Oleh Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana - Senin, 11 November 2013 | 08:38 WIB
JAKARTA. Pesona emas kembali memudar. Data ekonomi Amerika Serikat
(AS) yang positif meningkatkan spekulasi pasar terhadap percepatan
pemangkasan stimulus moneter di tahun ini. Ini membuat harga emas
tertekan.
Harga kontrak emas pengiriman Desember 2013, Jumat (8/11), turun
1,83% menjadi US$ 1.284,60 per ons troi dibanding harga sehari
sebelumnya. Dalam sepekan kemarin, harga emas terjerembab 2,28%.
Akhir pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, terdapat
penambahan pekerja baru sebanyak 204.000 orang. Angka tersebut jauh
melampaui prediksi analis yang hanya mencapai 125.000 pekerja. Angka
sebesar itu juga meningkat dari pencapaian pada bulan September sebesar
163.000 pegawai baru.
Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities mengatakan, data
yang kuat dari AS meningkatkan peluang pemangkasan stimulus akan mulai
tahun ini. "Ini akan membuat dollar AS menguat," ujar dia seperti
dikutip Bloomberg.
Toni Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, pasar
semakin optimistis bahwa kondisi ekonomi AS akan semakin membaik. Itu
menimbulkan spekulasi The Fed akan benar- benar memangkas program
stimulus moneter tahun ini. "Selain itu, tekanan juga
datang dari
semakin berkurangnya tingkat kepemilikan produk exchange traded fund
(ETF) berbasis emas di SPDR Gold Trust," kata dia.
Tekanan masih besar
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan
lain bagi harga emas juga datang dari prospek pemulihan ekonomi China
yang sampai saat ini masih rapuh. Kondisi tersebut telah membuat pasar
semakin khawatir terhadap masa depan permintaan emas dari salah satu
negara dengan tingkat konsumsi emas terbesar di dunia tersebut.
Kedua analis memperkirakan, tekanan terhadap harga emas kemungkinan
besar masih akan terus berlanjut. Toni bilang, harga emas sampai akhir
tahun ini akan kembali menembus level harga sekitar US$ 1.200 per ons
troi.
Tekanan terhadap komoditas ini juga terkonfirmasi dari sisi teknikal.
Zulfirman mengatakan, posisi moving average convergence divergence
(MACD) grafik mingguan masih berada di area -3,2. Harga juga masih
berada di bawah moving average (MA) 50. Indikator relative strength
index (RSI) berada di level 44 dan cenderung turun. Indikator stochastic
berada di area jenuh jual level 21 dan masih akan turun.
Prediksi Zulfirman, harga emas dalam sepekan ini, akan bergerak di
kisaran US$ 1.280-US$ 1.329 per ons troi. Proyeksi Toni, harga emas
selama sepekan ini akan bergerak di rentang US$ 1.270–US$ 1.350 per ons
troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-tertekan-spekulasi-stimulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar