Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 01 Agustus 2013 | 05:54 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia ditransaksikan tak banyak mencatatkan
perubahan tadi malam di New York (31/7). Data Bloomberg memperlihatkan,
pada pukul 16.17 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran
Desember turun 0,1% menjadi US$ 1.323,80 per troy ounce di Comex, New
York. Harga emas turun 0,9% menjadi US$ 1.313 per troy ounce pada
transaksi perdagangan reguler.
Harga emas bergerak stabil
setelah the Federal Reserve menyatakan akan mempertahankan kebijakan
stimulus bernilai US$ 85 miliar per bulan dengan alasan tingkat inflasi
rendah dapat memukul kembali perekonomian AS.
"Komite menyadari
bahwa tingkat inflasi di bawah level 2% dapat menimbulkan resiko pada
performa perekonomian," demikian pernyataan the Federal Open Market
Committee kemarin malam setelah menggelar pertemuan yang berlangsung dua
hari.
Menurut Tom Power, senior commodity broker RJ
market O'Brien & Associates di Chicago, pasar emas terjebak di
tengah karena banyak sekali sentimen yang mempengaruhi. "Di satu sisi,
mempertahankan stimulus merupakan hal positif. Namun di sisi lain,
kecemasan mengenai deflasi tidak akan berdampak baik bagi emas,"
paparnya.
Catatan saja, harga emas menanjak 7,3% pada Juli. Ini
merupakan kenaikan terbesar sejak januari 2012. Pimpinan the Federal
Reserve Ben S Bernanke bilang, pada bulan ini terlalu dini untuk
memutuskan pemangkasan nilai kebijakan stimulus untuk dilakukan mulai
September mendatang.
http://investasi.kontan.co.id/news/banyak-sentimen-global-emas-terjebak-di-tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar