Bernanke Yakin Ekonomi AS Kian Membaik - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Gubernur Federal Rserve AS Ben Bernanke mengakui dalam pemulihan ekonomi memerlukan jalan panjang untuk normal lagi.
Bank sentral AS pun gagal mewujudkan menggairahkan perekonomian setelah terkena resesi.
"Beberapa faktor sulit dan tidak mungkin ingin mengantisipasi seperti kebangkitan volatilitas keuangan. Sebab terkait dengan utang Eropa dan krisis perbankan. Selain itu dampak ekonomi dari bencana amal Jepang dan di tempat lain," kata Bernanke pada pertemuan tahunan American Economic Association di Philadelphia, Jumat (3/1/2014) waktu AS, seperti mengutip marketwatch.com.
Bank sentral, lanjut Bernanke, pengangguran mulai mengalami penurunan. Hal itu karena produktivitas perlahan mulai mengalami pertumbuhan.
Bernanke menyangkal kebijakannya pada 2006 merupakan kesalahan. Saat itu perbankan harus menambah modal seiring kebutuhan.
Program pembelian aset atau Quantitative Easing (QE) membantu perekonomian berada dalam jalur pemulihan. Saat ini, proses pemulihan berada dalam tren peningkatan yang kuat.
Kebijakan lain dengan suku bunga rendah mendekati nol sejak akhir tahun 2008 lalu. Neraca Fed telah menguat emnjadi US$4 triliun lebih pada masa kepemimpinannya di Fed.
Dengan peningkatan produktivitas maka perusahaan membutuhkan lebih banyak pekerja. Kebijakan fiskal juga terpengaruh dengan kebijakan Fed. Fiskal tidak lagi terbatas sejak proses pemulihan ekonomi pada 2001.
Dalam pemerintahan telah naik hampir 600.000 pekerja. Namun saat ini menurun lebih 700.000 pekerja. Perbedaan bersih lebih dari 1,3 juta pekerja.
Bernanke pun optimistis dengan kombinasi pemulihan industri keuangan, keseimbangan pasar perumahan, pengendalian fiskal. Jadi kombinasi ini menjadi pertanda baik bagi perekonomian AS untuk kuartal mendatang. [mor]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar