INILAH.COM, Jakarta – Keputusan The Fed untuk mempertahankan moneter longgar telah melambungkan harga emas 3,18% hingga siang. Tapi, waspada jika emas tak mampu tembus US$1.290 per troy ounce.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (11/7/2013) hingga pukul 12.43 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat US$39,70 (3,18%) ke posisi US$1.287,1 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami kenaikan berkat pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke dan Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes dinihari tadi. “Bank Sentral AS masih mendukung kebijakan moneter yang longgar di AS untuk saat ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, siang ini harga emas membentuk support US$1.277 dan resistance di kisaran US$1.291. “Momentum penguatan dari pergerakan dinihari tadi mungkin masih bisa mendorong naik harga emas,” ujarnya.
Penguatan lanjutan, kata dia, setelah emas menembus resistance US$1.291, berpotensi mendekati area US$1.300-1.307 per troy ounce.
Di sisi lain, kata Ariston, indikasi koreksi bisa terlihat jika harga tidak mampu menembus level resistance US$1.290 untuk dua atau tiga kali percobaan. “Dan, jika harga menembus support US$1.277, harga berpotensi kembali ke area US$1.264-US$1.259. Angka ini merupakan posisi di sekitar area Moving Average (MA) 100 grafik 4 jam,” papar dia.
Lebih jauh Ariston menjelaskan, Fed akan bertindak bila data tenaga kerja AS untuk beberapa bulan ke depan terus membaik. “Karena itu, data-data tenaga kerja AS akan tetap menjadi market mover pergerakan harga emas,” tuturnya.
Malam ini, ucap dia, data klaim tunjangan pengangguran AS mingguan akan dirilis. “Bila klaim yang keluar lebih kecil dari prediksi, akan berpotensi mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas. Begitu juga sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (11/7/2013) hingga pukul 12.43 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat US$39,70 (3,18%) ke posisi US$1.287,1 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami kenaikan berkat pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke dan Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes dinihari tadi. “Bank Sentral AS masih mendukung kebijakan moneter yang longgar di AS untuk saat ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, siang ini harga emas membentuk support US$1.277 dan resistance di kisaran US$1.291. “Momentum penguatan dari pergerakan dinihari tadi mungkin masih bisa mendorong naik harga emas,” ujarnya.
Penguatan lanjutan, kata dia, setelah emas menembus resistance US$1.291, berpotensi mendekati area US$1.300-1.307 per troy ounce.
Di sisi lain, kata Ariston, indikasi koreksi bisa terlihat jika harga tidak mampu menembus level resistance US$1.290 untuk dua atau tiga kali percobaan. “Dan, jika harga menembus support US$1.277, harga berpotensi kembali ke area US$1.264-US$1.259. Angka ini merupakan posisi di sekitar area Moving Average (MA) 100 grafik 4 jam,” papar dia.
Lebih jauh Ariston menjelaskan, Fed akan bertindak bila data tenaga kerja AS untuk beberapa bulan ke depan terus membaik. “Karena itu, data-data tenaga kerja AS akan tetap menjadi market mover pergerakan harga emas,” tuturnya.
Malam ini, ucap dia, data klaim tunjangan pengangguran AS mingguan akan dirilis. “Bila klaim yang keluar lebih kecil dari prediksi, akan berpotensi mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas. Begitu juga sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar