INILAH.COM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$3,4 per troy ounce. Akan tetapi, karena penguatan sudah terjadi sejak akhir 2013, peluang koreksi harga logam mulia ini sangat terbuka.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (17/1/2014) hingga pukul 13.16 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$3,4 (0,27%) ke posisi US$1.243,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, level US$1.236 per troy ounce masih menopang harga emas. “Data-data ekonomi AS yang bagus tidak serta-merta menekan harga emas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Kemungkinan, kata dia, emas masih tertopang oleh permintaan fisik emas yang besar menjelang tahun baru Imlek. “Level US$1.236 dan level US$1.248 menyediakan area tahanan support dan resisten hari ini,” ujarnya.
Tren naik jangka pendek, menurut Ariston, masih belum terlanggar. “Jadi penguatan harga emas masih terjaga. Penembusan level US$1.248 bisa membuka pergerakan naik kembali ke area US$1.250-US$1.256 per troy ounce,” papar dia.
Namun demikian, dia menggarisbawahi, karena pergerakan naik ini juga sudah cukup lama sejak akhir tahun, potensi koreksi tetap terbuka. “Potensi koreksi membutuhkan konfirmasi penembusan di bawah level support US$1.236 dengan potensi target ke area US$1.227-1.218 per troy ounce,” ucapnya.
Malam ini data ekonomi AS yang bisa menjadi market mover adalah data perumahan dan data sentimen konsumen. “Bila data AS ini kembali bagus, dolar mungkin bisa menguat dan harga emas tertekan. Waspada pergerakan korektif jelang hari libur pasar AS pada Senin mendatang,” imbuhnya. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (17/1/2014) hingga pukul 13.16 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$3,4 (0,27%) ke posisi US$1.243,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, level US$1.236 per troy ounce masih menopang harga emas. “Data-data ekonomi AS yang bagus tidak serta-merta menekan harga emas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Kemungkinan, kata dia, emas masih tertopang oleh permintaan fisik emas yang besar menjelang tahun baru Imlek. “Level US$1.236 dan level US$1.248 menyediakan area tahanan support dan resisten hari ini,” ujarnya.
Tren naik jangka pendek, menurut Ariston, masih belum terlanggar. “Jadi penguatan harga emas masih terjaga. Penembusan level US$1.248 bisa membuka pergerakan naik kembali ke area US$1.250-US$1.256 per troy ounce,” papar dia.
Namun demikian, dia menggarisbawahi, karena pergerakan naik ini juga sudah cukup lama sejak akhir tahun, potensi koreksi tetap terbuka. “Potensi koreksi membutuhkan konfirmasi penembusan di bawah level support US$1.236 dengan potensi target ke area US$1.227-1.218 per troy ounce,” ucapnya.
Malam ini data ekonomi AS yang bisa menjadi market mover adalah data perumahan dan data sentimen konsumen. “Bila data AS ini kembali bagus, dolar mungkin bisa menguat dan harga emas tertekan. Waspada pergerakan korektif jelang hari libur pasar AS pada Senin mendatang,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar