Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 15 Januari 2013 | 11:32 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan pendapat analis mengenai pergerakan harga emas tahun ini terpecah.
Danke Bank A/S dan Credit Suisse AG, peramal emas paling akurat,
memprediksi harga emas mungkin akan mencapai level tertingginya tahun
ini dan kembali menurun pada tahun 2014. Sementara, pesaing terdekatnya
UniCredit SpA melihat tidak ada akhir untuk reli harga emas sehingga
emas akan melanjutkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut.
Simak
saja pendapat sejumlah analis berikut. Christin Tuxen analis Danske
Bank di Copenhagen berpendapat, kisaran rata-rata pergerakan harga emas
akan berada di level US$ 1.720 per troy ounce pada tahun ini dan US$
1.600 pada 2014.
Sementara, Tom Kendall dari Credit Suisse di
London memprediksi rata-rata harga emas akan berada di posisi US$ 1.740
tahun ini dan US$ 1.720 tahun depan.
Sedangkan Jochen Hitzfiled
of UniCredit di Munich meramal harga rata-rata emas tahun ini adalah US$
1.700 dan tahun depan akan berada di kisaran US$ 1.800.
Ketiga
analis sepakat harga emas akan naik pada tahun ini karena bank sentral
masih akan terus menggelontorkan stimulus. Terkait hal itu, investor
memilih untuk berburu emas sebagai lindung nilai inflasi dan deflasi
mata uang.
Danske dan Credit Suisse memprediksi harga emas akan
menurun tahun depan. Mereka beralasan, pertumbuhan ekonomi global
memangkas permintaan emas sebagai lindung nilai kekayaan. Sedangkan
alasan UniCredit adalah suku bunga rendah yang mencapai rekor
menyebabkan pesona emas belum akan memudar tahun depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/pendapat-analis-tentang-prediksi-emas-terpecah/2013/01/15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar