TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan
di bursa Asia dilanda aksi jual pada transaksi awal pekan (27/1).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia
Pacific tergerus 1,4%.
Salah satu penyebab penurunan bursa Asia adalah anjloknya bursa Jepang. Asal tahu saja, pagi ini, indeks Topix ambles hingga 2,6%. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average terpangkas 2,5%. Bursa Jepang kompak memerah setelah yen menyentuh level paling perkasa dalam sebulan terakhir versus dollar AS.
Sejumlah faktor lain yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: pelemahan won, adanya sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi China, hingga guncangan politik di Thailand yang mengancam ditundanya pelaksanaan pemilu yang dijadwalkan pada 2 Februari mendatang.
"Tema utama hari ini adalah isu-isu hangat di emerging market. Yen Jepang dan franc Swiss sejauh ini memiliki performa yang spektakuler, yang mengindikasikan aksi beli safe haven. Sekarang, waspadai bearish atas dua mata uang ini," jelas David Croy, head of markets research ANZ Bank New Zealand Ltd di Wellington.
Salah satu penyebab penurunan bursa Asia adalah anjloknya bursa Jepang. Asal tahu saja, pagi ini, indeks Topix ambles hingga 2,6%. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average terpangkas 2,5%. Bursa Jepang kompak memerah setelah yen menyentuh level paling perkasa dalam sebulan terakhir versus dollar AS.
Sejumlah faktor lain yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: pelemahan won, adanya sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi China, hingga guncangan politik di Thailand yang mengancam ditundanya pelaksanaan pemilu yang dijadwalkan pada 2 Februari mendatang.
"Tema utama hari ini adalah isu-isu hangat di emerging market. Yen Jepang dan franc Swiss sejauh ini memiliki performa yang spektakuler, yang mengindikasikan aksi beli safe haven. Sekarang, waspadai bearish atas dua mata uang ini," jelas David Croy, head of markets research ANZ Bank New Zealand Ltd di Wellington.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar