SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mendaki
ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada transaksi pagi ini
(27/1). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk
pengantaran cepat naik 0,8% menjadi US$ 1.279,61 per troy ounce. Ini
merupakan level tertinggi sejak 18 November lalu. Per pukul 08.04 waktu
Singapura, kontrak yang sama ditransaksikan pada posisi US$ 1.275,53 per
troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik sebesar 1,2% menjadi US$ 1.280,10 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 November lalu.
Adapun faktor pendorong yang menyebabkan harga si kuning mentereng naik adalah aksi jual aset-aset di pasar saham emerging market. Kondisi ini yang kemudian memicu tingkat permintaan untuk safe haven.
"Sebenarnya, harga emas sudah memasuki momentum kenaikan. Adanya aksi jual di pasar saham emerging market semakin mendorong harga emas," jelas Kelly Teoh, strategist IG Asia Ltd di Singapura. Dia menambahkan, permintaan emas sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini.
Di China, misalnya, tingkat volume untuk kontrak acuan di Shanghai Gold Exchange berhasil melampaui tingkat rata-rata volume harian di kuartal empat yakni sekitar 11.525 kilogram per harinya sejak 6 Januari lalu.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik sebesar 1,2% menjadi US$ 1.280,10 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 November lalu.
Adapun faktor pendorong yang menyebabkan harga si kuning mentereng naik adalah aksi jual aset-aset di pasar saham emerging market. Kondisi ini yang kemudian memicu tingkat permintaan untuk safe haven.
"Sebenarnya, harga emas sudah memasuki momentum kenaikan. Adanya aksi jual di pasar saham emerging market semakin mendorong harga emas," jelas Kelly Teoh, strategist IG Asia Ltd di Singapura. Dia menambahkan, permintaan emas sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini.
Di China, misalnya, tingkat volume untuk kontrak acuan di Shanghai Gold Exchange berhasil melampaui tingkat rata-rata volume harian di kuartal empat yakni sekitar 11.525 kilogram per harinya sejak 6 Januari lalu.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar