan yang memicu rebound harga emas kemarin dan pagi ini,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Harga emas kini, lanjut dia, berada di kisaran US$1.235 per troy ons. Resisten terdekat berada di kisaran US$1.239 dan support terdekat di kisaran US$1.230,5. “Emas kelihatannya sedang masuk pola konsolidasi pasca tekanan turun yang sangat dalam sehingga harga masih mungkin bergerak naik turun di kisaran support dan resisten itu,” papar dia.
Penembusan di atas area resisten US$1.239 berpotensi membawa harga menguat ke area resisten berikutnya US$1.245. “Sementara penembusan US$1.230,50 akan membawa harga mendekati support penting di kisaran US$1.225,” ucapnya.
Hari ini, lanjut dia, data ekonomi yang bisa menjadi market mover adalah data survei sentimen ekonomi Jerman dan Zona Euro serta data PPI (Indeks Harga Produsen) AS.
“Data-data ini akan mempengaruhi kekuatan nilai tukar dolar AS dan berimbas pada pergerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (16/9/2014) hingga pukul 12.41 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,90 (0,15%) ke posisi US$1.237 per troy ons.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas rebound menjelang hasil rapat moneter the Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS (Fed).
“Konsolidasi dolar AS menjelang peristiwa tersebut kemungkinan yang memicu rebound harga emas kemarin dan pagi ini,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Harga emas kini, lanjut dia, berada di kisaran US$1.235 per troy ons. Resisten terdekat berada di kisaran US$1.239 dan support terdekat di kisaran US$1.230,5. “Emas kelihatannya sedang masuk pola konsolidasi pasca tekanan turun yang sangat dalam sehingga harga masih mungkin bergerak naik turun di kisaran support dan resisten itu,” papar dia.
Penembusan di atas area resisten US$1.239 berpotensi membawa harga menguat ke area resisten berikutnya US$1.245. “Sementara penembusan US$1.230,50 akan membawa harga mendekati support penting di kisaran US$1.225,” ucapnya.
Hari ini, lanjut dia, data ekonomi yang bisa menjadi market mover adalah data survei sentimen ekonomi Jerman dan Zona Euro serta data PPI (Indeks Harga Produsen) AS.
“Data-data ini akan mempengaruhi kekuatan nilai tukar dolar AS dan berimbas pada pergerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Minggu, 14 September 2014
Ekspektasi kepada The Fed, Dollar AS Masih Kuat - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Indeks dollar Amerika masih berkonsolidasi di level tinggi pada awal pekan ini. Analis memperkirakan indeks dollar AS akan bergerak di kisaran 84.17. Sementara level tertinggi di kisaran 84.51.
Pasar masih berharap akan ada nadapositifyang dilontarkan Bank Sentral AS (Fed) pasca rapat moneter Fed. Bank Sentral Amerika itu sendiri baru akan menggelar rapat pada Rabu dan Kamis pekan ini.
Penguatan dollar AS di awal pekan ini juga dibantu oleh memabiknyadata penjualan ritel. sentimen positif juga makin kuat dengan adanya dukungana dari ahsil Sentimen Konsumen AS yang dirilis Jumat pekan lalu. (edm)
Selasa, 26 Agustus 2014
Bursa AS Cetak Rekor Tertinggi Seiring Data AS - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (27/8/2014) dini hari tadi. Indeks S&P untuk pertama kalinya menginjak level di atas 2.000.
Penguatan mendapat dukungan dari data pesanan tahan lama yang naik. Data ini menunjukkan pertumbuhan positif bagi ekonomi AS.
Indeks Dow Jones naik 0,1% ke 17.106,7 yang juga mencetak rekor tertinggi. Indeks S&P naik 0,1% ke 2.000,02. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,2% ke 4.570,64. Demikian mengutip cnbc.com.
Menurut Analis di Wells Fargo Private Bank, Cameron Hinds, penutupan indeks S&P di atas 2.000 mengubah level psikologis baru Wall Street. "Ada harapan baik dan akan mendapatkan perekonomian yang lebih baik karena memiliki pijakan yang positif," katanya.
Data pesanan barang tahan lama naik 22,6 persen di bulan Juli dari perkiraan naik 7,5 persen. Pesanan tersebut berasal dari meningkatnya permintaan untuk pesawat komersil.
"Sepanjang kuartal ketiga kami tetap berpegang pada harapan pertumbuhan ekonomi tiga persen, sehingga harga saham akan lebih tinggi," kata analis dari BTIG, Dan Greenhaus.
Untuk indeks kepercayaan konsumen mencapai 92,4 di bulan Agustus dari perkiraan 89. Sementara harga rumah baru meningkat ke tingkat lebih lambat pada tahun terakhir di bulan Juni. Indeks properti naik 8,1 persen dari Juni 2013.
Emas Bangkit Setelah Terpukul Yellen - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas bangkit 0,35% setelah mendapat tekanan negatif dari pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (26/8/2014) hingga pukul 12.26 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4,5 (0,35%) ke level US$1.283,4 per troy ons.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih dalam tekanan turun. “Penguatan dolar AS akibat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS di Jackson Hole memberi tekanan pada harga emas,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Janet Yellen, lanjut dia, kembali membuka kemungkinan kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari ekspektasi pasar. “Selain itu, indikasi pelonggaran moneter lanjutan seperti yang diutarakan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, di Jackson Hole, juga turut memperkuat nilai tukar dolar AS,” papar dia.
Harga emas kini bergerak di kisaran US$1.277 per dolar AS. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics pada grafik harian masih menunjukkan tekanan turun.
Support terdekat di kisaran US$1.272,5 yang merupakan dekat level terendah 21 Agustus. “Penembusan ke bawah area support ini, berpeluang menekan harga emas ke support berikutnya di US$1.266 yang merupakan level terendah 18 Juni hingga level US$1.258 yang merupakan level terendah 17 Juni,” papar dia.
Di sisi lain, resisten terdekat di kisaran US$1.283,5 yang adalah dekat level tertinggi 22 Agustus. “Pergerakan yang stabil di atas resisten ini berpeluang membawa harga menguat ke area US$1.287-1.292,” ucapnya.
Market mover hari ini, lanjut dia, adalah data Survei Iklim Bisnis Jerman Bulan Agustus dari Ifo dan data Penjualan Rumah Baru Bulan Juli AS. “Data ini bisa berdampak pada nilai tukar dolar AS yang berpeluang menggerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (26/8/2014) hingga pukul 12.26 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4,5 (0,35%) ke level US$1.283,4 per troy ons.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih dalam tekanan turun. “Penguatan dolar AS akibat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS di Jackson Hole memberi tekanan pada harga emas,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Janet Yellen, lanjut dia, kembali membuka kemungkinan kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari ekspektasi pasar. “Selain itu, indikasi pelonggaran moneter lanjutan seperti yang diutarakan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, di Jackson Hole, juga turut memperkuat nilai tukar dolar AS,” papar dia.
Harga emas kini bergerak di kisaran US$1.277 per dolar AS. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics pada grafik harian masih menunjukkan tekanan turun.
Support terdekat di kisaran US$1.272,5 yang merupakan dekat level terendah 21 Agustus. “Penembusan ke bawah area support ini, berpeluang menekan harga emas ke support berikutnya di US$1.266 yang merupakan level terendah 18 Juni hingga level US$1.258 yang merupakan level terendah 17 Juni,” papar dia.
Di sisi lain, resisten terdekat di kisaran US$1.283,5 yang adalah dekat level tertinggi 22 Agustus. “Pergerakan yang stabil di atas resisten ini berpeluang membawa harga menguat ke area US$1.287-1.292,” ucapnya.
Market mover hari ini, lanjut dia, adalah data Survei Iklim Bisnis Jerman Bulan Agustus dari Ifo dan data Penjualan Rumah Baru Bulan Juli AS. “Data ini bisa berdampak pada nilai tukar dolar AS yang berpeluang menggerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Rabu, 20 Agustus 2014
Emas Pagi Ini Terus Tertekan - INILAH.com
Emas Pagi Ini Terus Tertekan - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas di
Sepanjang pagi ini emas untuk penyerahan Desember 2014,ternyata
terus melemah. Analis memprediksi, tanpa adanya sentimen positif yang
mampu menggerakkan pasar, harga emas hari ini akan terus tertekan. (edm)
INILAHCOM, New York - Emas di
bursa New York semalam (Senin, 18/8, pukul 06:56 WIB) ditutup melemah.
Harga emas untuk penyerahan Desember 2014, turun US$0,11/gram ke level
US$41,88/gram. Pelemahan terus berlanjut pada waktu berikutnya ke posisi
US$41,89/gram.
Sepanjang pagi ini emas untuk penyerahan Desember 2014,ternyataterus melemah. Analis memprediksi, tanpa adanya sentimen positif yang
mampu menggerakkan pasar, harga emas hari ini akan terus tertekan. (edm)
Senin, 18 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus 2014
Minim Katalis, Harga Emas Lesu - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$3,60 per troy ons. Tiadanya market mover ditengarai menjadi salah satu penyebabnya. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (12/8/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,60 (0,27%) ke posisi US$1.306,9 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak dalam kisaran sempit kemarin, antara US$1.305-1.311 per troy ons. “Tidak adanya market mover baru merupakan salah satu penyebab pergerakan sideways tersebut,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Sementara itu, lanjut dia, situasi geopolitik masih tenang meski pasar masih mewaspadai potensi eskalasi yang bisa kembali terjadi di sekitar perbatasan Ukraina maupun di kawasan Timur Tengah.
Harga emas, kini bergerak di kisaran US$1.306 per troy ons. “Harga emas bergerak turun sejak pembukaan pagi ini,” timpal dia.
Harga masih bergerak di bawah Moving Average (MA)200 grafik H4 atau 4 jam. “Resisten terdekat terlihat di kisaran MA tersebut dan di kisaran US$1.312 per troy ons,” ucapnya.
Harga, lanjut dia, masih berpotensi melemah selama bertahan di bawah resisten ini dengan potensi pelemahan ke area US$1.301 yang juga merupakan level support. Area ini adalah area fibonacci retracement 50% dari US$1.280-1.322 per troy ons.
Dan, kata dia, tekanan di bawah support tersebut bisa mendorong pelemahan ke area US$1.291-1.296. “Sementara penembusan ke atas resisten ini baru membuka lagi potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ons,” ungkap dia.
Data ekonomi yang mungkin bisa menjadi market mover hari ini adalah data Survei Sentimen Ekonomi Jerman dan Zona Euro dari ZEW. Data ini bisa mempengaruhi kekuatan nilai tukar dolar AS karena pergerakan nilai tukar euro. “Dolar AS yang menguat bisa memicu pelemahan harga emas dan sebaliknya,” imbuhnya. [jin]
Kamis, 07 Agustus 2014
Emas Berjangka Positif Siap Lanjutkan Reli - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka di pasar AS pada Jumat (8/8/2014) dini hari tadi bertahan di atas harga US$1.300 per troy ons dengan berlanjutnya ketidakpastian politik di Ukraina.
Emas untuk kontrak Desember naik 0,3% ke S$1.312,50 per troy ons. Emas di pasar spot jug anaik 0,5$ ke US$1.312 per ons. untuk harga perak turun 0,1% ke US$19,97 per ons, harga paladium naik 0,3% ke US$852,98 per ons dan harga platinum naik 0,1% ke US$1.473,2 per ons.
Kenaikan ini seiring dengan sikap Rusia yang melarang impor produk makanan dari Uni Eropa, AS dan beberpaa negara lain. Tujuannya sebagai aksi balasan terhadap sanksi kedua untuk Rusia.
Dengan krisis tersebut, investor meningkatkan pembelian aset safe haven sebagai lindung nilai asetnya. Tren kenaikan masih bisa terus berlanjut ke depan.
Sementara Presiden AS, Barack Obama dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan serangan udara di Irak. Tujuannya untuk membantu 40.000 pemeluk agama minoritas dari serangan ISIS.
Dengan eskalasi konflik militer di Ukraina dan Irak berpotensi mengangkat harga emas berjangka. "Kenaikan harga emas telah melewati rata-rata perdagangan dalam 200 hari. Meskipun ada beberapa faktor yang dapat menahan penguatan dalam jangka pendek," kata analis logam mulia dari UBS, Edel
Tully seperti mengutip marketwatch.com.
Sementara bursa saham AS melemah pada Jumat (8/8/2014) dini hari tadi. Investor mengalihkan asetnya ke emas dan Treasury AS dari aset berisiko seperti saham.
Krisis geopolitik di Ukraina telah menekan bursa global seperti di bursa Asia dan bursa Eropa. Indeks Dow Jones turun 0,5% ke 16.368,27 yang merupaan level terendah sejak 25 April 2014. Indeks S&O melemah 0,6% e 1.909,57. Indeks Nasdaq turun 0,4% ke 4.334,97.
Rabu, 06 Agustus 2014
Emas di Pasar AS Naik Seiring Krisis di Ukraina - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka menguat pada Kamis (7/8/2014) dini hari tadi menembus harga US$1.300 per toy ons lagi.
Penguatan seiring dengan kekhawatiran menyebarnya krisis geopolitik di Ukraina. Rusia telah menambah pasukan di perbatasan Ukraina sekotar 200 ribu pasukan.
Emas untuk pengiriman Desember naik 1,8% ke US$1.380,2 per troy ons. Emas sebagai aset lindung nilai meningkat dengan krisis di Ukraina. Apalagi Rusia sedang menyiapkan aksi balasan terhadap sanksi ekonomi dari Uni Eropa dan AS. Demikian mengutip marketwatch.com.
Emas di pasar spot naik 1,6% ke US$1.308 per ons. Krisis di Ukraina dan Timur Tengah telah meningkatkan harga emas hingga tujuh persen di tahun ini. Apalagi bursa saham secara global di fase pelemahan.
Senin, 04 Agustus 2014
Minyak Mentah di AS Mulai Catat Penguatan - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Minyak mentah di pasar AS naik pada Selasa (5/8/2014) dini hari tadi. Penguatan mencoba menutup kerugian tajam pada pekan lalu.
Minyak mentah AS untuk pengiriman September naik 0,2% ke US$98,29 per barel. Untuk minyak jenis Brent naik 0,6% ke US$105,41 per barel di London.
Pada pekan lalu, minyak mentah AS melemah hingga 4,1 persen sebagai pelemahan terdalam sejak 3
Januari 2014. Minyak AS ini telah melemah dalam empat pekan dari enam pekan terakhir. Sedangkan Brent kehilangan 3,2 persen pada pekan lalu yang merupakan pelemahan terdalam sejak enam pekan terakhir, demikian mengutip marketwatch.com.
Beberapa investor menurunkan eksposur panjang mereka. Dengan ekspektasi harga akan naik dengan 38.801 kontrak per 29 Juli lalu. Tren tersebut menunju level terendah sejak November 2013. "Aliran bearish dengan beberapa potensi berlanjut," kata analis Citi Futures, Tim Evans.
Setelah Terangkat Data AS, Ini Arah Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Rilis data tenaga kerja AS, kekhawatiran gagal bayar Argentina dan krisis bank di Portugal sempat mendongkrak harga emas. Namun kini, harga logam mulia itu kembali melandai. Mengapa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (04/8/2014) hingga pukul 12.46 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$1,30 per troy ounce (-0.1%) menjadi US$1.293,5.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami rebound pascadata tenaga kerja AS yang dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar. “Data Non Farm Payrolls bulan Juli dirilis 209 ribu di bawah ekspektasi 233 ribu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (4/8/2014).
Data Tingkat Pengangguran bulan Juli dirilis naik menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,1%. Data Average Hourly Earnings Bulan Juli dirilis tidak mengalami kenaikan, di bawah ekspektasi kenaikan 0,2%.
“Namun hasil ini tidak menutup kemungkinan Fed untuk menaikan suku bunga acuan. Harga emas juga mendapatkan support dari kekhawatiran pasar soal default Argentina dan krisis bank di Portugal,” papar dia.
Harga emas berhasil rebound hingga US$1.296,99 per troy ounce pada Jumat pekan lalu. “Hingga siang ini, harga melemah di kisaran US$1.291,” ucapnya.
Support terdekat di kisaran US$1.290 yang juga merupakan level retracement fibonacci 38,2% dari US$1.280-1.297 per troy ounce.
“Tekanan di bawah support ini berpeluang membawa harga melemah ke area support berikutnya di kisaran US$1.283-1.286 yang merupakan level retracement fibonacci 78,6% dan 61,8% dari US$1.280-1.297 per troy ounce,” ujarnya.
Sementara resisten terdekat berada di angka US$1.297 per troy ounce. “Penembusan ke atas area resisten ini membuka peluang penguatan ke area US$1.304 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (04/8/2014) hingga pukul 12.46 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$1,30 per troy ounce (-0.1%) menjadi US$1.293,5.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami rebound pascadata tenaga kerja AS yang dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar. “Data Non Farm Payrolls bulan Juli dirilis 209 ribu di bawah ekspektasi 233 ribu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (4/8/2014).
Data Tingkat Pengangguran bulan Juli dirilis naik menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,1%. Data Average Hourly Earnings Bulan Juli dirilis tidak mengalami kenaikan, di bawah ekspektasi kenaikan 0,2%.
“Namun hasil ini tidak menutup kemungkinan Fed untuk menaikan suku bunga acuan. Harga emas juga mendapatkan support dari kekhawatiran pasar soal default Argentina dan krisis bank di Portugal,” papar dia.
Harga emas berhasil rebound hingga US$1.296,99 per troy ounce pada Jumat pekan lalu. “Hingga siang ini, harga melemah di kisaran US$1.291,” ucapnya.
Support terdekat di kisaran US$1.290 yang juga merupakan level retracement fibonacci 38,2% dari US$1.280-1.297 per troy ounce.
“Tekanan di bawah support ini berpeluang membawa harga melemah ke area support berikutnya di kisaran US$1.283-1.286 yang merupakan level retracement fibonacci 78,6% dan 61,8% dari US$1.280-1.297 per troy ounce,” ujarnya.
Sementara resisten terdekat berada di angka US$1.297 per troy ounce. “Penembusan ke atas area resisten ini membuka peluang penguatan ke area US$1.304 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Minggu, 03 Agustus 2014
Tekanan di Pasar Emas Berpotensi Turun - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta - Sesi perdagangan pekan ini di pasar emas berpotensi akan terjadi volatilitas yang lebih kecil dari pekan lalu.
Menurut analis komoditas, Ghinnie An, hal ini mengingat tidak banyak data yang akan dirilis selama sepekan kedepan. Pada sesi perdagangan awal pekan, sentimen pasar pekan lalu mungkin akan membawa dampak yang cukup besar bagi pasar emas. "Namun cenderung stabil pada sesiperdagangan Eropa dan Amerika," katanya, Senin (4/8/2014).
Secara teknis, tren Bearish terlihat lebih dominan pada grafik hariannya untuk sebulan kedepan. Grafik harga emas bergerak dibawah garis EMA 50, EMA-100, EMA-200. Di sesi perdagangan Senin (4/8) emas berpotensi akan diperdagangkan pada kisaran $1,300 - $1,275.
Harga emas menguat tajam selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (1/8/2014) setelah angka Non-Farm Payrolls AS dirilis dengan hasil yang cukup mengecewakan bagi ekonomi AS.
Emas berjangka kontrak Agustus menyelesaikan sesi perdagangan Jum’at (1/8/2014) dengan keuntungan sebesar $12.30 atau 1% berakhir pada $1,293.60 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile.
Spot emas menyelesaikan sesi perdagangan akhir pekan dengan kerugian sebesar $12.1 atau 0.94% berakhir pada $1,295.20. Selama sesi perdagangan minggu lalu emas spot mencatatkan kerugian sebesar $14.4 atau sebesar 1,1%.
Harga emas menguat tajam setelah mencatatkan kerugian dalam empat sesi perdagangan berturut-turut menyusul data uncak akhir pekan NFP AS yang dirilis dengan hasil jauh dibawah perkiraan pasar.
NFP AS dirilis pada angka 209K, lebih endah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 231K (F) dan 298K (P). buruknya sentiment pasar atas data ini juga dipertajam setelah angka pengangguran AS naik kembali pada level 6.2%, dari 6.1% pada periode bulan Juli.
Selama sebulan kuartal ke-3 tahun ini, emas mencatatkan kerugian sebesar $44.55 atau 3,36%.
Pada sesi perdagangan Kamis (31/7/2014) emas gagal menerima dukungan safe-haven meski pasar saham AS mencatatkan penurunan terbesar secara persentase maupun poin. Indeks Dow Jones mencatatkan kerugian sebesae 317 poin atau 1.9% berakhir pada 16,563.
Pasar anjlok setelah meningkatnya spekulasipasar yang menyebutkan Fed mungkin akan menaikkan suku bunga lebih cepa dari yang diperkirakan, dan setelah Argentina terpaksa default karena gagal membayar obligasi yang jatuh tempo.
Saham-saham perbankan Argentina dan pasar saham AS anjlok melihat kekacauan dalam system keuangan Argentina.
Kamis, 24 Juli 2014
Harga Emas Masih dalam Tekanan Turun - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menanjak sebesar US$1,2 per troy ounce. Akan tetapi, harga logam mulia itu dinilai masih berada dalam tekanan turun. Mengapa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (25/7/2014) hingga pukul 12.47 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,2 (0,09%) ke posisi US$1.292 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan tekanan turun. “Hal itu akibat penguatan dolar AS semalam karena bagusnya data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Harga emas masih bergerak di bawah Moving Average (MA) 200 grafik 4 Jam di kisaran US$1.305 dan masih berupaya menuju MA 200 grafik harian di kisaran US$1.286. “Support selanjutnya di kisaran US$1.281 per troy ounce. Harga hingga siang ini berada di kisaran US$1.292,” ujarnya.
Resisten terdekat, lanjut dia, berada di kisaran US$1.295. “Penembusan ke atas resisten ini membuka potensi penguatan ke area resisten berikutnya di kisaran US$1.301-1.305 per troy ounce,” papar dia.
Hari ini data ekonomi yang bisa menjadi market mover yaitu data survei Ifo terhadap Iklim Bisnis Jerman dan data Durable Goods Orders AS. “Penguatan dolar AS masih menjadi faktor penekan harga emas di samping prospek penurunan permintaan fisik emas di China,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (25/7/2014) hingga pukul 12.47 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,2 (0,09%) ke posisi US$1.292 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan tekanan turun. “Hal itu akibat penguatan dolar AS semalam karena bagusnya data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Harga emas masih bergerak di bawah Moving Average (MA) 200 grafik 4 Jam di kisaran US$1.305 dan masih berupaya menuju MA 200 grafik harian di kisaran US$1.286. “Support selanjutnya di kisaran US$1.281 per troy ounce. Harga hingga siang ini berada di kisaran US$1.292,” ujarnya.
Resisten terdekat, lanjut dia, berada di kisaran US$1.295. “Penembusan ke atas resisten ini membuka potensi penguatan ke area resisten berikutnya di kisaran US$1.301-1.305 per troy ounce,” papar dia.
Hari ini data ekonomi yang bisa menjadi market mover yaitu data survei Ifo terhadap Iklim Bisnis Jerman dan data Durable Goods Orders AS. “Penguatan dolar AS masih menjadi faktor penekan harga emas di samping prospek penurunan permintaan fisik emas di China,” imbuhnya. [jin]
Selasa, 22 Juli 2014
Minyak Mentah Turun Jelang Data Pasokan AS - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Dengan potensi pasokan minyak yang stabil meski ada kekerasan di Gaza, Ukraina dan Irak, minyak mentah melemah pada Rabu (23/7/2014) dini hari tadi.
Minyak mentah AS untuk kontrak Agustus turun 17 sen menjadi US$1,04,42 per barel di pasar New York Mercantile Exchange. Sementara untuk minyak jenis Brent dengan kontrak September juga turun 20 sen ke US$107,45 per barel di London, seperti mengutip cnbc.com.
Premi untuk minyak mentah ASnaik di atas US$2. Hal ini mencerminkan meredanya kekhawatiran pasokan minyak AS di Oklahoma. Investor akan fokus pada data persediaan pasokan minyak AS pada pekan terakhir.
Survei menjelang laporan persediaan dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) dari Departemen Energi AS Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Rabu malam waktu Indonesia. Stok minyak mentah domestik turun 7,5 juta barel pada pekan sebelumnya. Pasokan ini paling tinggi sejak Januari, karena peningkatan tajam dalam aktivitas kilang.
Minyak mentah AS untuk kontrak Agustus turun 17 sen menjadi US$1,04,42 per barel di pasar New York Mercantile Exchange. Sementara untuk minyak jenis Brent dengan kontrak September juga turun 20 sen ke US$107,45 per barel di London, seperti mengutip cnbc.com.
Premi untuk minyak mentah ASnaik di atas US$2. Hal ini mencerminkan meredanya kekhawatiran pasokan minyak AS di Oklahoma. Investor akan fokus pada data persediaan pasokan minyak AS pada pekan terakhir.
Survei menjelang laporan persediaan dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) dari Departemen Energi AS Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Rabu malam waktu Indonesia. Stok minyak mentah domestik turun 7,5 juta barel pada pekan sebelumnya. Pasokan ini paling tinggi sejak Januari, karena peningkatan tajam dalam aktivitas kilang.
Emas Berjangka Turun, Kepanikan Investor Reda - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka di pasar AS melemah pada Rabu (23/7/2014) dini hari tadi. Kekhawatiran terhadap geopolitik di Ukraina dan Gaza mulai berkurang.
Investor mengurangi kepemilikan di aset safe haven sehingga menambah investasi di aset berisiko lagi. Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun US$7,6 menjadi US$1.306,30 per troy ons. Untuk emas di pasar spot turun 0,4% ke US$1.308,10 per ons. Demikian mengutip cnbc.com.
Emas berjangka telah naik mendekati 1,4 persen pada Kamis pekan lalu sebagai kenaikan tertinggi dalam sebulan terakhir. Tren tersebut terpicu tragedi tertembaknya pesawat penumpan Boeing 777 milik Malaysia Airlines di Ukraina timur.
Untuk perak turun 0,2% ke US%21,02 per ons. Hara palladium lebih tinggi 0,06% ke US$869,23 per ons dan platinum melemah 0,1% ke US$1.481,25 per ons.
Senin, 21 Juli 2014
Ukraina, faktor penggerus Wall Street tadi malam
Selasa, 22 Juli 2014 | 04:43 WIB
NEW YORK. Mayoritas saham yang
diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (21/7).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks
Standard & Poor's 500 turun 0,2% menjadi 1.973,63. Sedangkan indeks
Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 17.051,73.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Herbalife Inc yang anjlok 11% setelah hedge-fund manager Bill Ackman berjanji untuk mengungkap penipuan di perusahaan ini; Yum! Brands Inc turun 4,3% dan McDonald's Inc turun 1,5% setelah salah satu suplier dua gerai saji ini diinvestigasi.
Penurunan juga terlihat pada saham Hasbro Inc sebesar 2,7% setelah merilis berita yang berada di bawah estimasi dan BB&T turun 4% setelah perolehan laba tak sesuai target.
Aksi jual Wall Street dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satu di antaranya adalah kecemasan akan krisis di Ukraina yang dapat memicu sanksi lebih mendalam terhadap Rusia. Terkait hal itu, investor memilih untuk menunggu sebelum dirilisnya kinerja emiten utama.
"Situasi geopolitik membuat pasar menurun. Meski demikian, kita berada di tengah musim rilis kinerja," jelas Matthew Kaufler, manager of Federated Investor Inc's Clover Value Fund. Dia menambahkan, saat di pasar fokus pada kinerja, "Pasar tetap berupaya melihat apa yang tengah terjadi di dunia."
Kemarin, total ada sepuluh emiten di indeks S&P 500 yang akan merilis kinerjanya. Beberapa di antaranya Chipotle Mexican Grill Inc, Netflix Inc, dan Allergan Inc. Sementara, hari ini, emiten yang akan merilis kinerjanya antara lain Apple Inc, McDonald's Corp, dan Coca Cola Co.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Herbalife Inc yang anjlok 11% setelah hedge-fund manager Bill Ackman berjanji untuk mengungkap penipuan di perusahaan ini; Yum! Brands Inc turun 4,3% dan McDonald's Inc turun 1,5% setelah salah satu suplier dua gerai saji ini diinvestigasi.
Penurunan juga terlihat pada saham Hasbro Inc sebesar 2,7% setelah merilis berita yang berada di bawah estimasi dan BB&T turun 4% setelah perolehan laba tak sesuai target.
Aksi jual Wall Street dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satu di antaranya adalah kecemasan akan krisis di Ukraina yang dapat memicu sanksi lebih mendalam terhadap Rusia. Terkait hal itu, investor memilih untuk menunggu sebelum dirilisnya kinerja emiten utama.
"Situasi geopolitik membuat pasar menurun. Meski demikian, kita berada di tengah musim rilis kinerja," jelas Matthew Kaufler, manager of Federated Investor Inc's Clover Value Fund. Dia menambahkan, saat di pasar fokus pada kinerja, "Pasar tetap berupaya melihat apa yang tengah terjadi di dunia."
Kemarin, total ada sepuluh emiten di indeks S&P 500 yang akan merilis kinerjanya. Beberapa di antaranya Chipotle Mexican Grill Inc, Netflix Inc, dan Allergan Inc. Sementara, hari ini, emiten yang akan merilis kinerjanya antara lain Apple Inc, McDonald's Corp, dan Coca Cola Co.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
Minyak Mentah Naik, Krisis Politik Bikin Panik - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Minyak mentah di pasar AS menguat lagi melanjutkan kenaikan selama tiga pekan terakhir pada Selasa (22/7/2014) dini hari tadi.
Investor masih tetap mengkhawatirkan faktor geopolitik di Ukraina dan jalur Gaza. Minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus naik 1,4% ke US%104,59 per barel. Level ini menjadi level tertinggi sejak 1 Juli lalu.
Sedangkan minyak jenis Brent naik 44 sen menjadi US$107,68 per barel di London. Demikian mengutip marketwatch.com.
Selama akhir pekan kemarin, para pemimpin Uni Eropa menekan Rusia untuk mencari pihak bertanggungjawab dengan tertembaknya pesawat penumpang milik Malaysia Airlines dengan nomer penerbangan MH17 di kawasan Ukraina.
Krisis di perbatasan Rusia ini berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah ke pasar global. "Langkah ini memberikan konsekuensi kian memanasnya hubungan Eropa dan AS dengan Rusia," kata analis komoditas dari Capital Economics, Caroline Bain.
Sementara dari Libya menyebutkan produksi minyak mentah turun 100.000 barel per hari menjadi 500.000 barel per hari sejak pekan lalu. Sebab pihak sipil bersenjata terus mengincar bandara Tripoli. Kondisi ini telah memicu investor melakukan kewaspadaan," kata analis komoditas dari Shchneider
Electric, Matt Smith.
Bursa AS Negatif Tertekan Krisis Politik - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Bursa saham AS melemah pada Selasa (22/7/2014) dini hari tadi. Investor tetap mengkhawatirkan meningkatnya serangan Israel ke Gaza dan sanksi baru lagi ke Rusia.
Indeks S&P melemah 0,2% ke 1.973. Indeks Dow Jones merosot 0,3% ke 17.051,73. Indeks Nasdaq lebih rendah 0,2% ke 4.424,70. Demikian mengutip marketwatch.com.
Ada dua sentimen negatif di pasar saham. Pertama dengan meningkatnya jumlah korban meninggal dari rakyat Palestina karena serangan darat tentara Israel. Kedua Uni Eropa dan AS sedang membahas sanksi yang lebih berat untuk Rusia.
Rusia harus bertanggungjawab terhadap krisis politik yang terjadi di Ukraina. Sementara Israel dan Hamas telah melakukan pertempuran selama dua pekan. Tetapi belum ada tanda akan berdamai.
"Pasar mencermati perkembangan di Gaza dan Ukraina. Tetapi juga mengharapan laporan kuartalan sesuai harapan," kata analis Prudential Financial, Quincy Krosby,
Presiden Obama telah menyerukan genjatan senjata lagi di Gaza. Hal in untuk mengurangi korban meninggal dari penduduk sipil Palestina.
Presiden AS itu juga menekan Rusia untuk mengatasi miliki di Ukraina yang bertanggungjawab terhadap jatuhnya Boeing 777 milik Malaysia Airlines.
Minggu, 20 Juli 2014
EUR/USD bulls lay hopes on doji
FXStreet (Moscow) - EUR/USD is trying to develop feeble upside correction after a failed break below 1.3500 on Friday
EUR bulls count their blessings
EUR/USD briefly dipped below bespoke support of 1.3500 and set the new multi-month low at 1.3490 on Friday, but the move proved to be unsustainable as the pair reversed losses and finished the day nearly unchanged. Long-legged doji formed on daily charts following this dynamics, might signal that bearish momentum is running out of steam and short-term upside correction is not entirely out of the question. In this case the first target is located at 1.3645/50 (this is the upper border of the short-tern horizontal channel). Daily close below 1.3500 will negate this view.
What are today’s key EUR/USD levels?
Today's central pivot point can be found at 1.3517, with support below at 1.3497, 1.3470 and 1.3450, with resistance above at 1.3544, 1.3564, and 1.3591. Hourly Moving Averages are mixed, with the 200SMA at 1.3582 and the daily 20EMA at 1.33592. Hourly RSI is bullish at 55.
Rabu, 16 Juli 2014
Emas Menanjak Tapi Banyak Rintangan - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$6,4 per troy ounce. Namun demikian, penguatan berikutnya masih banyak hambatan. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,4 (0,49%) ke posisi US$1.306,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas pagi ini terlihat rebound. “Harga sudah berada di kisaran US$1.304 per troy ounce yang juga termasuk kisaran resisten,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Kisaran resisten selanjutnya, kata dia, di level US$1.314 per troy ounce. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Stochastics dan The Relative Strength Index (RSI) pada grafik H4 memang menunjukkan potensi penguatan jangka pendek.
“Namun ada banyak resistensi antara kisaran US$1.304-1.314 yang bisa menahan pergerakan naik harga emas,” timpal Ariston.
Sementara itu, lanjut dia, pergerakan di atas US$1.314 per troy ounce, membuka peluang penguatan lebih lanjut ke area US$1.321 per troy ounce. Dan, pelemahan di bawah kisaran support US$1.292 yang juga merupakan Moving Average (MA) 200 grafik H4 bisa membuka peluang pelemahan mendekati area US$1.281-1.285 per troy ounce,” ungkap dia.
Market Mover hari ini adalah data CPI Zona Euro, data Ijin Membangun AS, data Klaim Tunjangan
Pengangguran Mingguan AS dan Indeks Manufaktur di kawasan Philadelphia. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,4 (0,49%) ke posisi US$1.306,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas pagi ini terlihat rebound. “Harga sudah berada di kisaran US$1.304 per troy ounce yang juga termasuk kisaran resisten,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Kisaran resisten selanjutnya, kata dia, di level US$1.314 per troy ounce. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Stochastics dan The Relative Strength Index (RSI) pada grafik H4 memang menunjukkan potensi penguatan jangka pendek.
“Namun ada banyak resistensi antara kisaran US$1.304-1.314 yang bisa menahan pergerakan naik harga emas,” timpal Ariston.
Sementara itu, lanjut dia, pergerakan di atas US$1.314 per troy ounce, membuka peluang penguatan lebih lanjut ke area US$1.321 per troy ounce. Dan, pelemahan di bawah kisaran support US$1.292 yang juga merupakan Moving Average (MA) 200 grafik H4 bisa membuka peluang pelemahan mendekati area US$1.281-1.285 per troy ounce,” ungkap dia.
Market Mover hari ini adalah data CPI Zona Euro, data Ijin Membangun AS, data Klaim Tunjangan
Pengangguran Mingguan AS dan Indeks Manufaktur di kawasan Philadelphia. [jin]
Emas Berjangka Berbalik Arah ke Area Positif - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Harga emas berjangka bergerak lebih tinggi pada Kamis (17/7/2014) dini hari tadi setelah tertekan dalam tiga sesi terakhir.
Pasar emas sempat mengkhawatirkan langkah Fed menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan. Hal ini dilakukan bila dalam kondisi khusus.
Namun Fed tetap mengisyaratkan akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar sampai target pengangguran tercapai ke angka 6,5 persen. Demikian mengutip cnbc.com.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik US$2,7 menjadi US$1.299,80 per troy ons. Sedangkan emas di pasar spot naik tipis ke US$1.297 per ons. Dalam dua sesi terakhir, emas kehilangan 3,3 persen sebagai terburuk sejak Oktober 2013. Emas bisa saja melanjutkan pelemahan bila permintaan fisik dari Asia mengalami penurunan tajam.
"Meskipun Yellen membela kebijakan Fed untuk mempertahankan moneter longgar tetapi pasar emas menafsirkan untuk menaikkan suku bunga lebih awal. Hal ini memicu emas ke area bearish," kata analis HSBC dalam risetnya.
Selasa, 15 Juli 2014
Fed Akan Menaikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 1,25% Pada Akhir 2015 dan 3,0% Pada Akhir 2016 - Forexindo.com
Kutipan dari Capital Economics:
Yellen tidak terburu - buru untuk memulai normalisasi suku bunga, meskipun laju pertumbuhan lapangan kerja telah meningkat dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,1% tapi kami tidak begitu yakin. Survei menunjukkan bahwa mendapatkan pekerjaan semakin sulit, dari hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa penurunan tingkat pengangguran tidak mencerminkan keadaan cadangan pasar tenaga kerja.
Yellen tidak sepenuhnya menampik akan ada kenaikan inflasi, sambil berusaha dalam konferensi pers terakhirnya pasca FOMC. Dia kembali mencatat bahwa, setidaknya hingga saat ini pertumbuhan upah tetap diredam. Yellen memang mengakui dalam kesaksiannya bahwa tergantung juga pada bagaimana perkembangan kondisi ekonomi, harga bisa mulai dapat bangkit dengan cepat atau lebih lambat dari perkiraan Fed saat ini.
Secara keseluruhan, setelah mulai menaikkan suku bunga The Fed pada bulan Maret tahun depan, kami memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 1,25% pada akhir 2015 dan 3,0% pada akhir 2016.
Sumber: FxWire Pro - Research & Analyst
Emas Berjangka Negatif Respon Langkah Fed - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Emas berjangka melemah pada Rabu (16/7/2014) dini hari tadi setelah dolar AS menglaami penguatan.
Investor terfokus pada laporan kebijakan moneter The Fed. Pasar mencermati kepastian berakhirnya program pembelian obligasi pada bulan Oktober tahun ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus lebih rendah US$9,6 menjadi US$1.297,1 per troy ons. Sedangkan emas di pasar spot melemah 1 persen ke US$1.293 per troy ons sebagai level terendah sejak 19 Juni 2014.
Pelemahan emas di bawah US$1.300 mulai sejak perdagangan pagi. Tren ini telah lima kali terjadi dalam sebulan terakhir. Pemicunya karena kenaikan dolar dalam beberapa hari terakhir.
Sedangkan di depan Kongres AS, Gubernur The Fed, Janet Yelen menyatakan pihaknya mengeluarkan dana hingga US$4,5 triliun hingga program stimulus moneter berakhir bulan Oktober mendatang.
"Yellen tetap konsisten untuk mengakhiri program tersebut. Maka investor tidak akan memiliki alasan untuk tetap memegang emas," jelas analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.
Senin, 14 Juli 2014
GOLD - Mengawali Minggu Ini Dengan Pelemahan - Forexindo.com
GOLD - Mengawali Minggu Ini Dengan Pelemahan - Forexindo.com
Harga emas lebih rendah pada hari Senin. Ini menjadi awal yang sangat
tenang untuk minggu ini, dengan tidak adanya rilis dari Amerika. Di zona
Euro, kepala ECB Mario Draghi akan bersaksi di Komite ekonomi dan
moneter negeri Parlemen Eropa. Komentar dari Draghi mengenai
langkah-langkah moneter yang sedang dipertimbangkan oleh ECB dapat
berdampak pada gerakan XAU USD.
Di AS, data ketenagakerjaan terus membaik. Pekan lalu, klaim
pengangguran turun menjadi ribu 304, jauh di bawah perkiraan 316 ribu.
Angka ketenagakerjaan untuk Juni tampak tajam, dipimpin oleh lonjakan
Nonfarm Payrolls dan penurunan tingkat pengangguran. Kuat angka
ketenagakerjaan telah meningkatkan spekulasi tentang kenaikan suku bunga
oleh Federal Reserve.
Federal Reserve menit tidak memberikan banyak harapan ketika Fed rencana
untuk menaikkan suku bunga, tetapi para pembuat kebijakan pernah setuju
untuk skema QE pada bulan Oktober. Program pembelian aset membanjiri
ekonomi lebih dari $2 triliun, dan the Fed telah terus mengurangi
program sejak Desember lalu. Buruknya QE, yang saat ini berdiri di $45
miliar/bulan, akan membutuhkan beberapa tapers dari Fed, tapi itu
seharusnya tidak menimbulkan masalah, mengingat data pekerjaan yang
solid.
ECB memotong suku bunga pada bulan Juni, berharap untuk menyuntikkan ke
tingkat pertumbuhan dan inflasi. Sejauh ini, hasil kurang mengesankan,
sebagai inflasi dan angka manufaktur di Jerman dan Perancis, dua ekonomi
terbesar di zona Euro, tetap pada tingkat yang sangat rendah. Euro yang
kuat tidak membantu hal-hal, seperti membuat Eropa ekspor lebih mahal
dan beratnya pada pertumbuhan. Jika tren lemah berlanjut, ECB akan
menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan pada pertemuan kebijakan
berikutnya.
Source: http://www.actionforex.com/analysis/
Harga emas lebih rendah pada hari Senin. Ini menjadi awal yang sangat
tenang untuk minggu ini, dengan tidak adanya rilis dari Amerika. Di zona
Euro, kepala ECB Mario Draghi akan bersaksi di Komite ekonomi dan
moneter negeri Parlemen Eropa. Komentar dari Draghi mengenai
langkah-langkah moneter yang sedang dipertimbangkan oleh ECB dapat
berdampak pada gerakan XAU USD.
Di AS, data ketenagakerjaan terus membaik. Pekan lalu, klaim
pengangguran turun menjadi ribu 304, jauh di bawah perkiraan 316 ribu.
Angka ketenagakerjaan untuk Juni tampak tajam, dipimpin oleh lonjakan
Nonfarm Payrolls dan penurunan tingkat pengangguran. Kuat angka
ketenagakerjaan telah meningkatkan spekulasi tentang kenaikan suku bunga
oleh Federal Reserve.
Federal Reserve menit tidak memberikan banyak harapan ketika Fed rencana
untuk menaikkan suku bunga, tetapi para pembuat kebijakan pernah setuju
untuk skema QE pada bulan Oktober. Program pembelian aset membanjiri
ekonomi lebih dari $2 triliun, dan the Fed telah terus mengurangi
program sejak Desember lalu. Buruknya QE, yang saat ini berdiri di $45
miliar/bulan, akan membutuhkan beberapa tapers dari Fed, tapi itu
seharusnya tidak menimbulkan masalah, mengingat data pekerjaan yang
solid.
ECB memotong suku bunga pada bulan Juni, berharap untuk menyuntikkan ke
tingkat pertumbuhan dan inflasi. Sejauh ini, hasil kurang mengesankan,
sebagai inflasi dan angka manufaktur di Jerman dan Perancis, dua ekonomi
terbesar di zona Euro, tetap pada tingkat yang sangat rendah. Euro yang
kuat tidak membantu hal-hal, seperti membuat Eropa ekspor lebih mahal
dan beratnya pada pertumbuhan. Jika tren lemah berlanjut, ECB akan
menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan pada pertemuan kebijakan
berikutnya.
Source: http://www.actionforex.com/analysis/
Harga perak turun akibat aksi jual teknikal
Oleh - Senin, 14 Juli 2014 | 16:36 WIB
JAKARTA. Harga perak turun setelah berhasil
menanjak selama enam pekan berturut-turut. Penurunan ini dipicu aksi
jual pada sejumlah komoditas.
Mengutip Bloomberg, Senin (14/7) pukul 15.00, kontrak perak pengiriman September 2014 jatuh 1,6% dibandingkan akhir pekan lalu menuju level US$ 21,115 per ons troi. Reli enam minggu ini merupakan reli terpanjang sejak April 2011.
Daru Wibisono, analis PT Monex Investindo Futures memaparkan, grafik pergerakan harga perak sempat menyentuh level terendah pada 30 Mei 2014. Selanjutnya, perak reli hingga menembus level tertinggi di US$ 21,55 per ons troi pada 10 Juli 2014.
Daru bilang, pelemahan perak disebabkan tiga faktor. Pertama, pelaku pasar tengah melakuykan aksi jual terhadap seluruh komoditas. Oleh karena itu, penurunan harga tidak hanya dialami oleh perak saja, melainkan juga oleh emas, palladium dan aluminium. Adapun alasan yang melatarbelakangi aksi jual ini karena pelaku pasar menilai harga saat ini sudah cukup tinggi.
“Kental sekali nuansa technical selling. Pelaku pasar menilai, ini merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan keuntungan,” jelas Daru.
Adapun faktor kedua, sambung Daru, tekanan pada perak disebabkan kekhawatiran pasokan akibat tensi geopolitik di Timur Tengah. Namun ini bukan faktor utama. Sebab, Iran hanyalah produsen kecil bagi perak. Umumnya, ketegangan geopolitik justru memberikan sentimen positif bagi emas dan diikuti oleh perak. Di saat eskalasi geopolitik meninggi dan tidak mengerek harga, maka ada katalis lain yang lebih menggerakkan harga.
Faktor ketiga yaitu kekhawatiran membaiknya kinerja keuangan emiten. Untuk diketahui, emiten akan merilis laporan keuangan kuartal II-2014 dalam waktu dekat. Perbaikan ekonomi yang akhir-akhir ini dipublikasikan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menyumbang laba positif bagi emiten. Dengan demikian, bursa saham akan menghijau dan komoditas akan tertekan.
Mengutip Bloomberg, Senin (14/7) pukul 15.00, kontrak perak pengiriman September 2014 jatuh 1,6% dibandingkan akhir pekan lalu menuju level US$ 21,115 per ons troi. Reli enam minggu ini merupakan reli terpanjang sejak April 2011.
Daru Wibisono, analis PT Monex Investindo Futures memaparkan, grafik pergerakan harga perak sempat menyentuh level terendah pada 30 Mei 2014. Selanjutnya, perak reli hingga menembus level tertinggi di US$ 21,55 per ons troi pada 10 Juli 2014.
Daru bilang, pelemahan perak disebabkan tiga faktor. Pertama, pelaku pasar tengah melakuykan aksi jual terhadap seluruh komoditas. Oleh karena itu, penurunan harga tidak hanya dialami oleh perak saja, melainkan juga oleh emas, palladium dan aluminium. Adapun alasan yang melatarbelakangi aksi jual ini karena pelaku pasar menilai harga saat ini sudah cukup tinggi.
“Kental sekali nuansa technical selling. Pelaku pasar menilai, ini merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan keuntungan,” jelas Daru.
Adapun faktor kedua, sambung Daru, tekanan pada perak disebabkan kekhawatiran pasokan akibat tensi geopolitik di Timur Tengah. Namun ini bukan faktor utama. Sebab, Iran hanyalah produsen kecil bagi perak. Umumnya, ketegangan geopolitik justru memberikan sentimen positif bagi emas dan diikuti oleh perak. Di saat eskalasi geopolitik meninggi dan tidak mengerek harga, maka ada katalis lain yang lebih menggerakkan harga.
Faktor ketiga yaitu kekhawatiran membaiknya kinerja keuangan emiten. Untuk diketahui, emiten akan merilis laporan keuangan kuartal II-2014 dalam waktu dekat. Perbaikan ekonomi yang akhir-akhir ini dipublikasikan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menyumbang laba positif bagi emiten. Dengan demikian, bursa saham akan menghijau dan komoditas akan tertekan.
Editor: Barratut Taqiyyah
Dow Jones Bawa Bursa AS Kian Positif - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Selasa (15/7/2014) dini hari tadi. Indeks Dow Jones mampu menembus level 17.000 lagi dengan sentimen Citigroup.
Indeks Dow Jones menguat 0,6% ke Rp17.055,42, indeks S&P menguat 0,4% ke 1.977,10. Untuk indeks Nasdaq menguat 0,5% ke 4.440,42. Pengutan Dow mendapat dukungan dari saha Visa yang memimpin penguatan di kelompok saham unggulan. Demikian mengutip cnbc.com.
Indeks S&P menuju zona positid dengan dorongan saham sektor energi dan sektor utilitas dari 10 kelompok industri utama. "Ini merupakan kontribusi indeks S&P yang mendominasi penguatan. Saham-saham unggulan AS seperti McDonald, Altria, IBM menjadi mulai menjadi tumpuan investor
besok," kata Paul Notle dari Kingsview Asset.
Investor merasa nyaman dengan berkurangnya sentimen negatif. Ke depan investor mulai menyandarkan indeks pada data kuartalan. "Namun pasar masih terlalu murah sehingga perlu energi besar untuk melanjutkan penguatan," kata Randy Frederick dari Charles Schwab, trading and derivatives.
Citigrup melaporkan kinerja kuartalan yang mengalami peningkatan. Bank kelas dunia ini juga menyanggupi untuk membayar US$7 miliar untuk menyelesaian kasus obligasi berbasis mortgage saat krisis keuangan tahun 2008 silam.
"Keuangan Citigroup sangat membantu. Sedangkan Wells Fargo berada dalam prospek positif meski ada krisis perbankan di Eropa," kata Notle menanggapi kekhawatiran kesehatan keuangan di salah satu bank besar di Portugal.
Dolas AS stabil mendukung imbal hasil Treasury 10 tahun naik 2 basis poin ke 2,544 persen. Untuk emas berjangka dengan pengiriman Agustus turun 2,2 persen menjadi US$1.308,1 per troy ons. Sedangkan minyak berangka naik 0,1 persen ke US$100,91 per barel.
Pasar masih menunggu pernyataan Gubernur Fed di Kongres pada Selasa pekan ini. Investor tidak mengkhawatirkan hal tersebut karena Janet Yellen sudah sangat ramah ke pasar.
Minggu, 13 Juli 2014
Belum Ada Katalis, Harga Emas Merosot - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar 0,34% seiring minimnya katalis positif yang baru. Bagaimana arah berikutnya?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$4,50 (0,34%) ke posisi US$1.332,9 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas terkoreksi kembali ke bawah area US$1.335 per troy ounce. “Tidak adanya berita baru mendorong kembali harga turun ke bawah kisaran US$1.335 ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (14/7/2014).
Harga emas, lanjut dia, sempat menguat akibat kekhawatiran soal bank terbesar kedua Portugal yang mengalami krisis. “Belum lagi dengan laporan penurunan output produksi emas Afrika Selatan Bulan Mei yang turun -2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Harga kini, lanjut dia, berada di kisaran US$1.332 per troy ounce. “Selama harga berada di bawah resisten US$1.335, harga berpeluang menguji area support di US$1.328 dan mungkin bisa ke area support berikutnya di US$1.325 per troy ounce. Angka tersebut merupakan Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam,” papar dia.
Di sisi lain, lanjut Ariston, pergerakan naik di atas resisten US$1.335 per troy ounce, berpeluang membuka potensi kenaikan kembali ke area US$1.338-1.342.
Market mover penting hari ini untuk pergerakan harga emas adalah testimoni Mario Draghi, Presiden
Bank Sentral Eropa (ECB) di hadapan Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa. Testimoni tersebut berisi mengenai ekonomi dan kebijakan moneter saat ini dan yang akan datang. “Hal ini bisa mempengaruhi kekuatan dolar AS dan berimbas pada harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$4,50 (0,34%) ke posisi US$1.332,9 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas terkoreksi kembali ke bawah area US$1.335 per troy ounce. “Tidak adanya berita baru mendorong kembali harga turun ke bawah kisaran US$1.335 ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (14/7/2014).
Harga emas, lanjut dia, sempat menguat akibat kekhawatiran soal bank terbesar kedua Portugal yang mengalami krisis. “Belum lagi dengan laporan penurunan output produksi emas Afrika Selatan Bulan Mei yang turun -2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Harga kini, lanjut dia, berada di kisaran US$1.332 per troy ounce. “Selama harga berada di bawah resisten US$1.335, harga berpeluang menguji area support di US$1.328 dan mungkin bisa ke area support berikutnya di US$1.325 per troy ounce. Angka tersebut merupakan Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam,” papar dia.
Di sisi lain, lanjut Ariston, pergerakan naik di atas resisten US$1.335 per troy ounce, berpeluang membuka potensi kenaikan kembali ke area US$1.338-1.342.
Market mover penting hari ini untuk pergerakan harga emas adalah testimoni Mario Draghi, Presiden
Bank Sentral Eropa (ECB) di hadapan Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa. Testimoni tersebut berisi mengenai ekonomi dan kebijakan moneter saat ini dan yang akan datang. “Hal ini bisa mempengaruhi kekuatan dolar AS dan berimbas pada harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Gold prices gain in Asia with focus on euro zone renewed
By Investing.com | Commodities | Jul 14, 2014 12:11AM GMT
Investing.com - Gold prices ticked higher on Monday in Asia as the focus on the euro zone and Portugal remained despite assurances from the central bank.
On the Comex division of the New York Mercantile Exchange, gold for August delivery traded at $1,338.80 a troy ounce, up 0.10%.
Gold ended last week at $1,321.30 a troy ounce as demand for the precious metal remained supported amid renewed concerns over the health of Portugal’s banking sector and amid signs that U.S. interest rates will remain on hold for an extended period of time.
However, concerns eased slightly on Friday after Portugal’s central bank said it was satisfied that the lender is able to fulfill its capital requirements.
In the week ahead, investors will be watching testimony on monetary policy by Fed Chair Janet Yellen, as well as key data on June retail sales.
Also on the Comex, silver for September delivery traded at $21.498 a troy ounce, up 0.17%, after settling last week at $21.46 a troy ounce.
Copper for September delivery traded at $3.273 a pound, up 0.06%, after ending last week at $3.269 a pound.
Copper traders looked ahead to a raft of Chinese economic data this week, including reports on second quarter gross domestic product, industrial production and retail sales.
The Asian nation is the world’s largest copper consumer, accounting for almost 40% of world consumption last year.
Investing.com - Gold prices ticked higher on Monday in Asia as the focus on the euro zone and Portugal remained despite assurances from the central bank.
Gold ended last week at $1,321.30 a troy ounce as demand for the precious metal remained supported amid renewed concerns over the health of Portugal’s banking sector and amid signs that U.S. interest rates will remain on hold for an extended period of time.
However, concerns eased slightly on Friday after Portugal’s central bank said it was satisfied that the lender is able to fulfill its capital requirements.
In the week ahead, investors will be watching testimony on monetary policy by Fed Chair Janet Yellen, as well as key data on June retail sales.
Also on the Comex, silver for September delivery traded at $21.498 a troy ounce, up 0.17%, after settling last week at $21.46 a troy ounce.
Copper for September delivery traded at $3.273 a pound, up 0.06%, after ending last week at $3.269 a pound.
Copper traders looked ahead to a raft of Chinese economic data this week, including reports on second quarter gross domestic product, industrial production and retail sales.
The Asian nation is the world’s largest copper consumer, accounting for almost 40% of world consumption last year.
Senin, 07 Juli 2014
Harga Emas Belum Miliki Tren Tertentu - INILAH.com
Harga Emas Belum Miliki Tren Tertentu - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Kemarin, harga emas mendapatkan
tekanan turun seiring penguatan dolar AS. Akan tetapi, hari ini harga
logam mulia tersebut kembali rebound. Pertanda belum punya tren
tertentu.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada
perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan
menguat sebesar US$1,1 (0,08%) ke posisi US$1.318,1 per troy ounce.
Ariston
Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, seperti
perkiraan sebelumnya, harga emas masih mendapatkan tekanan turun dari
penguatan dolar akibat bagusnya data tenaga kerja AS dan meredanya
ketegangan di wilayah Irak.
“Kemarin harga bergerak menguji support di kisaran US$1.308-1.313 per troy ounce,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Setelahnya,
kata dia, harga kembali rebound ke area US$1.319 yang mengindikasikan
belum adanya tren tertentu dari pergerakan harga emas. “Harga masih
bergerak di dalam kisaran US$1.305-1.335 yang sudah berlangsung selama
13 hari,” tuturnya.
Harga emas kini bergerak di kisaran 1317.
“Harga masih berpotensi menguji kembali kisaran support US$1.308-1.313
per troy ounce,” ucapnya.
Akan tetapi, kata dia, bila resisten
US$1.326 per troy ounce terpenetrasi ke atas, harga berpotensi menguji
level resisten berikutnya di US$1.330-1.335 per troy ounce. “Sementara
pergerakan di bawah US$1.305 berpeluang memicu pelemahan ke area
US$1.297-1.300 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
tekanan turun seiring penguatan dolar AS. Akan tetapi, hari ini harga
logam mulia tersebut kembali rebound. Pertanda belum punya tren
tertentu.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada
perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan
menguat sebesar US$1,1 (0,08%) ke posisi US$1.318,1 per troy ounce.
Ariston
Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, seperti
perkiraan sebelumnya, harga emas masih mendapatkan tekanan turun dari
penguatan dolar akibat bagusnya data tenaga kerja AS dan meredanya
ketegangan di wilayah Irak.
“Kemarin harga bergerak menguji support di kisaran US$1.308-1.313 per troy ounce,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Setelahnya,
kata dia, harga kembali rebound ke area US$1.319 yang mengindikasikan
belum adanya tren tertentu dari pergerakan harga emas. “Harga masih
bergerak di dalam kisaran US$1.305-1.335 yang sudah berlangsung selama
13 hari,” tuturnya.
Harga emas kini bergerak di kisaran 1317.
“Harga masih berpotensi menguji kembali kisaran support US$1.308-1.313
per troy ounce,” ucapnya.
Akan tetapi, kata dia, bila resisten
US$1.326 per troy ounce terpenetrasi ke atas, harga berpotensi menguji
level resisten berikutnya di US$1.330-1.335 per troy ounce. “Sementara
pergerakan di bawah US$1.305 berpeluang memicu pelemahan ke area
US$1.297-1.300 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Minggu, 06 Juli 2014
Tertekan Data AS, Inilah Arah Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas mendapat tekanan negatif sebesar US$3,50 per troy ounce. Bagaimana arah berikutnya?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (7/7/2014) hingga pukul 12.23 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,50 (0,26%) ke posisi US$1.317,1 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan tekanan turun dari data Non-Farm Payrolls AS. “Angkanya dirilis jauh lebih bagus dari ekspektasi pasar pekan lalu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (7/7/2014).
Selain itu, lanjut dia, harga emas juga mendapatkan sentimen negatif dari meredanya gejolak di Irak, meskipun konflik masih belum usai.
Harga kini, bergerak di kisaran US$1.316 per troy ounce. Harga emas mendapatkan tekanan turun sejak dibuka pagi tadi. Harga berpotensi menguji level-level support antara US$1.308-1.313.
“Sementara support penting di kisaran US$1.305. Penembusan di bawah support ini berpotensi melemahkan harga ke kisaran US$1.297-1.300 per troy ounce,” tuturnya.
Sementara resisten terdekat, kata dia, berada di kisaran US$1.326 per troy ounce. “Pergerakan di atas resisten ini berpotensi membawa harga ke area resisten berikutnya di kisaran US$1.330-1.335,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (7/7/2014) hingga pukul 12.23 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,50 (0,26%) ke posisi US$1.317,1 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan tekanan turun dari data Non-Farm Payrolls AS. “Angkanya dirilis jauh lebih bagus dari ekspektasi pasar pekan lalu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (7/7/2014).
Selain itu, lanjut dia, harga emas juga mendapatkan sentimen negatif dari meredanya gejolak di Irak, meskipun konflik masih belum usai.
Harga kini, bergerak di kisaran US$1.316 per troy ounce. Harga emas mendapatkan tekanan turun sejak dibuka pagi tadi. Harga berpotensi menguji level-level support antara US$1.308-1.313.
“Sementara support penting di kisaran US$1.305. Penembusan di bawah support ini berpotensi melemahkan harga ke kisaran US$1.297-1.300 per troy ounce,” tuturnya.
Sementara resisten terdekat, kata dia, berada di kisaran US$1.326 per troy ounce. “Pergerakan di atas resisten ini berpotensi membawa harga ke area resisten berikutnya di kisaran US$1.330-1.335,” imbuhnya. [jin]
Emas Berjangka Anjlok di Pasar Asia - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka melemah pada perdagangan Asia Senin (7/7/2014). Pelemahan terpicu oleh menguatnya pasar saham global pada akhir pekan lalu yang ditransaksikan nyaris menyentuh rekor tertinggi seiring data ekonomi yang membaik.
Selain itu, spekulasi terhadap kemungkinan adanya kenaikan suku bunga AS turut menekan harga emas Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sementara itu, emas internasional ditransaksikan turun 0,2% menjadi US$1.317,94 per troy ounce. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu emas berhasil mengalami kenaikan. Kemudian, harga perak turun 0,01% ke Rp21.09 per ons, dan harga tembaga turun 0,58% ke US$3.2605 per pon.
Harga emas berada di bawah tekanan akibat data pada hari Kamis pekan lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di AS yang membaik pada bulan Juni dan tingkat pengangguran yang berakhir pada posisi terendah selama 6 tahun. Hal ini menggambarkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang cepat di AS.
Sebagai informasi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data non-farm payrolls AS bulan Juni sebesar 288.000. Angka ini jauh di atas estimasi sebesar 214.000. Selain itu, NFP untuk bulan Mei juga direvisi naik menjadi 224.000 dari rilis sebelumnya sebesar 217.000.
Data penting lainnya yang tidak kalah bagus, ditunjukkan oleh tingkat pengangguran AS yang turun menjadi 6,1% di bulan Juni. Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan tingkat pengangguran tetap sebesar 6,3%.
Kamis, 03 Juli 2014
Emas Berjangka Tertekan Data AS - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka menurun pada perdagangan Asia Jumat (4/7/2014). Data pekerjaan AS yang membaik dan penguatan bursa saham menjadi penyebabnya.
Emas internasional ditransaksikan menurun 0,05% ke US$1.319,65 per troy ounce. Harga logam mulia ini, turun lebih dari 1% ke level terendahnya dalam satu pekan ke US$1.309,64 pada perdagangan sebelumnya hingga berakhir dengan penurunan 0,6%.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data non-farm payrolls AS bulan Juni sebesar 288.000. Angka ini jauh di atas estimasi sebesar 214.000. Kemudian, NFP untuk bulan Mei juga direvisi
naik menjadi 224.000 dari rilis sebelumnya sebesar 217.000.
Dan pada penutupan perdagangan dini hari tadi, bursa saham AS berakhir naik dengan indeks Dow Jones mampu terangkat di atas 17.000. Indeks Dow Jones naik 92,02 poin atau 0,54% ke 17.068,26, indeks S&P 500 naik 10,82 poin atau 0,55% ke 1.985,44 dan indeks Nasdaq menguat 28,19 poin atau 0.63% menjadi 4.485,93.
Presiden ECB Pertahankan Suku Bunga - INILAH.com
INILAHCOM, London - Bank Sentral Eropa (ECB) semalam memutuskan, untuk mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah. Sebanyak 24 anggota dewan kebijakan menyepakati, pinjaman utamanya pada 0,15%, serta tingkat suku bunga deposito pada minus 0,1%.
Kebijakan ECB tetap dilakukan, meskipun tanda-tanda berlanjutnya pelemahan inflasi mengancam pemulihan rapuh di Zona Euro. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Presiden ECB, Mario Draghi juga mengumumkan, frekuensi pertemuan bank akan berubah menjadi siklus enam pekan dari Januari tahun 2015. Dan Presiden ECB Mario Draghi dijadwalkan untuk membahas outlook kebijakan bank sentral dalam konferensi pers bulanan yang akan digelar sesaat lagi.
Bagaimanapun keputusan kebijakan ini secara luas telah diantisipasi. "Terutama setelah pada bulan lalu, ECB memperkenalkan beberapa program yang bertujuan untuk menopang perekonomian dan mendongkrak pinjaman bank. ECB jelas tetap dalam keadaan siaga tinggi," ujar Carsten Brzeski, Ekonom Senior di ING.
Data Pekerjaan Positif Dongkrak Bursa AS - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Bursa saham AS berakhir naik pada perdagangan Jumat (4/7/2014) dini hari tadi. Pasar merespon positif terhadap laporan pekerjaan AS semalam yang lebih baik dari perkiraan.
Selain itu, indeks Dow Jones mampu terangkat di atas 17.000 seiring data pekerjaan mencapai 288.000 pada bulan Juni. Sedangkan, tingkat pengangguran menurun menjadi 6,1%.
Sementara, indeks Dow Jones naik 92,02 poin atau 0,54% ke 17.068,26, indeks S&P 500 naik 10,82 poin atau 0,55% ke 1.985,44 dan indeks Nasdaq menguat 28,19 poin atau 0.63% menjadi 4.485,93. Demikian mengutip dari cnbc.com.
"Saya menggolongkannya sebagai angka yang fantastis. Ini transisi yang bagus untuk musim laporan laba pada pekan depan," ujar David Lyon, Spesialis Investasi Global di JP Morgan Private Bank, San Fransisco.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data non-farm payrolls AS bulan Juni sebesar 288.000. Angka ini jauh di atas estimasi sebesar 214.000.
Selain itu, NFP untuk bulan Mei juga direvisi naik menjadi 224.000 dari rilis sebelumnya sebesar 217.000.
Data penting lainnya yang tidak kalah bagus, ditunjukkan oleh tingkat pengangguran AS yang turun menjadi 6,1% di bulan Juni. Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan tingkat pengangguran tetap sebesar 6,3%. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi perekonomian AS dan menjadi tanda pemulihan bagi negara tersebut.
Rabu, 02 Juli 2014
" Kompetisi ga selalu pake fisik, depan laptop juga bisa juara " Virtual Online Trading Competition - CP 08112225718
TEKNIS PELAKSANAAN MANAJEMEN TRADING ONLINE
COMPETITION
14 Juli – 18 juli 2014
1. Peserta yang sudah registrasi akan mendapatkan open account sebesar $100.000
(pendaftaran syaratnya fc ktp,nama,email.hp,pekerjaan)
2. Peserta dilarang melakukan transaksi sebelum senin,tgl 14 july 2014 pukul 05.00
pagi WIB, peserta yang melakukan transaksi sebelum ini akan didiskualifikasi
3. Kontes berakhir pada sabtu,tanggal 19 July 2014,pukul 4.30 pagi wib. Pemenang
akan dilihat berdasarkan kondisi terakhir pada final statement terakhir.
4. Produk yang diperdagangkan dalam kompetisi ini adalah semua produk forex baik
majors maupun crossrate dan XAUUSD
5. Peserta dibebaskan untuk memilih mata uang yang telah ditentukan untuk
melakukan trading.
6. Account yang sudah terdaftarkan hanya boleh digunakan oleh peserta yang memiliki
username itu sendiri (tidak dapat diwakili atau dimainkan oleh orang lain).
7. Panitia memberikan waktu peserta untuk mengikuti Edukasi Trading yang bertempat
di Monex Investindo Futures sesuai dengan yang jadwal edukasi sekaligus
menginstal aplikasi trading pada laptop masing-masing peserta.
8. Peserta diberikan kesempatan datang ke monex selama masa perlombaan untuk
berkonsultasi gratis dengan tim Edukasi maupun trader dari Monex Investindo
Futures.
9. Pemenang akhir akan ditentukan berdasarkan jumlah equity terbanyak yang
diperjualbelikan. Dengan transaksi minimal 8 kali transaksi settle (1 lot).
10. Pemenang dan pembagian hadiah akan diumumkan pada saat penutupan. (Hadiah
tidak bisa diwakilkan) dan harus membawa ktp asli.
11. Peserta yang memiliki equity 0 ( Nol ) langsung didiskualifikasi.
12. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
13. Konfirmasi dapat menghubungi Kantor Cabang Asia Afrika – BDG - Telp, 022
4235858 atau Shasya 0821 2929 2999 atau sales yang bersangkutan.
14. Kompetisi ini tertutup untuk karyawan monex dan keluarganya
15. 3 pemenang utama didokumentasikan dalam majalah futures monthly oleh pihak
monex.
16. Dilarang merubah password yang diberikan oleh pihak monex, apabila merubah
password otomatis peserta didiskualifikasi.
COMPETITION
14 Juli – 18 juli 2014
1. Peserta yang sudah registrasi akan mendapatkan open account sebesar $100.000
(pendaftaran syaratnya fc ktp,nama,email.hp,pekerjaan)
2. Peserta dilarang melakukan transaksi sebelum senin,tgl 14 july 2014 pukul 05.00
pagi WIB, peserta yang melakukan transaksi sebelum ini akan didiskualifikasi
3. Kontes berakhir pada sabtu,tanggal 19 July 2014,pukul 4.30 pagi wib. Pemenang
akan dilihat berdasarkan kondisi terakhir pada final statement terakhir.
4. Produk yang diperdagangkan dalam kompetisi ini adalah semua produk forex baik
majors maupun crossrate dan XAUUSD
5. Peserta dibebaskan untuk memilih mata uang yang telah ditentukan untuk
melakukan trading.
6. Account yang sudah terdaftarkan hanya boleh digunakan oleh peserta yang memiliki
username itu sendiri (tidak dapat diwakili atau dimainkan oleh orang lain).
7. Panitia memberikan waktu peserta untuk mengikuti Edukasi Trading yang bertempat
di Monex Investindo Futures sesuai dengan yang jadwal edukasi sekaligus
menginstal aplikasi trading pada laptop masing-masing peserta.
8. Peserta diberikan kesempatan datang ke monex selama masa perlombaan untuk
berkonsultasi gratis dengan tim Edukasi maupun trader dari Monex Investindo
Futures.
9. Pemenang akhir akan ditentukan berdasarkan jumlah equity terbanyak yang
diperjualbelikan. Dengan transaksi minimal 8 kali transaksi settle (1 lot).
10. Pemenang dan pembagian hadiah akan diumumkan pada saat penutupan. (Hadiah
tidak bisa diwakilkan) dan harus membawa ktp asli.
11. Peserta yang memiliki equity 0 ( Nol ) langsung didiskualifikasi.
12. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
13. Konfirmasi dapat menghubungi Kantor Cabang Asia Afrika – BDG - Telp, 022
4235858 atau Shasya 0821 2929 2999 atau sales yang bersangkutan.
14. Kompetisi ini tertutup untuk karyawan monex dan keluarganya
15. 3 pemenang utama didokumentasikan dalam majalah futures monthly oleh pihak
monex.
16. Dilarang merubah password yang diberikan oleh pihak monex, apabila merubah
password otomatis peserta didiskualifikasi.
Inilah Proyeksi Data ADP dan Potensi Dollar AS - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta - Indeks dollar diperkirakan masih akan bertahan di bawah kisaran 79.80. Jelang data non farm payrolls (NFP) malam ini, dollar AS tampak melemah.
Selain itu, dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah masih menjadi faktor pendukung pelemahan dollar.
Sementara, pihak swasta ADP memproyeksikan data NFP di atas angka 200 ribu pekerja. Perolehan tersebut mengindikasikan sebagai pemulihan ekonomi AS dan bisa mendorong penguatan dollar AS.
Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures mengatakan, market mover lainnya adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen di forum Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya, pasar akan mencari indikasi tentang dukungan Fed terhadap suku bunga rendah.
"Dukungan terhadap suku bunga rendah bisa mendorong pelemahan dollar AS lagi," ujarnya kepada INILAHCOM, Rabu (2/7/2014).
Sedangkan, dari Australia pada sesi pagi tadi telah merilis data neraca perdagangan untuk bulan Mei yang dilaporkan defisit 1,91 miliar dollar, lebih besar dari defisit bulan sebelumnya. Hasil ini mendorong pelemahan dollar Australia terhadap mata uang utama dunia.
Sore hari, dari kawasan Eropa, Spanyol akan merilis data perubahan jumlah pengangguran dan Inggris akan merilis indeks harga rumah dan survei PMI Konstruksi. Nilai tukar euro dan sterling masih di dalam jalur penguatan. Namun data yang buruk bisa mendorong aksi koreksi karena penguatannya juga sudah cukup tinggi.
Data lainnya yang akan menjadi market mover hari ini adalah data stok minyak mentah AS. Data ini akan mempengaruhi harga minyak mentah WTI. Stok diperkirakan mengalami penurunan 2,2 juta barel. Penurunan stok biasanya berdampak pada kenaikan harga.
Selain pelemahan dollar yang menjadi isu utama belakangan ini, hasil positif PMI Manufaktur China yang dirilis kemarin juga masih mempengaruhi pergerakan harga pasar keuangan.
Selain itu, dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah masih menjadi faktor pendukung pelemahan dollar.
Sementara, pihak swasta ADP memproyeksikan data NFP di atas angka 200 ribu pekerja. Perolehan tersebut mengindikasikan sebagai pemulihan ekonomi AS dan bisa mendorong penguatan dollar AS.
Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures mengatakan, market mover lainnya adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen di forum Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya, pasar akan mencari indikasi tentang dukungan Fed terhadap suku bunga rendah.
"Dukungan terhadap suku bunga rendah bisa mendorong pelemahan dollar AS lagi," ujarnya kepada INILAHCOM, Rabu (2/7/2014).
Sedangkan, dari Australia pada sesi pagi tadi telah merilis data neraca perdagangan untuk bulan Mei yang dilaporkan defisit 1,91 miliar dollar, lebih besar dari defisit bulan sebelumnya. Hasil ini mendorong pelemahan dollar Australia terhadap mata uang utama dunia.
Sore hari, dari kawasan Eropa, Spanyol akan merilis data perubahan jumlah pengangguran dan Inggris akan merilis indeks harga rumah dan survei PMI Konstruksi. Nilai tukar euro dan sterling masih di dalam jalur penguatan. Namun data yang buruk bisa mendorong aksi koreksi karena penguatannya juga sudah cukup tinggi.
Data lainnya yang akan menjadi market mover hari ini adalah data stok minyak mentah AS. Data ini akan mempengaruhi harga minyak mentah WTI. Stok diperkirakan mengalami penurunan 2,2 juta barel. Penurunan stok biasanya berdampak pada kenaikan harga.
Selain pelemahan dollar yang menjadi isu utama belakangan ini, hasil positif PMI Manufaktur China yang dirilis kemarin juga masih mempengaruhi pergerakan harga pasar keuangan.
Selasa, 01 Juli 2014
Emas Berjangka Terseret di Pasar Asia - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka melemah pada perdagan Asia Rabu (3/7/2014). Selain itu, emas diperdagangkan nyaris mencapai rekor tertinggi dalam 3 bulan menyusul adanya aliran dana masuk yang cenderung mempengaruhi harga.
Emas internasional ditransaksikan menurun 0,07% menjadi US$1.325,55 per troy ounce. Kemudian, harga perak turun 0,10% ke Rp21.045 per ons, harga platinum menurun 0,79% ke US$1.499,20 per ons dan harga tembaga turun 0,19% ke US$3.198 per pon. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sementara itu, pergerakan emas juga terpicu oleh tawaran safe haven dari ketegangan geopolitik di Irak dan Ukraina. Pasukan Ukraina menyerang basis separatis pro-Rusia di wilayah timur melalui udara seiring pernyataan Presiden Petro Poroshenko yang tidak akan menahan aksi gencatan senjatanya untuk menyingkirkan kaum pemberontak di negera tersebut.
Pada pekan lalu, produsen platinum terbesar dunia mencapai penyelesaian upah dengan penambang di Afrika Selatan setelah mogok panjang 5 bulan. Tapi kekhawatiran kerusuhan tenaga kerja lebih lanjut dan kemungkinan restrukturisasi di tambang terus mendukung harga.
Emas internasional ditransaksikan menurun 0,07% menjadi US$1.325,55 per troy ounce. Kemudian, harga perak turun 0,10% ke Rp21.045 per ons, harga platinum menurun 0,79% ke US$1.499,20 per ons dan harga tembaga turun 0,19% ke US$3.198 per pon. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sementara itu, pergerakan emas juga terpicu oleh tawaran safe haven dari ketegangan geopolitik di Irak dan Ukraina. Pasukan Ukraina menyerang basis separatis pro-Rusia di wilayah timur melalui udara seiring pernyataan Presiden Petro Poroshenko yang tidak akan menahan aksi gencatan senjatanya untuk menyingkirkan kaum pemberontak di negera tersebut.
Pada pekan lalu, produsen platinum terbesar dunia mencapai penyelesaian upah dengan penambang di Afrika Selatan setelah mogok panjang 5 bulan. Tapi kekhawatiran kerusuhan tenaga kerja lebih lanjut dan kemungkinan restrukturisasi di tambang terus mendukung harga.
Senin, 30 Juni 2014
Setelah Meroket, Data AS Tentukan Arah Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 ke level US$1.333,38 per troy ounce. Arah berikutnya tergantung rilis data AS nanti malam.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (1/7/2014) hingga pukul 12.34 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,60 (0,5%) ke posisi US$1.328,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 di US$1.333,38 per troy ounce. “Kenaikan harga emas ini masih didukung oleh pelemahan dolar AS akibat dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah dan konflik Irak,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menjelang rilis data Non-farm Payrolls AS, indeks dolar AS juga tertekan dalam. “Sepertinya para pelaku pasar enggan memegang dolar. Indeks dolar AS melemah ke level 79.80,” ujarnya.
Harga emas kini, kata dia, bergerak di kisaran US$1.326 dan membentuk support di kisaran US$1.322-1.324 per troy ounce. “Sementara itu, resisten berada di kisaran US$1.330-1.335,” ucapnya.
Pada grafik 4 jam atau H4, terbentuk pin bar setelah menyentuh level tertinggi hari ini. “Ini menandakan Seller atau penjual masih besar di kisaran tersebut,” tuturnya.
Lebih jauh Ariston menyrankan agar pelaku pasar mewaspadai kisaran support US$1.322-1.324. Penetrasi ke bawah support ini, kata dia, berpotensi menekan turun harga emas ke area US$1.316-1.317 per troy ounce.
“Angka tersebut merupakan area fibonacci retracement 61,8% dari kisaran US$1.305-1.333 per troy ounce,” ucapnya. Sementara potensi penguatan hingga ke level US$1.330-1.335.
AS akan merilis data ISM Manufaktur malam ini yang diproyeksikan masih dalam jalur ekspansi dengan proyeksi 55,6. “Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS yang bisa berdampak pada tertahannya harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (1/7/2014) hingga pukul 12.34 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,60 (0,5%) ke posisi US$1.328,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 di US$1.333,38 per troy ounce. “Kenaikan harga emas ini masih didukung oleh pelemahan dolar AS akibat dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah dan konflik Irak,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menjelang rilis data Non-farm Payrolls AS, indeks dolar AS juga tertekan dalam. “Sepertinya para pelaku pasar enggan memegang dolar. Indeks dolar AS melemah ke level 79.80,” ujarnya.
Harga emas kini, kata dia, bergerak di kisaran US$1.326 dan membentuk support di kisaran US$1.322-1.324 per troy ounce. “Sementara itu, resisten berada di kisaran US$1.330-1.335,” ucapnya.
Pada grafik 4 jam atau H4, terbentuk pin bar setelah menyentuh level tertinggi hari ini. “Ini menandakan Seller atau penjual masih besar di kisaran tersebut,” tuturnya.
Lebih jauh Ariston menyrankan agar pelaku pasar mewaspadai kisaran support US$1.322-1.324. Penetrasi ke bawah support ini, kata dia, berpotensi menekan turun harga emas ke area US$1.316-1.317 per troy ounce.
“Angka tersebut merupakan area fibonacci retracement 61,8% dari kisaran US$1.305-1.333 per troy ounce,” ucapnya. Sementara potensi penguatan hingga ke level US$1.330-1.335.
AS akan merilis data ISM Manufaktur malam ini yang diproyeksikan masih dalam jalur ekspansi dengan proyeksi 55,6. “Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS yang bisa berdampak pada tertahannya harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Kamis, 26 Juni 2014
Emas Berjangka Terdongkrak Kasus Ilegal China - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka menguat pada perdagangan Asia Jumat (27/6/2014). Para pelaku pasar masih dibayangi kekhawatiran atas menurunnya permintaan fisik dan adanya berita mengenai kasus pembiayaan emas ilegal di China.
Emas internasional ditransaksikan mendatar di US$1.316,54 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas turun 0,1%.
Selain itu, harga perak turun 0,27% ke Rp21.05 per ons, harga tembaga turun 0,09% ke US$3.1625 per pon dan harga platinum menguat 0,03% ke US$1.470,50 per ons.
Sementara, para pejabat berwenang di China menemukan kasus pembiayaan untuk pembelian emas yang terjadi pada tahun 2012 lalu. Pembiayaan emas ilegal dengan nilai 94,40 miliar yuan atau mencapai US$15,20 miliar.
Lembaga Audit Nasional China menemunkan terdapat 25 cek dari pemberi pinjaman emas yang memberikan suku bunga dan juga nilai tukar mata uang yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Bunga dan nilai tukar yang tidak sesuai tersebut memberikan keuntungan yang cukup besar.
Namun, lembaga tersebut tidak menyebut siapa saja yang terlibat dalam kasus itu dan juga bagaimana cara yang dilakukan oleh para pelaku untuk bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar tersebut.
Kasus ini muncul beberapa minggu setelah pemerintah China menyelidiki adanya potensi penipuan pinjaman emas di Qingdao Port. Potensi penipuan tersebut berupa adanya jaminan yang sama yang digunakan untuk beberapa pinjaman yang berbeda.
Virtual Online Trading Competition
" Kompetisi ga selalu pake fisik, depan laptop juga bisa juara "
Virtual Online Trading Competition - CP 08112225718
Virtual Online Trading Competition - CP 08112225718
Rabu, 25 Juni 2014
Rilis Data AS Setir Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas anjlok US$8,1 per troy ounce. Arah berikutnya, sangat tergantung pada rilis data durable goods dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS nanti malam.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (25/6/2014) hingga pukul 12.32 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$8,1 (0,61%) ke posisi US$1.313,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali masuk ke dalam kisaran US$1.306-1.322 per troy ounce. “Dan saat ini, harga emas berada di bawah level resisten terdekat US$1.317,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Berita yang berkembang di pasar membuat pembelian emas berkurang saat harga berada di level atas. “Di sisi lain, ekskalasi konflik Irak masih bisa menahan pelemahan harga emas,” ujarnya.
Harga kini bergerak di kisaran US$1.311 dan masih berpeluang tertekan ke area US$1.306 kembali. “Level US$1.306 adalah level support penting. Pergerakan yang stabil di bawah support ini bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.297-1.300,” papar dia.
Sementara pergerakan di atas US$1.317, kata Ariston, membuka peluang penguatan ke area US$1.322-1.325 per troy ounce.Hari ini, lanjut Ariston, data yang patut dicermati adalah data Durable Goods Orders dan Produk Domestik Bruto (PDB) Final kuartal pertama AS. Kedua data ini berkaitan dengan kekuatan nilai tukar dolar. “Data yang lebih buruk dari ekspektasi bisa menekan dolar AS dan mungkin bisa menguatkan harga emas. Demikian pula sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (25/6/2014) hingga pukul 12.32 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$8,1 (0,61%) ke posisi US$1.313,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali masuk ke dalam kisaran US$1.306-1.322 per troy ounce. “Dan saat ini, harga emas berada di bawah level resisten terdekat US$1.317,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Berita yang berkembang di pasar membuat pembelian emas berkurang saat harga berada di level atas. “Di sisi lain, ekskalasi konflik Irak masih bisa menahan pelemahan harga emas,” ujarnya.
Harga kini bergerak di kisaran US$1.311 dan masih berpeluang tertekan ke area US$1.306 kembali. “Level US$1.306 adalah level support penting. Pergerakan yang stabil di bawah support ini bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.297-1.300,” papar dia.
Sementara pergerakan di atas US$1.317, kata Ariston, membuka peluang penguatan ke area US$1.322-1.325 per troy ounce.Hari ini, lanjut Ariston, data yang patut dicermati adalah data Durable Goods Orders dan Produk Domestik Bruto (PDB) Final kuartal pertama AS. Kedua data ini berkaitan dengan kekuatan nilai tukar dolar. “Data yang lebih buruk dari ekspektasi bisa menekan dolar AS dan mungkin bisa menguatkan harga emas. Demikian pula sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Selasa, 24 Juni 2014
Pidato Obama Picu Minyak Rally di Awal Sesi Asia - INILAH.com
INILAHCOM, New York - Hargaminyakdi Nymex rally di awal sesi Asia. Hal ini dipicu pernyataan Obama yang dikutip Wall Street Journal, bahwa pemerintahannya telah mengizinkan mengekspor minyak mentahASdengan persyaratan tertentu.
Sampai berita ini diturunkan, minyak Nymex ditransaksikan di level US$106,90. Sebelumnya minyak sempat menyentuh US$107,44.
AS akan mengkspor minyak secepatnya pada Agustus. Ini akan merupakan ekspor minyak mentah pertama Amerika setelah Negara itu melarangnya selama 4 dekade terakhir. Dengan diaktifkannya kembali ekspor minyak AS, maka suplai minyak di Amerika dapat berkurang.
Dengan mengutip sumbernya, Wall Street Journal menulis Kementrian Perdagangan AS telah mengizinkan Pioneer Natural Resources dan Enterprise Products Partners untuk mengekspor minyak ultra-light. Minyak jenis ini dapat diolah kembali menjadi bensin, bahan bakar jet, dan diesel.
Kedua perusahaan itu juga telah mengkonfirmasi, bahwa mereka menerima izin ekspor tersebut. Peraturan AS sebelumnya hanya memperbolehkan perusahaan AS menjual produk minyak olahan seperti bensin dan diesel, bukan minyak mentah. (edm)
Sampai berita ini diturunkan, minyak Nymex ditransaksikan di level US$106,90. Sebelumnya minyak sempat menyentuh US$107,44.
AS akan mengkspor minyak secepatnya pada Agustus. Ini akan merupakan ekspor minyak mentah pertama Amerika setelah Negara itu melarangnya selama 4 dekade terakhir. Dengan diaktifkannya kembali ekspor minyak AS, maka suplai minyak di Amerika dapat berkurang.
Dengan mengutip sumbernya, Wall Street Journal menulis Kementrian Perdagangan AS telah mengizinkan Pioneer Natural Resources dan Enterprise Products Partners untuk mengekspor minyak ultra-light. Minyak jenis ini dapat diolah kembali menjadi bensin, bahan bakar jet, dan diesel.
Kedua perusahaan itu juga telah mengkonfirmasi, bahwa mereka menerima izin ekspor tersebut. Peraturan AS sebelumnya hanya memperbolehkan perusahaan AS menjual produk minyak olahan seperti bensin dan diesel, bukan minyak mentah. (edm)
Senin, 23 Juni 2014
Sentimen Manufaktur China Jaga Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar 0,02%. Harga logam mulia ini masih bertahan di atas support US$1.306 seiring sentimen manufaktur China. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, harga emas internasional pada perdagangan Senin (23/6/2014) hingga pukul 14.25 WIB ditransaksikan melemah sebesar US$0,30 (0,02%) ke posisi US$1.316,3 per troy ounce.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatan, harga emas masih bertahan di atas kisaran support US$1.306 per troy ounce. “Dan, kini bergerak di kisaran US$1.312 per troy ounce,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Pergerakan di bawah support US$1.306, bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.300-1.297 per troy ounce. “Sementara penguatan di atas US$1.317 baru membuka potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ounce,” ujarnya.
Data survei PMI Manufaktur China oleh HSBC yang kembali masuk ke area ekspansi (di atas 50) yang pagi tadi sudah dirilis bisa memberikan sentimen positif ke harga emas. “Data lainnya yang bisa
menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan Non-manufaktur kawasan Eropa di mana hasil yang di bawah prediksi bisa mendorong pelemahan harga emas,” papar dia.
Data tersebut, lanjut Ariston, akan dirilis pada pembukaan pasar Eropa. Sementara dari data AS yang
bisa menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan data penjualan rumah second. “Penguatan dolar AS akibat data, bisa mendorong pelemahan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, harga emas internasional pada perdagangan Senin (23/6/2014) hingga pukul 14.25 WIB ditransaksikan melemah sebesar US$0,30 (0,02%) ke posisi US$1.316,3 per troy ounce.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatan, harga emas masih bertahan di atas kisaran support US$1.306 per troy ounce. “Dan, kini bergerak di kisaran US$1.312 per troy ounce,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Pergerakan di bawah support US$1.306, bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.300-1.297 per troy ounce. “Sementara penguatan di atas US$1.317 baru membuka potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ounce,” ujarnya.
Data survei PMI Manufaktur China oleh HSBC yang kembali masuk ke area ekspansi (di atas 50) yang pagi tadi sudah dirilis bisa memberikan sentimen positif ke harga emas. “Data lainnya yang bisa
menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan Non-manufaktur kawasan Eropa di mana hasil yang di bawah prediksi bisa mendorong pelemahan harga emas,” papar dia.
Data tersebut, lanjut Ariston, akan dirilis pada pembukaan pasar Eropa. Sementara dari data AS yang
bisa menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan data penjualan rumah second. “Penguatan dolar AS akibat data, bisa mendorong pelemahan harga emas,” imbuhnya. [jin]
Minggu, 22 Juni 2014
Emas Berjangka Dekati Rekor Tertinggi - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka bergerak stabil mendekati level tertingginya dalam 2 bulan pada perdagangan Asia Senin (23/6/2014). Aksi kekerasan di Irak dan ketegangan geopolitik masih membayangi pergerakan harga emas.
Emas internasional ditransaksikan di US$1.313,36 per troy ounce. Angka tersebutt menunjukkan, tidak terlalu jauh dari level tertinggi 2 bulan di US$1.321,90 per troy ounce yang tercacat pada akhir pekan lalu.
Sementara itu, harga perak turun 0,69% ke Rp20.81 per ons, harga tembaga naik 0,64% ke US$3.141 per pon dan harga platinum menurun 0,60% ke US$1.448,60 per ons.
Sedangkan, dari perkembangan konflik di Irak, pemimpin tertinggi Iran menuduh AS mencoba untuk merebut kembali kendali atas Irak dengan memanfaatkan persaingan sektarian, sebagai pemberontak Sunni menuju Baghdad dari markas baru di sepanjang perbatasan Suriah.
Selain itu, emas juga terpengaruh terhadap pertempuran di Ukraina antara pasukan separatis Ukraina dengan pro-Moskow. Ukraina menyatakan gencatan senjata secara sepihak. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Kiev untuk berbicara dengan para pemberontak.
Cadangan emas Rusia sendiri mengalami kenaikan menjadi 34,7 juta troy ounce pada bulan Mei. Sebelumnya, di bulan April, bank sentral mengungkapkan dalam situsnya akhir pekan lalu cadangan emas mencapai 34,4 juta troy ounce.
Kamis, 19 Juni 2014
Bursa Eropa Naik Seiring Kebijakan The Fed - INILAH.com
INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa menguat pada awal perdagangan Kamis (19/6/2014). Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,47 poin atau 0,71% ke 348.60 dibandingkan penutupan kemarin di level 346,13 dan turun 0,1%.
Pasar tampak merespon positif terhadap kebijakan The Fed yang menyatakan suku bunga rendah akan tetap bertahan untuk beberapa waktu ke depan dan ekonomi AS mengalami peningkatan. Selain itu, menguatnya bursa saham AS juga memicu kenaikan bursa saham Eropa.
Sementara untuk indeks FTSE di London naik 45,72 poin atau 0,67% ke 6.824,28, indeks DAX di Jerman naik 81,51 poin atau 0,82% ke 10.011,84 dan indeks CAC di Prancis menguat 37,48 poin atau 0,80% menjadi 4.566,70.
The Fed mengatakan, suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang cukup. Ketua The Fed, Janet Yellen dan rekan-rekan pembuat kebijakan memperdebatkan, berapa lama untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol supaya pasar tenaga kerja AS membaik dan inflasi bergerak lebih dekat ke tujuan Fed yaitu 2%.
Pejabat Fed sendiri memperkirakan, target suku bunga menjadi 1,13% pada akhir tahun 2015 dan 2,5% pada tahun berikutnya. Angka tersebut, menunjukkan kenaikan dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Sedangkan, bank sentral mengungkapkan, akan memangkas pembelian aset bulanan menjadi US$35 triliun dari sebelumnya US$45 miliar pada bulan depan. Dan memproyeksikan pertumbuhan jangka panjang bagi ekonomi AS dari 2,1% menjadi 2,3%, dibandingkan dengan 2,2% menjadi 2,3% pada Maret.
Pada pentupan perdagangan bursa AS dini hari tadi, indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa seiring dengan kebijakan Federal Reserve. Indeks S&P 500 naik 14,99 poin atau 0,77% ke 1.956,98, indeks Dow Jones naik 98,13 poin atau 0,58% ke 16.906,62 dan indeks Nasdaq naik 25,60 poin atau 0,59% menjadi 4.362,84.
Selasa, 17 Juni 2014
Antisipasi FOMC The Fed, Harga Emas Rontok - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas anjlok sebesar US$4 per troy ounce seiring perhatian pasar yang tertuju pada rapat moneter The Fed dini hari nanti. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (18/6/2014) hingga pukul 12.10 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$4 (0,31%) ke posisi US$1.268 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepada riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menjauhi level tinggi US$1.284 per troy ons yang dicetak 16 Juni 2014. “Perhatian pasar kini tertuju pada hasil rapat moneter the Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS yang akan dirilis dinihari nanti,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Menurut Ariston, hasil dari FOMC ini bisa mempengaruhi pergerakan dolar AS yang akan berimbas pada harga emas. “Prospek kebijakan pengetatan moneter bisa mendorong penguatan dolar AS dan pelemahan harga emas,” ujarnya.
Harga kini, lanjut dia, bergerak di kisaran US$1.267 per troy ounce. Kemarin harga hanya mampu rebound hingga US$1.272 dari pelemahan ke level US$1.258 per troy ounce. Kondisi itu, kata dia, menunjukkan tekanan turun masih besar. “Harga berpeluang kembali ke area support US$1.261-1.262 per troy ounce,” ungkap dia.
Pelemahan lanjutan, kata dia, bisa membawa harga melemah ke level US$1.257-1.250 per troy ounce. “Sementara pergerakan stabil di atas US$1.274 baru bisa membuka peluang penguatan ke arah US$1.280 per troy ounce,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (18/6/2014) hingga pukul 12.10 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$4 (0,31%) ke posisi US$1.268 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepada riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menjauhi level tinggi US$1.284 per troy ons yang dicetak 16 Juni 2014. “Perhatian pasar kini tertuju pada hasil rapat moneter the Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS yang akan dirilis dinihari nanti,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Menurut Ariston, hasil dari FOMC ini bisa mempengaruhi pergerakan dolar AS yang akan berimbas pada harga emas. “Prospek kebijakan pengetatan moneter bisa mendorong penguatan dolar AS dan pelemahan harga emas,” ujarnya.
Harga kini, lanjut dia, bergerak di kisaran US$1.267 per troy ounce. Kemarin harga hanya mampu rebound hingga US$1.272 dari pelemahan ke level US$1.258 per troy ounce. Kondisi itu, kata dia, menunjukkan tekanan turun masih besar. “Harga berpeluang kembali ke area support US$1.261-1.262 per troy ounce,” ungkap dia.
Pelemahan lanjutan, kata dia, bisa membawa harga melemah ke level US$1.257-1.250 per troy ounce. “Sementara pergerakan stabil di atas US$1.274 baru bisa membuka peluang penguatan ke arah US$1.280 per troy ounce,” imbuh Ariston. [jin]
Senin, 16 Juni 2014
Laju Harga Emas Dihentikan Technical Selling - INILAH.com
Laju Harga Emas Dihentikan Technical Selling - INILAH.com
INILAHCOM, London -- Gejolak yang terjadi diIrakmendongkrak harga emas ke titik level puncak 3-minggu pada Senin (17/6 WIB). Meski begitu, kegagalan emas menembus MA-50 hari di sekitar US$1.285/oz telah memicu aksi jual teknikal. Hal ini sekaligus menghentikan laju kenaikan komoditas yang dianggap sebagai safe havenitu.
AS disebut menawarkan bantuan kepada pemerintah Irak untuk mengatasi perlawanan gerilyawan Sunni. Langkah itu telah menopang rally hargaemas. Penguatan emas juga ditopang perkembangan diUkraina. Dikabarkan separatis pro-Rusia telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut militer Ukraina.
Langganan:
Postingan (Atom)