Oleh Rika Theo - Sabtu, 05 Januari 2013 | 17:52 WIB
NEW YORK. Sepekan lalu harga kontrak emas jatuh, bahkan merupakan
penurunan harga mingguan yang terpanjang sejak 2004. Emas melandai
dengan rilis notulen rapat Federal Reserve yang menyatakan akan
mengakhiri pembelian surat utang alias Quantitative Easing 3 tahun ini.
Harga
emas dalam seminggu ini anjlok 0,4%. Ini merupakan penurunan mingguan
keenamnya secara berturut-turut sehingga menjadi yang terlama sejak Mei
2004.
Kemarin, harga emas untuk pengiriman Februari anjlok 1,5%
ke US$ 1.648,9 per ons troi pada pukul 01.35 waktu New York di Comex.
Sebelumnya, harga sempat menyentuh US$ 1.626, yang terendah sejak 21
Agustus 2012.
Namun kemudian harga sedikit terangkat setelah
pengumuman angka pengangguran yang masih sebesar 7,8% bulan Desember,
sama dengan angka November. Pasar menangkapnya sebagai sinyal bahwa bank
sentral takkan terburu-buru menghentikan Quantitative Easing.
"Pasar
menjadi sandera pernyataan Fed. Tapi angka pengangguran memberitahu
kita bahwa kesehatan ekonomi tak berkembang signifikan," kata David Lee,
Vice President Heraeus Precious Metals Management di New York.
Kemarin, kepemilikan produk ETF beraset emas menyusut 10,2 metrik ton menjadi 2.620,8 ton, yang terbesar sejak Mei 2012.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-sudah-melemah-6-minggu-penuh/2013/01/05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar