Senin, 01 Juli 2013

WEEKLY OUTLOOK

 Indeks Dollar AS menguat 2,22% pekan lalu. Pengumuman hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS membuat dollar AS menguat tajam sepanjang pekan lalu. Bank sentral AS mengungkapkan kemungkinan rencana pengurangan stimulus moneter pada akhir tahun 2013 dan penghentian stimulus moneter pada pertengahan 2014 jika proyeksi data-data ekonomi sesuai dengan harapan bank sentral. Para pelaku pasar sudah lama menanti kejelasan dari Fed terkait rencana exit stimulus ini. Imbasnya dollar AS menguat dan kekhawatiran menurunnya likuiditas pasar menyebabkan pasar saham global terkoreksi tajam terutama pasar saham dari negara emerging (berkembang). Harga komoditas pun tertekan dalam. Hasil dari Fed ini masih berpotensi membayangi pergerakan pasar pekan ini.  
 Aktivitas manufaktur China masih berkontraksi. Hasil survei dari HSBC menunjukkan angka PMI manufaktur China sebesar 48,3 lebih rendah dari survei bulan sebelumnya 49,2. Penurunan ini merefleksikan ekonomi China yang sedang  menurun. Pelambatan ekonomi China sebagai motor ekonomi dunia pasca krisis 2008 memberikan dampak negatif bagi bursa-bursa saham global terutama Asia dan Australia yang menjadikan China sebagai pasar ekspor. China juga diisukan masalah penyaluran kredit perbankan yang tidak sesuai peruntukannya sehingga perusahaan- perusahaan di China kesulitan untuk memperoleh kredit untuk ekspansi bisnisnya.  
 Krisis Politik di Yunani tekan nilai tukar euro. Koalisi yang kini memerintah di Yunani terancam berkurang jumlah kursinya karena salah satu partai koalisi Demokratik Kiri mengancam keluar dari koalisi. Ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan pimpinan zona euro dan IMF mengenai prospek reformasi keuangan yang sedang berlangsung di Yunani. Bukan itu saja masalah Yunani, IMF diisukan akan menunda pemberian dana bailout tahap selanjutnya jika para pemimpin zona euro tidak berhasil menambal gap $3-4 miliar pembiayaan yang terdapat dalam program bailout Yunani saat ini pada akhir Juli 2013. Namun hal ini telah dibantah oleh pihak IMF yang menyebutkan bahwa jika laporan review program pada akhir Juli ini telah sesuai rencana maka masalah pembiayaan tidak akan muncul karena program ini akan dibiayai hingga akhir Juli 2014. 
 Harga emas mencapai level terendah dalam 3 tahun. Kejatuhan ini dipicu oleh penguatan dollar akibat kebijakan moneter bank sentral AS yang diindikasikan mulai mengetat. Tekanan turun juga ditambah dengan penurunan besar dalam kepemilikan emas di Exchange Traded Funds (ETFs) emas dimana ETFs terbesar dunia SPDR Gold Trust, kepemilikan emasnya turun di bawah 1000 ton untuk pertama kalinya dalam 4 tahun dengan penurunan nilai sebesar $30 miliar di 2013. Pembelian emas fisik yang mungkin terjadi di harga rendah kelihatannya bakal berkurang karena dua negara konsumen emas terbesar, India dan China sedang turun perekonomianannya, dan India sedang menerapkan kenaikan pajak impor emas awal bulan ini. 
 Market Mover Pekan ini. Selain isu-isu yang dijelaskan di atas, beberapa
market mover lain
seperti data GDP AS dan Inggris, data
durable goods AS, data klaim tunjangan pengangguran dan
KTT Ekonomi Eropa bisa menjadi market mover pergerakan pasar keuangan pekan ini.  

  
 EUR/USD mengalami tekanan turun dan sudah menghampiri Moving Average (MA) 200 pada grafik harian. Namun penurunan lanjutan harus menunggu konfirmasi penembusan level MA 200 ini yang ada di kisaran 1.3070-00 dengan potensi target ke area 1.2900. Sementara resisten di kisaran 1.3190. Penembusan resisten ini baru membuka potensi penguatan ke area 1.3300. 
 GBP/USD mengalami tekanan turun dan berpotensi menguji level support dekat 1.5270. Dan pergerakan di bawah 1.5270 bisa membuka pelemahan lanjutan ke 1.5150. Sementara bila support bertahanm harga mungkin bisa  menguji level resisten dekat 1.5460. Penembusan resisten ini bisa membuka peluang penguatan ke area 1.5590.  
 USD/JPY membuka potensi penguatan lebih lanjut namun membutuhkan konfirmasi penembusan level resisten 99.30 dengan potensi target ke atas level 100 lagi. Sebaliknya penembusan level support di 96.80, membuka penurunan pasangan mata uang ini ke level 95.75. 
 USD/CHF sedang berkonsolidasi di sekitar MA 200 harian di 0.9345. Bila harga stabil di atas level tersebut, terbuka potensi kenaikan ke area 0.9440. Sementara bila harga malah bertahan di bawah MA 200, harga bisa menguji level support di 0.9225. 
 AUD/USD berada dalam tekanan turun yang bisa berpotensi membawa pelemahan ke level 0.9070 atau lebih. Tekanan turun bisa berkurang bila harga berhasil menembus level resisten di 0.9340. 
 XAU/USD masih dalam tekanan turun di bawah level 1302.4 dengan potensi penurunan kembali ke level rendah 1269. Di bawah itu, potensi bisa ke level 1250. Sementara bila level resisten 1302.4 tembus ke atas, harga berpotensi menguji level 1320. 
 Crude oil WTI mendapatkan tekanan turun. Namun tekanan turun lanjutan harus menunggu penembusan level support di kisaran MA 200 harian di 92.20 dengan potensi target ke level 91.25. Sementara penguatan di atas 94.65 membuka potensi penguatan memndekati ke area 95.90.

http://www.monexnews.com/monex-weekly.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar