Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 26 Juli 2013 | 06:30 WIB
NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik setelah
adanya tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Jerman
dan Inggris. Data ekonomi yang menguat mempengaruhi permintaan bahan
bakar.
Minyak mentah WTI pengiriman September naik 10 sen menjadi US$ 105,49
per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak berjangka
menyentuh US$ 104,08, level terendah sejak 9 Juli.
Harga minyak Brent pengiriman September naik 46 sen, atau naik 0,4%,
dan mengakhiri sesi di harga US$ 107,65 per barel di ICE Futures Europe
exchange di London. Harga minyak acuan Eropa diperdagangkan pada harga
US$ 2,16, naik dari US$ 1,80 kemarin.
Harga minyak berjangka naik setelah Departemen Perdagangan AS
menyebutkan adanya kenaikan pesanan barang tahan lama sebesar 4,2% bulan
Juni. Selain itu, data menunjukkan adanya kepercayaan bisnis Jerman
naik ke bulan ketiga bulan Juli.
Tak hanya itu, Inggris menunjukkan adanya ekspansi untuk pertama
kalinya dalam tiga tahun. Selain itu, laporan pemerintah menunjukkan,
bahwa stok minyak mentah AS turun minggu keempat sementara produksi
melonjak ke level tertinggi dalam 22 tahun.
"Ada kekuatan pasar karena prospek ekonomi yang lebih baik," kata
Jason Schenker, presiden Prestige Economics LLC, di Texas. "Kenaikan
harga minyak menyusul angka-angka yang positif dan ada indikasi bahwa
Jerman dan ekonomi Inggris melakukan lebih baik," tambahnya.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-naik-menyusul-data-ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar