INILAH.COM, Jakarta – Pertemuan Eurogroup yang akan membahas masa depan bailout Yunani dan testimoni presiden ECB diprediksi jadi penggerak harga emas. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (8/7/2013) hingga pukul 12.29 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$7,5 (0,62%) ke posisi US$1.220,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, hari ini hasil dari eurogroup meeting dan testimoni Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi bisa menjadi market mover harga emas.
“Bila eurogroup tidak menyetujui tahapan pembayaran bailout bagi Yunani, harga emas kemungkinan bisa tertahan turun dan mencoba rebound. Sementara bila Draghi masih menganggap pelonggaran moneter diperlukan, harga emas masih berpeluang untuk bertahan turun,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (8/7/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, harga emas kembali tertekan berkat data Non-farm Payrolls (NFP) AS yang dirilis lebih bagus dari prediksi pasar. “Angkanya naik jadi 195 ribu dari perkiraan 163 ribu,” tuturnya.
Data NFP yang bagus ini, kata Ariston, menguatkan sentimen akan adanya pengurangan stimulus moneter AS pada akhir tahun ini. “Ekspektasi tersebut menguatkan dollar AS dan berujung pada pelemahan harga komoditas termasuk emas,” ujarnya.
Tadi pagi, lanjut dia, formasi harga pada grafik 1 jam masih menunjukkan masih besarnya potensi tekanan turun pada harga emas. “Namun penurunan lanjutan harus menunggu konfirmasi penembusan ke bawah level support di US$1.213 per troy ounce. Bila ini terjadi, harga bisa berlanjut turun mendekati level US$1.180 kembali,” papar dia.
Namun, lanjut Ariston, bila level support tersebut bertahan dan mampu menembus level resistance US$1.226, harga berpotensi melakukan rebound terbatas ke area US$1.230-US$1.240 per troy ounce. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (8/7/2013) hingga pukul 12.29 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$7,5 (0,62%) ke posisi US$1.220,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, hari ini hasil dari eurogroup meeting dan testimoni Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi bisa menjadi market mover harga emas.
“Bila eurogroup tidak menyetujui tahapan pembayaran bailout bagi Yunani, harga emas kemungkinan bisa tertahan turun dan mencoba rebound. Sementara bila Draghi masih menganggap pelonggaran moneter diperlukan, harga emas masih berpeluang untuk bertahan turun,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (8/7/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, harga emas kembali tertekan berkat data Non-farm Payrolls (NFP) AS yang dirilis lebih bagus dari prediksi pasar. “Angkanya naik jadi 195 ribu dari perkiraan 163 ribu,” tuturnya.
Data NFP yang bagus ini, kata Ariston, menguatkan sentimen akan adanya pengurangan stimulus moneter AS pada akhir tahun ini. “Ekspektasi tersebut menguatkan dollar AS dan berujung pada pelemahan harga komoditas termasuk emas,” ujarnya.
Tadi pagi, lanjut dia, formasi harga pada grafik 1 jam masih menunjukkan masih besarnya potensi tekanan turun pada harga emas. “Namun penurunan lanjutan harus menunggu konfirmasi penembusan ke bawah level support di US$1.213 per troy ounce. Bila ini terjadi, harga bisa berlanjut turun mendekati level US$1.180 kembali,” papar dia.
Namun, lanjut Ariston, bila level support tersebut bertahan dan mampu menembus level resistance US$1.226, harga berpotensi melakukan rebound terbatas ke area US$1.230-US$1.240 per troy ounce. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar