SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West
Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendah dalam
sebulan terakhir hari ini (3/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul
08.43 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran
Februari berada di level US$ 95,52 per barel atau naik 8 sen di New York
Mercantile Exchange.
Kemarin, harga minyak ditutup pada posisi US$ 95,44 per barel atau turun US$ 2,98. Ini merupakan level terendah sejak 2 Desember lalu. Sepanjang pekan pertama awal tahun ini, harga minyak sudah turun sebesar 4,8%.
Penurunan harga minyak berkaitan dengan spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus memangkas nilai stimulus mereka seiring pulihnya ekonomi AS. Asal tahu saja, data yang dirilis tadi malam menunjukkan adanya penurunan jumlah klaim pengangguran AS sebesar 2.000 menjadi 339.000 pada pekan lalu dan naiknya indeks manufaktur pada Desember.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari turun 2,7% menjadi US$ 107,78 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Kemarin, harga minyak ditutup pada posisi US$ 95,44 per barel atau turun US$ 2,98. Ini merupakan level terendah sejak 2 Desember lalu. Sepanjang pekan pertama awal tahun ini, harga minyak sudah turun sebesar 4,8%.
Penurunan harga minyak berkaitan dengan spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus memangkas nilai stimulus mereka seiring pulihnya ekonomi AS. Asal tahu saja, data yang dirilis tadi malam menunjukkan adanya penurunan jumlah klaim pengangguran AS sebesar 2.000 menjadi 339.000 pada pekan lalu dan naiknya indeks manufaktur pada Desember.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari turun 2,7% menjadi US$ 107,78 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Editor: Barratut Taqiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar