Kamis, 18 Juli 2013

Bernanke Momentum Negatif bagi Harga Emas - INILAH.com

Bernanke Momentum Negatif bagi Harga Emas - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – Pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang masih membuka peluang penarikan stimulus dinilai jadi momentum negatif bagi laju harga emas. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (18/7/2013) hingga pukul 12.36 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah US$1,70 (0,13%) ke posisi US$1.275,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mendapatkan momentum negatif dari testimoni Gubernur The Fed Ben Bernanke. “Karena itu, harga emas tidak bisa menembus level resistance US$1.299 semalam,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Pagi tadi, lanjut Ariston, harga sudah bergerak di kisaran US$1.275-an dan membentuk support di kisaran US$1.273 per troy ounce. “Di bawah level support tersebut, harga berpotensi melanjutkan pelemahan mendekati level support selanjutnya di US$1.267, dan support selanjutnya di US$1.251 per troy ounce,” ujarnya.
Sementara itu, resistance terdekat di kisaran US$1.280 per troy ounce. Penembusan level resistance ini berpotensi membawa emas mendekati resistance selanjutnya di kisaran US$1.284-1.286. Dan, di atas level tersebut, harga berpotensi kembali mendekati resistance yang cukup kuat di US$1.299 per troy ounce,” papar dia.
Lebih jauh Ariston mengatakan, testimoni Bernanke semalam masih membuka potensi pengurangan stimulus. Hal itu bisa terjadi bila data-data ekonomi AS yang terkait dengan tenaga kerja, inflasi dan pertumbuhan sudah membaik.
Namun, dia menggarisbawahi, pengurangan stimulus ini tidak serta merta akan diikuti oleh kenaikan suku bunga. “Peluang pengurangan stimulus yang masih terbuka ini membuat dolar AS menguat dan emas tertekan,” ungkap dia.
Nanti malam, lanjut dia, Bernanke masih akan melakukan testimoni dan kali ini di hadapan komite perbankan senat AS dan masih akan membahas masalah yang sama.
Data-data ekonomi AS yaitu data klaim tunjangan pengangguran mingguan dan data indeks manufaktur wilayah Philadelphia juga akan dirilis. “Bila data-data ini lebih bagus dari ekspektasi pasar, dolar AS akan kembali menguat dan harga emas berpeluang tertekan,” imbuh Ariston. [jin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar