Oleh Asnil Bambani Amri - Senin, 08 Juli 2013 | 08:52 WIB
SINGAPURA. Harga emas ternyata masih labil saat dolar Amerika Serikat
(AS) menguat menyusul keluarnya data tenaga kerja AS akhir pekan lalu.
Harga emas berjangka naik 0,2% menjadi US$ 1.225 per ounce pada pukul
8:55 waktu Singapura.
Sebelumnya, harga emas kehilangan 0,4% atau turun ke US$ 1.208,58
pada 5 Juli lalu, harga terendah sejak 28 Juni. Harga ini merupakan
penurunan pekan ketiga.
Sementara itu, di kuartal terakhir tahun ini, harga emas sudah turun
23%, karena beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap logam
setelah Ben Bernanke, Gubernur The Fed menyatakan rencananya mengurangi
stimulus d AS.
Namun, data tenaga yang dirilis pekan lalu menyatakan, AS telah
menambah 195.000 lowongan pekerjaan baru bulan lalu, atau lebih tinggi
dari proyeksi ekonomi yang hanya 165.000 lowongan baru.
David Lennox, analis di Fat Prophets di Sydney menilai, data
perbaikan angka pengangguran itu bisa membuat The Fed tetap membatasi
stimulus di AS. "Kami menganggap mereka (The Fed) tetap membatasi
stimulus," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, harga perak berjangka turun menjadi US$ 18,9037 per
ounce setelah naik 1,2% US$ 19,14. Sementara itu, harga spot paladium
naik 0,7% menjadi US$ 686,95 per ounce. Sedangkan platinum naik 0,6%
menjadi US$ 1.332,70 per ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-masih-labil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar