Selasa, 05 November 2013

Di Bawah US$1.322, Harga Emas Keropos - INILAH.com

Di Bawah US$1.322, Harga Emas Keropos - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – Positifnya data-data ekonomi Inggris dan Australia dinilai telah membatasi pelemahan harga emas. Akan tetapi, selama di bawah US$1.322, harga logam mulia ini masih keropos.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (5/11/2013) hingga pukul 11.50 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$0,30 (0,02%) ke posisi US$1.315 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih mengalami tekanan di bawah resistance US$1.322. “Akibatnya, emas masih berpotensi melemah kembali mendekati area US$1.310 per troy ounce,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (5/11/2013).
Menurut Ariston, penembusan ke bawah area US$1.310 baru akan membuka peluang pelemahan ke area US$1.295 per troy ounce. “Sementara pergerakan ke atas US$1.322, baru membuka peluang penguatan ke area US$1.333 per troy ounce,” ujarnya.
Kemarin, lanjut dia, penguatan dolar AS tertahan akibat bagusnya data-data ekonomi negara partner seperti Australia, zona euro dan Inggris. “Positifnya data di negara-negara tersebut berimbas kepada tertahannya penurunan harga emas,” papar dia.
Data indeks manufaktur zona euro yang disurvei oleh Markit menunjukkan aktivitas manufaktur di zona euro yang masih berekspansi dan sesuai prediksi pasar, 51,3. Data indeks konstruksi Inggris menunjukkan peningkatan 59,4 dari data bulan sebelumnya 58,9.
Begitu juga dengan data penjualan ritel Australia yang naik 0,8%. Angka ini lebih tinggi dari kenaikan bulan sebelumnya 0,5%.
Hari ini, lanjut dia, data yang bisa menjadi market mover adalah data ISM sektor jasa Amerika Serikat. “Bila data yang dirilis lebih bagus dari prediksi, harga emas bisa tertekan lagi,” imbuhnya. [jin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar