Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 06 November 2013 | 07:29 WIB | Sumber Bloomber
NEW YORK. Dollar AS menguat ke level tertinggi dalam tujuh pekan
terakhir. Hal ini tercermin pada Bloomberg US Dollar Index yang naik
0,3% menjadi 1.015,99 per pukul 17.00 waktu New York. Sebelumnya, indeks
yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia ini
sempat menyentuh level 1.016,64. Kemarin, indeks sempat bertengger di
posisi 1.017 yang merupakan level tertinggi sejak 18 September lalu.
Sementara
itu, yen menguat 0,4% menjadi 132,72 per euro setelah terapresiasi ke
posisi 132,37, level terkuat sejak 10 Oktober lalu. Sedangkan, yen
menguat 0,1% menjadi 98,50 per dollar. Adapun euro melemah 0,3% menjadi
US$ 1,3474 setelah sebelumnya melemah ke posisi US$ 1,3442 yang
merupakan posisi terlemah sejak 18 September lalu.
Penguatan
dollar terjadi setelah data industri jasa AS menanjak melebihi prediksi.
Hal ini kian memperkuat spekulasi bahwa the Federal Reserve akan segera
menurunkan nilai stimulus mereka pada akhir tahun ini.
"Reli
dollar terjadi seiring data Institute for Supply Management non
manufacturing index yang menunjukkan angka positif," jelas Fabian
Eliasson, head of US currency sales Mizuho Financial Group Inc di New
York.
Sementara, pelemahan euro terhadap yen terjadi setelah
anggota Bank Sentral Eropa Joerg Asmussen bilang pemulihan ekonomi Eropa
masih terbilang mini. Di sisi lain, penguatan yen Jepang versus 16 mata
uang utama dunia dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank of Jepang yang
bilang langkah menekan deflasi di negara tersebut telah sukses.
http://investasi.kontan.co.id/news/si-hijau-perkasa-ke-posisi-terkuat-7-pekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar