Oleh Barratut Taqiyyah - Sabtu, 19 Januari 2013 | 07:00 WIB
MELBOURNE. Harga kontrak emas diperdagangkan flat pada transaksi tadi
malam (18/1) di New York. Meski demikian, posisi harga emas mendekati
level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Data Bloomberg
memperlihatkan, pada pukul 07.20 waktu New York, harga kontrak minyak
untuk pengantaran Februari tak banyak mencatatkan perubahan di posisi
US$ 1.690,90 oer troy ounce di Comex, New York, setelah sehari
sebelumnya naik ke posisi US$ 1.679,80 per troy ounce. Ini merupakan
level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Lonjakan harga emas
disebabkan oleh kenaikan pada pasar saham dan komoditas setelah data
ekonomi China melesat untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir.
Sekadar informasi, Produk Domestik Bruto China naik 7,9% pada kuartal IV
dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi nilai
tengah analis yang disurvei Bloomberg yang menunjukkan angka 7,8%.
"Kenaikan
harga emas lebih disebabkan oleh sentimen positif data China. Emas
bereaksi sebagai aset berisiko," jelas Georgette Boele, commodities strategist ABN Amro Group NV.
Sementara
itu, menurut UBS AG dalam laporan harian yang dirilis kemarin, pasar
fisik emas memulai awal tahun ini dengan sangat baik. Hal itu dapat
dilihat dari permintaan di China dan India yang tetap kuat sejak
pertengahan Desember.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-ny-pergerakan-harga-emas-tampak-flat-semalam/2013/01/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar