Kamis, 31 Januari 2013
Bursa AS Bergerak Tanpa Arah - INILAH.com
Bursa AS Bergerak Tanpa Arah - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS mengalami kelesuan pada Kamis (31/1/2013). Investor merespon negatif data laba perusahaan dan kenaikan klaim pengangguran.
Pada perdagangan tanpa arah, indeks Dow Jones berakhir melemah 44 poin atau 0,3% ke 13.865, indeks S&P turun 0,2% ke 1.498,11 dan indeks Nasdaq melemah tipis 0,01% ke 3.142,13.
Indeks Dow telah memanfaatkan efek Januari untk mendekati level 15.000 atau naik 6 persen pada bulan tersebut. Untuk indeks S&P naik 5 persen dan indeks Nasdaq naik 4 persen.
Meskipun sebagian besar pendapatan perusahaan pada kuartal keempat naik tajam, namun kondisi bearish pada data perekonomian menahan penguatan indeks.
"Anda memiliki banyak barometer dalam laporan laba yang beragam. Namun ekonomi sebagai dasarnya masih memiliki sandungan untuk pemulihan," kata Michel Yoshikami, salah satu CEO Wealt Management, Closing Bell dengan mengutip cnbc.com.
Sementara jumlah orang AS yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran AS naik 38.000 menjadi 368,000 per 26 Januari 2013. Rata-rata klaim baru selama satu bulan terakhir, sementara itu, naik tipis sebesar 250 menjadi 352.000.
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun 2012 mengalami kontraksi 0,1 persen dibanding kuartal ketiga 3,1%. Penurunan ini, karena belanja pemerintah turun 6,6 persen. Ini terutama karena turunnya anggaran untuk pengeluaran pertahanan sebesar 22,2 persen, terendah dalam 40 tahun terakhir. Tetapi konsumsi masyarakat masih naik. Perekonomian negeri Paman Sam itu untuk tahun 2012 tumbuh 2,2 persen.
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS mengalami kelesuan pada Kamis (31/1/2013). Investor merespon negatif data laba perusahaan dan kenaikan klaim pengangguran.
Pada perdagangan tanpa arah, indeks Dow Jones berakhir melemah 44 poin atau 0,3% ke 13.865, indeks S&P turun 0,2% ke 1.498,11 dan indeks Nasdaq melemah tipis 0,01% ke 3.142,13.
Indeks Dow telah memanfaatkan efek Januari untk mendekati level 15.000 atau naik 6 persen pada bulan tersebut. Untuk indeks S&P naik 5 persen dan indeks Nasdaq naik 4 persen.
Meskipun sebagian besar pendapatan perusahaan pada kuartal keempat naik tajam, namun kondisi bearish pada data perekonomian menahan penguatan indeks.
"Anda memiliki banyak barometer dalam laporan laba yang beragam. Namun ekonomi sebagai dasarnya masih memiliki sandungan untuk pemulihan," kata Michel Yoshikami, salah satu CEO Wealt Management, Closing Bell dengan mengutip cnbc.com.
Sementara jumlah orang AS yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran AS naik 38.000 menjadi 368,000 per 26 Januari 2013. Rata-rata klaim baru selama satu bulan terakhir, sementara itu, naik tipis sebesar 250 menjadi 352.000.
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun 2012 mengalami kontraksi 0,1 persen dibanding kuartal ketiga 3,1%. Penurunan ini, karena belanja pemerintah turun 6,6 persen. Ini terutama karena turunnya anggaran untuk pengeluaran pertahanan sebesar 22,2 persen, terendah dalam 40 tahun terakhir. Tetapi konsumsi masyarakat masih naik. Perekonomian negeri Paman Sam itu untuk tahun 2012 tumbuh 2,2 persen.
Potensi koreksi emas masih lebar
Oleh Agung Jatmiko - Jumat, 01 Februari 2013 | 08:18 WIB
JAKARTA. Harga emas turun di tengah rilis
data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang menurun.
Harga emas untuk pengiriman April 2013 di Divisi Comex, Kamis (31/1)
pukul 18.28 WIB, turun 0,37% menjadi US$ 1.675,5 per ons troi, dibanding
harga hari sebelumnya. Selama bulan Januari, harga emas melemah sebesar
0,92%.
Ekonomi AS secara mengejutkan berkontraksi 0,1% di kuartal keempat 2012 membuat Federal Reserve harus bekerja keras mengembalikan kondisi ekonomi ke tingkat stabil. Bank sentral AS akan melanjutkan stimulus sampai tingkat pengangguran di level 6,5%.
Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk melanjutkan kebijakan moneter, menjaga tingkat bunga 0% - 0,25% dan melanjutkan program pembelian aset US$ 85 miliar per bulan.
Nizar Himy, analis SoeGee Futures mengatakan, harga emas selama Januari cenderung tertekan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil. Data ekonomi yang negatif seharusnya mendukung emas. "Predikat safe haven pada emas tampaknya semakin pudar, pergerakannya cenderung sulit diramal dan kalah dari dollar AS," kata Nizar.
Menurut dia, pergerakan harga emas saat ini masih cenderung tertekan, karena pada situasi normal investor membeli emas saat mempunyai uang lebih. Nah, di saat krisis, minat pelaku pasar untuk emas berkurang dan mulai beralih ke dollar AS.
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures menambahkan, pelaku pasar masih menunggu hasil rilis data pengangguran mingguan AS. Perkiraan sementara menyebutkan adanya kenaikan pengangguran 32.000 orang sepekan ini.
Menurut Ariana, hal ini bisa dijadikan momentum kenaikan harga emas. Jika pengangguran naik, maka stimulus moneter bisa dimaksimalkan. Dengan harapan semakin stabilnya perekonomian lewat program stimulus ini, harga emas bisa sedikit demi sedikit terangkat.
Ia mengatakan, harga emas cenderung bergerak berdasarkan momentum, suatu saat bisa naik lalu turun keesokan harinya. "Perlu kondisi ekonomi yang stabil agar harga emas benar-benar ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar," kata Ariana.
Nizar memprediksi, harga emas, hari ini, cenderung tertekan, di kisaran US$ 1.660 – US$ 1.690 per ons troi. Ariana menebak, harga emas akan bergerak dengan koreksi terbatas di US$ 1.648 – US$ 1.693 per ons troi.
Dalam sepekan, Nizar memprediksi, emas akan masuk ke fase konsolidasi, dengan pergerakan di kisaran US$ 1.650 – US$ 1.700. Ariana memperkirakan, tekanan harga emas akan turun dengan kisaran harga US$ 1.620 – US$ 1.712 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/potensi-koreksi-emas-masih-lebar
Ekonomi AS secara mengejutkan berkontraksi 0,1% di kuartal keempat 2012 membuat Federal Reserve harus bekerja keras mengembalikan kondisi ekonomi ke tingkat stabil. Bank sentral AS akan melanjutkan stimulus sampai tingkat pengangguran di level 6,5%.
Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk melanjutkan kebijakan moneter, menjaga tingkat bunga 0% - 0,25% dan melanjutkan program pembelian aset US$ 85 miliar per bulan.
Nizar Himy, analis SoeGee Futures mengatakan, harga emas selama Januari cenderung tertekan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil. Data ekonomi yang negatif seharusnya mendukung emas. "Predikat safe haven pada emas tampaknya semakin pudar, pergerakannya cenderung sulit diramal dan kalah dari dollar AS," kata Nizar.
Menurut dia, pergerakan harga emas saat ini masih cenderung tertekan, karena pada situasi normal investor membeli emas saat mempunyai uang lebih. Nah, di saat krisis, minat pelaku pasar untuk emas berkurang dan mulai beralih ke dollar AS.
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures menambahkan, pelaku pasar masih menunggu hasil rilis data pengangguran mingguan AS. Perkiraan sementara menyebutkan adanya kenaikan pengangguran 32.000 orang sepekan ini.
Menurut Ariana, hal ini bisa dijadikan momentum kenaikan harga emas. Jika pengangguran naik, maka stimulus moneter bisa dimaksimalkan. Dengan harapan semakin stabilnya perekonomian lewat program stimulus ini, harga emas bisa sedikit demi sedikit terangkat.
Ia mengatakan, harga emas cenderung bergerak berdasarkan momentum, suatu saat bisa naik lalu turun keesokan harinya. "Perlu kondisi ekonomi yang stabil agar harga emas benar-benar ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar," kata Ariana.
Nizar memprediksi, harga emas, hari ini, cenderung tertekan, di kisaran US$ 1.660 – US$ 1.690 per ons troi. Ariana menebak, harga emas akan bergerak dengan koreksi terbatas di US$ 1.648 – US$ 1.693 per ons troi.
Dalam sepekan, Nizar memprediksi, emas akan masuk ke fase konsolidasi, dengan pergerakan di kisaran US$ 1.650 – US$ 1.700. Ariana memperkirakan, tekanan harga emas akan turun dengan kisaran harga US$ 1.620 – US$ 1.712 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/potensi-koreksi-emas-masih-lebar
Emas menjadi murah akibat isu deflasi
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 01 Februari 2013 | 06:39 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan terbesar dalam empat pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.43 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April terpangkas 1,2% menjadi US$ 1.662 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas tersebut merupakan yang terbesar sejak 4 Januari lalu. Sepanjang bulan ini, harga emas sudah tergerus 0,8%.
Penurunan harga emas dipicu oleh meredanya kecemasan investor akan inflasi di AS. Kondisi ini memangkas tingkat permintaan emas sebagai lindung nilai dari kenaikan indeks harga konsumen.
Data pemerintah yang akan dirilis hari ini kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi yang stagnan pada Desember dari November. Di luar harga pangan dan energi, harga diprediksi akan mencatatkan kenaikan sebesar 1,4% di 2012. Bandingkan dengan kenaikan sebesar 1,9% pada tahun sebelumnya.
"Saat ini, deflasi akan menjadi risiko yang lebih besar ketimbang inflasi. Yang menjadi kecemasan adalah kekuatan deflasi mungkin lebih besar dari upaya bank sentral untuk menanganinya. Setiap kali harga emas reli, isu deflasi memaksa emas turun lagi," papar Frank McGhee, the head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-menjadi-murah-akibat-isu-deflasi/2013/02/01
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan terbesar dalam empat pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.43 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April terpangkas 1,2% menjadi US$ 1.662 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas tersebut merupakan yang terbesar sejak 4 Januari lalu. Sepanjang bulan ini, harga emas sudah tergerus 0,8%.
Penurunan harga emas dipicu oleh meredanya kecemasan investor akan inflasi di AS. Kondisi ini memangkas tingkat permintaan emas sebagai lindung nilai dari kenaikan indeks harga konsumen.
Data pemerintah yang akan dirilis hari ini kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi yang stagnan pada Desember dari November. Di luar harga pangan dan energi, harga diprediksi akan mencatatkan kenaikan sebesar 1,4% di 2012. Bandingkan dengan kenaikan sebesar 1,9% pada tahun sebelumnya.
"Saat ini, deflasi akan menjadi risiko yang lebih besar ketimbang inflasi. Yang menjadi kecemasan adalah kekuatan deflasi mungkin lebih besar dari upaya bank sentral untuk menanganinya. Setiap kali harga emas reli, isu deflasi memaksa emas turun lagi," papar Frank McGhee, the head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-menjadi-murah-akibat-isu-deflasi/2013/02/01
Rabu, 30 Januari 2013
Harga Emas Melonjak karena Pembelian Obligasi Feds
Penulis : Eny Prihtiyani | Kamis, 31 Januari 2013 | 08:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan The Feds untuk mempertahankan stimulus dengan membeli obligasi senilai 85 miliar dollar AS mendongkrak harga emas. Harga emas untuk Februari naik 16,3 dollar AS atau 1 persen menjadi 1.677,1 dollar AS per ounce, kenaikan tertinggi sejak 10 Januari.
Harga emas sempat menyentuh harga tertinggi di 1.683 dollar AS per ounce. Emas spot juga naik 14,2 dollar AS menjadi 1.678,5 dollar AS per ounce. Resistant pertama di 1.683 dollar AS dan berikut ke 1.695,4 dollar AS per ounce, sedangkan support pertama di 1.670 dollar AS dan berikut ke 1.661,8 dollar AS per ounce.
Harga emas Loco London Gold atau LLG juga mengalami kenaikan. Harga LLG ditutup di harga 1.675,4 dollar AS naik 11,8 dollar AS. Range LLG kemarin sebesar 20,4 dollar AS tertinggi di 1.683,5 dollar AS dan terendah di 1.663,1 dollar AS per ounce. Resistant pertama di 1.683,5 dollar AS dan berikut ke 1.690 dollar AS sedangkan support di 1.663,1 dollar AS dan berikut ke 1.655 dollar AS per ounce. Pagi ini, Kamis (31/1/2013) harga LLG dibuka di 1.675,25 dollar AS turun 15 cent.
JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan The Feds untuk mempertahankan stimulus dengan membeli obligasi senilai 85 miliar dollar AS mendongkrak harga emas. Harga emas untuk Februari naik 16,3 dollar AS atau 1 persen menjadi 1.677,1 dollar AS per ounce, kenaikan tertinggi sejak 10 Januari.
Harga emas sempat menyentuh harga tertinggi di 1.683 dollar AS per ounce. Emas spot juga naik 14,2 dollar AS menjadi 1.678,5 dollar AS per ounce. Resistant pertama di 1.683 dollar AS dan berikut ke 1.695,4 dollar AS per ounce, sedangkan support pertama di 1.670 dollar AS dan berikut ke 1.661,8 dollar AS per ounce.
Harga emas Loco London Gold atau LLG juga mengalami kenaikan. Harga LLG ditutup di harga 1.675,4 dollar AS naik 11,8 dollar AS. Range LLG kemarin sebesar 20,4 dollar AS tertinggi di 1.683,5 dollar AS dan terendah di 1.663,1 dollar AS per ounce. Resistant pertama di 1.683,5 dollar AS dan berikut ke 1.690 dollar AS sedangkan support di 1.663,1 dollar AS dan berikut ke 1.655 dollar AS per ounce. Pagi ini, Kamis (31/1/2013) harga LLG dibuka di 1.675,25 dollar AS turun 15 cent.
Ini dia faktor penggerus Wall Street di NY
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 31 Januari 2013 | 06:44 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (30/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun sebesar 0,4% menjadi 1.501,96. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 13.910,42.
Padahal, sehari sebelumnya, kedua indeks acuan AS tersebut sempat mencapai level tertinggi sejak 2007 lalu. Pada transaksi tadi malam, terdapat 6,8 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut lebih tinggi 9,5% dari angka rata-rata transaksi tiga bulanan.
Sembilan dari sepuluh sektor pada indeks S&P 500 terlihat melempem. Adapun sektor yang mencatat penurunan paling dalam adalah sektor energi dan sektor industri dengan penurunan masing-masing sebesar 0,6%. Indeks pengembang perumahan merosot 1,3% setelah saham Lennar Corp terpangkas 2,4%.
Saham Facebook Inc juga turun 1,4% setelah membukukan penurunan laba. Sementara itu, saham Amazon.com Inc melompat 4,8% setelah membukukan kenaikan penjualan dan margin operasional di Amerika Utara.
Aksi jual di bursa AS terjadi setelah the Federal Reserve menyatakan pihaknya akan mempertahankan program untuk membeli surat utang setelah secara tidak terduga perekonomian AS mengerucut pada kuartal IV.
"Saat ini, tren underlying di pasar saham memang naik. Namun masalahnya adalah terdapat data negatif ekonomi. The Fed bilang ini masa transisi. Namun, jika data PDB di kuartal IV negatif, sangat sulit mengangkat pasar," papar David Kelly, chief global strategist JPMorgan Funds di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/ini-dia-faktor-penggerus-wall-street-di-ny/2013/01/31
NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (30/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun sebesar 0,4% menjadi 1.501,96. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 13.910,42.
Padahal, sehari sebelumnya, kedua indeks acuan AS tersebut sempat mencapai level tertinggi sejak 2007 lalu. Pada transaksi tadi malam, terdapat 6,8 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut lebih tinggi 9,5% dari angka rata-rata transaksi tiga bulanan.
Sembilan dari sepuluh sektor pada indeks S&P 500 terlihat melempem. Adapun sektor yang mencatat penurunan paling dalam adalah sektor energi dan sektor industri dengan penurunan masing-masing sebesar 0,6%. Indeks pengembang perumahan merosot 1,3% setelah saham Lennar Corp terpangkas 2,4%.
Saham Facebook Inc juga turun 1,4% setelah membukukan penurunan laba. Sementara itu, saham Amazon.com Inc melompat 4,8% setelah membukukan kenaikan penjualan dan margin operasional di Amerika Utara.
Aksi jual di bursa AS terjadi setelah the Federal Reserve menyatakan pihaknya akan mempertahankan program untuk membeli surat utang setelah secara tidak terduga perekonomian AS mengerucut pada kuartal IV.
"Saat ini, tren underlying di pasar saham memang naik. Namun masalahnya adalah terdapat data negatif ekonomi. The Fed bilang ini masa transisi. Namun, jika data PDB di kuartal IV negatif, sangat sulit mengangkat pasar," papar David Kelly, chief global strategist JPMorgan Funds di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/ini-dia-faktor-penggerus-wall-street-di-ny/2013/01/31
The Fed pertahankan stimulus US$ 85 miliar/bulan
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 31 Januari 2013 | 07:24 WIB | Sumber Bloomberg
WASHINGTON. Bank sentral AS, the Federal Reserve, memutuskan untuk tetap mempertahankan pembelian aset-aset berupa surat utang dengan nilai rata-rata US$ 85 miliar per bulan. Keputusan ini diambil setelah pertumbuhan ekonomi AS stagnan akibat faktor-faktor utama yang tak bisa dihindari, termasuk di dalamnya cuaca buruk.
"Pertumbuhan dalam aktivitas ekonomi tersendat dalam beberapa bulan terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh cuaca buruk dan faktor transisi lainnya. Anggaran rumah tangga dan bisnis mencatatkan kenaikan. Selain itu, sektor perumahan juga menunjukkan perbaikan yang lumayan," demikian konklusi pertemuan dua hari the Federal Open Market Committee di Washington.
Pimpinan the Fed Ben S Bernanke memang sudah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membeli surat utang berbasis kredit perumahan sebagai upaya untuk mengakhiri periode panjang pengangguran di atas level 7,5% yang sudah berlangsung selama empat tahun. Langkah the Fed ini juga ditujukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang menyusut 0,1% pada kuartal IV 2012 lalu.
"Tidak ada petunjuk apapun mengenai kebijakan yang diputuskan the Fed saat ini. Pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat inflasi berada di bawah ekspektasi. Data lain yang mendukung keputusan the Fed adalah data dependen, yang kesemuanya menyarankan the Fed terus melakukan pelonggaran kebijakan," papar Mark Vitner, senior economist Wells Fargo Securities LLC di Charlotte, North Carolina.
Pasca pengumuman the Fed, tingkat yield surat utang AS berjangkawaktu 10 tahun turun 0,01 percentage point menjadi 1,99% di New York setelah menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Sekadar tambahan informasi, tingkat yield surat utang AS sudah naik dari posisi 1,72% sejak the Fed mengumumkan pembelian obligasi pada 13 September lalu.
http://internasional.kontan.co.id/news/the-fed-pertahankan-stimulus-us-85-miliarbulan
WASHINGTON. Bank sentral AS, the Federal Reserve, memutuskan untuk tetap mempertahankan pembelian aset-aset berupa surat utang dengan nilai rata-rata US$ 85 miliar per bulan. Keputusan ini diambil setelah pertumbuhan ekonomi AS stagnan akibat faktor-faktor utama yang tak bisa dihindari, termasuk di dalamnya cuaca buruk.
"Pertumbuhan dalam aktivitas ekonomi tersendat dalam beberapa bulan terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh cuaca buruk dan faktor transisi lainnya. Anggaran rumah tangga dan bisnis mencatatkan kenaikan. Selain itu, sektor perumahan juga menunjukkan perbaikan yang lumayan," demikian konklusi pertemuan dua hari the Federal Open Market Committee di Washington.
Pimpinan the Fed Ben S Bernanke memang sudah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membeli surat utang berbasis kredit perumahan sebagai upaya untuk mengakhiri periode panjang pengangguran di atas level 7,5% yang sudah berlangsung selama empat tahun. Langkah the Fed ini juga ditujukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang menyusut 0,1% pada kuartal IV 2012 lalu.
"Tidak ada petunjuk apapun mengenai kebijakan yang diputuskan the Fed saat ini. Pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat inflasi berada di bawah ekspektasi. Data lain yang mendukung keputusan the Fed adalah data dependen, yang kesemuanya menyarankan the Fed terus melakukan pelonggaran kebijakan," papar Mark Vitner, senior economist Wells Fargo Securities LLC di Charlotte, North Carolina.
Pasca pengumuman the Fed, tingkat yield surat utang AS berjangkawaktu 10 tahun turun 0,01 percentage point menjadi 1,99% di New York setelah menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Sekadar tambahan informasi, tingkat yield surat utang AS sudah naik dari posisi 1,72% sejak the Fed mengumumkan pembelian obligasi pada 13 September lalu.
http://internasional.kontan.co.id/news/the-fed-pertahankan-stimulus-us-85-miliarbulan
Emas kembali diburu di New York semalam
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 31 Januari 2013 | 06:56 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan kenaikan tadi malam (30/1). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 14.01 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 1,1% menjadi US$ 1.681,60 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 10 Januari lalu. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat melambung 1,3% pasca pengumuman the Fed.
Kenaikan harga emas terjadi setelah data ekonomi AS menunjukkan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi secara tidak terduga pada kuartal IV lalu. Hal ini mendorong permintaan emas sebagai haven.
"Dengan angka Produk Domestik Bruto yang negatif, banyak yang mencari perlindungan. Pertumbuhan mulai stabil dalam beberapa kuartal terakhir, namun, jika pertumbuhan PDB masih seperti kuartal IV, harga emas pasti akan naik lagi," papar Tim Evans, chief market strategist Long Leaf Trading Group di Chicago.
Sementara itu, harga kontrak perak melompat ke level tertinggi sejak September tadi malam. Harga kontrak perak untuk pengantaran Maret tercatat naik 3,2% menjadi US$ 32,177 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-kembali-diburu-di-new-york-semalam/2013/01/31
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan kenaikan tadi malam (30/1). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 14.01 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 1,1% menjadi US$ 1.681,60 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 10 Januari lalu. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat melambung 1,3% pasca pengumuman the Fed.
Kenaikan harga emas terjadi setelah data ekonomi AS menunjukkan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi secara tidak terduga pada kuartal IV lalu. Hal ini mendorong permintaan emas sebagai haven.
"Dengan angka Produk Domestik Bruto yang negatif, banyak yang mencari perlindungan. Pertumbuhan mulai stabil dalam beberapa kuartal terakhir, namun, jika pertumbuhan PDB masih seperti kuartal IV, harga emas pasti akan naik lagi," papar Tim Evans, chief market strategist Long Leaf Trading Group di Chicago.
Sementara itu, harga kontrak perak melompat ke level tertinggi sejak September tadi malam. Harga kontrak perak untuk pengantaran Maret tercatat naik 3,2% menjadi US$ 32,177 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-kembali-diburu-di-new-york-semalam/2013/01/31
Selasa, 29 Januari 2013
Societe: Secara teknikal, emas menuju US$ 1.800
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 29 Januari 2013 | 14:12 WIB | Sumber Bloomberg
LONDON. Penasaran dengan prediksi harga emas saat ini? Yuk kita lihat rekomendasi yang diutarakan oleh Societe Generale SA.
Menurut Societe Generale, harga emas kemungkinan akan tetap berada di atas level US$ 1.630 per troy ounce dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, besar kemungkinan harga emas akan menyentuh level US$ 1.800 sebelum akhirnya menurun pada paruh kedua tahun ini.
Dalam hasil risetnya, Societe juga menulis, level US$ 1.630 meliputi area tertinggi yang dicapai pada musim panas lalu. Jika harga emas menembus level di atas US$ 1.703-US$ 1.706, maka ada kemungkinan harganya akan terus reli dantara US$ 1.800 dan US$ 1.900 pada paruh kedua mendatang, sebelum akhirnya mengalami penurunan gradual hingga ke level terendah US$ 1.500 pada tahun depan.
"Seluruh indikator teknikal belum menunjukkan adanya koreksi yang besar pada harga emas. Pastinya bakal terjadi kenaikan final, nah, kenaikan final ini yang nantinya akan memicu aksi jual," jelas Stephanie Aymes, technical analyst Societe Generale di London.
Catatan saja, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,8% menjadi US$ 1.661,34 per troy ounce di London sepanjang tahun ini. Harga emas mencatatkan rekor tertinggi di level US$ 1.921,15 per troy ounce pada September 2011.
http://investasi.kontan.co.id/news/societe-secara-teknikal-emas-menuju-us-1.800/2013/01/29
LONDON. Penasaran dengan prediksi harga emas saat ini? Yuk kita lihat rekomendasi yang diutarakan oleh Societe Generale SA.
Menurut Societe Generale, harga emas kemungkinan akan tetap berada di atas level US$ 1.630 per troy ounce dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, besar kemungkinan harga emas akan menyentuh level US$ 1.800 sebelum akhirnya menurun pada paruh kedua tahun ini.
Dalam hasil risetnya, Societe juga menulis, level US$ 1.630 meliputi area tertinggi yang dicapai pada musim panas lalu. Jika harga emas menembus level di atas US$ 1.703-US$ 1.706, maka ada kemungkinan harganya akan terus reli dantara US$ 1.800 dan US$ 1.900 pada paruh kedua mendatang, sebelum akhirnya mengalami penurunan gradual hingga ke level terendah US$ 1.500 pada tahun depan.
"Seluruh indikator teknikal belum menunjukkan adanya koreksi yang besar pada harga emas. Pastinya bakal terjadi kenaikan final, nah, kenaikan final ini yang nantinya akan memicu aksi jual," jelas Stephanie Aymes, technical analyst Societe Generale di London.
Catatan saja, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,8% menjadi US$ 1.661,34 per troy ounce di London sepanjang tahun ini. Harga emas mencatatkan rekor tertinggi di level US$ 1.921,15 per troy ounce pada September 2011.
http://investasi.kontan.co.id/news/societe-secara-teknikal-emas-menuju-us-1.800/2013/01/29
Pasca menurun 4 hari, harga emas akhirnya bangkit
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 29 Januari 2013 | 10:17 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Setelah mengalami aksi jual selama empat hari terakhir, harga kontrak emas menanjak akhirnya bangkit pada transaksi pagi (29/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.660 per troy ounce. Pada pukul 10.29 waktu Singapura, harga emas menunjukkan posisi US$ 1.659,85 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.660,90 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve memulai pertemuannya selama dua hari yang dimulai hari ini. Pasar berspekulasi, the Fed masih akan menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian AS.
"Outlook kebijakan moneter, khususnya di AS, sepertinya menjadi kunci utama pergerakan harga emas. Hingga data ekonomi secara global membaik dan stabil, maka investor akan berupaya membeli harga emas pada level harga rendah," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Sekadar mengingatkan, harga emas sempat melorot ke level terendah dalam empat bulan terakhir pada 4 Januari lalu setelah hasil rekaman pertemuan the Fed menunjukkan bank sentral AS akan menghentikan penggelontoran stimulus bulanan pada tahun ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/pasca-menurun-4-hari-harga-emas-akhirnya-bangkit/2013/01/29
SINGAPURA. Setelah mengalami aksi jual selama empat hari terakhir, harga kontrak emas menanjak akhirnya bangkit pada transaksi pagi (29/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.660 per troy ounce. Pada pukul 10.29 waktu Singapura, harga emas menunjukkan posisi US$ 1.659,85 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.660,90 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve memulai pertemuannya selama dua hari yang dimulai hari ini. Pasar berspekulasi, the Fed masih akan menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian AS.
"Outlook kebijakan moneter, khususnya di AS, sepertinya menjadi kunci utama pergerakan harga emas. Hingga data ekonomi secara global membaik dan stabil, maka investor akan berupaya membeli harga emas pada level harga rendah," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Sekadar mengingatkan, harga emas sempat melorot ke level terendah dalam empat bulan terakhir pada 4 Januari lalu setelah hasil rekaman pertemuan the Fed menunjukkan bank sentral AS akan menghentikan penggelontoran stimulus bulanan pada tahun ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/pasca-menurun-4-hari-harga-emas-akhirnya-bangkit/2013/01/29
Senin, 28 Januari 2013
Ekonomi positif, emas kehilangan status safe haven
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 29 Januari 2013 | 05:53 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas menurun ke
level terendah dalam dua pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg
memperlihatkan, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas
untuk pengantaran April turun 0,2% menjadi US$ 1.655 per troy ounce.
Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng sempat bertengger di level US$ 1.653,20 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 11 Januari lalu.
Penurunan harga emas terjadi seiring sinyal pemulihan perekonomian global. Hal itu meredakan tekanan bagi bank sentral untuk menggelontorkan stimulus.
Sejumlah sinyal pemulihan ekonomi dapat dilihat dari data ekonomi China dan AS. Di China, laba perusahaan industri China kembali naik untuk bulan ke empat pada Desember. Sedangkan di AS, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama mencatatkan kenaikan lebih besar dari ekspektasi.
"Harga emas kehilangan predikatnya sebagai safe haven karena perekonomian global menunjukkan pemulihan. Sebagian investor memilih untuk menunggu hasil keputusan the Fed," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.
Sekadar informasi, the Federal Reserve akan memulai pertemuannya selama dua hari yang dimulai pada hari ini (29/1).
Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng sempat bertengger di level US$ 1.653,20 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 11 Januari lalu.
Penurunan harga emas terjadi seiring sinyal pemulihan perekonomian global. Hal itu meredakan tekanan bagi bank sentral untuk menggelontorkan stimulus.
Sejumlah sinyal pemulihan ekonomi dapat dilihat dari data ekonomi China dan AS. Di China, laba perusahaan industri China kembali naik untuk bulan ke empat pada Desember. Sedangkan di AS, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama mencatatkan kenaikan lebih besar dari ekspektasi.
"Harga emas kehilangan predikatnya sebagai safe haven karena perekonomian global menunjukkan pemulihan. Sebagian investor memilih untuk menunggu hasil keputusan the Fed," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.
Sekadar informasi, the Federal Reserve akan memulai pertemuannya selama dua hari yang dimulai pada hari ini (29/1).
Harga minyak melaju, apa sebabnya?
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 29 Januari 2013 | 07:28 WIB | Sumber Bloomberg
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.45 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Maret berada di level US$ 96,50 sebarel atau naik 6 sen di New York Mercantile Exchange.
Kenaikan harga minyak terjadi seiring data positif ekonomi AS. Asal tahu saja, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama AS mencatat kenaikan 4,6% pada Desember ketimbang bulan sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sentimen lain yang juga mempengaruhi harga minak adalah pernyataan Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El Badri yang menyatakan harga minyak dunia tidak akan menurun pada tahun ini. "Pasar minyak berada pada keseimbangan yang baik dan OpEC melihat harga minyak tidak akan turun di tahun ini," jelas El Badri di London.
Sementara itu, harga kontrak minyak dunia jenis Brent naik 20 sen menjadi US$ 113,48 per barel di ICE Futures Europe exchange London.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-melaju-apa-sebabnya
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.45 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Maret berada di level US$ 96,50 sebarel atau naik 6 sen di New York Mercantile Exchange.
Kenaikan harga minyak terjadi seiring data positif ekonomi AS. Asal tahu saja, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama AS mencatat kenaikan 4,6% pada Desember ketimbang bulan sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sentimen lain yang juga mempengaruhi harga minak adalah pernyataan Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El Badri yang menyatakan harga minyak dunia tidak akan menurun pada tahun ini. "Pasar minyak berada pada keseimbangan yang baik dan OpEC melihat harga minyak tidak akan turun di tahun ini," jelas El Badri di London.
Sementara itu, harga kontrak minyak dunia jenis Brent naik 20 sen menjadi US$ 113,48 per barel di ICE Futures Europe exchange London.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-melaju-apa-sebabnya
Minggu, 27 Januari 2013
Bank sentral naikkan cadangan, harga emas mendaki
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 28 Januari 2013 | 09:49 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mencatat kenaikan pada transaksi pagi ini (28/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.661,45 per troy ounce. Pada pukul 10.33 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.660,25 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.660,70 per troy ounce.
Kenaikan harga emas terjadi setelah data menunjukkan, bank sentral di Rusia dan Kazakhstan meningkatkan kepemilikan emasnya pada bulan lalu.
Berdasarkan situs Badan Moneter Internasional (IMF), cadangan emas bank sentral Kazakhstan naik 1,7% menjadi 115,3 metrik ton pada bulan lalu. Sementara, Rusia menambah cadangan emasnya sebesar 2,1% menjadi 957,8 ton.
"Bank sentral terus melakukan diversifikasi asetnya ke emas dan hal itu menyokong harga emas menjadi bullish," jelas Nick Trevethan, analis Australia & New Zealand Banking Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/bank-sentral-naikkan-cadangan-harga-emas-mendaki/2013/01/28
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mencatat kenaikan pada transaksi pagi ini (28/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.661,45 per troy ounce. Pada pukul 10.33 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.660,25 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.660,70 per troy ounce.
Kenaikan harga emas terjadi setelah data menunjukkan, bank sentral di Rusia dan Kazakhstan meningkatkan kepemilikan emasnya pada bulan lalu.
Berdasarkan situs Badan Moneter Internasional (IMF), cadangan emas bank sentral Kazakhstan naik 1,7% menjadi 115,3 metrik ton pada bulan lalu. Sementara, Rusia menambah cadangan emasnya sebesar 2,1% menjadi 957,8 ton.
"Bank sentral terus melakukan diversifikasi asetnya ke emas dan hal itu menyokong harga emas menjadi bullish," jelas Nick Trevethan, analis Australia & New Zealand Banking Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/bank-sentral-naikkan-cadangan-harga-emas-mendaki/2013/01/28
Morgan Stanley: Emas tetap berkilau di 2013-2014
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Januari 2013 | 07:00 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014 karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan ekonomi.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/morgan-stanley-emas-tetap-berkilau-di-2013-2014/2013/01/25
NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014 karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan ekonomi.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/morgan-stanley-emas-tetap-berkilau-di-2013-2014/2013/01/25
Dollar perkasa ke level terkuat dalam 2,5 tahun!
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 28 Januari 2013 | 07:12 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Pergerakan dollar AS menguat ke level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir versus yen. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.30 waktu Tokyo, dollar menguat 0,3% menjadi 91,22 yen dari penutupan pada akhir pekan lalu. Pada transaksi sebelumnya, posisi dollar AS sempat berada di level 91,26, level paling perkasa sejak Juni 2010.
Sementara itu, nilai tukar euro berada di posisi US$ 1,3469 setelah perkasa ke posisi US$ 1,3479 pada akhir pekan lalu. Level tersebut merupakan level paling kuat sejak Februari 2012. Sedangkan nilai tukar mata uang Eropa menguat 0,4% menjadi 122,86 yen setelah menyentuh level 122,91. Itu merupakan level paling perkasa sejak April 2011 lalu.
Penguatan dollar AS versus yen terjadi sebelum data pemesanan barang-barang tahan lama AS dirilis. Para analis memprediksi, akan terjadi peningkatan pada pemesanan barang tahan lama di Amerika sehingga memberikan sinyal adanya pemulihan ekonomi di AS.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, permintaan mesin dan barang-barang elektronik di AS kemungkinan akan naik 2% pada bulan lalu setelah mencatat lonjakan 0,8% pada November. Data mengenai pemesanan barang tahan lama ini dijadwalkan akan dirilis hari ini (28/1) oleh Departemen Perdagangan AS.
"Kepercayaan terhadap perekonomian AS masih tinggi. Pelaku pasar mulai berpikir pemulihan AS akan berlangsung untuk jangka panjang dan the Fed mungkin akan mengakhiri penggelontoran quantitative easing. Hal ini dapat menjadi faktor yang memperkuat posisi dollar AS," jelas Greg Gibbs, senior currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-perkasa-ke-level-terkuat-dalam-25-tahun/2013/01/28
SINGAPURA. Pergerakan dollar AS menguat ke level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir versus yen. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.30 waktu Tokyo, dollar menguat 0,3% menjadi 91,22 yen dari penutupan pada akhir pekan lalu. Pada transaksi sebelumnya, posisi dollar AS sempat berada di level 91,26, level paling perkasa sejak Juni 2010.
Sementara itu, nilai tukar euro berada di posisi US$ 1,3469 setelah perkasa ke posisi US$ 1,3479 pada akhir pekan lalu. Level tersebut merupakan level paling kuat sejak Februari 2012. Sedangkan nilai tukar mata uang Eropa menguat 0,4% menjadi 122,86 yen setelah menyentuh level 122,91. Itu merupakan level paling perkasa sejak April 2011 lalu.
Penguatan dollar AS versus yen terjadi sebelum data pemesanan barang-barang tahan lama AS dirilis. Para analis memprediksi, akan terjadi peningkatan pada pemesanan barang tahan lama di Amerika sehingga memberikan sinyal adanya pemulihan ekonomi di AS.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, permintaan mesin dan barang-barang elektronik di AS kemungkinan akan naik 2% pada bulan lalu setelah mencatat lonjakan 0,8% pada November. Data mengenai pemesanan barang tahan lama ini dijadwalkan akan dirilis hari ini (28/1) oleh Departemen Perdagangan AS.
"Kepercayaan terhadap perekonomian AS masih tinggi. Pelaku pasar mulai berpikir pemulihan AS akan berlangsung untuk jangka panjang dan the Fed mungkin akan mengakhiri penggelontoran quantitative easing. Hal ini dapat menjadi faktor yang memperkuat posisi dollar AS," jelas Greg Gibbs, senior currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-perkasa-ke-level-terkuat-dalam-25-tahun/2013/01/28
Emas catat penurunan terbesar dalam 2 pekan di NY
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Januari 2013 | 06:18 WIB | Sumber Bloomberg
MELBOURNE. Harga kontrak emas menuju penurunan mingguan pada transaksi pagi ini (25/1). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.663,85 per troy ounce. Ini merupakan harga termurah sejak 14 Januari lalu. Pada pukul 10.14 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.667,35 per troy ounce.
Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga emas sudah melorot 1% dan merupakan penurunan mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 21 Desember lalu.
Penurunan harga emas terjadi setelah data ekonomi China menunjukkan sinyal pemulihan pertumbuhan global. Hal itu tentunya akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai safe haven.
"Pembelian emas sebagai safe haven mulai menurun. Pulihnya perekonomian di pasar tenaga kerja AS menambah kecemasan bahwa the Federal Reserve akan mempertimbangkan untuk menghentikan penggelontoran stimulus," jelas Natalie Rampono, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-harga-termurah-sejak-14-januari-lalu/2013/01/25http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-harga-termurah-sejak-14-januari-lalu/2013/01/25
MELBOURNE. Harga kontrak emas menuju penurunan mingguan pada transaksi pagi ini (25/1). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.663,85 per troy ounce. Ini merupakan harga termurah sejak 14 Januari lalu. Pada pukul 10.14 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.667,35 per troy ounce.
Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga emas sudah melorot 1% dan merupakan penurunan mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 21 Desember lalu.
Penurunan harga emas terjadi setelah data ekonomi China menunjukkan sinyal pemulihan pertumbuhan global. Hal itu tentunya akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai safe haven.
"Pembelian emas sebagai safe haven mulai menurun. Pulihnya perekonomian di pasar tenaga kerja AS menambah kecemasan bahwa the Federal Reserve akan mempertimbangkan untuk menghentikan penggelontoran stimulus," jelas Natalie Rampono, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-harga-termurah-sejak-14-januari-lalu/2013/01/25http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-harga-termurah-sejak-14-januari-lalu/2013/01/25
Kamis, 24 Januari 2013
Emas catat penurunan terbesar dalam 2 pekan di NY
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Januari 2013 | 06:18 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga emas dunia mencatat penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 1% menjadi US$ 1.669,90 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 11 Januari lalu.
Salah satu faktor yang berperan besar dalam penurunan harga emas adalah penurunan angka pengajuan klaim pengangguran AS yang memberikan sinyal outlook pertumbuhan ekonomi yang positif. Pada akhirnya, kondisi itu akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai aset haven.
Berdasarkan data yang dihimpun Departemen Tenaga Kerja AS, aplikasi pengajuan klaim pengangguran menurun sebesar 5.000 menjadi 330.000 pada pekan yang berakhir 19 Januari 2013. Ini merupakan level terendah pada periode yang sama di 2008 lalu.
"Angka pengajuan klaim pengangguran menyarankan investor untuk menjual emas karena fungsi emas sebagai safe haven sudah mulai memudar. Sepertinya kondisi perekonomian dunia semakin membaik," jelas Phil Streible, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-penurunan-terbesar-dalam-2-pekan-di-ny/2013/01/25
NEW YORK. Harga emas dunia mencatat penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 1% menjadi US$ 1.669,90 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 11 Januari lalu.
Salah satu faktor yang berperan besar dalam penurunan harga emas adalah penurunan angka pengajuan klaim pengangguran AS yang memberikan sinyal outlook pertumbuhan ekonomi yang positif. Pada akhirnya, kondisi itu akan memangkas tingkat permintaan emas sebagai aset haven.
Berdasarkan data yang dihimpun Departemen Tenaga Kerja AS, aplikasi pengajuan klaim pengangguran menurun sebesar 5.000 menjadi 330.000 pada pekan yang berakhir 19 Januari 2013. Ini merupakan level terendah pada periode yang sama di 2008 lalu.
"Angka pengajuan klaim pengangguran menyarankan investor untuk menjual emas karena fungsi emas sebagai safe haven sudah mulai memudar. Sepertinya kondisi perekonomian dunia semakin membaik," jelas Phil Streible, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-catat-penurunan-terbesar-dalam-2-pekan-di-ny/2013/01/25
Harga emas turun akibat voting Senat AS dan India
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 24 Januari 2013 | 06:39 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas terpangkas pada transaksi tadi malam di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,4% menjadi US$ 1.686,70 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi setelah Senat AS melakukan voting untuk menunda pembelakuan batasan utang AS sementara waktu. Kondisi itu memangkas permintaan emas sebagai aset teraman.
Selain itu, menurut UBS AG, permintaan emas dari India kemungkinan akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor pada pekan ini.
"Saat ini, segala kecemasan sudah teratasi. Selain itu tidak ada kabar positif pada permintaan fisik emas dan tidak ada faktor pengungkit yang menyebabkan harga emas naik," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-turun-akibat-voting-senat-as-dan-india/2013/01/24
NEW YORK. Harga kontrak emas terpangkas pada transaksi tadi malam di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,4% menjadi US$ 1.686,70 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi setelah Senat AS melakukan voting untuk menunda pembelakuan batasan utang AS sementara waktu. Kondisi itu memangkas permintaan emas sebagai aset teraman.
Selain itu, menurut UBS AG, permintaan emas dari India kemungkinan akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor pada pekan ini.
"Saat ini, segala kecemasan sudah teratasi. Selain itu tidak ada kabar positif pada permintaan fisik emas dan tidak ada faktor pengungkit yang menyebabkan harga emas naik," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-turun-akibat-voting-senat-as-dan-india/2013/01/24
Morgan Stanley: Emas tetap berkilau di 2013-2014
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Januari 2013 | 07:00 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014 karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan ekonomi.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/morgan-stanley-emas-tetap-berkilau-di-2013-2014/2013/01/25
NEW YORK. Pesona emas masih akan tetap kemilau pada tahun ini. Menurut Morgan Stanley, reli harga emas akan berlanjut pada tahun ini dan 2014 karena the Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan pembelian aset untuk dua tahun ke depan dengan tujuan menyokong proses pemulihan ekonomi.
Dalam hasil riset yang dirilis kemarin (24/1), analis Morgan Stanley Peter Richardson dan Joel Crane bilang, harga rata-rata emas akan berada di kisaran US$ 1.830 per troy ounce pada kuartal akhir 3013 dari sebelumnya US$ 1.715 pada kuartal pertama, US$ 1.745 pada kuartal kedua, dan US$ 1.800 pada kuartal ketiga. Mereka berpendapat, harga emas disokong oleh peningkatan permintaan emas untuk investasi dan aksi beli emas bank sentral.
"Kami skeptis bahwa adanya pembahasan pada pertemuan the Fed mengenai kebijakan moneter saat ini akan sukses mengubah kebijakan yang ada sebelum akhir 2014. Quantitative easing 3 masih akan terus digelontorkan seiring tingginya angka pengangguran dan risiko pada pertumbuhan ekonomi," jelas kedua analis tersebut.
Mereka juga menjelaskan, rendahnya suku bunga acuan AS, komitmen QE3, serta tekanan pada pergerakan dollar AS akan terus menyokong harga emas.
Prediksi Morgan Stanley sangat kontras dengan padangan Danske Bank A/S dan Credit Suisse Group AG yang memprediksi harga emas akan kembali naik tahun ini. Menurut Christin Tuxen dari Danske Bank, harga rata-rata emas akan berada di posisi US$ 1.720 di 2013 dan US$ 1.600 pada 2014.
Sedangkan Tom Kendall dari Credit Suisse meramal US$ 1.740 pada 2013 dan US$ 1.720 di 2014.
Sementara itu, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) melonjak 12% pada tahun lalu, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi pada Desember 2012. Untuk tahun ini, Morgan Stanley meramal, kepemilikan ETP akan naik sebanyak 100 ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/morgan-stanley-emas-tetap-berkilau-di-2013-2014/2013/01/25
Rabu, 23 Januari 2013
Inilah dua faktor yang memangkas harga emas di NY
Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 23 Januari 2013 | 23:44 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas diperdagangkan menurun pada transaksi pagi di New York. Data yang dihimpun Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 10.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,5% menjadi US$ 1.685 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi seiring rencana Senat AS menggelar voting untuk menunda batasan utang AS. Sekadar tambahan informasi, Senat AS diharapkan menyetujui legislasi yang dapat menunda batasan utang AS senilai US$ 16,4 triliun hingga 19 Mei mendatang.
Faktor lainnya, investor juga mencemaskan permintaan emas di India semakin menurun. Menurut UBS AG, permintaan emas dari India akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer memilih untuk menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor emas yang akan diumumkan pekan ini.
"Pelaku pasar menunggu hasil voting. Belum ada berita positif dari segi permintaan fisik emas dan saat ini belum ada insentif bagi pasar emas untuk bergerak lebih tinggi," papar David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-dua-faktor-yang-memangkas-harga-emas-di-ny/2013/01/23
NEW YORK. Harga kontrak emas diperdagangkan menurun pada transaksi pagi di New York. Data yang dihimpun Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 10.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,5% menjadi US$ 1.685 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi seiring rencana Senat AS menggelar voting untuk menunda batasan utang AS. Sekadar tambahan informasi, Senat AS diharapkan menyetujui legislasi yang dapat menunda batasan utang AS senilai US$ 16,4 triliun hingga 19 Mei mendatang.
Faktor lainnya, investor juga mencemaskan permintaan emas di India semakin menurun. Menurut UBS AG, permintaan emas dari India akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer memilih untuk menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor emas yang akan diumumkan pekan ini.
"Pelaku pasar menunggu hasil voting. Belum ada berita positif dari segi permintaan fisik emas dan saat ini belum ada insentif bagi pasar emas untuk bergerak lebih tinggi," papar David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-dua-faktor-yang-memangkas-harga-emas-di-ny/2013/01/23
Harga emas turun akibat voting Senat AS dan India
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 24 Januari 2013 | 06:39 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas terpangkas pada transaksi tadi malam di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,4% menjadi US$ 1.686,70 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi setelah Senat AS melakukan voting untuk menunda pembelakuan batasan utang AS sementara waktu. Kondisi itu memangkas permintaan emas sebagai aset teraman.
Selain itu, menurut UBS AG, permintaan emas dari India kemungkinan akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor pada pekan ini.
"Saat ini, segala kecemasan sudah teratasi. Selain itu tidak ada kabar positif pada permintaan fisik emas dan tidak ada faktor pengungkit yang menyebabkan harga emas naik," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-turun-akibat-voting-senat-as-dan-india/2013/01/24
NEW YORK. Harga kontrak emas terpangkas pada transaksi tadi malam di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari terpangkas 0,4% menjadi US$ 1.686,70 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi setelah Senat AS melakukan voting untuk menunda pembelakuan batasan utang AS sementara waktu. Kondisi itu memangkas permintaan emas sebagai aset teraman.
Selain itu, menurut UBS AG, permintaan emas dari India kemungkinan akan menurun dalam beberapa hari ke depan karena buyer menunggu kejelasan mengenai detil kenaikan pajak impor pada pekan ini.
"Saat ini, segala kecemasan sudah teratasi. Selain itu tidak ada kabar positif pada permintaan fisik emas dan tidak ada faktor pengungkit yang menyebabkan harga emas naik," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-turun-akibat-voting-senat-as-dan-india/2013/01/24
Selasa, 22 Januari 2013
Harga Minyak Mentah AS kembali ke tertinggi 4 bulan, Semua Produk energi Naik
By Tina Rosjana
on 23 Jan 2013, 07:15
(Vibiznews - Commodity) - Harga produk energi semua naik kecuali gas alam turun sedikit. Harga minyak mentah kembali ke harga tertinggi 4 bulan, kenaikan dari investor confidence di Jerman.
Harga minyak mentah Februari naik 68 cent atau 0.7% ke $96.24 perbarel di NYMEX, harga penutupan tertinggi sejak 17 September. Minyak mentah Februari jatuh tempo kemarin. Kontrak teraktif Maret naik 64 cent menjadi $96.68 perbarel. Support $89.7 dan resistant $99.5 perbarel
Harga minyak Brent Maret naik 71 cent atau 0.6% menjadi $112.42 perbarel di London. Support $108 dan resistant $117 perbarel.
Harga bensin naik ke tertinggi 3 bulan karena perencanaan perbaikan kilang minyak akan mengurangi produksi, harga bensin meningkat 0.5 cent atau 1.18% menjadi $3.0557 pergalon. harga retail bensin naik 0.5 cent menjadi $3.31 pergalon. support $2.80 dan resistant $3.16 pergalon
Harga gas alam retret 0.02% atau 0.8 cent ke $3.558 perjuta Btu, sempat menyentuh $3.645 perjuta Btu, harga tertinggi sejak 7 Desember, gas alam naik 6.2% bulan ini. Support $3.31 dan resistant $3.68 per juta btu
http://vibiznews.com/2013-01-23/harga-minyak-mentah-as-kembali-ke-tertinggi-4-bulan-semua-produk-energi-naik
(Vibiznews - Commodity) - Harga produk energi semua naik kecuali gas alam turun sedikit. Harga minyak mentah kembali ke harga tertinggi 4 bulan, kenaikan dari investor confidence di Jerman.
Harga minyak mentah Februari naik 68 cent atau 0.7% ke $96.24 perbarel di NYMEX, harga penutupan tertinggi sejak 17 September. Minyak mentah Februari jatuh tempo kemarin. Kontrak teraktif Maret naik 64 cent menjadi $96.68 perbarel. Support $89.7 dan resistant $99.5 perbarel
Harga minyak Brent Maret naik 71 cent atau 0.6% menjadi $112.42 perbarel di London. Support $108 dan resistant $117 perbarel.
Harga bensin naik ke tertinggi 3 bulan karena perencanaan perbaikan kilang minyak akan mengurangi produksi, harga bensin meningkat 0.5 cent atau 1.18% menjadi $3.0557 pergalon. harga retail bensin naik 0.5 cent menjadi $3.31 pergalon. support $2.80 dan resistant $3.16 pergalon
Harga gas alam retret 0.02% atau 0.8 cent ke $3.558 perjuta Btu, sempat menyentuh $3.645 perjuta Btu, harga tertinggi sejak 7 Desember, gas alam naik 6.2% bulan ini. Support $3.31 dan resistant $3.68 per juta btu
http://vibiznews.com/2013-01-23/harga-minyak-mentah-as-kembali-ke-tertinggi-4-bulan-semua-produk-energi-naik
Yen Kembali Berpotensi Lanjutkan Kenaikan; Sentimen Pasar Negatif Terhadap Keputusan BoJ
By Ika Akbarwati
on 23 Jan 2013, 08:05
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan hari ini mata uang yen Jepang terpantau cenderung berpotensi untuk melanjutkan kenaikan untuk tiga hari berturut-turut (23/01). Yen menguat terus di tengah spekulasi bahwa data inflasi yang akan diumumkan Jumat mendatang akan menunjukkan deflasi yang membesar. Hal ini akan memperkuat sentimen pasar bahwa bank sentral Jepang gagal untuk memerangi deflasi.
Yen mengalami kenaikan terhadap 16 rival utamanya, termasuk dolar AS. Kemarin mata uang mengalami peningkatan yang signifikan. Indikator teknikal yang memang sudah mengisyaratkan kondisi jenuh jual ditambah dengan faktor fundamental di mana bank sentral Jepang memberikan pengumuman yang mengecewakan pasar.
Bank sentral Jepang kemarin menyatakan bahwa peningkatan pembelian aset akan ditunda hingga bulan Januari 2014. Hal tersebut membuat para pelaku pasar kurang bersemangat sehingga memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung dari penurunan yen yang tajam sejak bulan November lalu.
Hari ini yen berada di posisi 88.71 per dolar AS. Posisi yen turun sedikit dari penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 88.70 per dolar AS. Pada perdagangan tadi pagi yen sudah sempat terangkat ke level 88.38 per dolar AS yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 17 Januari lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan yen pada perdagangan hari ini akan lanjut menguat. Yen diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 88.20 – 89.00.
(Ika Akbarwati/IA/vbn)
http://vibiznews.com/2013-01-23/yen-kembali-berpotensi-lanjutkan-kenaikan-sentimen-pasar-negatif-terhadap-keputusan-boj
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan hari ini mata uang yen Jepang terpantau cenderung berpotensi untuk melanjutkan kenaikan untuk tiga hari berturut-turut (23/01). Yen menguat terus di tengah spekulasi bahwa data inflasi yang akan diumumkan Jumat mendatang akan menunjukkan deflasi yang membesar. Hal ini akan memperkuat sentimen pasar bahwa bank sentral Jepang gagal untuk memerangi deflasi.
Yen mengalami kenaikan terhadap 16 rival utamanya, termasuk dolar AS. Kemarin mata uang mengalami peningkatan yang signifikan. Indikator teknikal yang memang sudah mengisyaratkan kondisi jenuh jual ditambah dengan faktor fundamental di mana bank sentral Jepang memberikan pengumuman yang mengecewakan pasar.
Bank sentral Jepang kemarin menyatakan bahwa peningkatan pembelian aset akan ditunda hingga bulan Januari 2014. Hal tersebut membuat para pelaku pasar kurang bersemangat sehingga memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung dari penurunan yen yang tajam sejak bulan November lalu.
Hari ini yen berada di posisi 88.71 per dolar AS. Posisi yen turun sedikit dari penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 88.70 per dolar AS. Pada perdagangan tadi pagi yen sudah sempat terangkat ke level 88.38 per dolar AS yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 17 Januari lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan yen pada perdagangan hari ini akan lanjut menguat. Yen diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 88.20 – 89.00.
(Ika Akbarwati/IA/vbn)
http://vibiznews.com/2013-01-23/yen-kembali-berpotensi-lanjutkan-kenaikan-sentimen-pasar-negatif-terhadap-keputusan-boj
Kebijakan BoJ mengangkat harga emas
Oleh Noor Muhammad Falih - Rabu, 23 Januari 2013 | 07:47 WIB
JAKARTA. Harga emas merangkak naik. Harga emas untuk kontrak
pengiriman Februari 2013, Selasa (22/1) pukul 16.35 WIB, tercatat naik
0,28% menjadi US$ 1.691,80 ketimbang harga sehari sebelumnya.
Komitmen Bank of Japan (BoJ) yang akan menjalankan stimulus agresif untuk membawa Jepang keluar dari resesi, direspon positif oleh pasar sehingga harga emas naik.
Rapat BoJ selama dua hari itu, akhirnya memutuskan untuk melonggarkan moneter dengan pembelian aset hingga waktu yang tak terbatas. Selain itu, BoJ juga berkomitmen membawa Jepang keluar dari deflasi dengan menaikkan inflasi hingga 2%. Keputusan ini sesuai dengan permintaan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Mulai Januari 2014, Jepang akan melakukan pembelian aset dengan total sekitar Â¥ 13 triliun per bulan. âKebijakan pelonggaran moneter Jepang jadi sentimen harga emas tembus ke level US$ 1.700 per ons troi,â ungkap Tao Jinfeng, analis Guotai Junan Futures Co., kepada Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pembelian aset oleh Jepang ini mendorong investor melepas dollar AS dan meningkatkan permintaan aset berisiko termasuk emas. "Survei sentimen ekonomi Jerman dari ZEW, kemungkinan juga dapat menjadi faktor penggerak harga emas. Jika hasil yang dirilis bagus, maka harga emas kembali menemukan momentum penguatan," ujar Ariston.
Waspada sentimen AS
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano mmeprediksi, harga emas bisa tembus ke level US$ 1.700 per ons troi pada minggu ini. Meski, emas sedang di atas angin, investor masih harus mewaspadai perundingan plafon utang Amerika Serikat (AS). Menurut dia, harus ada kesepakatan pasti berapa plafon atas utang AS, karena jika tidak ada kesepakatan, defisit AS akan melebar.Â
Dukungan kenaikan harga juga terlihat secara teknikal. Moving average convergence divergence (MACD) berada di level 1,317. Indikator relative strenght index (RSI) berada di area 58,62 dan masih bergerak ke atas. Begitu juga dengan stochastic berada di level 75,97 dan masih bergerak ke atas. Sejumlah indikator ini mengindikasikan harga emas masih bullish.Â
Level support terdekat berada di moving average (MA) 50 di level US$ 1.689 per ons troi. Rekomendasi Tonny adalah beli di saat harga terkoreksi, namun belum menyentuh level support MA 50.Â
Tonny memprediksi, harga emas, hari ini, akan bergerak di kisaran US$ 1.685 hingga US$ 1.704 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas di rentang US$ 1.665 sampai US$ 1.725 per ons troi. Sedangkan Ariston menebak, harga emas hari ini, di kisaran US$ 1.683 hingga US$ 1.704 per ons troi. Adapun, dalam sepekan sekitar US$ 1.683 sampai US$ 1.713 per ons troi.Â
Komitmen Bank of Japan (BoJ) yang akan menjalankan stimulus agresif untuk membawa Jepang keluar dari resesi, direspon positif oleh pasar sehingga harga emas naik.
Rapat BoJ selama dua hari itu, akhirnya memutuskan untuk melonggarkan moneter dengan pembelian aset hingga waktu yang tak terbatas. Selain itu, BoJ juga berkomitmen membawa Jepang keluar dari deflasi dengan menaikkan inflasi hingga 2%. Keputusan ini sesuai dengan permintaan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Mulai Januari 2014, Jepang akan melakukan pembelian aset dengan total sekitar Â¥ 13 triliun per bulan. âKebijakan pelonggaran moneter Jepang jadi sentimen harga emas tembus ke level US$ 1.700 per ons troi,â ungkap Tao Jinfeng, analis Guotai Junan Futures Co., kepada Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pembelian aset oleh Jepang ini mendorong investor melepas dollar AS dan meningkatkan permintaan aset berisiko termasuk emas. "Survei sentimen ekonomi Jerman dari ZEW, kemungkinan juga dapat menjadi faktor penggerak harga emas. Jika hasil yang dirilis bagus, maka harga emas kembali menemukan momentum penguatan," ujar Ariston.
Waspada sentimen AS
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano mmeprediksi, harga emas bisa tembus ke level US$ 1.700 per ons troi pada minggu ini. Meski, emas sedang di atas angin, investor masih harus mewaspadai perundingan plafon utang Amerika Serikat (AS). Menurut dia, harus ada kesepakatan pasti berapa plafon atas utang AS, karena jika tidak ada kesepakatan, defisit AS akan melebar.Â
Dukungan kenaikan harga juga terlihat secara teknikal. Moving average convergence divergence (MACD) berada di level 1,317. Indikator relative strenght index (RSI) berada di area 58,62 dan masih bergerak ke atas. Begitu juga dengan stochastic berada di level 75,97 dan masih bergerak ke atas. Sejumlah indikator ini mengindikasikan harga emas masih bullish.Â
Level support terdekat berada di moving average (MA) 50 di level US$ 1.689 per ons troi. Rekomendasi Tonny adalah beli di saat harga terkoreksi, namun belum menyentuh level support MA 50.Â
Tonny memprediksi, harga emas, hari ini, akan bergerak di kisaran US$ 1.685 hingga US$ 1.704 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas di rentang US$ 1.665 sampai US$ 1.725 per ons troi. Sedangkan Ariston menebak, harga emas hari ini, di kisaran US$ 1.683 hingga US$ 1.704 per ons troi. Adapun, dalam sepekan sekitar US$ 1.683 sampai US$ 1.713 per ons troi.Â
Saham Bank & Komoditas Topang Penguatan Wall Street
Angga Aliya - detikfinance Rabu, 23/01/2013 07:51 WIB
New York - Saham bank dan komoditas mendorong pasar saham Wall Street naik tinggi. Indeks acuan Standard & Poor's 500 melompat ke posisi tertinggi dalam lima tahun.
Pelaku pasar mendapat sinyal bahwa petinggi Partai Republik akan menyampaikan batas utang rencana batas utang pemerintah AS dalam empat bulan ke depan. Rencana ini akan dibahas oleh Gedung Putih.
Investor semakin berhati-hati menjelang musim laporan keuangan emiten, apalagi indeks S&P 500 sudah naik selama lima perdagangan berturu-turut.
Jack de Gan, kepala investasi pasar dari Harbor Advisory Corp, di Portsmouth, New Hampshire, mengatakan data-data ekonomi yang positif dari AS dan China, begitu juga stabilnya kabar dari Uni Eropa, mendorong aksi beli investor di saham-saham yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.
"Jika ada berita buruk bisa membuat jatuh untuk satu atau dua hari," katanya dikutip dari Reuters, Rabu (23/1/2013).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 62,51 poin (0,46%) ke level 13.712,21. Indeks S&P 500 bertambah 6,58 poin (0,44%) ke level 1.492,56. Indeks Komposit Nasdaq menguat 8,47 poin (0,27%) ke level 3.143,18.
(ang/ang)
http://finance.detik.com/read/2013/01/23/075135/2150205/6/saham-bank-komoditas-topang-penguatan-wall-street?f9911023
New York - Saham bank dan komoditas mendorong pasar saham Wall Street naik tinggi. Indeks acuan Standard & Poor's 500 melompat ke posisi tertinggi dalam lima tahun.
Pelaku pasar mendapat sinyal bahwa petinggi Partai Republik akan menyampaikan batas utang rencana batas utang pemerintah AS dalam empat bulan ke depan. Rencana ini akan dibahas oleh Gedung Putih.
Investor semakin berhati-hati menjelang musim laporan keuangan emiten, apalagi indeks S&P 500 sudah naik selama lima perdagangan berturu-turut.
Jack de Gan, kepala investasi pasar dari Harbor Advisory Corp, di Portsmouth, New Hampshire, mengatakan data-data ekonomi yang positif dari AS dan China, begitu juga stabilnya kabar dari Uni Eropa, mendorong aksi beli investor di saham-saham yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.
"Jika ada berita buruk bisa membuat jatuh untuk satu atau dua hari," katanya dikutip dari Reuters, Rabu (23/1/2013).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 62,51 poin (0,46%) ke level 13.712,21. Indeks S&P 500 bertambah 6,58 poin (0,44%) ke level 1.492,56. Indeks Komposit Nasdaq menguat 8,47 poin (0,27%) ke level 3.143,18.
(ang/ang)
http://finance.detik.com/read/2013/01/23/075135/2150205/6/saham-bank-komoditas-topang-penguatan-wall-street?f9911023
Wall Street mulai memasuki masa bullish
Oleh Rika Theo - Rabu, 23 Januari 2013 | 07:39 WIB
NEW YORK. Saham-saham Amerika Serikat menanjak setelah prediksi kinerja emiten lebih baik dari prediksi.
Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% ke 1.492,51 dan indeks Dow Jones terangkat 0,5% ke 13.712,21.
Sejumlah emiten seperti Travelers, Freeport-McMoran, DuPont Co, dan Google Inc membukukan kinerja kuartal empat yang lebih baik dari estimasi.
"Negeri ini sedang di ambang ledakan kebesarannya. Kuncinya adalah ambil posisi jual untuk saham tahun ini," kata David Tepper, hedge-fund manager Appaloosa Management LP di Bloomberg TV.
Indeks S&P 500 sudah reli 4,7% di Januari. Reli ini merupakan kenaikan awal tahun terbaiknya sejak 1997. Pekan lalu, S&P melonjak ke level tertingginya sejak Desember 2007 setelah sejumlah emiten seperti General Electric Co. dan Goldman Sachs Group Inc. mencatat kinerja keuangan lebih bagus dari perkiraan.
Sebanyak 72% dari 76 perusahaan yang menyusun indeks itu melaporkan hasil kinerja yang melampaui proyeksi analis. Menurut data Bloomberg, rata-rata analis memprediksi laba emiten tumbuh 3,8% di kuartal keempat.
Data ekonomi
Semalam, penjualan rumah lama bulan Desember tak diduga jatuh 1% ke 4,94 juta dibanding setahun lalu. Namun, angka ini masih tetap penjualan rumah terbaik kedua sejak November 2009.
Tepper berkata ia bullish pada saham AS lantaran ekonomi bisa tumbuh 3% tahun ini. Ia menyarankan, investor membeli saham karena harganya secara historis tidak mahal. Saat ini, perusahaan-perusahaan AS memiliki utang sedikit, suku bunga rendah, kredit mencapai nilai penuh, dan risiko utama ekonomo global seperti krisis utang di Eropa sudah berkurang.
"Apapun yang terjadi di jangka pendek, tak ada satu pun yang menunjukkan jalan ke resistance terendah yang tidak lebih tinggi dari jangka menengah dan jangka panjang. KArenanya, saya akan mengakumulasi saham-saham yang diminati, seperti halnya indeks, di saat penurunan berikutnya," ujar Jeffrey Saut, chief investment strategist Raymond James & Associates di St. Petersburg, Florida.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-mulai-memasuki-masa-bullish
NEW YORK. Saham-saham Amerika Serikat menanjak setelah prediksi kinerja emiten lebih baik dari prediksi.
Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% ke 1.492,51 dan indeks Dow Jones terangkat 0,5% ke 13.712,21.
Sejumlah emiten seperti Travelers, Freeport-McMoran, DuPont Co, dan Google Inc membukukan kinerja kuartal empat yang lebih baik dari estimasi.
"Negeri ini sedang di ambang ledakan kebesarannya. Kuncinya adalah ambil posisi jual untuk saham tahun ini," kata David Tepper, hedge-fund manager Appaloosa Management LP di Bloomberg TV.
Indeks S&P 500 sudah reli 4,7% di Januari. Reli ini merupakan kenaikan awal tahun terbaiknya sejak 1997. Pekan lalu, S&P melonjak ke level tertingginya sejak Desember 2007 setelah sejumlah emiten seperti General Electric Co. dan Goldman Sachs Group Inc. mencatat kinerja keuangan lebih bagus dari perkiraan.
Sebanyak 72% dari 76 perusahaan yang menyusun indeks itu melaporkan hasil kinerja yang melampaui proyeksi analis. Menurut data Bloomberg, rata-rata analis memprediksi laba emiten tumbuh 3,8% di kuartal keempat.
Data ekonomi
Semalam, penjualan rumah lama bulan Desember tak diduga jatuh 1% ke 4,94 juta dibanding setahun lalu. Namun, angka ini masih tetap penjualan rumah terbaik kedua sejak November 2009.
Tepper berkata ia bullish pada saham AS lantaran ekonomi bisa tumbuh 3% tahun ini. Ia menyarankan, investor membeli saham karena harganya secara historis tidak mahal. Saat ini, perusahaan-perusahaan AS memiliki utang sedikit, suku bunga rendah, kredit mencapai nilai penuh, dan risiko utama ekonomo global seperti krisis utang di Eropa sudah berkurang.
"Apapun yang terjadi di jangka pendek, tak ada satu pun yang menunjukkan jalan ke resistance terendah yang tidak lebih tinggi dari jangka menengah dan jangka panjang. KArenanya, saya akan mengakumulasi saham-saham yang diminati, seperti halnya indeks, di saat penurunan berikutnya," ujar Jeffrey Saut, chief investment strategist Raymond James & Associates di St. Petersburg, Florida.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-mulai-memasuki-masa-bullish
Senin, 21 Januari 2013
Harga emas mendaki ke level tertinggi satu bulan
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 22 Januari 2013 | 10:22 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga kontrak emas pagi ini menanjak ke level tertinggi dalam sebulan terakhir. Data Bloomberg memperlihatkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.692,75 per troy ounce. Pada pukul 11.02 waktu Singapura, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.691,75 per troy ounce.
Sekadar mengingatkan, pada 17 Januari lalu, harga emas sempat bertengger di level tertinggi dalam sebulan terakhir tepatnya di posisi US$ 1.696,29 per troy ounce seiring kecemasan investor mengenai perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.691,40 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas sejalan dengan lonjakan harga komoditas lainnya termasuk timah sebagai antisipasi digelontorkannya stimulus di Jepang. Adapun sentimen lain yang menyokong harga emas adalah perundingan mengenai batasan utang AS yang masih buntu serta pertemuan menteri keuangan Eropa di Brussels.
"Harga emas disokong oleh faktor makro, meskipun India menaikkan pajak impornya," jelas Lynette Tan, senior investment analyst Phillip Futures Pte.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-mendaki-ke-level-tertinggi-satu-bulan/2013/01/22
SINGAPURA. Harga kontrak emas pagi ini menanjak ke level tertinggi dalam sebulan terakhir. Data Bloomberg memperlihatkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.692,75 per troy ounce. Pada pukul 11.02 waktu Singapura, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.691,75 per troy ounce.
Sekadar mengingatkan, pada 17 Januari lalu, harga emas sempat bertengger di level tertinggi dalam sebulan terakhir tepatnya di posisi US$ 1.696,29 per troy ounce seiring kecemasan investor mengenai perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.691,40 per troy ounce di Comex, New York.
Kenaikan harga emas sejalan dengan lonjakan harga komoditas lainnya termasuk timah sebagai antisipasi digelontorkannya stimulus di Jepang. Adapun sentimen lain yang menyokong harga emas adalah perundingan mengenai batasan utang AS yang masih buntu serta pertemuan menteri keuangan Eropa di Brussels.
"Harga emas disokong oleh faktor makro, meskipun India menaikkan pajak impornya," jelas Lynette Tan, senior investment analyst Phillip Futures Pte.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-mendaki-ke-level-tertinggi-satu-bulan/2013/01/22
Goldman proyeksi harga emas US$ 1.825 per ons troi
Oleh Harris Hadinata - Senin, 21 Januari 2013 | 15:05 WIB | Sumber Bloomberg
JAKARTA. Ada kabar baik buat Anda yang berinvestasi di emas.
Goldman Sachs Group Inc. memprediksi harga logam kuning mengkilap ini
bakal melejit hingga tiga bulan ke depan, seiring dengan upaya pembuat
kebijakan di Amerika Serikat (AS) untuk mencegah debt ceiling sekaligus menghindari perlambatan ekonomi.
Goldman Sachs memasang target harga emas untuk tiga bulan ke depan di harga US$ 1.825 per ons troi. Per pukul 14.45 WIB hari ini (21/1), harga emas di Comex masih bertengger di US$ 1.689,90 per ons troi. Dus, institusi keuangan ini merekomendasikan ini saat yang tepat untuk masuk ke pasar emas. "Kami melihat harga saat ini merupakan entry point yang bagus untuk membangun kembali posisi baru," kata Damien Courvalin dan Alec Phillips, analis dari Goldman Sachs, melalui risetnya.
Menurut analisa Courvalin dan Phillips, faktor pendorong kenaikan harga emas antara lain adalah kebijakan untuk mengatasi masalah debt ceiling. "Ketidakpastian terkait isu tersebut, digabungkan dengan proyeksi pertumbuhan PDB AS yang lemah di semester satu dari analis kami, diikuti dampak negatif dari penetapan pajak yang tinggi, akan mendorong harga emas," tulis para analis tersebut. Sekadar mengingatkan, pemerintah AS harus menetapkan beleid untuk menggantikan aturan lama soal pengetatan anggaran. Sebelum 27 Maret, pemerintah AS sudah harus memiliki rencana anggaran baru, atau AS akan menghadapi pemangkasan anggaran secara otomatis.
Meski memprediksi emas akan melesat selama tiga bulan ke depan, Goldman juga mengingatkan harga aurum ini berpeluang turun di semester kedua tahun ini. Penyebabnya, ekonomi AS mulai tumbuh di periode tersebut.
Selain Goldman Sachs, Credit Suisse Group AG juga membuat proyeksi serupa untuk pergerakan harga emas di paruh kedua 2013. Menurut analis Credit Suisse, penurunan harga emas terjadi lantaran ketakutan pelaku pasar bertransaksi di pasar modal akan memudar. Alhasil, emas jadi tidak terlalu menarik.
Goldman Sachs memasang target harga emas untuk tiga bulan ke depan di harga US$ 1.825 per ons troi. Per pukul 14.45 WIB hari ini (21/1), harga emas di Comex masih bertengger di US$ 1.689,90 per ons troi. Dus, institusi keuangan ini merekomendasikan ini saat yang tepat untuk masuk ke pasar emas. "Kami melihat harga saat ini merupakan entry point yang bagus untuk membangun kembali posisi baru," kata Damien Courvalin dan Alec Phillips, analis dari Goldman Sachs, melalui risetnya.
Menurut analisa Courvalin dan Phillips, faktor pendorong kenaikan harga emas antara lain adalah kebijakan untuk mengatasi masalah debt ceiling. "Ketidakpastian terkait isu tersebut, digabungkan dengan proyeksi pertumbuhan PDB AS yang lemah di semester satu dari analis kami, diikuti dampak negatif dari penetapan pajak yang tinggi, akan mendorong harga emas," tulis para analis tersebut. Sekadar mengingatkan, pemerintah AS harus menetapkan beleid untuk menggantikan aturan lama soal pengetatan anggaran. Sebelum 27 Maret, pemerintah AS sudah harus memiliki rencana anggaran baru, atau AS akan menghadapi pemangkasan anggaran secara otomatis.
Meski memprediksi emas akan melesat selama tiga bulan ke depan, Goldman juga mengingatkan harga aurum ini berpeluang turun di semester kedua tahun ini. Penyebabnya, ekonomi AS mulai tumbuh di periode tersebut.
Selain Goldman Sachs, Credit Suisse Group AG juga membuat proyeksi serupa untuk pergerakan harga emas di paruh kedua 2013. Menurut analis Credit Suisse, penurunan harga emas terjadi lantaran ketakutan pelaku pasar bertransaksi di pasar modal akan memudar. Alhasil, emas jadi tidak terlalu menarik.
Minggu, 20 Januari 2013
Di NY, pergerakan harga emas tampak flat semalam
Oleh Barratut Taqiyyah - Sabtu, 19 Januari 2013 | 07:00 WIB
MELBOURNE. Harga kontrak emas diperdagangkan flat pada transaksi tadi malam (18/1) di New York. Meski demikian, posisi harga emas mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Data Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 07.20 waktu New York, harga kontrak minyak untuk pengantaran Februari tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.690,90 oer troy ounce di Comex, New York, setelah sehari sebelumnya naik ke posisi US$ 1.679,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Lonjakan harga emas disebabkan oleh kenaikan pada pasar saham dan komoditas setelah data ekonomi China melesat untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir. Sekadar informasi, Produk Domestik Bruto China naik 7,9% pada kuartal IV dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg yang menunjukkan angka 7,8%.
"Kenaikan harga emas lebih disebabkan oleh sentimen positif data China. Emas bereaksi sebagai aset berisiko," jelas Georgette Boele, commodities strategist ABN Amro Group NV.
Sementara itu, menurut UBS AG dalam laporan harian yang dirilis kemarin, pasar fisik emas memulai awal tahun ini dengan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari permintaan di China dan India yang tetap kuat sejak pertengahan Desember.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-ny-pergerakan-harga-emas-tampak-flat-semalam/2013/01/19
MELBOURNE. Harga kontrak emas diperdagangkan flat pada transaksi tadi malam (18/1) di New York. Meski demikian, posisi harga emas mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Data Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 07.20 waktu New York, harga kontrak minyak untuk pengantaran Februari tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.690,90 oer troy ounce di Comex, New York, setelah sehari sebelumnya naik ke posisi US$ 1.679,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Lonjakan harga emas disebabkan oleh kenaikan pada pasar saham dan komoditas setelah data ekonomi China melesat untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir. Sekadar informasi, Produk Domestik Bruto China naik 7,9% pada kuartal IV dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg yang menunjukkan angka 7,8%.
"Kenaikan harga emas lebih disebabkan oleh sentimen positif data China. Emas bereaksi sebagai aset berisiko," jelas Georgette Boele, commodities strategist ABN Amro Group NV.
Sementara itu, menurut UBS AG dalam laporan harian yang dirilis kemarin, pasar fisik emas memulai awal tahun ini dengan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari permintaan di China dan India yang tetap kuat sejak pertengahan Desember.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-ny-pergerakan-harga-emas-tampak-flat-semalam/2013/01/19
Sabtu, 19 Januari 2013
Kamis, 17 Januari 2013
Investor kembali mengoleksi si kuning mentereng
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 18 Januari 2013 | 06:23 WIB
NEW YORK. Harga emas dunia tadi malam (17/1) merangkak naik ke posisi tertinggi dalam empat pekan terakhir.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.49 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.690,80 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng ini sempat menyentuh level US$ 1.697,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Harga emas juga sempat naik 1% pada awal pembukaan transaksi di New York setelah data klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 11 Januari melorot ke posisi terendah sejak 19 Januari 2008 lalu.
"Pasar emas bereaksi positif terhadap data manufaktur. Pelaku pasar juga memperhatikan isu bagaimana nasib keberlangsungan penggelontoran stimulus di AS," jelas David Meger, director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago.
Sekadar mengingatkan, pada 4 Januari lalu, harga emas sempat terpangkas ke level terendah dalam empat bulan terakhir. Penurunan harga emas terjadi setelah hasil rekaman pertemuan the Federal Reserve menunjukkan mayoritas anggota the Fed menyetujui untuk mengakhiri pengucuran stimulus bulanan senilai US$ 85 miliar.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.49 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.690,80 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng ini sempat menyentuh level US$ 1.697,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Harga emas juga sempat naik 1% pada awal pembukaan transaksi di New York setelah data klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 11 Januari melorot ke posisi terendah sejak 19 Januari 2008 lalu.
"Pasar emas bereaksi positif terhadap data manufaktur. Pelaku pasar juga memperhatikan isu bagaimana nasib keberlangsungan penggelontoran stimulus di AS," jelas David Meger, director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago.
Sekadar mengingatkan, pada 4 Januari lalu, harga emas sempat terpangkas ke level terendah dalam empat bulan terakhir. Penurunan harga emas terjadi setelah hasil rekaman pertemuan the Federal Reserve menunjukkan mayoritas anggota the Fed menyetujui untuk mengakhiri pengucuran stimulus bulanan senilai US$ 85 miliar.
Pertama dalam 4 hari, kilau emas memudar
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 17 Januari 2013 | 14:31 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga kontrak emas menurun untuk kali pertama dalam empat hari terakhir. Pada pukul 12.20 waktu Singapura, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.678,50 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas sejalan dengan penurunan harga komoditas dan pasar saham. Rupanya, pelaku pasar mencemaskan kondisi pertumbuhan ekonomi global. Hal itu menenggelamkan sentimen positif berupa penggelontoran stimulus oleh sejumlah bank sentral.
"Data ekonomi global masih tetap beragam. Selain itu, ketidakpastian mengenai batasan utang AS masih memberatkan sentimen positif investor. Peran emas terpecah antara peran sebagai haven dan keterhubungannya dengan aset berisiko lain," urai Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Catatan saja, harga emas di sepanjang 2012 sudah melonjak 7,1%
http://investasi.kontan.co.id/news/pertama-dalam-4-hari-kilau-emas-memudar/2013/01/17
SINGAPURA. Harga kontrak emas menurun untuk kali pertama dalam empat hari terakhir. Pada pukul 12.20 waktu Singapura, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.678,50 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas sejalan dengan penurunan harga komoditas dan pasar saham. Rupanya, pelaku pasar mencemaskan kondisi pertumbuhan ekonomi global. Hal itu menenggelamkan sentimen positif berupa penggelontoran stimulus oleh sejumlah bank sentral.
"Data ekonomi global masih tetap beragam. Selain itu, ketidakpastian mengenai batasan utang AS masih memberatkan sentimen positif investor. Peran emas terpecah antara peran sebagai haven dan keterhubungannya dengan aset berisiko lain," urai Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Catatan saja, harga emas di sepanjang 2012 sudah melonjak 7,1%
http://investasi.kontan.co.id/news/pertama-dalam-4-hari-kilau-emas-memudar/2013/01/17
Rabu, 16 Januari 2013
Follow Us Harga Minyak Catat Nilai Tertinggi Sejak 4 Bulan Terakhir Gina Nur Maftuhah
Okezone Kamis, 17 Januari 2013 09:58 wib
NEW YORK - Harga minyak mentah di pasar komoditas mencapai titik tertinggi dalam empat bulan. Stok minyak tiba-tiba menurun padahal suhu udara semakin dingin sehingga bahan bakar terus dibutuhkan.
Minyak West Texas Intermediate Minyak mentah untuk pengiriman Februari di USD94,12 per barel atau turun 12 sen dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange waktu Sydney. Sementara kontrak naik 96 sen di USD94,24 atau berada di titik tertinggi sejak 2 Januari 2013. Harga ini adalah penutupan tertinggi sejak 18 September.
Sementara Brent untuk pengiriman Maret naik 3 sen di USD109,71 di Futures. Kontrak acuan Eropa dengan premi sebesar USD15,14 untuk WTI berjangka untuk bulan yang sama.
Kemarin, Departemen Energi menyebut pasokan minyak mentah dilaporkan turun menjadi 951 ribu barel. Permintaan bensin juga naik 3,9 persen menjadi 8,32 juta barel per hari. Konsumsi minyak dilaporkan naik dari beberapa bulan terakhir. Total konsumsi minyak bumi meningkat 1,1 persen di 18 juta barel per hari dalam tujuh hari.
Asosiasi eksportir minyak OPEC melaporkan bahwa produksi minyak di titik terendalah dalam 14 bulan terakhir.
"Angka persediaan stok minyak menjadi nilai tambah bagi WTI. Beberapa investor hanya menonton termasuk kemungkinan permintaan akan tingkat pertumbuhan ekonomi," ujar analis pasar di CMC Markets Ric Spooner dilansir dari Bloomberg, Kamis (17/1/2013).
Persediaan bensin naik 1,9 juta barel dan kemungkinan naik sampai 2,7 juta barel. Sedangkan stok distilasi yang mencakup minyak pemanas dan diesel naik 1,7 juta barel atau di atas perkiraan yang hanya 1,5 juta.
OPEC memangkas produksi sebesar 465 ribu barel per hari pada bulan Desember di 30,4 juta atau level terendah sejak Oktober 2011 yang dipimpin oleh Arab Saudi.
(gnm)
http://economy.okezone.com/read/2013/01/17/213/747484/harga-minyak-catat-nilai-tertinggi-sejak-4-bulan-terakhir
NEW YORK - Harga minyak mentah di pasar komoditas mencapai titik tertinggi dalam empat bulan. Stok minyak tiba-tiba menurun padahal suhu udara semakin dingin sehingga bahan bakar terus dibutuhkan.
Minyak West Texas Intermediate Minyak mentah untuk pengiriman Februari di USD94,12 per barel atau turun 12 sen dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange waktu Sydney. Sementara kontrak naik 96 sen di USD94,24 atau berada di titik tertinggi sejak 2 Januari 2013. Harga ini adalah penutupan tertinggi sejak 18 September.
Sementara Brent untuk pengiriman Maret naik 3 sen di USD109,71 di Futures. Kontrak acuan Eropa dengan premi sebesar USD15,14 untuk WTI berjangka untuk bulan yang sama.
Kemarin, Departemen Energi menyebut pasokan minyak mentah dilaporkan turun menjadi 951 ribu barel. Permintaan bensin juga naik 3,9 persen menjadi 8,32 juta barel per hari. Konsumsi minyak dilaporkan naik dari beberapa bulan terakhir. Total konsumsi minyak bumi meningkat 1,1 persen di 18 juta barel per hari dalam tujuh hari.
Asosiasi eksportir minyak OPEC melaporkan bahwa produksi minyak di titik terendalah dalam 14 bulan terakhir.
"Angka persediaan stok minyak menjadi nilai tambah bagi WTI. Beberapa investor hanya menonton termasuk kemungkinan permintaan akan tingkat pertumbuhan ekonomi," ujar analis pasar di CMC Markets Ric Spooner dilansir dari Bloomberg, Kamis (17/1/2013).
Persediaan bensin naik 1,9 juta barel dan kemungkinan naik sampai 2,7 juta barel. Sedangkan stok distilasi yang mencakup minyak pemanas dan diesel naik 1,7 juta barel atau di atas perkiraan yang hanya 1,5 juta.
OPEC memangkas produksi sebesar 465 ribu barel per hari pada bulan Desember di 30,4 juta atau level terendah sejak Oktober 2011 yang dipimpin oleh Arab Saudi.
(gnm)
http://economy.okezone.com/read/2013/01/17/213/747484/harga-minyak-catat-nilai-tertinggi-sejak-4-bulan-terakhir
Harga emas batangan makin tinggi
Oleh Noor Muhammad Falih, Agung Jatmiko, Rizki Caturini - Kamis, 17 Januari 2013 | 07:48 WIB
JAKARTA. Investasi emas masih menyilaukan. Apalagi sejak kurs rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), emas batangan semakin diburu untuk menjadi alternatif investasi pilihan.
Tak heran, sejak awal tahun ini permintaan emas di Logam Mulia pun cukup tinggi. Alwin Syah Lubis, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengakui, sejak awal Januari, antrian calon pembeli emas di Logam Mulia memang padat dan selalu terjadi sejak pukul 6.30 WIB. "Dalam dua minggu Januari ini, penjualan emas batangan sudah mencapai 278 kilogram (kg)," ujar Alwin ke KONTAN, kemarin.
Tahun lalu, ANTM menjual 7.000 kg emas, atau rata-rata 583 kg per bulan. Nah, tahun ini, ANTM menaksir penjualan emas mereka bisa sebanyak 8.000 kg.
Alwin menduga, investor memburu emas di awal tahun ini lantaran kurs rupiah sedang melemah. "Mereka mencari alternatif lain, larinya ke emas," tuturnya.
Lantaran permintaan tinggi, harga jual emas lantakan pun merangkak naik. Kemarin, harga emas Antam ukuran 1 gram, naik Rp 6.000 menjadi Rp 586.200 per gram dibanding harga sehari sebelumnya. Harga ini mendekati rekor tertinggi tahun lalu, Rp 594.200 per gram (lihat infografik). Sejak awal tahun, harga emas batangan telah naik 1,21%.
Kenaikan harga emas batangan berbanding terbalik dengan harga emas di pasar spot. Kemarin, harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, pukul 17.15 WIB, turun 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Head of Analyst PT Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono, bilang, bagi investor yang telah memegang fisik emas, ini waktu yang tepat untuk menjual kembali tapi ke pengguna langsung. Sebab, harga buyback Antam yang senilai Rp. 522.000 per gram, belum bisa memberi gain besar. "Dengan menjual ke pengguna langsung, investor bisa mendapat harga yang mendekati harga jual saat ini," ujarnya.Â
Bagi yang berniat membeli, bisa lebih bersabar. Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, secara historis sejak 2008, harga emas Antam akan berada di level terendah pada bulan Maret-April. Pada saat itulah momen terbaik membeli emas Antam. Ia memprediksi, harga emas Antam hingga akhir kuartal-I akan terkoreksi di level Rp 560.000-Rp 570.000 per gram. Â
Kondisi rupiah yang tertekan diyakini akan membuat harga emas Antam terkoreksi. Pasalnya, penguatan dollar AS akan membuat harga emas spot terkoreksi. Nah, setelah harga kembali menanjak, investor bisa mempertimbangkan untuk menjual.Â
Prediksi Suluh, harga emas Antam hingga semester-I 2013 senilai Rp 590.000-Rp 600.000 per gram.Â
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-batangan-makin-tinggi/2013/01/17
JAKARTA. Investasi emas masih menyilaukan. Apalagi sejak kurs rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), emas batangan semakin diburu untuk menjadi alternatif investasi pilihan.
Tak heran, sejak awal tahun ini permintaan emas di Logam Mulia pun cukup tinggi. Alwin Syah Lubis, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengakui, sejak awal Januari, antrian calon pembeli emas di Logam Mulia memang padat dan selalu terjadi sejak pukul 6.30 WIB. "Dalam dua minggu Januari ini, penjualan emas batangan sudah mencapai 278 kilogram (kg)," ujar Alwin ke KONTAN, kemarin.
Tahun lalu, ANTM menjual 7.000 kg emas, atau rata-rata 583 kg per bulan. Nah, tahun ini, ANTM menaksir penjualan emas mereka bisa sebanyak 8.000 kg.
Alwin menduga, investor memburu emas di awal tahun ini lantaran kurs rupiah sedang melemah. "Mereka mencari alternatif lain, larinya ke emas," tuturnya.
Lantaran permintaan tinggi, harga jual emas lantakan pun merangkak naik. Kemarin, harga emas Antam ukuran 1 gram, naik Rp 6.000 menjadi Rp 586.200 per gram dibanding harga sehari sebelumnya. Harga ini mendekati rekor tertinggi tahun lalu, Rp 594.200 per gram (lihat infografik). Sejak awal tahun, harga emas batangan telah naik 1,21%.
Kenaikan harga emas batangan berbanding terbalik dengan harga emas di pasar spot. Kemarin, harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, pukul 17.15 WIB, turun 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Head of Analyst PT Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono, bilang, bagi investor yang telah memegang fisik emas, ini waktu yang tepat untuk menjual kembali tapi ke pengguna langsung. Sebab, harga buyback Antam yang senilai Rp. 522.000 per gram, belum bisa memberi gain besar. "Dengan menjual ke pengguna langsung, investor bisa mendapat harga yang mendekati harga jual saat ini," ujarnya.Â
Bagi yang berniat membeli, bisa lebih bersabar. Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, secara historis sejak 2008, harga emas Antam akan berada di level terendah pada bulan Maret-April. Pada saat itulah momen terbaik membeli emas Antam. Ia memprediksi, harga emas Antam hingga akhir kuartal-I akan terkoreksi di level Rp 560.000-Rp 570.000 per gram. Â
Kondisi rupiah yang tertekan diyakini akan membuat harga emas Antam terkoreksi. Pasalnya, penguatan dollar AS akan membuat harga emas spot terkoreksi. Nah, setelah harga kembali menanjak, investor bisa mempertimbangkan untuk menjual.Â
Prediksi Suluh, harga emas Antam hingga semester-I 2013 senilai Rp 590.000-Rp 600.000 per gram.Â
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-batangan-makin-tinggi/2013/01/17
Profit taking, harga emas terkoreksi
Oleh Noor Muhammad Falih, Agung Jatmiko, Rizki Caturini - Kamis, 17 Januari 2013 | 07:51 WIB
JAKARTA. Harga emas di pasar spot terombang-ambing. Para
investor lebih berhati-hati dan memilih aksi wait and see akibat
perdebatan politik di Amerika Serikat (AS) terkait pagu utang negara,
dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi negara itu.
Harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kemarin (16/1) pukul 17.15 WIB, melemah 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga emas masih tetap menguat sebesar 1,40%.
Masalah batas atas utang di AS masih berlanjut, meskipun Presiden AS Barack Obama menolak tegas kenaikan plafon utang untuk membayar tagihan keuangan negara. Saat ini, plafon utang negara sudah mencapai batas yakni sebesar US$ 16,4 triliun.
Bos besar Federal Reserve, Ben Bernanke, awal pekan ini, menyerukan agar parlemen segera menaikkan batas utang negara, untuk menghindari gagal bayar. Ia bilang, gagal bayar akan membahayakan perekonomian AS yang saat ini masih rentan.
Sentimen negatif juga datang dari Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,4%. Sebelumnya, prediksi pertumbuhan ekonomi global dari Bank Dunia sebesar 3%. Â
Masih bisa naik
Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, bilang, penurunan harga emas saat ini terjadi karena memang harga emas sudah dinilai terlalu tinggi, sehingga wajar ada koreksi.
Pergerakan harga emas saat ini, terganggu oleh berbagai informasi mengenai perlambatan ekonomi di Eropa serta ketidakpastian masa depan ekonomi AS. Meskipun, logikanya jika dollar AS melemah, maka emas bisa mendapatkan momentum untuk naik. Tetapi, saat ini pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual untuk hampir semua jenis komoditas ataupun valuta asing.
Secara teknikal, Ibrahim melihat, harga emas masih bisa bullish. Harga emas di indikator bollinger band 20, belum menyentuh bollinger atas, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan. Indikator moving average (MA) masih berada di atas MA 50 dan MA 100. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif, di level 0,55 dengan pergerakan cenderung ke atas.Â
Relative strength index (RSI) berada di level 52, dengan kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sementara, indikator stochastic berada jauh di atas titik overbought 80, yaitu di level 93, mengindikasikan adanya koreksi.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, data penjualan ritel AS yang naik 0,5% di Desember 2012 dibanding bulan sebelumnya menjadi sentimen positif bagi emas. Â
Ariston memprediksi, harga emas, hari ini, di kisaran US$ 1.670-US$ 1.690 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi. Proyeksi Ibrahim, harga emas sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi.Â
http://investasi.kontan.co.id/news/profit-taking-harga-emas-terkoreksi/2013/01/17
Harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kemarin (16/1) pukul 17.15 WIB, melemah 0,27% menjadi US$ 1.679,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga emas masih tetap menguat sebesar 1,40%.
Masalah batas atas utang di AS masih berlanjut, meskipun Presiden AS Barack Obama menolak tegas kenaikan plafon utang untuk membayar tagihan keuangan negara. Saat ini, plafon utang negara sudah mencapai batas yakni sebesar US$ 16,4 triliun.
Bos besar Federal Reserve, Ben Bernanke, awal pekan ini, menyerukan agar parlemen segera menaikkan batas utang negara, untuk menghindari gagal bayar. Ia bilang, gagal bayar akan membahayakan perekonomian AS yang saat ini masih rentan.
Sentimen negatif juga datang dari Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,4%. Sebelumnya, prediksi pertumbuhan ekonomi global dari Bank Dunia sebesar 3%. Â
Masih bisa naik
Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, bilang, penurunan harga emas saat ini terjadi karena memang harga emas sudah dinilai terlalu tinggi, sehingga wajar ada koreksi.
Pergerakan harga emas saat ini, terganggu oleh berbagai informasi mengenai perlambatan ekonomi di Eropa serta ketidakpastian masa depan ekonomi AS. Meskipun, logikanya jika dollar AS melemah, maka emas bisa mendapatkan momentum untuk naik. Tetapi, saat ini pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual untuk hampir semua jenis komoditas ataupun valuta asing.
Secara teknikal, Ibrahim melihat, harga emas masih bisa bullish. Harga emas di indikator bollinger band 20, belum menyentuh bollinger atas, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan. Indikator moving average (MA) masih berada di atas MA 50 dan MA 100. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif, di level 0,55 dengan pergerakan cenderung ke atas.Â
Relative strength index (RSI) berada di level 52, dengan kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sementara, indikator stochastic berada jauh di atas titik overbought 80, yaitu di level 93, mengindikasikan adanya koreksi.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, data penjualan ritel AS yang naik 0,5% di Desember 2012 dibanding bulan sebelumnya menjadi sentimen positif bagi emas. Â
Ariston memprediksi, harga emas, hari ini, di kisaran US$ 1.670-US$ 1.690 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi. Proyeksi Ibrahim, harga emas sepekan di rentang US$ 1.626,10-US$ 1.690,50 per ons troi.Â
http://investasi.kontan.co.id/news/profit-taking-harga-emas-terkoreksi/2013/01/17
Selasa, 15 Januari 2013
Roubini : Tahun 2013, Tahun Perjuangan Bagi Ekonomi AS - Vibiznews
(Vibiznews - Business) - Kondisi ketidakpastian
terhadap ekonomi global saat ini bukan hanya menarik perhatian para
pelaku pasar saja, tapi juga banyak pengamat dan ekonom ternama dunia.
Salah satunya ialah Nouriel Roubini atau yang biasa dipanggil Dr. Doom.
Ekonomi kenamaan yang juga merupakan pemilik dari Roubini Global
Economics ini menyatakan bahwa ekonomi global pada tahun ini akan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Kondisi fiskal,
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran akan saling terkait dan
menjadi faktor yang mempengaruhi proyeksi ekonomi negara tersebut dalam
jangka panjang.
Ia menyatakan bahwa pasar dan publik kini sedang berada pada sebuah kondisi kegamangan dimana kepastian mengenai kebijakan fiskal yang diajukan oleh Pemerintah AS masih belum dapat dipastikan akan dijalankan atau tidak. Menurutnya, kebijakan tersebut harus segera dapat dipastikan paling lama bulan Maret mendatang. Pencapaian pendapatan negara dari sisi pajak yang mencapai 16,4 triliun dollar dinilai memiliki dua sisi dampak yang berbeda.
Tingginya rencana pencapaian pajak yang diutarakan langsung oleh Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner beberapa waktu lalu disisi lain bermanfaat untuk mengurangi beban hutang luar negeri AS dalam jangka pendek. Tingginya hutang luar neger AS memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Presiden Obama sehingga mengeluarkan kebijakan tersebut. Disisi lain, tingginya pencapai pajak tersebut akan menekan kondisi mikro ekonomi AS dimana orang kaya akan mengalami tekanan daya beli dan juga dapat berimbas kepada kemampuan investasi.
Roubini melihat, kedua kemungkinan diatas pasti akan terjadi jika kebijakan fiskal tersebut diberlalukan. Pemerintah AS pada tahun ini harus cermat dalam memanfaatkan momentum datangnya tekanan di sisi fiskal dan moneter mengingat pada tahun 2015 mendatang pemerintah berencana akan mengeluarkan stimulus QE3 atau bahkan QE4 sehingga jumlah uang yang beredar diperkirakan akan bertambah banyak.
Lalu Bagaimana dengan Ekonomi Global?
Roubini cukup optimis bahwa Eropa akan segera membaik dan stabil pada tahun ini. Goncangan finansial diperkirakan akan sedikit berkurang meski Bank Sentral Eropa (BoE) harus tetap bekerja keras dalam membantu negara-negara yang sedang berusaha pulih dari krisis. Disisi lain ia tertarik untuk menanggapi prospek ekonomi Jepang dan China yang diperkirakan akan pulih cukup signifikan.
Kebijakan stimulus yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan China diperkirakan akan membawa manfaat pada tahun ini. Terutama pada China yang akan mulai membangun proyek infrastruktur besar-besar yang akan membawa dampak besar bagi ekonominya.
(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto : time.com
http://vibiznews.com/2013-01-15/roubini-tahun-2013-tahun-perjuangan-bagi-ekonomi-as
Ia menyatakan bahwa pasar dan publik kini sedang berada pada sebuah kondisi kegamangan dimana kepastian mengenai kebijakan fiskal yang diajukan oleh Pemerintah AS masih belum dapat dipastikan akan dijalankan atau tidak. Menurutnya, kebijakan tersebut harus segera dapat dipastikan paling lama bulan Maret mendatang. Pencapaian pendapatan negara dari sisi pajak yang mencapai 16,4 triliun dollar dinilai memiliki dua sisi dampak yang berbeda.
Tingginya rencana pencapaian pajak yang diutarakan langsung oleh Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner beberapa waktu lalu disisi lain bermanfaat untuk mengurangi beban hutang luar negeri AS dalam jangka pendek. Tingginya hutang luar neger AS memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Presiden Obama sehingga mengeluarkan kebijakan tersebut. Disisi lain, tingginya pencapai pajak tersebut akan menekan kondisi mikro ekonomi AS dimana orang kaya akan mengalami tekanan daya beli dan juga dapat berimbas kepada kemampuan investasi.
Roubini melihat, kedua kemungkinan diatas pasti akan terjadi jika kebijakan fiskal tersebut diberlalukan. Pemerintah AS pada tahun ini harus cermat dalam memanfaatkan momentum datangnya tekanan di sisi fiskal dan moneter mengingat pada tahun 2015 mendatang pemerintah berencana akan mengeluarkan stimulus QE3 atau bahkan QE4 sehingga jumlah uang yang beredar diperkirakan akan bertambah banyak.
Lalu Bagaimana dengan Ekonomi Global?
Roubini cukup optimis bahwa Eropa akan segera membaik dan stabil pada tahun ini. Goncangan finansial diperkirakan akan sedikit berkurang meski Bank Sentral Eropa (BoE) harus tetap bekerja keras dalam membantu negara-negara yang sedang berusaha pulih dari krisis. Disisi lain ia tertarik untuk menanggapi prospek ekonomi Jepang dan China yang diperkirakan akan pulih cukup signifikan.
Kebijakan stimulus yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan China diperkirakan akan membawa manfaat pada tahun ini. Terutama pada China yang akan mulai membangun proyek infrastruktur besar-besar yang akan membawa dampak besar bagi ekonominya.
(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto : time.com
http://vibiznews.com/2013-01-15/roubini-tahun-2013-tahun-perjuangan-bagi-ekonomi-as
Pendapat analis tentang prediksi emas terpecah
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 15 Januari 2013 | 11:32 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan pendapat analis mengenai pergerakan harga emas tahun ini terpecah.
Danke Bank A/S dan Credit Suisse AG, peramal emas paling akurat, memprediksi harga emas mungkin akan mencapai level tertingginya tahun ini dan kembali menurun pada tahun 2014. Sementara, pesaing terdekatnya UniCredit SpA melihat tidak ada akhir untuk reli harga emas sehingga emas akan melanjutkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut.
Simak saja pendapat sejumlah analis berikut. Christin Tuxen analis Danske Bank di Copenhagen berpendapat, kisaran rata-rata pergerakan harga emas akan berada di level US$ 1.720 per troy ounce pada tahun ini dan US$ 1.600 pada 2014.
Sementara, Tom Kendall dari Credit Suisse di London memprediksi rata-rata harga emas akan berada di posisi US$ 1.740 tahun ini dan US$ 1.720 tahun depan.
Sedangkan Jochen Hitzfiled of UniCredit di Munich meramal harga rata-rata emas tahun ini adalah US$ 1.700 dan tahun depan akan berada di kisaran US$ 1.800.
Ketiga analis sepakat harga emas akan naik pada tahun ini karena bank sentral masih akan terus menggelontorkan stimulus. Terkait hal itu, investor memilih untuk berburu emas sebagai lindung nilai inflasi dan deflasi mata uang.
Danske dan Credit Suisse memprediksi harga emas akan menurun tahun depan. Mereka beralasan, pertumbuhan ekonomi global memangkas permintaan emas sebagai lindung nilai kekayaan. Sedangkan alasan UniCredit adalah suku bunga rendah yang mencapai rekor menyebabkan pesona emas belum akan memudar tahun depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/pendapat-analis-tentang-prediksi-emas-terpecah/2013/01/15
NEW YORK. Kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan pendapat analis mengenai pergerakan harga emas tahun ini terpecah.
Danke Bank A/S dan Credit Suisse AG, peramal emas paling akurat, memprediksi harga emas mungkin akan mencapai level tertingginya tahun ini dan kembali menurun pada tahun 2014. Sementara, pesaing terdekatnya UniCredit SpA melihat tidak ada akhir untuk reli harga emas sehingga emas akan melanjutkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut.
Simak saja pendapat sejumlah analis berikut. Christin Tuxen analis Danske Bank di Copenhagen berpendapat, kisaran rata-rata pergerakan harga emas akan berada di level US$ 1.720 per troy ounce pada tahun ini dan US$ 1.600 pada 2014.
Sementara, Tom Kendall dari Credit Suisse di London memprediksi rata-rata harga emas akan berada di posisi US$ 1.740 tahun ini dan US$ 1.720 tahun depan.
Sedangkan Jochen Hitzfiled of UniCredit di Munich meramal harga rata-rata emas tahun ini adalah US$ 1.700 dan tahun depan akan berada di kisaran US$ 1.800.
Ketiga analis sepakat harga emas akan naik pada tahun ini karena bank sentral masih akan terus menggelontorkan stimulus. Terkait hal itu, investor memilih untuk berburu emas sebagai lindung nilai inflasi dan deflasi mata uang.
Danske dan Credit Suisse memprediksi harga emas akan menurun tahun depan. Mereka beralasan, pertumbuhan ekonomi global memangkas permintaan emas sebagai lindung nilai kekayaan. Sedangkan alasan UniCredit adalah suku bunga rendah yang mencapai rekor menyebabkan pesona emas belum akan memudar tahun depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/pendapat-analis-tentang-prediksi-emas-terpecah/2013/01/15
Senin, 14 Januari 2013
Pasar Sambut Positif Optimisme The Fed - INILAH.com
Pasar Sambut Positif Optimisme The Fed - INILAH.com
INILAH.COM, Jakarta – IHSG dan rupiah kembali kompak menguat. Pasar menyambut positif atas optimisme dari salah satu petinggi bank sentral AS, The Fed soal pertumbuhan negara adidaya itu.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah awal pekan ini seiring sentimen pasar yang cukup positif. Terutama tadi pagi, setelah komentar dari salah satu petinggi The Fed Charles L Evans yang cukup dovish (pro moneter longgar).
Menurut Firman, Evans melihat program Quantitative Easing (QE) ketiga yang digelontorkan The Fed bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS lebih lanjut dan tidak akan mendorong kenaikan inflasi. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupah mencapai level terkeuatnya 9.630 setelah mencapai level terlemahan 9.700 dari posisi pembukaan 9.670 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (14/1/2012).
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (14/1/2013) ditutup menguat 30 poin (0,31%) ke angka 9.640/9.650 dari posisi akhir pekan lalu 9.670/9.680.
Dia menegaskan, pasar cukup optimistis seiring Evans yang juga optimistis dengan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,5% tahun ini dan 3,5% tahun depan. "Ini menjadi isyarat lebih lanjut atas dukungan dia terhadap pelonggaran moneter AS lebih lanjut sehingga jadi tekanan negatif bagi dolar AS," timpal dia.
Apalagi, kata dia, komentar dari petinggi The Fed itu bisa mengurangi kekhawatiran penarikan stimulus The Fed yang lebih cepat. "Terutama setelah rilis neraca perdagangan AS akhir pekan lalu yang menunjukkan angka yang cukup negatif menjadi minus US$48,7 miliar dari publikasi sebelumnya US$42,1 miliar," tuturnya.
Begitu juga dengan harga impor AS yang masih lemah jadi -0,1% dari prediksi 0,1% dan dari sebelumnya -0,8%. "Meski lebih baik dari angka sebelumnya, tapi lebih buruk dari angka prediksi. Jadi, data tersebut menunjukkan belum perlunya penarikan stimulus The Fed akhir 2013," ungkap Firman.
Selain itu, lanjut Firman, pasar juga cukup yakin bahwa komentar Gubernur The Fed Bernanke besok pagi, akan cukup dovish dan bisa mengurangi ekspektasi terhadap pengetatan moneter AS akhir 2013.
Dari dalam negeri, kata dia, penguatan rupiah juga terbantu oleh intervensi Bank Indonesia (BI) sebesar US$50 juta pada sesi pagi. "Jadi, meski tren rupiah adalah pelemahan, intervensi bank sentral masih membayangi mata uang garuda ini," imbuhnya.
Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah tipis ke 79,52 dari sebelumnya 79,54. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3360 dari sebelumnya US$1,3340 per euro," imbuh Firman.
Dari bursa saham, pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebsar 76,59 poin (1,78%) ke 4.382,498 awal pekan ini seiring kenaikan bursa saham di Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500 Index, dan Nasdaq Composite Index. “Tiga bursa utama Amerika sudah mulai musim laporan keuangan emiten kuartal IV-2012 sejak pekan lalu,” kata dia di Jakarta, Senin (14/1/2013).
Performa dari kinerja emiten di AS itu, lanjut dia, masih cukup baik. “Kita akan pantau terus perkembangannya,” tuturnya.
Dalam kondisi ini, Sem menyarankan, agar pemodal bersabar untuk tidak buru-buru melakukan aksi ambil untung. “Saham-saham tetap di-hold. Sementara stop menambah posisi saham dan stop melakukan pembelian,” ungkap dia. “Jadi, hari ini fokus pada monitor perliku market,” imbuhnya.
Selain faktor AS, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari penguatan nilai tukar rupiah ke level 9.640 terhadap dolar AS yang jadi momok indeks dalam beberapa hari terakhir. Penguatan rupiah seiring intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar. Dikabarkan, pada sesi pagi, bank sentral mengintervensi pasar senilai US$50 juta.
INILAH.COM, Jakarta – IHSG dan rupiah kembali kompak menguat. Pasar menyambut positif atas optimisme dari salah satu petinggi bank sentral AS, The Fed soal pertumbuhan negara adidaya itu.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah awal pekan ini seiring sentimen pasar yang cukup positif. Terutama tadi pagi, setelah komentar dari salah satu petinggi The Fed Charles L Evans yang cukup dovish (pro moneter longgar).
Menurut Firman, Evans melihat program Quantitative Easing (QE) ketiga yang digelontorkan The Fed bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS lebih lanjut dan tidak akan mendorong kenaikan inflasi. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupah mencapai level terkeuatnya 9.630 setelah mencapai level terlemahan 9.700 dari posisi pembukaan 9.670 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (14/1/2012).
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (14/1/2013) ditutup menguat 30 poin (0,31%) ke angka 9.640/9.650 dari posisi akhir pekan lalu 9.670/9.680.
Dia menegaskan, pasar cukup optimistis seiring Evans yang juga optimistis dengan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,5% tahun ini dan 3,5% tahun depan. "Ini menjadi isyarat lebih lanjut atas dukungan dia terhadap pelonggaran moneter AS lebih lanjut sehingga jadi tekanan negatif bagi dolar AS," timpal dia.
Apalagi, kata dia, komentar dari petinggi The Fed itu bisa mengurangi kekhawatiran penarikan stimulus The Fed yang lebih cepat. "Terutama setelah rilis neraca perdagangan AS akhir pekan lalu yang menunjukkan angka yang cukup negatif menjadi minus US$48,7 miliar dari publikasi sebelumnya US$42,1 miliar," tuturnya.
Begitu juga dengan harga impor AS yang masih lemah jadi -0,1% dari prediksi 0,1% dan dari sebelumnya -0,8%. "Meski lebih baik dari angka sebelumnya, tapi lebih buruk dari angka prediksi. Jadi, data tersebut menunjukkan belum perlunya penarikan stimulus The Fed akhir 2013," ungkap Firman.
Selain itu, lanjut Firman, pasar juga cukup yakin bahwa komentar Gubernur The Fed Bernanke besok pagi, akan cukup dovish dan bisa mengurangi ekspektasi terhadap pengetatan moneter AS akhir 2013.
Dari dalam negeri, kata dia, penguatan rupiah juga terbantu oleh intervensi Bank Indonesia (BI) sebesar US$50 juta pada sesi pagi. "Jadi, meski tren rupiah adalah pelemahan, intervensi bank sentral masih membayangi mata uang garuda ini," imbuhnya.
Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah tipis ke 79,52 dari sebelumnya 79,54. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3360 dari sebelumnya US$1,3340 per euro," imbuh Firman.
Dari bursa saham, pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebsar 76,59 poin (1,78%) ke 4.382,498 awal pekan ini seiring kenaikan bursa saham di Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500 Index, dan Nasdaq Composite Index. “Tiga bursa utama Amerika sudah mulai musim laporan keuangan emiten kuartal IV-2012 sejak pekan lalu,” kata dia di Jakarta, Senin (14/1/2013).
Performa dari kinerja emiten di AS itu, lanjut dia, masih cukup baik. “Kita akan pantau terus perkembangannya,” tuturnya.
Dalam kondisi ini, Sem menyarankan, agar pemodal bersabar untuk tidak buru-buru melakukan aksi ambil untung. “Saham-saham tetap di-hold. Sementara stop menambah posisi saham dan stop melakukan pembelian,” ungkap dia. “Jadi, hari ini fokus pada monitor perliku market,” imbuhnya.
Selain faktor AS, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari penguatan nilai tukar rupiah ke level 9.640 terhadap dolar AS yang jadi momok indeks dalam beberapa hari terakhir. Penguatan rupiah seiring intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar. Dikabarkan, pada sesi pagi, bank sentral mengintervensi pasar senilai US$50 juta.
Saham Apple Paksa Bursa AS Berakhir Mixed - INILAH.com
Saham Apple Paksa Bursa AS Berakhir Mixed - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup mixed pada Selasa (15/1/2013) dini hari yang didorong kekhawatiran permintaan untuk produk Apple mempengaruhi kinerja Apple.
Indeks Dow Jones naik 18,89 poin atau 0,14% ke level 13.507,32. Indeks S&P melemah 1,37 poin atau 0,09% ke level 1.470,68. Indeks Nasdaq melemah 8,13 poun atau 0,26% ke level 3.117,50.
Saham Apple melemah 3,6% menjadi US$501,75, mendorong indeks saham S&P dan Nasdaq melemah. Hal itu didorong dari laporan bahwa perusahaan telah memotong permintaan untul layar LCD dan iPhone 5 karena permintaan melemah.
"Dengan Apple, tampaknya seolah-olah sentimen telah bergeser, dari menjadi saham yang semua orang ingin memiliki mulai melihatnya sebagai sebuah perusahaan yang bisnisnya melambat sedikit," tutur Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star Investment Management Corp, seperti dikutip dari yahoofinance.com.
Selain saham Applemelemah, saham Cirruc Logic melemah ke level US$28,62 dan Qualcomm melemah 1% ke level US$64,24. Sedangkan saham Dell Inc naik 13% menjadi US$12,29 setelah perseroan dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan ekuitas swasta untuk go private.
Selain itu, kekhawatiran terhadap kinerja perseroan pada 2012 juga menambah kegelisahan pelaku pasar. Analis memperkirakan kinerja kuartal keempat 2012 telah merosot tajam sejak Oktober 2012. Dengan pertumbuhan pendapatan di indeks saham S&P hanya naik 1,9% dari tahun lalu.
Sementara itu, Dow Jones lebih baik daripada dua indeks saham lainnya didorong dari saham HP yang naik 4,9% menjadi US$16,95. Kenaikan saham setelah JPMorgan menaikkan rating pada saham dan menaikkan target harga menjadi US$21 dan US$15. Sedangkan saham Hhgregg Inc melemah 5,7% menjadi US$7,44 setelah perusahaan memangkas penjualan perseroan pada 2013.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun memperingatkan Kongres mengenai penolakan untuk menaikkan plafon utang Amerika Serikat pada bulan depan. Sebab dapat memicu kekacauan ekonomi dan pemerintah. [hid]
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup mixed pada Selasa (15/1/2013) dini hari yang didorong kekhawatiran permintaan untuk produk Apple mempengaruhi kinerja Apple.
Indeks Dow Jones naik 18,89 poin atau 0,14% ke level 13.507,32. Indeks S&P melemah 1,37 poin atau 0,09% ke level 1.470,68. Indeks Nasdaq melemah 8,13 poun atau 0,26% ke level 3.117,50.
Saham Apple melemah 3,6% menjadi US$501,75, mendorong indeks saham S&P dan Nasdaq melemah. Hal itu didorong dari laporan bahwa perusahaan telah memotong permintaan untul layar LCD dan iPhone 5 karena permintaan melemah.
"Dengan Apple, tampaknya seolah-olah sentimen telah bergeser, dari menjadi saham yang semua orang ingin memiliki mulai melihatnya sebagai sebuah perusahaan yang bisnisnya melambat sedikit," tutur Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star Investment Management Corp, seperti dikutip dari yahoofinance.com.
Selain saham Applemelemah, saham Cirruc Logic melemah ke level US$28,62 dan Qualcomm melemah 1% ke level US$64,24. Sedangkan saham Dell Inc naik 13% menjadi US$12,29 setelah perseroan dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan ekuitas swasta untuk go private.
Selain itu, kekhawatiran terhadap kinerja perseroan pada 2012 juga menambah kegelisahan pelaku pasar. Analis memperkirakan kinerja kuartal keempat 2012 telah merosot tajam sejak Oktober 2012. Dengan pertumbuhan pendapatan di indeks saham S&P hanya naik 1,9% dari tahun lalu.
Sementara itu, Dow Jones lebih baik daripada dua indeks saham lainnya didorong dari saham HP yang naik 4,9% menjadi US$16,95. Kenaikan saham setelah JPMorgan menaikkan rating pada saham dan menaikkan target harga menjadi US$21 dan US$15. Sedangkan saham Hhgregg Inc melemah 5,7% menjadi US$7,44 setelah perusahaan memangkas penjualan perseroan pada 2013.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun memperingatkan Kongres mengenai penolakan untuk menaikkan plafon utang Amerika Serikat pada bulan depan. Sebab dapat memicu kekacauan ekonomi dan pemerintah. [hid]
Harga emas di New York tadi malam melompat
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 15 Januari 2013 | 06:58 WIB
NEW YORK. Tadi malam di New York, harga kontrak emas mencatatkan kenaikan. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.46 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.669,4 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang pekan lalu, harga emas menanjak 0,7%. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama dalam tujuh pekan terakhir.
Salah satu faktor yang mengerek harga si kuning mentereng adalah spekulasi bahwa AS akan terus menggelontorkan kebijakan stimulus. Kondisi itu meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Federal Reserve Bank of Chicago Charles Evans mengungkapkan, AS harus tetap menjalankan kebijakan yang akomodatif untuk menyokong perekonomian.
"Komentar yang diutarakan anggota the Fed tersebut menyokong harga emas. Komentra the Fed pada awal bulan ini yang akan menghentikan QE3 memangkas harga emas," ujar Scott Gardner, chief investment officer Verdmont Capital SA di Panama City.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-di-new-york-tadi-malam-melompat/2013/01/15
NEW YORK. Tadi malam di New York, harga kontrak emas mencatatkan kenaikan. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.46 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.669,4 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang pekan lalu, harga emas menanjak 0,7%. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama dalam tujuh pekan terakhir.
Salah satu faktor yang mengerek harga si kuning mentereng adalah spekulasi bahwa AS akan terus menggelontorkan kebijakan stimulus. Kondisi itu meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Federal Reserve Bank of Chicago Charles Evans mengungkapkan, AS harus tetap menjalankan kebijakan yang akomodatif untuk menyokong perekonomian.
"Komentar yang diutarakan anggota the Fed tersebut menyokong harga emas. Komentra the Fed pada awal bulan ini yang akan menghentikan QE3 memangkas harga emas," ujar Scott Gardner, chief investment officer Verdmont Capital SA di Panama City.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-di-new-york-tadi-malam-melompat/2013/01/15
Minggu, 13 Januari 2013
Tren penguatan harga emas bisa berlanjut
Oleh Noor Muhammad Falih - Sabtu, 12 Januari 2013 | 08:33 WIB
JAKARTA. Harga emas merangkak naik di pekan kedua Januari tahun
ini. Penguatan harga emas terdorong sentimen data ekonomi China yang
menunjukkan indikasi permintaan emas dari China akan meningkat.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013, kemarin (11/1) di Bursa Comex, pukul 16.30 WIB, menguat 1,28% menjadi US$ 1.670,10 per ons troi dibanding harga sepekan lalu. Kalau dibandingkan harga sehari sebelumnya, harga emas, kemarin, terkoreksi tipis sebesar 0,48%.  Â
Para analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, data ekspor China yang akan dirilis minggu ini akan naik tiga kali lipat. Sementara, impor emas di November 2012 diproyeksikan juga akan meningkat ke level tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan emas di China meningkat sejak menjelang Natal hingga Tahun Baru Imlek pada Februari ini.
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, menjelang Imlek, memang sudah menjadi tradisi masyarakat China memakai emas sebagai perhiasan. "Apalagi daya beli mereka kini sedang baik," ujar Tonny.Â
Selain itu, harga emas juga tersengat sentimen positif dari Pemerintah Jepang yang berjanji membelanjakan dana hingga Â¥ 10,3 triliun guna mendorong pemulihan ekonomi mereka. Tonny menyatakan, stimulus Jepang akan mendorong masyarakat membeli emas sebagai instrumen investasi safe haven. Â
Semakin ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat (AS) meninggi akibat perundingan jurang fiskal (fiscal cliff) yang belum mencapai final, investor yang biasanya memegang dollar AS sebagai safe haven, sedikit beralih dengan mengoleksi emas.Â
Terdongkrak stimulus
Harga emas mendapat keuntungan dari kebijakan pelonggaran moneter dan pemberian stimulus. Dus, "Selama perkembangan ekonomi global belum menunjukkan banyak perubahan, itu tetap bisa jadi penggerak harga,â ujar Xiang Nan, analis CITICS Futures Co., kepada Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, harga emas terdongkrak data neraca perdagangan China di Desember 2012 yang surplus sebesar US$ 31,6 miliar. Padahal, estimasi sejumlah analis surplus perdagangan China hanya sekitar US$ 19,7 miliar.Â
Selain itu, Ariston juga mengungkapkan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS (continuing jobless claims) yang menurun, ikut memberi sentimen positif bagi penguatan harga emas.
Tonny melihat, secara teknikal harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan. Stochastic berada di level 72,43 dan terus bergerak naik. Relative strenght index (RSI) berada di level 48,56 yang juga bergerak naik dan kini harga bergerak di atas garis Bollinger bands tengah. Sedangkan, indikator moving average (MA) juga masih bergerak di atas MA 200.Â
Prediksi Tonny, pada Senin (14/1), harga emas akan berada di kisaran US$ 1.665 â US$ 1.696 per ons troi. Dalam sepekan, emas akan bergerak di kisaran US$ 1.630-US$ 1.715 per ons troi. Sementara, Ariston memproyeksikan, harga emas Senin (14/1), di rentang US$ 1.662 - US$ 1.690 per ons troi dan dalam seminggu ke depan di rentang US$ 1.650 - US$ 1.690 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/tren-penguatan-harga-emas-bisa-berlanjut/2013/01/12
Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013, kemarin (11/1) di Bursa Comex, pukul 16.30 WIB, menguat 1,28% menjadi US$ 1.670,10 per ons troi dibanding harga sepekan lalu. Kalau dibandingkan harga sehari sebelumnya, harga emas, kemarin, terkoreksi tipis sebesar 0,48%.  Â
Para analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, data ekspor China yang akan dirilis minggu ini akan naik tiga kali lipat. Sementara, impor emas di November 2012 diproyeksikan juga akan meningkat ke level tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan emas di China meningkat sejak menjelang Natal hingga Tahun Baru Imlek pada Februari ini.
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, menjelang Imlek, memang sudah menjadi tradisi masyarakat China memakai emas sebagai perhiasan. "Apalagi daya beli mereka kini sedang baik," ujar Tonny.Â
Selain itu, harga emas juga tersengat sentimen positif dari Pemerintah Jepang yang berjanji membelanjakan dana hingga Â¥ 10,3 triliun guna mendorong pemulihan ekonomi mereka. Tonny menyatakan, stimulus Jepang akan mendorong masyarakat membeli emas sebagai instrumen investasi safe haven. Â
Semakin ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat (AS) meninggi akibat perundingan jurang fiskal (fiscal cliff) yang belum mencapai final, investor yang biasanya memegang dollar AS sebagai safe haven, sedikit beralih dengan mengoleksi emas.Â
Terdongkrak stimulus
Harga emas mendapat keuntungan dari kebijakan pelonggaran moneter dan pemberian stimulus. Dus, "Selama perkembangan ekonomi global belum menunjukkan banyak perubahan, itu tetap bisa jadi penggerak harga,â ujar Xiang Nan, analis CITICS Futures Co., kepada Bloomberg.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, harga emas terdongkrak data neraca perdagangan China di Desember 2012 yang surplus sebesar US$ 31,6 miliar. Padahal, estimasi sejumlah analis surplus perdagangan China hanya sekitar US$ 19,7 miliar.Â
Selain itu, Ariston juga mengungkapkan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS (continuing jobless claims) yang menurun, ikut memberi sentimen positif bagi penguatan harga emas.
Tonny melihat, secara teknikal harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan. Stochastic berada di level 72,43 dan terus bergerak naik. Relative strenght index (RSI) berada di level 48,56 yang juga bergerak naik dan kini harga bergerak di atas garis Bollinger bands tengah. Sedangkan, indikator moving average (MA) juga masih bergerak di atas MA 200.Â
Prediksi Tonny, pada Senin (14/1), harga emas akan berada di kisaran US$ 1.665 â US$ 1.696 per ons troi. Dalam sepekan, emas akan bergerak di kisaran US$ 1.630-US$ 1.715 per ons troi. Sementara, Ariston memproyeksikan, harga emas Senin (14/1), di rentang US$ 1.662 - US$ 1.690 per ons troi dan dalam seminggu ke depan di rentang US$ 1.650 - US$ 1.690 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/tren-penguatan-harga-emas-bisa-berlanjut/2013/01/12
Cek rekomendasi emas untuk awal pekan esok
Oleh Dyah Megasari - Sabtu, 12 Januari 2013 | 13:15 WIB
JAKARTA. Harga emas merosot sekitar 1% Jumat lalu, diakhiri dengan pergerakan mendatar secara mingguan.
Inflasi di China berhasil mendorong harapan akan ada stimulus lebih besar yang akan digelontorkan oleh negara dengan perekonomian tarbesar di Asia tersebut.
Harga emas jatuh setelah data inflasi tahunan di China secara cepat meningkat dalam tujuh bulan sebesar 2,5% pada Desember.
Herien Douglas, Analis Valbury Asia Futures membaca secara teknikal, harga logam mulia masih masuk tren penurunan harian dan membalikan arah pergerakan yang terjadi sebelumnya.
"Rekomendasinya adalah jual di 1.664 dan stop loss di 1.675 untuk Senin besok," saran Herien, Sabtu (12/1).
Ia memprediksi, Senin esok titik resistance emas ada di kisaran 1.694,7 dan support di 1.642,14.
http://investasi.kontan.co.id/news/cek-rekomendasi-emas-untuk-awal-pekan-esok/2013/01/12
JAKARTA. Harga emas merosot sekitar 1% Jumat lalu, diakhiri dengan pergerakan mendatar secara mingguan.
Inflasi di China berhasil mendorong harapan akan ada stimulus lebih besar yang akan digelontorkan oleh negara dengan perekonomian tarbesar di Asia tersebut.
Harga emas jatuh setelah data inflasi tahunan di China secara cepat meningkat dalam tujuh bulan sebesar 2,5% pada Desember.
Herien Douglas, Analis Valbury Asia Futures membaca secara teknikal, harga logam mulia masih masuk tren penurunan harian dan membalikan arah pergerakan yang terjadi sebelumnya.
"Rekomendasinya adalah jual di 1.664 dan stop loss di 1.675 untuk Senin besok," saran Herien, Sabtu (12/1).
Ia memprediksi, Senin esok titik resistance emas ada di kisaran 1.694,7 dan support di 1.642,14.
http://investasi.kontan.co.id/news/cek-rekomendasi-emas-untuk-awal-pekan-esok/2013/01/12
Kamis, 10 Januari 2013
Eropa belum ada kemajuan, harga emas terangkat
Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 11 Januari 2013 | 06:38 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Tadi malam di New York, harga emas kembali melompat ke
level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Berdasarkan data yang
dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.47 waktu New York, harga kontrak emas
untuk pengantaran Februari menanjak 1,4% menjadi US$ 1.678 per troy
ounce. Ini merupakan lompatan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 6
November lalu.
Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga emas menyentuh level US$ 1.678,80 per troy ounce, level tertinggi sejak 3 Januari lalu.
Kenaikan harga emas terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi bilang, pelemahan ekonomi di kawasan Eropa akan terus berlanjut. "Pelemahan ekonomi di kawasan Eropa diprediksi akan berlanjut di 2013," demikian pernyataan Draghi pada konferensi pers di Frankfurt kemarin (10/1).
Draghi juga menambahkan, pemulihan secara bertahap akan terjadi pada akhir tahun ini seiring langkah ECB untuk memperbaiki perekonomian. Hal ini yang lantas memicu spekulasi bahwa penentu kebijakan akan melakukan lebih untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Draghi menegaskan bahwa ekonomi Eropa masih lemah dan mereka akan terus melakukan kebijakan yang akomodatif," jelas Bill O'Neill, partner Logic Advisors Upper Saddle River, New Jersey.
Kenaikan harga emas juga dipicu oleh data perdagangan China yang positif. Tidak hanya itu, data pada pekan ini menunjukkan impor bersih emas China pada November melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga emas menyentuh level US$ 1.678,80 per troy ounce, level tertinggi sejak 3 Januari lalu.
Kenaikan harga emas terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi bilang, pelemahan ekonomi di kawasan Eropa akan terus berlanjut. "Pelemahan ekonomi di kawasan Eropa diprediksi akan berlanjut di 2013," demikian pernyataan Draghi pada konferensi pers di Frankfurt kemarin (10/1).
Draghi juga menambahkan, pemulihan secara bertahap akan terjadi pada akhir tahun ini seiring langkah ECB untuk memperbaiki perekonomian. Hal ini yang lantas memicu spekulasi bahwa penentu kebijakan akan melakukan lebih untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Draghi menegaskan bahwa ekonomi Eropa masih lemah dan mereka akan terus melakukan kebijakan yang akomodatif," jelas Bill O'Neill, partner Logic Advisors Upper Saddle River, New Jersey.
Kenaikan harga emas juga dipicu oleh data perdagangan China yang positif. Tidak hanya itu, data pada pekan ini menunjukkan impor bersih emas China pada November melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Rabu, 09 Januari 2013
Jelang Imlek, harga emas kian mendaki
Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 09 Januari 2013 | 17:39 WIB | Sumber Bloomberg
MELBOURNE. Harga kontrak emas kembali mendaki untuk hari kedua di London. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.27 waktu London, harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.663,50 per troy ounce.
Pada 4 Januari lalu, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.625,85 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 21 Agustus 2012.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,1% menjadi US$ 1.663,30 per troy ounce di Comex, New York.
Sejumlah faktor disinyalir mempengaruhi pergerakan harga emas. Salah satunya adalah sinyal kenaikan permintaan dari China sebelum perayaan Imlek yang dimulai pada bulan depan. Data menunjukkan, pada pekan ini, impor bersih emas China melesat ke level tertinggi sejak tujuh bulan terakhir pada November.
Sedangkan volume transaksi emas di Shanghai Gold Exchange turut melompat. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, volume perdagangan emas dengan tingkat kemurnian 99,99% di Shanghai Gold Exchange adalah 9.294 kilogram atau setara dengan 9,3 metrik ton kemarin (8/1).
"Harga emas yang cukup murah pada awal tahun ini bisa memicu permintaan fisik emas di pasar Asia. Perayaan Imlek merupakan masa penjualan tertinggi bagi bisnis ritel emas di China dan negara lain di kawasan tersebut," papar Lynette Tan, senior investment analyst Phillip Futures Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/jelang-imlek-harga-emas-kian-mendaki/2013/01/09
MELBOURNE. Harga kontrak emas kembali mendaki untuk hari kedua di London. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.27 waktu London, harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.663,50 per troy ounce.
Pada 4 Januari lalu, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.625,85 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 21 Agustus 2012.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,1% menjadi US$ 1.663,30 per troy ounce di Comex, New York.
Sejumlah faktor disinyalir mempengaruhi pergerakan harga emas. Salah satunya adalah sinyal kenaikan permintaan dari China sebelum perayaan Imlek yang dimulai pada bulan depan. Data menunjukkan, pada pekan ini, impor bersih emas China melesat ke level tertinggi sejak tujuh bulan terakhir pada November.
Sedangkan volume transaksi emas di Shanghai Gold Exchange turut melompat. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, volume perdagangan emas dengan tingkat kemurnian 99,99% di Shanghai Gold Exchange adalah 9.294 kilogram atau setara dengan 9,3 metrik ton kemarin (8/1).
"Harga emas yang cukup murah pada awal tahun ini bisa memicu permintaan fisik emas di pasar Asia. Perayaan Imlek merupakan masa penjualan tertinggi bagi bisnis ritel emas di China dan negara lain di kawasan tersebut," papar Lynette Tan, senior investment analyst Phillip Futures Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/jelang-imlek-harga-emas-kian-mendaki/2013/01/09
Dollar menguat, harga emas terpangkas di NY
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 10 Januari 2013 | 07:51 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas menurun untuk hari kedua dalam tiga hari terakhir di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,4% menjadi US$ 1.655,50 per troy ounce di Comex, New York.
Penyebab penurunan harga emas disinyalir adalah penguatan dollar AS sehingga memudarkan pesona emas sebagai investasi alternatif. Sekadar informasi, tadi malam, dollar menguat 0,4% terhadap enam mata uang utama dunia. Investor rupanya memilih untuk menunggu hasil pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari ini.
"Penyebab pasar emas tertekan adalah penguatan dollar AS. Ada juga kecemasan mengenai pernyataan the Fed," jelas David Meger, director metal trading Vision Financial Markets di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-menguat-harga-emas-terpangkas-di-ny/2013/01/10
NEW YORK. Harga kontrak emas menurun untuk hari kedua dalam tiga hari terakhir di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,4% menjadi US$ 1.655,50 per troy ounce di Comex, New York.
Penyebab penurunan harga emas disinyalir adalah penguatan dollar AS sehingga memudarkan pesona emas sebagai investasi alternatif. Sekadar informasi, tadi malam, dollar menguat 0,4% terhadap enam mata uang utama dunia. Investor rupanya memilih untuk menunggu hasil pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari ini.
"Penyebab pasar emas tertekan adalah penguatan dollar AS. Ada juga kecemasan mengenai pernyataan the Fed," jelas David Meger, director metal trading Vision Financial Markets di Chicago.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-menguat-harga-emas-terpangkas-di-ny/2013/01/10
Selasa, 08 Januari 2013
Setelah jatuh tiga hari, harga si kuning rebound!
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 08 Januari 2013 | 11:13 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Setelah mengalami aksi jual selama tiga hari terakhir, harga emas rebound. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.653,05 per troy ounce. Pada pukul 11.38 waktu Singapura, harga emas tercatat di posisi US$ 1.649,30 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,2% menjadi US$ 1.649,30 per troy ounce di Comex New York.
Sejumlah faktor disinyalir mengerek harga emas. Salah satunya adalah kenaikan permintaan emas di China. Sebagai salah satu indikasinya adalah kenaikan volume permintaan emas dengan kemurnian 99,99% di Shanghai Gold Exchange yang melonjak menjadi 19.504,8 kilogram kemarin (7/1). Ini merupakan kenaikan tertinggi untuk kontrak emas yang menjadi acuan di negara tersebut.
Faktor lainnya yakni pelemahan dollar AS. Pergerakan dollar AS memang selalu bergerak berlawanan dengan harga emas. Sebagai contoh, setelah hasil rekaman pertemuan the Fed mengindikasikan penghentian penggelontoran stimulus pada tahun ini, indeks Dollar melonjak ke level tertinggi dalam enam pekan. Nah, pada saat yang sama, harga emas anjlok hingga ke level US$ 1.625,85 per troy ounce pada 4 Januari lalu. Ini merupakan level termurah sejak 21 Agustus 2012.
"Penurunan harga emas beberapa waktu belakangan menarik investor untuk melakukan pembelian. Hal ini tampak pada kenaikan volume transaksi di China," jelas Feng Liang, analis GF Futures Co. Â
http://investasi.kontan.co.id/news/setelah-jatuh-tiga-hari-harga-si-kuning-rebound/2013/01/08
SINGAPURA. Setelah mengalami aksi jual selama tiga hari terakhir, harga emas rebound. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.653,05 per troy ounce. Pada pukul 11.38 waktu Singapura, harga emas tercatat di posisi US$ 1.649,30 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,2% menjadi US$ 1.649,30 per troy ounce di Comex New York.
Sejumlah faktor disinyalir mengerek harga emas. Salah satunya adalah kenaikan permintaan emas di China. Sebagai salah satu indikasinya adalah kenaikan volume permintaan emas dengan kemurnian 99,99% di Shanghai Gold Exchange yang melonjak menjadi 19.504,8 kilogram kemarin (7/1). Ini merupakan kenaikan tertinggi untuk kontrak emas yang menjadi acuan di negara tersebut.
Faktor lainnya yakni pelemahan dollar AS. Pergerakan dollar AS memang selalu bergerak berlawanan dengan harga emas. Sebagai contoh, setelah hasil rekaman pertemuan the Fed mengindikasikan penghentian penggelontoran stimulus pada tahun ini, indeks Dollar melonjak ke level tertinggi dalam enam pekan. Nah, pada saat yang sama, harga emas anjlok hingga ke level US$ 1.625,85 per troy ounce pada 4 Januari lalu. Ini merupakan level termurah sejak 21 Agustus 2012.
"Penurunan harga emas beberapa waktu belakangan menarik investor untuk melakukan pembelian. Hal ini tampak pada kenaikan volume transaksi di China," jelas Feng Liang, analis GF Futures Co. Â
http://investasi.kontan.co.id/news/setelah-jatuh-tiga-hari-harga-si-kuning-rebound/2013/01/08
Senin, 07 Januari 2013
HARGA MINYAK: Lolos dari jurang fiskal, minyak terangkat 1,4% ke US$93,12 - Bisnis.com
HARGA MINYAK: Lolos dari jurang fiskal, minyak terangkat 1,4% ke US$93,12 - Bisnis.com
NEW YORK--Harga Minyak mentah dunia naik 1,4% setelah anggota Parlemen AS menyekapati RUU Anggaran yang diyakini dapat menyelematkan ekonomi Negeri Paman Sam itu.
"Tindakan kongres telah membuat orang merasa jauh levih optimistis tentang ekonomi Amerika Serikat. Kami melihat pergerakan besar untuk minyak," kata Michael Lynch, Presiden of Strategic Energy & Economic Research di Winchester Massachusetts.
Menurutnya, hal terbesar yang penting dilakukan adalah tidak ada kenaikan pajak bagi mayoritas penduduk AS.
Indeks harga acuan minyak mentah dunia, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik US$1,30 atau 1,4% ke level US$93,12 per barel di New York Mercantile Exchange, level penutupan tertinggi sejak 18 September 2012.
Tahun lalu perdagangan ditutup turun 7,1%, penurunan pertama sejak 2008. Kemarin, tidak ada perdagangan karena libur tahun baru. Volume kontrak WTI hingga pukul 3.16 PM waktu New York adalah 3,3% atau di bawah rerata 100 hari.
Minyak Brent untuk pengiriman Februari naik US$1,36 atau 1,2% ke level US$112,47 per barel di bursa berjangka yang berbasis di London ICE Europe Exchange.
Sementara itu, minyak kelas laut utara naik 3,5% pada 2012, keuntungan keempat kalinya. Jumlah perdagangan kontrak adalah 0,6%, kurang dari rerata 100 hari.
Di pihak lain, mata uang Euro turun 0,2% terhadap dollar AS setelahnaik 0,7%. Pelemahan Euro terhadap dollar AS ini mengurangi daya tarik minyak sebagai alternatif investasi. (Bloomberg/Aca/Bsi)
NEW YORK--Harga Minyak mentah dunia naik 1,4% setelah anggota Parlemen AS menyekapati RUU Anggaran yang diyakini dapat menyelematkan ekonomi Negeri Paman Sam itu.
"Tindakan kongres telah membuat orang merasa jauh levih optimistis tentang ekonomi Amerika Serikat. Kami melihat pergerakan besar untuk minyak," kata Michael Lynch, Presiden of Strategic Energy & Economic Research di Winchester Massachusetts.
Menurutnya, hal terbesar yang penting dilakukan adalah tidak ada kenaikan pajak bagi mayoritas penduduk AS.
Indeks harga acuan minyak mentah dunia, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik US$1,30 atau 1,4% ke level US$93,12 per barel di New York Mercantile Exchange, level penutupan tertinggi sejak 18 September 2012.
Tahun lalu perdagangan ditutup turun 7,1%, penurunan pertama sejak 2008. Kemarin, tidak ada perdagangan karena libur tahun baru. Volume kontrak WTI hingga pukul 3.16 PM waktu New York adalah 3,3% atau di bawah rerata 100 hari.
Minyak Brent untuk pengiriman Februari naik US$1,36 atau 1,2% ke level US$112,47 per barel di bursa berjangka yang berbasis di London ICE Europe Exchange.
Sementara itu, minyak kelas laut utara naik 3,5% pada 2012, keuntungan keempat kalinya. Jumlah perdagangan kontrak adalah 0,6%, kurang dari rerata 100 hari.
Di pihak lain, mata uang Euro turun 0,2% terhadap dollar AS setelahnaik 0,7%. Pelemahan Euro terhadap dollar AS ini mengurangi daya tarik minyak sebagai alternatif investasi. (Bloomberg/Aca/Bsi)
HARGA EMAS HARI INI Naik 0,2% Jadi US$1.646,3 Per Troy Ounce - Bisnis.com
HARGA EMAS HARI INI Naik 0,2% Jadi US$1.646,3 Per Troy Ounce - Bisnis.com
NEW YORK--Harga emas berjangka ditransaksikan turun untuk ketiga kalinya di tengah sinyal kebijakan The Fed yang mungkin akan mengakhiri pembelian obligasi AS pada tahun ini.
Penurunan hari ini mengikuti penurunan terpanjang mingguan sejak Mei 2004. Pada 3 Januari, The Fed menyatakan kemungkinan untuk mengakhiri program quantitative easing pada tahun ini.
Emas naik 5,1% pada September ketika bank sentral mengumumkan langkah-langkah stimulus untuk menyelamatkan perekonomian AS.
"Pasar loyo sejak orang ingin beberapa kejelasan dari The Fed," kata Adam Klopfenstein, Senior Market Strategist Archer Financial Services Inc di Chicago kepada Bloomberg.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% pada penutupan perdagangan di Comex New York pada level US$1.646,30 per ounce.
Pada 4 Januari, harga emas menyentuh US$1.626, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 21 Agustus 2012. Minggu lalu, harga logam turun 0,4%, penurunan terkuat keenam. Dalam dua sesi sebelumnya, harga komoditas turun 2,4%.
Meski demikian, harga emas spot justru menguat US$4,03 per ounce atau 0,29% ke level US$1.651,74 per ounce pada pukul 07.31.
Harga perak untuk pengiriman Maret naik 0,5% ke level US$30,082 per ounce. Di New York Mercantile Exchange, harga platinum berjangka untuk pengiriman April ditutup turun 0,1% pada level US$1.556,30 per ounce.
Harga Palladium untuk pengiriman Maret merosot 2,7% ke level US$670 per ounce, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 23 Oktober 2012. (spr)
NEW YORK--Harga emas berjangka ditransaksikan turun untuk ketiga kalinya di tengah sinyal kebijakan The Fed yang mungkin akan mengakhiri pembelian obligasi AS pada tahun ini.
Penurunan hari ini mengikuti penurunan terpanjang mingguan sejak Mei 2004. Pada 3 Januari, The Fed menyatakan kemungkinan untuk mengakhiri program quantitative easing pada tahun ini.
Emas naik 5,1% pada September ketika bank sentral mengumumkan langkah-langkah stimulus untuk menyelamatkan perekonomian AS.
"Pasar loyo sejak orang ingin beberapa kejelasan dari The Fed," kata Adam Klopfenstein, Senior Market Strategist Archer Financial Services Inc di Chicago kepada Bloomberg.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% pada penutupan perdagangan di Comex New York pada level US$1.646,30 per ounce.
Pada 4 Januari, harga emas menyentuh US$1.626, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 21 Agustus 2012. Minggu lalu, harga logam turun 0,4%, penurunan terkuat keenam. Dalam dua sesi sebelumnya, harga komoditas turun 2,4%.
Meski demikian, harga emas spot justru menguat US$4,03 per ounce atau 0,29% ke level US$1.651,74 per ounce pada pukul 07.31.
Harga perak untuk pengiriman Maret naik 0,5% ke level US$30,082 per ounce. Di New York Mercantile Exchange, harga platinum berjangka untuk pengiriman April ditutup turun 0,1% pada level US$1.556,30 per ounce.
Harga Palladium untuk pengiriman Maret merosot 2,7% ke level US$670 per ounce, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 23 Oktober 2012. (spr)
The Fed belum jelas, harga emas masih tertekan
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 08 Januari 2013 | 06:48 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Pergerakan harga emas kembali menurun tadi malam (7/1) di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.57 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,2% menjadi US$ 1.646,30 per troy ounce di Comex, New York.
Sekadar mengingatkan, pada 4 Januari lalu, harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.626 per troy ounce yang merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 21 Agustus lalu. Sepanjang pekan lalu, harga emas turun 0,4%.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga emas yakni sinyal yang diberikan the Federal Reserve untuk menghentikan pembelian aset bualanan (quantitative easing) pada tahun ini. "Pasar menjadi cemas karena mereka menginginkan kejelasan dari the Fed," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.
Seperti yang diketahui, empat tahun setelah memangkas suku bunga acuan ke level terendah mendekati nol, the Fed mengeluarkan program QE3 untuk mendongkrak perekonomian dan memangkas angka pengangguran. Upaya tersebut membuahkan hasil, di mana angka pengangguran AS saat ini berada di level 7,7%. Adapun nilai pembelian obligasi pemerintah AS yang dilakukan dalam beberapa tahap mencapai US$ 2,3 triliun.
http://investasi.kontan.co.id/news/the-fed-belum-jelas-harga-emas-masih-tertekan/2013/01/08
NEW YORK. Pergerakan harga emas kembali menurun tadi malam (7/1) di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.57 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,2% menjadi US$ 1.646,30 per troy ounce di Comex, New York.
Sekadar mengingatkan, pada 4 Januari lalu, harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.626 per troy ounce yang merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 21 Agustus lalu. Sepanjang pekan lalu, harga emas turun 0,4%.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga emas yakni sinyal yang diberikan the Federal Reserve untuk menghentikan pembelian aset bualanan (quantitative easing) pada tahun ini. "Pasar menjadi cemas karena mereka menginginkan kejelasan dari the Fed," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.
Seperti yang diketahui, empat tahun setelah memangkas suku bunga acuan ke level terendah mendekati nol, the Fed mengeluarkan program QE3 untuk mendongkrak perekonomian dan memangkas angka pengangguran. Upaya tersebut membuahkan hasil, di mana angka pengangguran AS saat ini berada di level 7,7%. Adapun nilai pembelian obligasi pemerintah AS yang dilakukan dalam beberapa tahap mencapai US$ 2,3 triliun.
http://investasi.kontan.co.id/news/the-fed-belum-jelas-harga-emas-masih-tertekan/2013/01/08
Harga emas hitam mendekati level tertinggi 4 bulan
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 08 Januari 2013 | 07:24 WIB
MELBOURNE. Harga minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir di New York pagi ini (8/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.40 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Februari berada di level US$ 93,25 per barel atau naik 6 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin, harga minyak sempat naik 10 sen ke posisi US$ 93,19 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 18 September lalu.
Lonjakan harga minyak terjadi seiring spekulasi utilisasi penyulingan minyak meningkat dan terjadi kenaikan cadangan minyak AS. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg, cadangan minyak AS kemungkinan akan bertambah 1,4 juta barel pada pekan lalu. Hasil survei yang sama juga menunjukkan, rata-rata produksi yang dijalankan perusahaan kilang minyak meningkat dari sebelumnya 90,4% menjadi 90,6%.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 9 sen menjadi US$ 111,40 sebarel di ICE Futures Europe exchange.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-mendekati-level-tertinggi-4-bulan/2013/01/08
MELBOURNE. Harga minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir di New York pagi ini (8/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.40 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Februari berada di level US$ 93,25 per barel atau naik 6 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin, harga minyak sempat naik 10 sen ke posisi US$ 93,19 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 18 September lalu.
Lonjakan harga minyak terjadi seiring spekulasi utilisasi penyulingan minyak meningkat dan terjadi kenaikan cadangan minyak AS. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg, cadangan minyak AS kemungkinan akan bertambah 1,4 juta barel pada pekan lalu. Hasil survei yang sama juga menunjukkan, rata-rata produksi yang dijalankan perusahaan kilang minyak meningkat dari sebelumnya 90,4% menjadi 90,6%.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 9 sen menjadi US$ 111,40 sebarel di ICE Futures Europe exchange.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-mendekati-level-tertinggi-4-bulan/2013/01/08
Emas Fluktuatif, Investasi untuk Jangka Panjang - INILAH.com
Emas Fluktuatif, Investasi untuk Jangka Panjang - INILAH.com
INILAH.COM, Jakarta – Pergerakan harga emas 2013 diprediksi akan fluktuatif seiring sentimen fundamental yang hampir sama dengan 2012. Karena itu, berinvestasilah untuk jangka panjang!
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures memperkirakan, harga emas cenderung volatile pada 2013. Pasalnya, dari sisi sentimen fundamental, ekonomi global masih menyisakan banyak berita yang kurang lebih sama dengan 2012.
Antara lain, krisis Eropa. “Pada 2013, memang masalah Yunani sudah mereda, tapi akan ada masalah baru yang keluar, seperti Cyprus, Spanyol, dan Italia yang akan ada pergantian kekuasan pada 2013 yang juga menimbulkan masalah baru,” katanya kepada INILAH.COM.
Masalah jurang fiskal AS, kata dia, memang sudah selesai. Meskipun, voting di Kongres AS sempat ditunda hingga setelah Natal 2012. “Karena itu, kesepakatan negosiasi itu tidak tepat waktu selesai akhir 2012 dan AS mengalami jurang fiskal meski hanya satu hari di 2013,” ujar dia.
Belum lagi dengan masalah perlambatan ekonomi China, AS dan Eropa seiring penghematan fiskal yang dilakukan di 2012 yang berdampak pada perlambatan ekonomi 2013. “Memang proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) China naik untuk 2013, tapi jika melihat data-data seperti neraca perdagangan dan produksi industrinya justru memperlihatkan penurunan,” tuturnya.
Yang perlu diingat, Ariston juga mengingatkan, kategori emas, selain sebagai save haven juga sebagai komoditas. “Jadi, emas tergantung juga pada kondisi makro ekonomi. Jika harga komoditas bagus, harga emas juga berpeluang naik,” ungkap dia.
Sebaliknya, jika ekonomi global melambat, harga emas juga akan melambat seiring kurangnya permintaan. “Tapi, memang, karena sebagai safe haven, emas bisa menahan diri dari kejatuhan yang cukup dalam,” papar dia.
Tertahannya penurunan emas juga, selam ini, karena faktor stimulus yang digulirkan oleh berbagai bank sentral termasuk di 2013. “Tapi, stimulus itu bukan berasal dari pemerintah untuk menanggulangi perlambatan ekonomi melainkan dari otoritas moneter,” ucapnya.
Ariston menjelaskan, jika berkaca pada pergerakan bulan Desember dalam lima tahun terakhir, emas sering mengalami koreksi harga kecuali pada Desember 2008. Pada 2018, dunia gencar dengan stimulus sehingga emas naik. “Koreksi emas di Desember 2012, karena profit taking dan dialihkan ke bursa saham,” tuturnya.
Jika melihat grafiknya, Ariston memprediksi harga emas akan sideways di 2013 atau hampir sama seperti 2012 dalam kisaran US$1.590 hingga US$1.800 per troy ounce. Kisaran ini bisa terjadi pada kuartal I-2013. “Hingga akhir 2013, emas akan sulit untuk menembus level US$1.900-nya,” timpal Ariston.
Memang, dia mengakui, tren bullish jangka panjang emas masih belum selesai sehingga masih memungkinkan untuk coba kembali ke US$1.900. “Tapi, karena pergerakannya volatile-sideways, sulit level tersebut dicapai,” tegas dia.
Jadi, dia menggarisbawahi, emas memiliki dua status: sebagai safe haven dan sebagai komoditas. Sebagai safe haven pun, emas bukanlah yang utama. Sebab, orang masih melihat dolar AS sebagai safe haven yang utama. “Karena itu, saat krisis, dolar AS dulu yang diburu sehingga yield obligasi AS bertenor 10 tahun langsung turun karena besarnya permintaan dan setelah itu baru emas yang jadi perburuan,” ungkap dia.
Emas bisa melonjak, saat terjadi inflasi yang luar biasa dan tiba-tiba. Karena itu, jika inflasi stabil, tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga emas.
Di atas semua itu, Ariston menyarankan, untuk investasi emas harus untuk jangka panjang dan harus selektif memilih posisi beli di level berapa. “Menurut saya, emas ada kesempatan untuk turun dulu sebelum naik di 2013,” katanya.
Karena itu, dia merekomendasikan beli di kisaran level US$1.590-1.620 per troy ounce untuk jangka panjang. “Ini merupakan level yang agak aman untuk masuk,” ucap Ariston.
Berkaca pada 2012, orang yang beli di awal tahun di level US$1.569 dan sekarang US$1.656,7, artinya orang tersebut untung US$87 atau 5,5%. “Jadi, kalau investasi, bukan trading, minimal 1 tahun. Semakin lama dipegang, semakin berkurang tingkat volatilitasnya dan semakin besar pula potensi return investasinya,” papar dia.
Untuk trader harian, manfaatkan momentum naik-turun dari emas baik jual maupun beli. Ariston juga menyarankan agar pasar mencermati jika emas sudah menyentuh US$1.500 di 2013. Sebab, di 2012, sudah beberapa kali emas menyentuh US$1.520. “Jika menguji lagi ke level itu, emas berpeluang turun lebih dalam ke US$1.450-1.420,” ungkap dia.
Hanya saja, kata dia, selama berada dalam kisaran US$1.590-1.620, emas masih punya potensi naik tapi tetap harus diiringi dengan risk management yang baik.
Sedangkan dari sisi risiko emas, saham dan reksadana, kata dia, sangat tergantung pada profil investornya. “Banyak orang bilang, reksadana kecil risikonya karena modalnya kecil dan lain-lain, tapi kalau dana kita ditempatkan di reksadana saja, risikonya besar juga. Jadi, jangan simpan investasi di satu keranjang untuk men-diversifikasi risikonya,” imbuh Ariston.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures memperkirakan, harga emas cenderung volatile pada 2013. Pasalnya, dari sisi sentimen fundamental, ekonomi global masih menyisakan banyak berita yang kurang lebih sama dengan 2012.
Antara lain, krisis Eropa. “Pada 2013, memang masalah Yunani sudah mereda, tapi akan ada masalah baru yang keluar, seperti Cyprus, Spanyol, dan Italia yang akan ada pergantian kekuasan pada 2013 yang juga menimbulkan masalah baru,” katanya kepada INILAH.COM.
Masalah jurang fiskal AS, kata dia, memang sudah selesai. Meskipun, voting di Kongres AS sempat ditunda hingga setelah Natal 2012. “Karena itu, kesepakatan negosiasi itu tidak tepat waktu selesai akhir 2012 dan AS mengalami jurang fiskal meski hanya satu hari di 2013,” ujar dia.
Belum lagi dengan masalah perlambatan ekonomi China, AS dan Eropa seiring penghematan fiskal yang dilakukan di 2012 yang berdampak pada perlambatan ekonomi 2013. “Memang proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) China naik untuk 2013, tapi jika melihat data-data seperti neraca perdagangan dan produksi industrinya justru memperlihatkan penurunan,” tuturnya.
Yang perlu diingat, Ariston juga mengingatkan, kategori emas, selain sebagai save haven juga sebagai komoditas. “Jadi, emas tergantung juga pada kondisi makro ekonomi. Jika harga komoditas bagus, harga emas juga berpeluang naik,” ungkap dia.
Sebaliknya, jika ekonomi global melambat, harga emas juga akan melambat seiring kurangnya permintaan. “Tapi, memang, karena sebagai safe haven, emas bisa menahan diri dari kejatuhan yang cukup dalam,” papar dia.
Tertahannya penurunan emas juga, selam ini, karena faktor stimulus yang digulirkan oleh berbagai bank sentral termasuk di 2013. “Tapi, stimulus itu bukan berasal dari pemerintah untuk menanggulangi perlambatan ekonomi melainkan dari otoritas moneter,” ucapnya.
Ariston menjelaskan, jika berkaca pada pergerakan bulan Desember dalam lima tahun terakhir, emas sering mengalami koreksi harga kecuali pada Desember 2008. Pada 2018, dunia gencar dengan stimulus sehingga emas naik. “Koreksi emas di Desember 2012, karena profit taking dan dialihkan ke bursa saham,” tuturnya.
Jika melihat grafiknya, Ariston memprediksi harga emas akan sideways di 2013 atau hampir sama seperti 2012 dalam kisaran US$1.590 hingga US$1.800 per troy ounce. Kisaran ini bisa terjadi pada kuartal I-2013. “Hingga akhir 2013, emas akan sulit untuk menembus level US$1.900-nya,” timpal Ariston.
Memang, dia mengakui, tren bullish jangka panjang emas masih belum selesai sehingga masih memungkinkan untuk coba kembali ke US$1.900. “Tapi, karena pergerakannya volatile-sideways, sulit level tersebut dicapai,” tegas dia.
Jadi, dia menggarisbawahi, emas memiliki dua status: sebagai safe haven dan sebagai komoditas. Sebagai safe haven pun, emas bukanlah yang utama. Sebab, orang masih melihat dolar AS sebagai safe haven yang utama. “Karena itu, saat krisis, dolar AS dulu yang diburu sehingga yield obligasi AS bertenor 10 tahun langsung turun karena besarnya permintaan dan setelah itu baru emas yang jadi perburuan,” ungkap dia.
Emas bisa melonjak, saat terjadi inflasi yang luar biasa dan tiba-tiba. Karena itu, jika inflasi stabil, tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga emas.
Di atas semua itu, Ariston menyarankan, untuk investasi emas harus untuk jangka panjang dan harus selektif memilih posisi beli di level berapa. “Menurut saya, emas ada kesempatan untuk turun dulu sebelum naik di 2013,” katanya.
Karena itu, dia merekomendasikan beli di kisaran level US$1.590-1.620 per troy ounce untuk jangka panjang. “Ini merupakan level yang agak aman untuk masuk,” ucap Ariston.
Berkaca pada 2012, orang yang beli di awal tahun di level US$1.569 dan sekarang US$1.656,7, artinya orang tersebut untung US$87 atau 5,5%. “Jadi, kalau investasi, bukan trading, minimal 1 tahun. Semakin lama dipegang, semakin berkurang tingkat volatilitasnya dan semakin besar pula potensi return investasinya,” papar dia.
Untuk trader harian, manfaatkan momentum naik-turun dari emas baik jual maupun beli. Ariston juga menyarankan agar pasar mencermati jika emas sudah menyentuh US$1.500 di 2013. Sebab, di 2012, sudah beberapa kali emas menyentuh US$1.520. “Jika menguji lagi ke level itu, emas berpeluang turun lebih dalam ke US$1.450-1.420,” ungkap dia.
Hanya saja, kata dia, selama berada dalam kisaran US$1.590-1.620, emas masih punya potensi naik tapi tetap harus diiringi dengan risk management yang baik.
Sedangkan dari sisi risiko emas, saham dan reksadana, kata dia, sangat tergantung pada profil investornya. “Banyak orang bilang, reksadana kecil risikonya karena modalnya kecil dan lain-lain, tapi kalau dana kita ditempatkan di reksadana saja, risikonya besar juga. Jadi, jangan simpan investasi di satu keranjang untuk men-diversifikasi risikonya,” imbuh Ariston.
Langganan:
Postingan (Atom)