Kamis, 28 November 2013

Nilai tukar yen makin lunglai

Oleh Dina Farisah, Agus Triyono - Jumat, 29 November 2013 | 06:46 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/nilai-tukar-yen-makin-lunglai


JAKARTA. Mata uang yen kembali melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Bank of Japan (BoJ) menyatakan akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter. Rencana inilah yang menekan yen.
Mengutip Bloomberg, Kamis (29/11) pukul 17.26 WIB, pasangan USD/JPY melemah 0,03% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 102,19. Pasangan AUD/JPY naik 0,70% menjadi 93,39. Sementara, EUR/JPY naik 0,18% ke level 138,98.
Pekan lalu, yen turun 1,1% terhadap dollar AS. Bersamaan dengan itu, indeks Nikkei 225 naik 1,4%.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan BoJ mengisyaratkan akan menambah pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai target inflasi sebesar 2%.
Di sisi lain, Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, berpotensi mengurangi stimulus dari saat ini US$ 85 miliar setiap bulan untuk pembelian aset obligasi.
Analis PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono mengatakan, penguatan yen terhalang oleh akumulasi data-data AS yang semakin membaik. Data ekonomi AS yang terbaru menunjukkan klaim pengangguran menurun dari 326.000 pada pekan lalu, menjadi 316.000 di pekan ini. Pelemahan yen merupakan kebijakan jangka panjang yang diusung Abe. Dalam jangka pendek, yen tertekan oleh merebaknya isu pengurangan stimulus moneter The Fed. "Pasar beraksi atas data-data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan," ujar Daru, Kamis (29/11).
Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono bilang, selain kebijakan Shinzo Abe, pelemahan yen dipicu data ekonomi Jepang. Pertumbuhan penjualan ritel Jepang hanya 2,3%. Angka ini lebih rendah dibanding sebelumnya 3%.
Di sisi lain, Australia mencatatkan data belanja perusahaan swasta yang naik 3,6% pada kuartal ketiga ketimbang kuartal kedua. Angka ini jauh lebih tinggi daripada prediksi analis yang meramal penurunan belanja modal 1,2%.
Positifnya data ini menjadi indikator kesehatan ekonomi dan bisnis yang berpengaruh pada pasar keuangan. Oleh karena itu, posisi yen melemah terhadap aussie, selain karena dollar Australia sudah koreksi beberapa hari terakhir.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, dari sisi euro, pelemahan yen merupakan kelanjutan penguatan euro yang terjadi terhadap mata uang Negeri Sakura selama tiga pekan belakangan. Selain itu, sinyal bahwa BoJ akan kembali melonggarkan kebijakan moneter agar target inflasi yang telah mereka tetapkan bisa segera tercapai, turut menenggelamkan yen. "Tapi perlu waspada, karena kondisi saat ini sudah jenuh beli, ada potensi koreksi bagi EUR/JPY," kata Nizar.

Harga emas hanya menguat sementara

Oleh Agus Triyono - Jumat, 29 November 2013 | 09:13 WIB


JAKARTA. Harga emas menguat tipis. Harga emas rebound secara teknikal setelah terkoreksi tajam beberapa waktu terakhir.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2014, Kamis (28/11) pukul 17.30 WIB di Bursa Comex, menguat 0,32% menjadi US$ 1,241,90 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam dua minggu terakhir, harga emas relatif terus melemah, terpicu spekulasi pasar terhadap percepatan pemangkasan stimulus  moneter di Amerika Serikat (AS).
Serangkaian data ekonomi AS yang dirilis positif belakangan ini, diprediksi akan mendorong The Fed untuk segera mengurangi stimulus moneter di tahun ini. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan teknikal harga emas kali ini  kemungkinan besar tidak akan lama.
Senada dengan Albertus, Nanang Wahyudin, analis SoeGee juga memperkirakan, harga emas dalam beberapa waktu ke depan masih akan muram karena mendapatkan beberapa tekanan. Tekanan pertama, datang dari rilis data Dewan Emas Dunia (WGC), beberapa waktu lalu, yang menyatakan, sepanjang kuartal-III 2013 tingkat permintaan emas fisik di dunia hanya mencapai 869 ton. Angka ini  turun 21% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Tekanan kedua datang dari kondisi ekonomi di beberapa negara besar dunia yang belakangan ini mulai membaik. Nanang bilang, perbaikan kondisi ekonomi tersebut telah memicu peralihan investasi dari emas yang selama ini dianggap sebagai aset aman, ke instrumen investasi yang lebih berisiko tapi memberi keuntungan yang cukup besar, salah satunya, saham.  “Tapi, tetap tekanan terbesar akan datang dari isu pengurangan stimulus moneter AS,” ujar Nanang.
Secara teknikal Albertus mengatakan, sepekan ke depan emas juga masih akan melanjutkan pelemahan. Kondisi ini bisa dilihat dari stochastic yang sudah berada di area jenuh beli. Potensi pelemahan lain juga didukung oleh moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) yang berada di area jenuh beli. Posisi harga berada di bawah moving average (MA) 5 hari dan 21 semakin memperkuat sinyal pelemahan harga emas.
Prediksi Albertus, sepekan ke depan, harga emas akan melemah di U$S 1.240-US$ 1.261 per ons troi. Proyeksi Nanang, harga emas akan di rentang US$ 1.218,75-US$ 1.281,25 per ons troi.     

Di London harga emas kembali menguat

Jumat, 29 November 2013 | 07:08 WIB


LONDON. Untuk pertama kalinya dalam tiga hari, harga emas naik London. Kenaikan harga menyusul melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat naiknya permintaan untuk emas sebagai alternatif investasi.
The Bloomberg US Dollar Index menyebutkan adanya penurunan indeks dolar sebanyak 0,2%. Sementara itu, data menunjukkan pekan impor emas dari China dan Hong Kong mencapai tingkat tertinggi kedua di Oktober.
Permintaan emas China melonjak tahun ini setelah pasokan naik dan harga turun. “Kenaikan harga emas sebagian besar didukung melemahnya dolar, " kata Andrey Kryuchenkov , analis VTB Capital di London. "
Sementara itu, pasar di Amerika Serikat (AS) sangat terbatas karena hari libur. Harga emas berjangka naik 0,5% dan berada di posisi US$ 1.244,13 per ounce , setelah turun 0,3%. Harga emas sudah turun 5,9% bulan ini , penurunan terbesar sejak Juni.
Harga emas untuk pengiriman Februari naik 0,5% menjadi US$ 1.244,50 per ounce di perdagangan elektronik di Comex di New York. "Permintaan fisik emas masih membaik," kata Walter de Wet , kepala riset komoditas di Standard Bank Group Ltd 
Editor: Asnil Bambani Amri
SUMBER: BLOOMBER

Selasa, 26 November 2013

Data Perumahan AS Buruk, Harga Emas Bangkit - INILAH.com

Data Perumahan AS Buruk, Harga Emas Bangkit - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – Hingga sore ini, harga emas menguat sebesar US$10,80 per troy ounce. Buruknya data pending home sales AS semalam membantu peguatan logam mulia itu.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (26/11/2013) hingga pukul 15.34 WIB harga emas internasional ditransaksikan menguat US$10,80 (0,87%) ke posisi US$1.252 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali rebound ke atas area US$1.253. “Padahal, sehari sebelumnya logam mulia ini sempat tertekan ke area US$1.224 per troy ounce,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Menurut Ariston, buruknya data pending home sales AS semalam membantu penguatan harga emas. “Siang ini harga berada di kisaran US$1.253 setelah sempat membentuk level tinggi US$1.258 pagi ini,” ujarnya.
Penguatan lanjutan, lanjut dia, masih diragukan karena indikasi masih kuatnya seller yang menekan balik harga dari US$1.258 ke area US$1.253 per troy ounce. “Oleh karena itu, harga berpotensi menguji kembali level support US$1.248 per troy ounce,” timpal dia.
Penembusan level support tersebut, kata dia, bisa membuka peluang pelemahan lanjutan ke arah US$1.235 per troy ounce.“Namun bila level support US$1.248 mampu bertahan,harga masih bisa menguat ke US$1.258 per troy ounce,” imbuh Ariston. [jin]

Harga minyak WTI turun empat hari berturut-turut

Rabu, 27 November 2013 | 09:02 WIB

SINGAPURA. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari keempat. Hal ini terjadi karena keluarnya laporan industri yang menunjukkan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) naik dalam kurun waktu sembilan pekan.
Harga minyak berjangka turun 0,3% di New York. Sebelumnya, American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS naik menjadi 6,9 juta barel pada pekan lalu. Sebuah survei Bloomberg menyebutkan, negara produsen minyak yang tergabung dalam organisasi OPEC diperkirakan akan mempertahankan produksi bulan depan.
"Kunci untuk pasar adalah angka-angka (produksi),” kata David Lennox analis sumber Energy Information Administration di Sydney. Menurutnya, OPEC akan mempertahankan kuota produksi bulan depan.
Harga minyak WTI untuk pengiriman Januari turun 25 sen menjadi US$ 93,43 per barel, yang di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Saat diperdagangkan  di Australia pukul 12:42 waktu Sydney, harga minyak WTI  berada di posisi US$ 93,49 per barel.
Kontrak perdagangan minyak WTI itu turun 0,4% menjadi US$ 93,68 kemarin. Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Januari naik 9 sen menjadi US$ 110,97 per barel di London. 
Editor: Asnil Bambani Amri
SUMBER: BLOOMBE

Senin, 25 November 2013

Harga minyak mentah tambah loyo

Selasa, 26 November 2013 | 06:04 WIB

NEW YORK. Harga minyak dunia turun dan mata uang yen melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, saham perusahaan energi juga tumbang dan memimpin penurunan saham perusahaan yang tergabung dalam Indeks Standard & Poor 500.
Penurunan harga minyak itu terjadi setelah Iran menyepakati program nuklir dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu yang membuat risiko harga minyak berkurang. Dampaknya, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,8% menjadi US$ 94,09 per barel.
Kemarin, Iran setuju membatasi kegiatan nuklir sebagai imbalan atas pengurangan beberapa sanksi perdagangan. "Iran tampaknya ingin berpartisipasi dalam dialog yang rasional tentang situasi nuklir," kata Warren Koontz , co- manager Loomis Sayles Value Fund kepada Bloombergdi Boston.
"Apakah ini akan berdampak jangka panjang terhadap perekonomian? Saya rasa tidak, tapi setidaknya itu meredakan ketakutan," kata Koontz.
Harga minyak mentah WTI berjangka turun 1,9%. Sedangkan harga minyak mentah Brent pengiriman Januari turun 5 sen menjadi US$ 111 per barel di London ICE Futures Europe.
Editor: Asnil Bambani Amri
SUMBER: BLOOMBER

Di pasar Asia, emas anjlok 1,5%

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 25 November 2013 | 15:11 WIB

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia masih belum mampu bangkit pada transaksi hari ini (25/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat terpangkas hingga 1,5% menjadi US$ 1.225,55 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 8 Juli lalu. Pada pukul 14.52 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.230,43 per troy ounce. 

Salah satu sentimen negatif yang menyebabkan harga emas tertekan adalah kesepakatan yang tercapai antara Iran dan negara-negara barat. Kondisi itu menyebabkan permintaan emas sebagai safe haven kian menurun. 

Sentimen lainnya adalah terjadinya penurunan kepemilikan emas pada exchange traded products. Pada 22 Nove,ber lalu, kepemilikan emas di ETF anjlok menjadi 852,21 metrik ton, terendah sejak Januari 2009 lalu. Sepanjang 2013, kepemilikan emas di ETF ini sudah terkontraksi hingga 37%. 

"Status safe haven yang dimiliki emas sudah menghilang. Sehingga, tak ada lagi alasan investor memburu emas," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin. 

Sementara itu, Edward Meir, analis INTL FCStone menilai, harga emas tertekan seiring penguatan dollar AS.
Editor: Barratut Taqiyyah

Minggu, 24 November 2013

Wah! Harga emas mendekati harga terendah 4 bulan

Senin, 25 November 2013 | 10:20 WIB

SINGAPURA. Harga emas mendekati level terendah selama empat bulan menyusul terjadinya kesepakatan antara Iran dengan Amerika Serikat dan sekutu terkait pengayaan nuklir di Teheran.
Kesepakatan tersebut membuat risiko politik di Timur Tengah mereda dan meredam permintaan emas. Selain emas, harga perak juga ikut merosot dan mendekati level terendah dalam 15 pekan.
Harga emas berjangka turun 0,5% menjadi US$ 1.237,45 per ounce, dan diperdagangkan di harga US$ 1.243,36 per ounce pada pukul waktu 09:19 di Singapura hari ini (25/11). Harga emas sempat tumbang ke posisi US$ 1.236,88 pada 21 November lalu, harga terendah sejak 9 Juli.
Sedangkan harga perak turun 0,9% menjadi US$ 19,6969 per ounce , harga terendah sejak 8 Agustus. Harga emas turun 26% tahun ini setelah sempat naik setelah adanya ekspektasi Federal Reserve mulai memangkas stimulus.
"Saat ini tak ada alasan bagi orang-orang membeli emas," kata Jonathan Barratt , CEO Buletin Barratt , kepada Bloomberg Television. Ia menjelaskan, perkembangan di Timur Tengah membuat risiko gejolak ekonomi politik menjadi berkurang.
Sebagaimana diketahui, Iran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya dengan imbalan mereka mendapatkan akses pasar minyak , suku cadang mobil, emas serta logam mulia. Kesepakatan  itu diumumkan kemarin setelah lima hari melakukan dialog di Jenewa .
Untuk harga emas pengiriman Februari di Comex di New York turun 0,6% menjadi US$ 1.237,20 per ounce. Harga platinum berubah pada $ 1,386.15 per ounce , sedangkan paladium turun 0,1% menjadi $ 714,34 per ounce .
Editor: Asnil Bambani Amri
SUMBER: BLOOMBE

Obat pengganti stimulus dari The Fed

Senin, 25 November 2013 | 07:45 WIB

WASHINGTON. Sekali lagi, bank sentral Amerika Serikat (AS) memunculkan tanda tanya besar bagi pelaku pasar global. The Fed berniat memberikan paket stimulus baru.
Rencananya, The Fed bakal mengucurkan dana segar untuk membeli surat utang jangka pendek. Paket stimulus anyar tersebut bertujuan mengendalikan suku bunga pasar antarbank.
Maklum, surat utang tenor pendek menjadi acuan pergerakan suku bunga antarbank. Lewat kebijakan ini, The Fed berharap era suku bunga rendah di Amerika Serikat tetap berlangsung, meski paket stimulus jumbo telah dicabut.
Dengan kata lain, program pembelian surat utang jangka pendek ini adalah obat kuat baru dari The Fed. Otoritas perbankan AS ini berharap, program baru tersebut bisa meredam kepanikan pasar. Maklum, sebagian pelaku pasar meramal, The Fed mulai memangkas paket stimulus pada Desember nanti.
Jika benar maka kepanikan bakal memicu kenaikan suku bunga. Dus, suku bunga tinggi bakal mengurungkan niat pebisnis berekspansi. Buntutnya, pemulihan ekonomi AS bakal terganjal.
Suku bunga rendah
Sekadar menyegarkan ingatan, saat ini The Fed mengucurkan stimulus jumbo sebesar US$ 85 miliar setiap bulan. Duit tersebut digunakan The Fed untuk membeli surat utang bertenor empat tahun hingga 30 tahun. Ide program pembelian surat utang jangka pendek terungkap dalam rilis pertemuan bulanan The Fed pada 29-30 Oktober lalu.
"Fasilitas pembelian surat utang tenor pendek dilakukan lewat perjanjian pembelian kembali," ujar Ben Bernanke, Gubernur The Fed dalam rilisnya, akhir pekan lalu, seperti dikutip oleh Bloomberg. Sayangnya, The Fed tidak merinci detail teknis program obat kuat tersebut.
Yang pasti, dalam perjanjian pembelian kembali, biasanya The Fed bertugas membeli surat utang milik lembaga keuangan, semisal bank. Pembelian ini bisa mengintervensi tingkat suku bunga overnight antarbank. Bagi penghuni Wall Street, paket stimulus baru tersebut tak terdengar asing.
Pasalnya, Bernanke pernah melontarkan ide sejenis pada 10 tahun lalu. Kala itu, dia merancang program tersebut untuk menangkal deflasi. "The Fed berusaha meyakinkan pasar bahwa program baru ini bukti komitmen mereka menjaga pelonggaran moneter," ujar Michael Feroli, Kepala Ekonom JPMorgan Chase & Co.
The Fed berkomitmen menjaga suku bunga rendah hingga angka pengangguran di bawah 6,5% dan inflasi 2,5%. 
Editor: Dessy.Rosalina
SUMBER: BLOOMBER


Rabu, 20 November 2013

Bursa regional bergerak turun pagi ini

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 21 November 2013 | 08:35 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Bursa Asia memberikan sinyal merah pada transaksi pagi ini (21/11). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1%.

Hal itu dipicu oleh penurunan sejumlah indeks acuan di kawasan regional. Misalnya saja indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,3% dan  indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,8%. Sementara itu, indeks Topix Jepang berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,3% setelah mencatatkan penurunan selama dua hari terakhir.

Bursa Asia tertekan setelah the Federal Reserve mengindikasikan stimulus ekonomi kemungkinan akan dipangkas dalam beberapa bulan ke depan.

"Para anggota the Fed secara umum memprediksi bahwa data ekonomi akan membaik secara konsisten seiring pulihnya pasar tenaga kerja dan mempertimbangkan untuk menurunkan nilai pembelian obligasi dalam beberapa bulan ke depan," demikian penjelasan the Fed dalam rekapan yang dirilis kemarin (20/11) di Washington.

FOMC tengah mempertimbangkan bagaimana dan kapan pengurangan stimulus dilakukan tanpa memicu kenaikan suku bunga acuan yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan menghambat pulihnya pasar tenaga kerja.

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-regional-bergerak-turun-pagi-ini

Di pasar Asia, kilau emas masih memudar

 Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 21 November 2013 | 09:41 WIB

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia diperdagangkan mendekati level terendah dalam empat bulan terakhir pagi ini (21/11). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,2% dan naik 0,4% sebelum akhirnya parkir di posisi US$ 1.248,89 per troy ounce pada pukul 09.03 waktu Singapura.

Kemarin, harga emas sempat anjlok 2,7% menjadi US$ 1.241,13 per troy ounce yang merupakan level terendah sejak 9 Juli lalu. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,9% menjadi US$ 1.246,80 per troy ounce di Comex.

Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah dirilisnya rekaman hasil pertemuan the Federal Reserve yang menunjukkan bahwa bank sentral AS tersebut akan menurunkan nilai stimulus mereka dalam beberapa bulan ke depan. Jika hal itu terjadi, tentunya permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi akan ikut menurun.

"Pembicaraan mengenai tapering memberatkan pergerakan harga emas dan mengerek pamor dollar AS. Emas menjadi sangat tidak populer jika tingkat inflasi terjaga," jelas Scott Gardner, analis Verdmont Capital SA di Panama City.

Sekadar informasi, pada rekapan hasil pertemuan the Fedeal Reserve pada pertemuan yang berlangsung 29-30 Oktober 2013 lalu, diketahui  the Fed memberikan sinyal bahwa bank sentral akan mulai memangkas nilai pembelian obligasi dalam beberapa bulan ke depan.

http://investasi.kontan.co.id/news/di-pasar-asia-kilau-emas-masih-pudar

Selasa, 19 November 2013

Di Bawah US$1.280, Harga Emas Belum Aman - INILAH.com

Di Bawah US$1.280, Harga Emas Belum Aman - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – Hingga Selasa (19/11/2013) siang, harga emas menguat 0,14%. Akan tetapi, selama berada di bawah US$1.280 per troy ounce, harga logam mulia ini belum aman. Mengapa?
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (19/11/2013) hingga pukul 14.56 WIB harga emas internasional ditransaksikan menguat ke US$1,80 (0,14%) ke posisi US$1.274,1 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami tekanan ke bawah level US$1.278 per troy ounce kemarin dan kini berada di kisaran US$1.374.
“Momentum turun ini masih bisa membawa harga mendekati area US$1.260 selama resisten US$1.280 per troy ounce tidak tertembus ke atas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Di sisi lain, kata dia, pergerakan di atas US$1.280 per troy ounce, berpotensi membuka penguatan kembali mendekati area US$1.297 per troy ounce.
Menurut dia, wacana tapering masih akan membayangi pergerakan harga emas. Hari ini dua pejabat Fed William Dudley dan Charles Evans akan berbicara di depan publik. “Para pelaku pasar akan mencari sinyal mengenai tapering dari kedua pejabat ini,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, harga emas juga terpengaruh oleh kenaikan indeks saham. “Ini memberikan sinyalemen bahwa para pelaku pasar lebih memilih saham dibandingkan emas,” imbuh Ariston. [jin]

Euro menembus level terperkasa 4 tahun versus yen

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 20 November 2013 | 08:00 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Euro menguat ke level paling perkasa dalam empat tahun terakhir versus yen pagi ini (20/11). Mengutip data Bloomberg, euro menguat 0,2% menjadi 135,78 yen per pukul 08.45 waktu Tokyo. Pada transaksi sebelumnya, euro menyentuh level 135,92, yang merupakan level terkuat sejak 2009 silam.

Sementara itu, jika berhadapan dengan dollar AS, nilai tukar euro berada di level US$ 1,3563 dari sebelumnya US$ 1,3538 kemarin. Sedangkan posisi dollar berada di posisi 100,13 yen setelah kemarin menguat 0,2% menjadi 100,14.

Penguatan euro terjadi sebelum dirilisnya data pertumbuhan manufaktur Eropa yang diprediksi akan mencatatkan penguatan ke level tertinggi dalam dua tahun. Rencananya, data manufaktur tersebut akan dirilis besok.

Sementara itu, Bloomberg US Dollar Index, turun 0,1% menjadi 1.013,86 setelah kemarin menyentuh level 1.013,11. Ini merupakan level terendah sejak 6 November lalu. 

http://investasi.kontan.co.id/news/euro-menembus-level-terperkasa-4-tahun-versus-yen

Si hijau terkulai, si kuning mulai bersinar

 Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 20 November 2013 | 07:06 WIB

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia semalam (19/11) mencatatkan kenaikan seiring pelemahan dollar AS. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,1% menjadi US$ 1.273,50 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot sebesar 24%, dan tengah menuju penurunan tahunan pertama sejak 2000 lalu.

Kali ini, pelemahan dollar menjadi pemicu kenaikan harga emas. Pasalnya, investor kemudian beralih memburu emas sebagai alat investasi alternatif.

"Pelemahan dollar mendorong harga emas. Waktu pelaksanaan tapering off stimulus akan menjadi salah satu faktor penentu arah emas," jelas Dean Popplewell, currency analyst Oanda Corp yang berbasis di Toronto.

Asal tahu saja, Bloomberg US Dollar Index kemarin jatuh ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Pasar berspekulasi, kondisi perekonomian AS saat ini belum terlalu aman untuk dilakukan tapering. Sebelumnya, Janet Yellen, yang dinominasikan untuk memimpin bank sentral, sudah menegaskan bahwa pasar tenaga kerja AS harus membaik terlebih dulu sebelum tapering dilakukan.

http://investasi.kontan.co.id/news/si-hijau-terkulai-si-kuning-mulai-bersinar

Senin, 18 November 2013

Secara teknikal, emas akan nyungsep ke US$ 1.200

 Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 19 November 2013 | 07:50 WIB | Sumber Bloomber

NEW YORK. Berdasarkan analisis teknikal yang dirilis oleh Logic Advisors, harga kontrak emas dunia diprediksi akan terus menurun hingga menyentuh ke level US$ 1.200 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak Juni lalu.

Logic Advisors melihat, pergerakan rata-rata harga emas mengeluarkan sinyal "death cross". Hal ini tampak pada pergerakan rata-rata harga emas 50 hari yang berada di bawah pergerakan rata-rata 100 hari selama dua sesi berturut-turut. Menurut Bill O'Neil, partner Logic Advisors, hal tersebut mengindikasikan harga kontrak emas di Comex, New York bisa turun sebesar 5,7% dari level penutupan kemarin yakni US$ 1.272,30 pada akhir tahun nanti.

"Pasar emas masih tertekan. Selain itu, secara teknikal, pergerakan harga emas masih menunjukkan tren pelemahan. Death cross juga merupakan indikasi lain bahwa harga emas akan terus menurun," jelas O'Neill.

Death cross yang dimaksud adalah posisi dimana pergerakan rata-rata harga emas jangka pendek jatuh di bawah pergerakan rata-rata emas jangka panjang.

Kemarin, pergerakan rata-rata harga emas 50 hari berada di level US$ 1.315,58. Sementara, pergerakan rata-rata harga emas 100 hari di level US$ 1.319,97. Menurut O'Neill. target bearish pertama adalah US$ 1.250 dan selanjutnya adalah US$ 1.200.

Catatan saja, harga emas menuju penurunan tahunan pertama sejak 2000 silam setelah investor kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai alat investasi alternatif.
http://investasi.kontan.co.id/news/secara-teknikal-emas-akan-nyungsep-ke-us-1.200

Emas, perak, & minyak kompak beri sinyal merah

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 19 November 2013 | 06:10 WIB | Sumber Bloomber

NEW YORK. Harga komoditas dunia kompak menurun tadi malam (18/11) di New York. Bererapa di antaranya adalah emas, perak, dan minyak.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pasar tadi malam, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember terpangkas 1,2% menjadi US$ 1.272,30 per troy ounce. Ini merupakan penurunan pertama dalam empat hari terakhir.

Penurunan juga terlihat pada harga kontrak perak untuk pengantaran bulan depan yang turun 1,8% menjadi US$ 20,357 per troy ounce. Demikian juga halnya dengan platinum dan palladium yang penurunannya lebih dari 2%.

Komoditas lain yang juga menurun yakni harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sebesar 0,9% menjadi US$ 93,03. Ini merupakan level terendah sejak 31 Mei lalu.

Apa yang menyebabkan harga komoditas dunia kompak memberikan sinyal merah?

Rupanya, fokus investor masih tertuju pada langkah apa yang selanjutnya akan diambil the Federal Reserve terhadap kebijakan stimulus. Apalagi, kemarin, Fed Bank of New York President William Dudley bilang, seiring harapan ekonomi AS akan semakin kuat, kebijakan bank sentral kemungkinan masih akan tetap akomodatif untuk jangka waktu yang cukup lama.

Sebelumnya, Janet Yellen, nominator untuk jabatan Pimpinan the Fed menegaskan, dirinya akan mempertahankan kebijakan pembelian obligasi hingga perekonomian AS semakin membaik.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-perak-minyak-kompak-beri-sinyal-merah

Harga gas alam menghangat

Oleh Febrina Ratna Iskana - Selasa, 19 November 2013 | 06:31 WIB

JAKARTA. Harga gas alam kembali naik karena cuaca dingin melanda wilayah Amerika Serikat (AS). Sekitar 49% rumah tangga di Amerika menggunakan gas alam untuk pemanas. Dengan permintaan yang meningkat ini, harga gas alam pun terangkat.
Harga gas alam untuk pengiriman Desember 2013 di bursa Nymex menguat 0,68% menjadi US$ 3,69 per mmbtu, hingga Senin (18/11) pukul 16.10 WIB. Data dari MDA Weather Service di Gaithersburg, Maryland menunjukkan adanya penurunan suhu udara di beberapa wilayah AS.
MDA memperkirakan, suhu udara dari pesisir timur AS hingga ke bagian tengah akan berada di bawah normal mulai 19 November sampai 28 November. Suhu terendah di Chicago akan mencapai minus 8 celcius pada 27 November. Sedangkan Boston kemungkinan akan turun hingga 23 derajat. Kedua kota tersebut akan mengalami penurunan suhu 12 derajat lebih rendah dari suhu normal berdasarkan Accu Weather Inc di State College, Pennsylvania.
Teri Visnawanth, Direktur Strategi Komoditas BNP Paribas SA di New York mengatakan, terjadi perubahan cuaca yang tiba-tiba di AS. "Suhu bergerak di bawah normal pada November 2013 dan diperkirakan akan ada kemungkinan lebih dingin pada Desember. Sehingga harga akan bergerak naik pada minggu depan," ujar Visnawanth kepada Bloomberg.
Juni Sutikno, analis Philips Futures mengatakan, harga gas alam selama tiga pekan ini memang naik. Namun untuk ke depannya, harga gas alam bisa saja berubah terutama dengan adanya sumber energi alternatif lain.
Juni menyatakan, saat ini banyak sumber pengganti gas alam, seperti batubara. Gas alam harus lebih bersiap untuk kalah dari batubara, apalagi harga gas alam saat ini lebih tinggi dibandingkan batubara. Dus, Juni memprediksi, ke depan, harga gas alam akan bergerak tentatif.
Secara teknikal, Juni mengatakan, harga gas alam masih akan naik. Harga gas masih di bawah moving average (MA) 50 yang mengindikasikan adanya potensi pergerakan naik. Moving average convergence divergence (MACD) masih ada di area positif. Stochastic bergerak dari level 26 menjadi 46 dan harga bergerak positif. Juni memperkirakan, harga gas alam akan bergerak di kisaran US$ 3,379 – US$ 3,794 per mmbtu dalam sepekan ke depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-gas-alam-menghangat

Si hijau masih terkulai

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 19 November 2013 | 08:07 WIB

TOKYO. Pergerakan dollar AS pagi ini (19/11) tampak mencatatkan pelemahan versus euro. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.58 waktu Tokyo, posisi dollar tak banyak berubah posisi di level US$ 1.3503 per euro dari posisi US$ 1,3506 kemarin.

Si hijau juga melemah 0,1% menjadi 99,90 yen. Sementara, mata uang Jepang menguat 0,1% menjadi 134,86 per euro.

Pelemahan dollar AS juga tampak dari Bloomberg's US Dollar Index yang tak banyak berubah posisi di level 1.015,41 dari posisi kemarin setelah sebelumnya bertengger di level 1.013,49, yang merupakan level terendah sejak 7 November lalu.

Pelemahan dollar dipicu oleh pernyataan dari sejumlah petinggi the Federal Reserve, termasuk Pimpinan Fed Ben S Bernanke, yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS saat ini belum dirasa cukup bagi bank sentral untuk mengurangi nilai stimulus.

"Dollar AS tertekan saat ini. Mayoritas investor sudah tidak mencemaskan lagi rencana pemangkasan stimulus the Fed pada Desember mendatang," jelas Emma Lawson, senior currency strategist National Australia Bank Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/si-hijau-masih-terkulai

Yen perkasa, bursa Jepang mengalami tekanan

 Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 19 November 2013 | 08:18 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Indeks Topix Jepang ditransaksikan menurun pagi ini (19/11), menuju penurunan pertama dalam empat hari terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, indeks Topix turun 0,2% menjadi 1.238,79. Dari 33 sektor yang terhimpun dalam indeks Topix, empat di antaranya berhasil naik.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 15.114,84.

Salah satu sentimen yang memberatkan langkah bursa Jepang adalah penguatan yen ke bawah level 100 per dollar AS. Asal tahu saja, pagi ini yen menguat 0,1% menjadi 99,89 per dollar. Faktor lainnya adalah aksi jual terhadap saham-saham berbasis industri dan produsen gelas.

"Pasar saham Jepang sudah naik cukup tinggi beberapa hari terakhir, sehingga sangat mudah untuk melakukan aksi profit taking. Namun, tren bursa Jepang ke depannya masih akan positif. Hanya masalah waktu indeks Jepang akan melampaui level tertinggi bulan Mei," urai Hiroaki Hiwada, strategist Toyo Securities Co.
http://investasi.kontan.co.id/news/yen-perkasa-bursa-jepang-mengalami-tekanan

Minggu, 17 November 2013

Masyarakat Masih Andalkan Emas untuk Investasi

Penulis :     Estu Suryowati     Jumat, 15 November 2013 | 20:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Emas. Masyarakat Indonesia sudah tsangat familiar dengan logam mulia satu ini. Itulah sebabnya, di beberapa pialang investasi emas menjadi komoditas yang memiliki volume transaksi tertinggi.

Padahal, dalam perdagangan bursa komoditas (PBK) dan bursa berjangka, Indonesia memiliki banyak produk nonfinansial yang menyimpan peluang menarik, karena banyak pelaku bisnis yang membutuhkan, seperti olein, cacao, dan timah.

Adalah PT Jalatama Artha Berjangka (JAB), salah satu pialang yang terdaftar resmi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), yang memiliki volume perdagangan emas cukup tinggi. Direktur Utama JAB Jacob Ongkowidjojo ditemui Kompas.com, Jumat (14/11/2013) menuturkan, hal itu dikarenakan komoditas tersebut diperdagangkan dalam dua sistem, bilateral dan multilateral.

“Masyarakat juga lebih familiar dengan emas,” ujar Jacoeb.

Saat ini di BBJ, emas diperdagangkan dengan satuan 1 kilogram per lot, 250 gram per lot, dan 100 gram per lot. Dengan satuan seberat ini, emas menduduki peringkat teratas sistem perdagangan bilateral, dengan penawaran kontrak Loco London Gold (Loco).

Menyusul emas, dalam sistem perdagangan bilateral ada kontrak Forex (foreign exchange) atau valuta asing dan Index Saham (stock index) yang bergantian saling mendominasi. Menurut Jacoeb, kondisi itu lantaran keduanya sangat terpengaruh faktor riil. Ketika saham sangat bergejolak, pasar bermain ke Forex, bursa yang bergerak.

“Emas relatif konstan di posisi teratas karena dia punya karakteristik sendiri sebagai objek investasi,” imbuh Jacoeb.

Sementara itu, sistem perdagangan multilateral di JAB didominasi komoditas olein, produk turunan crude palm oil (CPO). Jacoeb mengungkapkan kenapa emas tidak terlalu besar dalam perdagangan multilateral dikarenakan satuan emas yang besar, sehingga tidak bisa dipasarkan secara retail. Emas justru menduduki peringkat kedua, disusul cacao, dalam perdagangan multilateral.

Diakui Jacoeb, perdagangan multilateral baru mengambil porsi 10 persen dari keseluruhan rata-rata transaksi per bulan yang mencapai 15.000 lot. Untuk meningkatkan volume transaksi perdagangan emas tersebut, JAB bersama BBJ saat ini tengah menyusun spesifikasi yang lebih kecil untuk komoditas emas, yang terdiri dari 5 gram per lot, 10 gram per lot, dan 25 gram per lot.

“Sebagai pialang dan pemegang saham (BBJ), multilateral diusahakan bisa menyeimbangi bilateral. Membuat produk yang lebih marketable, dan mendiversifikasi produk sehingga menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Editor : Wisnubrata 

Harga minyak melandai di awal pekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 18 November 2013 | 08:50 WIB | Sumber Bloomber

MELBOURNE. Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (18/11) mencatatkan penurunan. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Desember turun sebesar 34 sen menjadi US$ 93,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.55 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 93,56 sebarel.

Penurunan harga minyak terjadi seiring langkah Arab Saudi yang mencatatkan kenaikan ekspor minyak terbesar dalam delapan tahun terakhir pada September lalu.

Sementara itu, Prancis akan terus memberikan sanksi kepada Iran jika negara tersebut tidak menghentikan pengembangan senjata nuklir mereka. Negara adikuasa akan menggelar pertemuan di Jenewa pada 20 November lalu untuk membicarakan program atom.

Catatan saja, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun sebesar 30 sen menjadi US$ 108,20 per barel di ICE Futures Europe Exchange. 
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-melandai-di-awal-pekan

Stimulus Fed Tidak Capai Target? - INILAH.com

Stimulus Fed Tidak Capai Target? - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Salah satu mantan pejabat The Fed AS menilai program stimulus moneter atau Quantitative Easing (QE) tidak berjalan semestinya.

Penilaian terebut diungkapkan Andrew Huszar. "Argumen saya adalah bahwa QE sama sekali tidak berguna," katanya seperti mengutip cnbc.com, Sabtu (16/11/2013).

Huszar mengakui pada awal program tersebut diluncurkan bertujuan untuk membantu perekonomian. Program QE berupa stimulus moneter dengan pembelian obliogasi senilai US$85 miliar per bulan. Suntikan dana segar ke sistem keuangan AS ini seharusnya untuk meningkatkan pasokan kredit bagi konsumen dan bisnis.

Namun pada kenyataannya QE hanya mendukung pasar saham. Mereka menikmati dana dengan cukup besar yang seharusnya membantu perekonomian.

"Mari kita jujur, 50 persen orang AS tidak memiliki saham. Ada sejumlah trickle down kebijakan moneter yang terlibat di sini. Jadi siapa yang memanfaatkan program dengan biaya besar ini," katanya.

Program QE menurut Huszar telah mengagalkan rencana untuk membatasi kredit bank. Saat ini hanya 0,2% dari bank AS menguasai 70 persen aset AS. Dengan aktivitas pasar yang meningkat sulit untuk mengurangi praktik kartel di perbankan AS.

Pandangan ini agak sejalan dengan pendirian Wakil Gubernur Fed, Janet Yellen Yellen dan anggota senat AS. Mereka mengakui, stimulus The Fed akan berhenti pada titik tertentu. Tapi di sisi lain, penarikan stimulus yang terlalu dini akan berisko bagi laju pemulihan ekonomi AS yang sedang rapuh.

Yellen mengakui stimulus tidak akan berjalan selamanya sehingga waktu yang tepat untuk tapering off akan menjadi tidak pasti. Saat ini, tapering tetap akan terjadi tapi waktunya yang belum jelas kapan apakah pada Desember, awal 2014 atau Maret 2014.

Harga emas masih tertekan pernyataan Yellen

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 18 November 2013 | 09:11 WIB | Sumber Bloomber

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia menorehkan penurunan di awal pekan (18/11). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.286,89 per troy ounce. Pada pukul 09.28 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.287,49 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.286,50 per troy ounce.

Penurunan harga si kuning mentereng berkaitan dengan reli pada pasar saham yang menyebabkan permintaan emas sebagai investasi alternatif terpangkas. Adapun sentimen yang mengerek pasar saham global saat ini adalah pernyataan Janet Yellen, wakil pimpinan the Fed, yang memberikan sinyalemen untuk meneruskan kebijakan stimulus the Fed hingga perekonomian AS benar-benar kuat.

"Pasar saham saat ini tengah terbang tinggi dan mendapatkan energi baru dari pernyataan Yellen mengenai stimulus. Meski jika Yellen masih meneruskan stimulus hingga enam sampai 12 bulan ke depan, pasar masih akan terfokus pada kapan pemangkasan stimulus akan dilakukan. Hal ini akan berdampak negatif bagi emas," papar Steven Dooley, research Forex Capital Trading Pty di Melbourne.

Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,4% menjadi US$ 20,7185 per troy ounce. 

http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-masih-tertekan-pernyataan-yellen

Kamis, 14 November 2013

Materi Pidato Yellen Lambungkan Harga Emas - INILAH.com

Materi Pidato Yellen Lambungkan Harga Emas - INILAH.com

Emas di NY melambung akibat dua faktor ini

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 15 November 2013 | 05:44 WIB

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mendaki tadi malam (14/11) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.47 waktu setempat, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1,4% menjadi US$ 1.286,30 per troy ounce. Kenaikan juga dialami oleh kontrak emas untuk pengantaran cepat sebesar 0,2% menjadi US$ 1.284,55 per troy ounce di London.

Lompatan harga emas terjadi setela Janet Yellen, wakil pimpinan the Federal Reserve, memberikan sinyal untuk terus mendukung stimulus AS. Dalam testimoni di hadapan Kongres AS kemarin, Yellen menegaskan bahwa bank sentral jangan menarik stimulus terlalu cepat. "Khususnya jika kondisi pemulihan ekonomi AS masih sangat rentan," jelasnya.

Selain itu, jumlah pengajuan klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 9 November hanya menurun 2.000 menjadi 339.000. Angka ini lebih besar dari prediksi analis yang memprediksi jobless claims berada di level 330.000.

"Jumlah pengajuan klaim pengangguran lebih buruk dari prediksi. Hal ini yang mengerek harga emas. Tidak hanya itu, pernyataan dari Yellen juga menyokong laju emas," jelas Phil Streible, senior commodity broker RJ O'Brien & Associates.

Catatan saja, harga emas sudah amblas 23% di sepanjang 2013.


http://investasi.kontan.co.id/news/emas-di-ny-melambung-akibat-dua-faktor-ini

Harga emas berayun ke level tertinggi sepekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 15 November 2013 | 08:53 WIB | Sumber Bloomber

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia bergerak fluktuatif di Asia pada transaksi hari ini (15/11). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.18 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan di level US$ 1.288,02 per troy ounce setelah kemarin naik ke posisi US$ 1,294,42 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 8 November lalu.

Harga kontrak emas untuk pengantaran Desember diperdagangkan di level US$ 1.286,40 per troy ounce di Comex, New York dari posisi kemarin US$ 1.286,30 per troy ounce.

Investor rupanya memandang positif pernyataan Janet Yellen, wakil pimpinan the Federal Reserve, yang menegaskan akan berkomitmen untuk mempertahankan stimulus.

"Kebijakan moneter yang akomodatif menyokong pergerakan harga emas," jelas Howard Wen, analis HSBC Securities Inc.


http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-berayun-ke-level-tertinggi-sepekan

Nikkei melompat riang ke atas level 15.000

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 15 November 2013 | 08:38 WIB

TOKYO. Bursa Jepang tertawa riang pada transaksi pagi di akhir pekan ini (15/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.40 waktu Tokyo, index Nikkei 225 Stock Average melaju 1,1% menjadi 15.041,66. Ini merupakan kali pertama indeks Nikkei melompat ke atas level 15.000 sejak 24 Mei lalu.

Sementara itu, indeks Topix naik 1,1% menjadi 1.230,29, menuju level penutupan tertinggi sejak 22 Mei lalu.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya: Sony Corp naik 3,3%, Dai-ichi Life Insurance Co naik 4%, dan Mizuho Financial Group Inc naik 1,4%.

Salah satu sentimen yang mendongkrak performa bursa Jepang adalah pelemahan yen melewati level 100 terhadap dollar. Pagi ini, yen diperdagangkan di level 100,17 per dollar. Ini merupakan level terlemah sejak 11 September lalu.

"Pelemahan yen menggerakkan saham-saham berbasis ekspor di Jepang. Jika dibandingkan dengan bulan Mei lalu di mana Nikkei juga menembus 15.000, tidak ada tanda-tanda pasar akan overheating," jelas Juichi Wako, equity strategist Nomura Securities Co.


http://investasi.kontan.co.id/news/nikkei-melompat-riang-ke-atas-level-15.000

Yellen: Bank sentral jangan dulu menarik stimulus

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 15 November 2013 | 05:56 WIB | Sumber Bloomber


NEW YORK. Janet Yellen kembali menegaskan dukungannya terhadap pengucuran stimulus rekor bagi ekonomi AS. Dalam pernyataannya di hadapan Senate Banking Committee di Washington kemarin (14/11), Yellen bilang dirinya berkomitmen untuk melakukan pemulihan ekonomi yang kuat dan akan memastikan stimulus tidak akan ditarik terlalu cepat.

"Saya mempertimbangkan secara seksama bahwa kita dapat melakukan pemulihan ekonomi yang kuat. Sangat penting untuk tidak menarik sokongan, apalagi saat pemulihan yang ada saat ini cukup rentan dan langkah kebijakan moneter jika ekonomi terguncang sangat terbatas mengingat suku bunga jangka pendek di level nol persen," papar Yellen.

Pernyataan Yellen tersebut mendapat sambutan hangat dari pasar. Pasar saham langsung melonjak seiring sinyal sokongan stimulus yang diberikan Yellen.

Yellen merupakan salah satu kandidat potensial untuk menggantikan Ben S Bernanke yang masa jabatannya sebagai pimpinan the Fed habis pada 31 Januari mendatang.
Selama ini, Yellen sudah membantu Bernanke untuk menggelar program quantitative easing paling agresif dalam sejarah 100 tahun berdirinya the Fed. Kebijakan tersebut termasuk pembelian aset obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan hingga outlook di pasar tenaga kerja AS membaik secara signifikan.

"Transisi kepemimpinan di the Fed sepertinya akan berjalan mulus," jelas Scott Brown, chief economist Raymond James & Associates Inc di Florida.

Selasa, 12 November 2013

Di Bawah US$1.280, Harga Emas Terancam - INILAH.com

Di Bawah US$1.280, Harga Emas Terancam - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – Hingga siang ini harga emas berusaha rebound tipis 0,03%. Namun, selama berada di bawah US$1.280 per troy ounce, harga logam mulia ini masih terancam turun.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Rabu (13/11/2013) hingga pukul 13.09 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$0,40 (0,03%) ke posisi US$1.271,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mendapatkan tekanan turun. “Kini sudah mendekati area support yang cukup kuat di kisaran US$1.252 per troy ons,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Menurut dia, rebound bisa terjadi. “Namun tekanan turun pun masih bisa berlanjut ke area support tersebut selama harga masih berada di bawah area resisten terdekat di US$1.280,” ujarnya.
Menurut Ariston, penembusan ke atas area US$1.280 bisa membuka peluang penguatan ke area U$$1.290.
Hari ini, lanjut Ariston, tidak ada data ekonomi penting AS yang akan dirilis. Sentimen tapering di Desember masih membayangi pergerakan harga. “Kamis besok, pasar menantikan data klaim tunjangan pengangguran mingguan dan sesi tanya jawab antara parlemen AS dengan Janet Yellen dalam rangka pencalonan gubernur bank sentral AS yang baru,” imbuh Ariston. [jin]

Masih tergantung data, emas diprediksi tertekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 13 November 2013 | 08:30 WIB

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia pagi ini (13/11) diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan dalam sepekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.01 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat berada di posisi US$ 1.269,01 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.268 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,4% menjadi US$ 1.266,30 per troy ounce di Comex, New York setelah kemarin turun ke posisi US$ 1.260,50 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 15 Oktober lalu.

Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot sebesar 24% seiring menurunnya permintaan emas sebagai safe haven.

Harga emas semakin tertekan akibat adanya ekspektasi bahwa the Federal Reserve akan mulai memangkas nilai stimulus mereka pada bulan Desember mendatang.

"Pergerakan negatif emas merupakan reaksi atas kemungkinan tapering off the Fed pada Desember mendatang. Hal ini mengindikasikan bahwa harga emas masih sangat sensitif dengan adanya perubahan kebijakan moneter," urai Howard Wen, analis HSBC Securities. Dia memprediksi, harga emas masih akan dipengaruhi oleh data yang akan dirilis.
http://investasi.kontan.co.id/news/masih-tergantung-data-emas-diprediksi-tertekan

Dollar Australia terimbas data China

Oleh Agus Triyono - Rabu, 13 November 2013 | 08:17 WIB

JAKARTA. Dollar Australia melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kekhawatiran pasar terhadap perlambatan kredit di China telah menekan pergerakan aussie, sebutan valuta asing ini. Maklum, China merupakan mitra dagang utama Australia, sehingga kondisi ekonomi China sangat mempengaruhi pergerakan valuta asing (valas) itu.
Pasangan EUR/AUD, Selasa (12/11) pukul 16.00 WIB, menguat 0,11% menjadi 1,43417 dibanding harga sehari sebelumnya. Pasangan AUD/USD melemah 0,34% menjadi 0,9327, namun pasangan AUD/JPY menguat 0,23% menjadi 93,019.
Bank Sentral China awal pekan ini melaporkan, sepanjang Oktober, jumlah pinjaman alias kredit baru yang mereka gelontorkan hanya mampu menembus angka 506 miliar yuan. Angka ini jauh di bawah penyaluran kredit September yang mencapai 787 miliar yuan.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, aussie juga tertekan oleh indeks kepercayaan bisnis yang diterbitkan National Australia Bank Ltd. Dalam laporannya, sepanjang Oktober, indeks kepercayaan bisnis Australia ini berada di level 5 atau lebih rendah dibanding posisi September di level 12.
Selain itu, tekanan datang dari spekulasi pasar terhadap kemungkinan bakal dipercepatnya pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS). Khususnya, setelah serangkaian rilis data ekonomi AS, termasuk data penciptaan lapangan kerja, akhir pekan lalu, menunjukkan perkembangan positif.
Pernyataan sejumlah pejabat Bank Sentral Australia yang belakangan ini cenderung membiarkan pelemahan aussie, juga menjadi penyebab tekanan bagi aussie. "Secara keseluruhan pelemahan ini kelanjutan dari pelemahan empat minggu belakangan ini," kata Nizar.
Untuk pasangan AUD/JPY, valas yen akan terus mengalami tekanan sebelum data ekonomi kuartalan Jepang keluar Kamis pekan ini. Sementara, untuk pasangan EUR/AUD, masih ada potensi penguatan ke depan.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-australia-terimbas-data-china

Harga minyak tergerus, spread WTI-Brent melebar

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 13 November 2013 | 06:13 WIB | Sumber Bloomber

NEW YORK. Harga kontrak emas jenis West Texas Intermediate (WTI) terpangkas ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.53 waktu New York, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember turun 2,2% menjadi US$ 93,04 per barel di New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga si emas hitam ini dipengaruhi oleh estimasi bahwa cadangan minyak AS pada pekan lalu mencatatkan kenaikan terbesar sejak Juni 2013. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak di AS naik ke posisi tertinggi dalam delapan pekan terakhir seiring kenaikan tingkat produksi minyak yang mendekati level tertinggi dalam 24 tahun terakhir. Departemen Energi AS dijadwalkan akan merilis data ini pada 14 November besok.

"Level produksi sangat kuat sehingga suplai minyak akan kian meningkat. Kecemasan mengenai apakah kita akan kehilangan dukungan kebijakan moneter juga menekan harga minyak. Spread antara harga minyak WTI-Brent semakin melebar," papar John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun US$ 2,10 atau 2,2% menjadi US$ 93,04 per barel di New York Mercantile Exchange. Dengan demikian, dalam tiga hari, spread antara Brent dan WTI naik menjadi US$ 3,51 dalam tiga hari terakhir.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-tergerus-spread-wti-brent-melebar

Senin, 11 November 2013

Yen Jepang melemah

Oleh Dina Farisah - Selasa, 12 November 2013 | 07:49 WIB

JAKARTA. Yen Jepang tertekan terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Sepinya sentimen positif bagi yen terangkat membuat valuta asing ini tidak bertenaga.
Mengutip Bloomberg, Senin (11/11) pukul 17.00 WIB, pasangan USD/JPY naik tipis 0,03% menjadi 99,08 dibanding akhir pekan lalu. Pairing EUR/JPY juga mencatatkan kenaikan 0,17% menjadi 132,65. Namun, pasangan AUD/JPY turun 0,17% menjadi 92,798.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pada pasangan USD/JPY, dollar AS terangkat oleh data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif. Data produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal III-2013 menunjukkan perbaikan menjadi 2,8% dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 2,5%.
Selain itu, data ketenagakerjaan AS juga meningkat menjadi 204.000 pekerja baru di Oktober dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 163.000 pekerja. "Sementara belum ada sentimen dari Jepang yang dapat menopang laju yen," kata Daru.
Pada pasangan EUR/JPY,  analis SoeGee Futures, Nanang Wahyudin menuturkan, kenaikan pasangan ini masih terbatas. Sebab, data-data ekonomi di zona euro tidak cukup kuat mengangkat euro. PDB negara-negara di zona euro melambat dari 0,3% pada kuartal II-2013 menjadi 0,2% pada kuartal III-2013. “Bank Sentral Eropa juga baru memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 0,25%. Hal ini memberikan tekanan terhadap euro,” jelas Nanang.
Analis Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan, pergerakan AUD/JPY belakangan relatif menguat. Ketika berada di posisi puncak, pasangan valas ini terkoreksi. "Dalam jangka pendek, pasangan ini rentan koreksi," ujar Wahyu.
http://investasi.kontan.co.id/news/yen-jepang-melemah-1

Bursa Jepang melaju terdorong pelemahan yen

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 12 November 2013 | 07:35 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dibuka positif pada transaksi pagi ini (12/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,1% menjadi 1.186,41. Dari 33 sektor yang terhimpun pada indeks Topix, 19 di antaranya menguat.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% menjadi 14.295,99.

Kenaikan bursa Jepang dipicu oleh pelemahan yen terhadap dollar AS. Asal tahu saja, pagi ini, yen diperdagangkan di posisi 99,18 per dollar AS, setelah kemarin melemah ke level 99,16 per dollar. Ini merupakan level penutupan terlemah sejak 20 September lalu.

"Yen diperdagangkan di kisaran 99 per dollar AS, sementara bursa AS ditutup naik tadi malam. Hal ini mengindikasikan kondisi pasar saham yang cukup baik," jelas Toshihiko Matsuno, strategist SMBC Friend Securities Co.

Dia menambahkan, selain bank-bank besar, mayoritas perusahaan utama Jepang sudah merilis kinerjanya. "Sehingga, pasar minim katalis pada hari ini," ujarnya.

Catatan saja, lebih dari 700 perusahaan yang tergabung dalam indeks Topix sudah merilis kinerjanya pada bulan ini hingga kemarin. Sementara itu, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Mizuho Financial Group Inc dijadwalkan akan merilis kinerjanya pada 14 November mendatang.

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-jepang-melaju-terdorong-pelemahan-yen

Di NY, emas tergerus ke level terendah tiga pekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 12 November 2013 | 06:58 WIB

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia menurun ke level terendah dalam tiga pekan terakhir di New York, tadi malam (11/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,3% menjadi US$ 1.281,10 per troy ounce di Comex, New York.
Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.278,10 per troy ounce yang merupakan level harga emas terendah sejak 17 Oktober lalu.

Salah satu penyebab mengapa harga emas tertekan adalah spekulasi bahwa penguatan ekonomi AS akan mendorong the Federal Reserve untuk mengurangi nilai stimulusnya. Hal ini yang kemudian memudarkan pesona emas sebagai alat investasi.

"Emas akan tetap berada di bawah tekanan karena isu tapering. Outlook dari harga emas adalah bearish," jelas Sterling Smith, futures specialist Citigroup Inc di Chicago.
 

Minggu, 10 November 2013

GBP berpotensi menguat

Oleh Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana - Senin, 11 November 2013 | 07:40 WIB

JAKARTA. Poundsterling bergerak stabil cenderung melemah, terutama terhadap dollar AS dan euro. Pelemahan terpicu oleh data neraca perdagangan Inggris yang dirilis negatif pada pekan lalu. Selain itu, pelemahan poundsterling, terdorong oleh koreksi teknikal setelah sebelumnya menguat, khususnya terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Pasangan GBP/USD, Jumat (8/11), melemah 0,74% menjadi 1,6017 dibandingkan sehari sebelumnya. Tapi, pairing GBP/JPY menguat 0,48% menjadi 158,659 dan pasangan GBP/AUD menguat 0,24% menjadi 1,7066.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik di London, Inggris mengalami defisit perdagangan sebesar £ 9,8 miliar di bulan September 2013. Angka ini melebar setelah sebulan sebelumnya Inggris mencatat defisit perdagangan sebesar £ 9,55 miliar.
Nizar Hilmy, analis dari Soegee Futures mengatakan, untuk pasangan GBP/USD masih akan konsolidasi. Namun, hasil data ketenagakerjaan AS yang bagus akan menekan poundsterling. “Penguatan pairing ini akan terbatas tapi tidak jatuh terlalu tajam,” ujar Nizar.
Tonny Mariano, analis Harvest Investindo Futures bilang, untuk pasangan GBP/JPY berpotensi menguat. Fundamental ekonomi Inggris masih lebih baik ketimbang Jepang, sehingga GBP lebih diunggulkan ketimbang yen.
Pada pairing GBP/AUD, Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, fluktuasi pergerakan pasangan ini rendah. "Pasar masih menunggu data ekonomi terbaru," kata Ariston.

http://investasi.kontan.co.id/news/gbp-berpotensi-menguat

Data AS membaik, bursa Jepang melesat

 Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 11 November 2013 | 07:57 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang melesat pada hari ini (11/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks Topix naik 1,2% menjadi 1.190,13. Dari 33 sektor yang diperdagangkan, hanya ada satu sektor yang menurun.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,4% menjadi 14.278,34.

Kenaikan bursa Jepang dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah pelemahan yen setelah AS merilis data yang menunjukkan adanya pemulihan ekonomi.

Sekadar informasi, pada bulan lalu, terjadi penambahan lapangan kerja di AS sebanyak 204.000 pekerja. Angka tersebut lebih besar dari estimasi analis.
http://investasi.kontan.co.id/news/data-as-membaik-bursa-jepang-melesat

Di luar dugaan, neraca perdagangan Jepang surplus

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 11 November 2013 | 08:05 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Neraca perdagangan Jepang di kuartal III secara tak terduga mencatatkan surplus. Berdasarkan data yang dirilis pemerintahan setempat, surplus neraca perdagangan Negeri Sakura mencapai 14,3% dibanding tahun sebelumnya menjadi 587 miliar yen atau US$ 5,9 miliar.

Sebagai perbandingan, hasil survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 24 ekonom adalah 401 miliar yen.

Salah satu penyebab surplus adalah kenaikan impor bahan bakar fosil setelah pabrik nuklir Fukushima ditutup akibat bencana tsunami beberapa tahun lalu. Perdana Menteri Shinzo Abe sudah memerintahkan untuk kembali membuka fasilitas energi nuklir jika fasilitas tersebut dinilai sudah aman.

http://internasional.kontan.co.id/news/di-luar-dugaan-neraca-perdagangan-jepang-surplus

Harga emas tertekan spekulasi stimulus

Oleh Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana - Senin, 11 November 2013 | 08:38 WIB

JAKARTA. Pesona emas kembali memudar. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif meningkatkan spekulasi pasar terhadap percepatan pemangkasan stimulus moneter di tahun ini. Ini membuat harga emas tertekan.
Harga kontrak emas pengiriman Desember 2013, Jumat (8/11), turun 1,83% menjadi US$ 1.284,60 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan kemarin, harga emas terjerembab 2,28%.
Akhir pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, terdapat penambahan pekerja baru sebanyak 204.000 orang. Angka tersebut jauh melampaui prediksi analis yang hanya mencapai 125.000 pekerja. Angka sebesar itu juga meningkat dari pencapaian pada bulan September sebesar 163.000 pegawai baru.
Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities mengatakan, data yang kuat dari AS meningkatkan peluang pemangkasan stimulus akan mulai tahun ini. "Ini akan membuat dollar AS  menguat," ujar dia seperti dikutip Bloomberg.
Toni Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, pasar semakin optimistis bahwa kondisi ekonomi AS akan semakin membaik. Itu menimbulkan spekulasi The Fed akan benar- benar memangkas program stimulus moneter tahun ini. "Selain itu, tekanan juga
datang dari semakin berkurangnya tingkat kepemilikan produk exchange traded fund (ETF) berbasis emas di SPDR Gold Trust," kata dia.
Tekanan masih besar
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan lain bagi harga emas juga datang dari prospek pemulihan ekonomi China yang sampai saat ini masih rapuh. Kondisi tersebut telah membuat pasar semakin khawatir terhadap masa depan permintaan emas dari salah satu negara dengan tingkat konsumsi emas terbesar di dunia tersebut.
Kedua analis memperkirakan, tekanan terhadap harga emas kemungkinan besar masih akan terus berlanjut. Toni bilang, harga emas sampai akhir tahun ini akan kembali menembus level harga sekitar US$ 1.200 per ons troi.
Tekanan terhadap komoditas ini juga terkonfirmasi dari sisi teknikal. Zulfirman mengatakan, posisi moving average convergence divergence (MACD) grafik mingguan masih berada di area -3,2. Harga juga masih berada di bawah moving average (MA) 50. Indikator relative strength index (RSI) berada di level 44 dan cenderung turun. Indikator stochastic berada di area jenuh jual level 21 dan masih akan turun.
Prediksi Zulfirman, harga emas dalam sepekan ini, akan bergerak di kisaran US$ 1.280-US$ 1.329 per ons troi. Proyeksi Toni, harga emas selama sepekan ini akan bergerak di rentang US$ 1.270–US$ 1.350 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-tertekan-spekulasi-stimulus

Kamis, 07 November 2013

Saham Perdana Twitter US$26 Per Lembar - INILAH.com

Saham Perdana Twitter US$26 Per Lembar - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Saham perdana Twitter diperdagangkan pada harga US$26 per lembar mulai Kamis (7/11) pada sesi penjualan saham perdana (IPO) di bursa saham New York, AS.

Harga saham perdana Twitter menjadi kabar paling ditunggu pelaku pasar karena besarnya minat terhadap situs komentar tersebut dari seluruh penjuru dunia, demikian dilansir BBC.

Harga saham mulanya hanya ditaksir berkisar antara US$23-US$25 naik dari taksiran harga awal US$17-US$20 yang jauh dibawah ekspektasi analis.
Twitter melepas 70 juta lembar saham dan meraup sekitar US$1,8 miliar atau sekitar Rp20,5 triliun dari proses ini.

Pasar diperkirakan akan dilanda demam Twitter sampai beberapa waktu setelah IPO berlangsung.
Dengan jumlah uang yang terlibat diperkirakan sedemikian banyak, IPO Twitter adalah langkah IPO terbaru dari sebuah perusahaan teknologi besar sejak Facebook hadir di lantai bursa pada Mei 2012. [mor]

Topix dan Nikkei terperosok ke zona merah

Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 08 November 2013 | 08:23 WIB | Sumber Bloomber

TOKYO. Bursa Jepang agaknya mendapatkan kabar buruk dari kabar baik pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III di Amerika Serikat (AS) yang naik 2,8% atau di atas proyeksi  analis.
Tengok saja, indeks Topix tumbang ke level terendah satu bulan karena ada kekhawatiran Federal Reserve akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diharapkan .
Indeks Topix turun 0,7% menjadi 1.176,99 pada pukul 09:27 waktu Tokyo. Ini merupakan level terendah sejak 9 Oktober. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,9% menjadi 14.101,11 .
"Saham Jepang kian tertekan setelah data PDB AS naik yang memicu spekulasi tentang pembatasan stimulus," kata Soichiro Monji kepala strategi Daiwa SB Investments Ltd kepada Bloomberg di Tokyo.
Namun begitu, ia menilai, penurunan saham di Jepang tidak akan membesar. Sebab, penguatan ekonomi AS akan membuat mata uang yen tertekan yang berdampak positif bagi emiten Jepang yang berorientasi ekspor."
 

Dollar AS menguat tipis

Oleh Agus Triyono - Jumat, 08 November 2013 | 06:48 WIB

JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat terbatas terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Aksi tunggu pelaku pasar atas data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III 2013 telah membuat mata uang yang kerap disebut the greenback terangkat tipis.
Di pasar spot, Kamis (7/11) pukul 19.20 WIB, pasangan USD/JPY menguat tipis 0,03% ke 98,69 dibandingkan sehari sebelumnya. Begitu juga, pasangan mata uang AUD/USD turun 0,32% menjadi 0,9493, dan pasangan EUR/USD turun 0,01% ke level 1,3511.
Para pelaku pasar berspekulasi bahwa data ekonomi Amerika Serikat akan memburuk. Akibatnya, potensi pengurangan stimulus di negeri Paman Sam tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat.
Data ekonomi AS yang dirilis, tadi malam, antara lain data tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan data klaim tunjangan pengangguran. Pelaku pasar memproyeksikan, tingkat PDB AS akan melemah akibat pemerintahan AS sempat berhenti beroperasi di bulan lalu. Sedangkan, data klaim pengangguran diperkirakan akan meningkat.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mengumumkan kelanjutan kebijakan moneter mereka. Pelaku pasar berharap tidak ada pemangkasan suku bunga.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, EUR/USD melamah lantaran ada kecemasan pelaku pasar atas kemungkinan bakal ada pemangkasan suku bunga acuan ECB. “Kondisi tersebut terjadi setelah beberapa data terbaru ekonomi Eropa termasuk Jerman yang positif,” kata dia
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, sejatinya pergerakan dollar AS cenderung mendatar terhadap semua mata uang, termasuk terhadap yen Jepang. Ini akibat dari aksi tunggu terhadap sejumlah data dan kegiatan ekonomi penting AS.
Sedangkan, menurut Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures, penguatan dollar AS atas dollar Australia lebih karena sentimen negatif atas data tingkat pengangguran Negeri Kanguru yang masih tinggi.
Selain, itu, kekhawatiran pasar bahwa sejumlah data ekonomi penting dari China akan memburuk, juga membuat dollar Australia melemah. Asal tahu saja, China merupakan mitra dagang utama Australia.

http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-as-menguat-tipis

Ekonomi AS menguat, harga minyak melemah

Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 08 November 2013 | 06:43 WIB

NEW YORK. Harga minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam empat bulan. Hal ini terjadi karena euro melemah dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan ke rekor rendah.
The North Sea turun 1,7%, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,6 %. Harga minyak Brent pengiriman Desember turun US$ 1,78 dan mengakhiri sesi US$ 103,46 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.
Itu merupakan harga penutupan terendah sejak 1 Juli. Harga minyak WTI turun 60 sen berada di harga US$ 94,20 per barel di New York Mercantile Exchange.
Presiden ECB, Mario Draghi berjanji menjaga biaya pinjaman tetap rendah untuk  jangka panjang. Euro jatuh yang paling terhadap mata uang AS dalam dua tahun.
Pelemahan euro dipercepat oleh ekonomi AS yang tumbuh di luar perkiraan, dan memperkuat taruhan Federal Reserve untuk mengurangi stimulus .
"Semakin kuat angka produk domestik bruto (PDB) AS,  dan penurunan suku bunga ECB memperkuat posisi dolar," kata Tim Evans, analis Citi Futures Perspective kepada Bloomberg di New York.

http://investasi.kontan.co.id/news/ekonomi-as-menguat-harga-minyak-melemah

Harga emas sempat menyentuh US$ 1.296 per ounce

Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 08 November 2013 | 06:30 WIB

NEW YORK. Harga emas turun ke posisi terendah tiga pekan karena adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang memicu adanya spekulasi Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,7Ún berada di harga US$ 1.308.50 per ounce pada pukul 1:59 waktu Comex, New York. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh harga US$ 1.296 per ounce, harga terendah sejak 17 Oktober
"Data hari ini mengatakan, bahwa pemangkasan stimulus bisa segera terjadi," kata Phil Streible, broker komoditas di RJ O'Brien & Associates kepada Bloomberg, di Chicago. Ia bilang, menguatnya ekonomi AS dan menguatnya dolar AS memperburuk harga emas.
Sementara itu, harga perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,5% menjadi US$ 21,657 per ounce di New York . Sementara itu, harga paladium di untuk pengiriman Desember di New York Mercantile Exchange melemah 0,7% menjadi US$ 759,15 per ounce.
Platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 0,7% menjadi US$ 1.456,80 per ounce .