John Andhi Oktaveri - Kamis, 23 Januari 2014, 08:05 WIB
Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas turun hingga dua hari
berturut-turut di bursa New York di tengah kekhawatiran bank sentral
akan terus memperketat stimulus sehingga menurunkan permintaan terhadap
logam mulai itu sebagai aset lindung nilai.
Bank sentral AS memangkas belanja obligasi bulanannya hingga US$75 miliar dari US$85 miliar pada Desember tahun lalu.
Bank
tersebut kemungkinan akan melanjutkan pemotongan belanja obligasi
sebesar US$10 miliar pada setiap pertemuan hingga berakhirnya program
tersebut tahun ini, menurut hasil survei Bloomberg pada 10 Januari.
Kemarin
harga emas turun 0,8% atau yang terendah sejak 30 Desember tahun lalu.
Sedangkan Morgan Stanley menurunkan target harga untuk tahun ini sebesar
12% menjadi US$1.160 per ounce.
“Pasar akan menahan diri dan
bersikap menunggu menjelang pertemuan bank sentral AS dan secara umum
pasar lesu,” ujar Frank Lesh, seorang trader pada FuturePath Trading
LLC sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (23/1/2014).
Kontrak
emas untuk pengiriman Februari melemah 0,3% menjadi US$1.238,60 di
bursa Comex pada pukul 13.44 waktu New York atau pukul 12.44 WIB hari
ini. Harga emas anjlok 28% tahun lalu atau yang terendah sejak 1981.
Para
investor kehilangan kepercayaan pada emas sebagai aset lindung nilai di
tengah rendahnya inflasi dan pergerakan naik ekuitas.
http://market.bisnis.com/read/20140123/94/198903/the-fed-akan-perketat-stimulus-emas-melemah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar