INILAH.COM, Jakarta – Harga emas terus meroket hingga mencapai level tertinggi dalam dua bulan di level US$1.279 per troy ounce. Aksi pengalihan risiko mendongkrak permintaan logam mulia ini.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (27/1/2014) hingga pukul 11.40 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$7,10 (0,56%) ke posisi US$1.271,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, pengaruh sentimen risk off atau pengalihan resiko dan juga tingginya permintaan fisik emas musiman di kawasan Asia mendorong penguatan harga emas Jumat (24/1/2014) pekan lalu.
“Harga emas berhasil menyentuh level tertinggi 2 bulan di kisaran US$1.279 tadi pagi,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (27/1/2014).
Setelah itu, harga emas perlahan terkoreksi dan kini berada di kisaran US$1.271 per troy ounce. “Harga masih bergerak di atas bullish trend channel (garis coklat) yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan. Resisten terdekat di US$1.279, selanjutnya di US$1.285 per troy ounce,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, bila harga menembus ke bawah level support di US$1.265, harga berpotensi menuju support selanjutnya di kisaran US$1.256 per troy ounce.
“Hari ini data penjualan rumah baru AS mungkin bisa menjadi market mover bagi emas. Data yang lebih buruk dari perkiraan mungkin bisa mengangkat harga emas lagi,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (27/1/2014) hingga pukul 11.40 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$7,10 (0,56%) ke posisi US$1.271,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, pengaruh sentimen risk off atau pengalihan resiko dan juga tingginya permintaan fisik emas musiman di kawasan Asia mendorong penguatan harga emas Jumat (24/1/2014) pekan lalu.
“Harga emas berhasil menyentuh level tertinggi 2 bulan di kisaran US$1.279 tadi pagi,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (27/1/2014).
Setelah itu, harga emas perlahan terkoreksi dan kini berada di kisaran US$1.271 per troy ounce. “Harga masih bergerak di atas bullish trend channel (garis coklat) yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan. Resisten terdekat di US$1.279, selanjutnya di US$1.285 per troy ounce,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, bila harga menembus ke bawah level support di US$1.265, harga berpotensi menuju support selanjutnya di kisaran US$1.256 per troy ounce.
“Hari ini data penjualan rumah baru AS mungkin bisa menjadi market mover bagi emas. Data yang lebih buruk dari perkiraan mungkin bisa mengangkat harga emas lagi,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar