INILAH.COM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas
melemah sebesar US$3,50 per troy ounce. Harga logam mulia ini mendapat
tekanan negatif dari sentimen kontraksinya manufaktur China.
Berdasarkan
data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (23/1/2014) hingga
pukul 13.50 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar
US$3,50 (0,28%) ke posisi US$1.235,1 per troy ounce.
Ariston
Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas
tertekan turun kembali pagi tadi. “Penurunan tersebut akibat buruknya
data survei PMI Manufaktur China yang kembali masuk ke area kontraksi
49,6, lebih rendah dari ekspektasi 50,6,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Harga
emas, lanjut dia, sempat turun ke area US$1.231 per troy ounce yang
juga merupakan area Moving Average (MA) 200 4 jam dan garis uptrend.
“Harga kemudian rebound dan kini bertahan di kisaran US$1.234 per troy
ounce,” ujarnya.
Tekanan turun, lanjut dia, terlihat masih
membayangi pergerakan harga emas selama harga berada di bawah garis
resistance US$1.245. “Harga emas berpotensi menguji kembali level rendah
US$1.230 dan selanjutnya ke kisaran US$1.226,” tuturnya.
Namun,
lanjut dia, pergerakan di atas US$1.238, bisa membuka potensi penguatan
ke area US$1.245. “Malam ini, AS akan merilis data klaim tunjangan
pengangguran dan penjualan rumah second yang mungkin bisa mempengaruhi
pergerakan harga emas selanjutnya,” imbuh Ariston. [jin]
melemah sebesar US$3,50 per troy ounce. Harga logam mulia ini mendapat
tekanan negatif dari sentimen kontraksinya manufaktur China.
Berdasarkan
data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (23/1/2014) hingga
pukul 13.50 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar
US$3,50 (0,28%) ke posisi US$1.235,1 per troy ounce.
Ariston
Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas
tertekan turun kembali pagi tadi. “Penurunan tersebut akibat buruknya
data survei PMI Manufaktur China yang kembali masuk ke area kontraksi
49,6, lebih rendah dari ekspektasi 50,6,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Harga
emas, lanjut dia, sempat turun ke area US$1.231 per troy ounce yang
juga merupakan area Moving Average (MA) 200 4 jam dan garis uptrend.
“Harga kemudian rebound dan kini bertahan di kisaran US$1.234 per troy
ounce,” ujarnya.
Tekanan turun, lanjut dia, terlihat masih
membayangi pergerakan harga emas selama harga berada di bawah garis
resistance US$1.245. “Harga emas berpotensi menguji kembali level rendah
US$1.230 dan selanjutnya ke kisaran US$1.226,” tuturnya.
Namun,
lanjut dia, pergerakan di atas US$1.238, bisa membuka potensi penguatan
ke area US$1.245. “Malam ini, AS akan merilis data klaim tunjangan
pengangguran dan penjualan rumah second yang mungkin bisa mempengaruhi
pergerakan harga emas selanjutnya,” imbuh Ariston. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar